Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

TOPIK 2. AKSI NYATA

Maria Ursula Jemamun

1. Apa yang membedakan kerangka UbD dengan model pengembangan kurikulum lainnya?
Jawab:
Understanding by Design (UbD) diartikan sebagai desain pembelajaran yang
berfokus pada pencapaian pemahaman holistik bagi siswa. Artinya pemahaman yang
diharapkan dalam kerangka ini bukan sekedar tentang apa yang siswa ketahui, dapat ingat,
dan akan ingat, namun juga tentang bagaimana siswa dapat menerapkan pengetahuan
tersebut dalam kehidupan nyata. Sehingga terlihat bahwa perbedaan antara UbD dengan
model lainnya adalah fokus pembelajarannya adalah siswa. Selain itu, siswa menerima
penilaian yang lebih otentik dibandingkan dengan model pengembangan kurikulum
lainnya.
Disisi lain Understanding by Design (UbD) memiliki alur kurikulum yang
mundur (backward design). Perancangan urutan yang biasanya dimulai dari penentuan
tujuan pembelajaran, kemudian proses pembelajaran, dan diakhiri dengan evaluasi, maka
dalam UbD perancangan dimulai dari penetapan tujuan pembelajaran,menyusun evaluasi,
dan diakhiri dengan merencanakan langkah pembelajaran, Sedangkan pengembangan
kurikulum dengan model lain umumnya menggunakanPerancangan Maju (Forward
Design). Perancangan urutan yang biasanya dimulai dari penentuan tujuan pembelajaran,
kemudian proses pembelajaran, dan diakhiri denganevaluasi.

2. Idealkah kerangka UbD diterapkan di Indonesia? Jelaskan alasannya!


Jawab:
Kurikulum UbD, yang dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe,
memberikan struktur yang berfokus pada hasil pembelajaran yang diharapkan. Dengan
menggunakan pendekatan “desain mundur”, kurikulum ini mendorong pendidik untuk
membuat rencana dari tujuan akhir pembelajaran. Hal ini membuka peluang yang sangat
besar bagi pendidikan Indonesia untuk memberikan proses pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Kurikulum UbD didasarkan pada beberapa konsep dan prinsip inti.
Prinsip ini mencakup pemahaman mendalam, keterampilan berpikir kritis, dan
kemampuan menerapkan pengetahuan pada situasi dunia nyata. Konsep UbD berfokus
pada siswa mencapai “pemahaman” atau pemahaman mendalam, bukan sekedar
menghafal Materi.
Sehingga prinsip-prinsip dalam kurikulum UbD ideal untuk diterapkan di
Indonesia karena apabila ditinjau lebih lanjut, memiliki kesamaan dengan kurikulum
pembelajaran paradigma baru yang sedang diterapkan di Indonesia, yakni Kurikulum
Merdeka. Pembelajaran di kedua kurikulum tersebut memiliki kesamaan pada orientasi
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mengacu pada pemahaman dan ide
peserta didik yang dialirkan ke kehidupan nyata dan ke Masyarakat.
Selain itu salah satu keunggulan UbD adalah fleksibilitasnya dalam adaptasi
dengan konteks lokal. Kurikulum ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap
sekolah, memungkinkan pendidik untuk mengintegrasikan materi lokal yang relevan
dengan siswa. Hal ini juga memiliki kesamaan dengan kurikulum pembelajaran
paradigma baru yang sedang diterapkan di Indonesia, yakni Kurikulum Merdeka dimana
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang terdapat gagasan pemikiran dari Ki
Hadjar Dewantara di mana Pendidikan dapat memfasilitasi peserta didik untuk tumbuh
sesuai dengan kodratnya, yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat Alam yang
dimaksud adalah kekuatan, potensi, atau keadaan diri yang secara alamiah melekat pada
diri masing-masing peserta didik. Kodrat Zaman adalah kekuatan, potensi, atau keadaan
diri yang berubah sesuai dengan kondisi sosial, budaya masyarakat, atau perkembangan
zaman.
3. Menurut anda keunikan apa yang dimiliki oleh UbD dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran?
Jawab:
Understanding by Design (UbD) merupakan sebuah desain untuk sebuah
pemahaman secara mendalam dengan alur yang disebut dengan backward design
atau desain mundur yang bertujuan untuk mengingat tugas yang harus
diselesaikan agar guru dapat merencanakan kegiatan untuk mencapainya atau
bisa disebut pelatihan terencana.
Berdasarkan hal tersebut, maka keunikan yang dimiliki UbD menurut saya yaitu
terlihat pada pola perencanaan yang terbalik (backwards design yaitu dimulai dari apa
yang ingin dipahami oleh siswa dari topik bahasan tertentu, berlanjut ke penyusunan
penilaian yang mengukur bukti-bukti pembelajarannya dan terakhir ke perencanaan
pengajaran yang akan dilakukan. Hal ini mengharuskan para pendidik untuk
mempertimbangkan hasil pembelajaran yang diinginkan terlebih dahulu sebelum
merancang pengalaman pembelajaran. Dengan kata lain, mereka mulai dengan
pertanyaan "Apa yang harus siswa ketahui dan mampu lakukan setelah mengikuti
pembelajaran ini?".

4. Klarifikasi keilmuan menjadi sangat penting untuk membuktikan bahwa Anda benar-
benar melakukan aktifitas MERDEKA oleh karena itu jelaskan lebih rinci! Apakah ada
perbedaan antara apa yang dijelaskan oleh kelompok Anda,kelompok lain, literatur
dan Anda sendiri?
Jawab:
5. Jelaskan mengapa ada kesamaan atau perbedaan diantara penjelasan tersebut!
Jawab:
6. Khalayak pastilah menunggu informasi dari Anda. Karena sebagai seorang profesional
sangat memungkinkan mengkonstruksi keilmuan dan memutuskan tingkat kebutuhan
keilmuan oleh masyarakat umum dan pengguna. Oleh karena itu jelaskan
Jawab:
Jelaskan tingkat pernyataan Anda tersebut dalam bentuk deskripsi!
Tingkat kebutuhan topik ini bagi masyarakat tentulah menjadi sangat dibutuhkan
mengingat paradigma pembelajaran baru saat ini adalah mengadopsi atau menerapkan
kurikulum yang berpusat pada peserta didik, namun sampai saat ini terlihat bahwa
sebagian pendidik masih belum memahami sepenuhnya bagaimana cara menerapkan
kurikulum tersebut. oleh karena itu Kurikulum UbD digunakan sebagai salah satu acuan
atau refrensi bagi tim pengembangan kurikulum saat ini yaitu Kurikulum Merdeka. Perlu
diketahui seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masih banyak masyarakat
yang belum memahami dengan baik konsep dasar penerapan kurikulum ini, dan masih
banyak kebingungan mengenai konsep dasar kurikulum khususnya dalam dunia
Pendidikan. Sehingga perlu adanya penyebaran informasi yang dapat memberikan
wawasan kepada para pendidik dan masyarakat.
7. Dengan media apa Anda akan mendiseminasikan kepada masyarakat (pilih yang paling
anda prioritaskan)?

a. Media sosial (Youtube, Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dll)

b. Media massa (majalah, koran, buletin dll)

c. Media ilmiah (jurnal, buku, makalah, artikel, prosiding dll)

d. Media konferensi (seminar, FGD, diskusi terbatas, kelompok kerja guru dll). Jelaskan
pilihan Anda mengapa menjadi prioritas!

Jawab:
Menurut saya, media sosial menjadi pilihan utama untuk menyebarkan informasi
kepada masyarakat mengenai permasalahan dan evaluasi pelaksanaan UbD. karena
seperti yang kita ketahui, Pada era digital saat ini, akses internet sangat mudah kita
dapatkan. Hanya bermodal sebuah telepon pintar, dunia serasa berada dalam genggaman.
Kita dapat mengakses media sosial kapan pun dan di mana pun berada. Penggunaan
media sosial kini sudah sangat populer dan semakin mudah diakses oleh masyarakat dari
berbagai kalangan.
Selain itu karena Media sosial seperti blog, facebook, instagram, twitter, dan
youtube memiliki sejumlah manfaat bagi masyarakat dan lebih cepat dari media
konvensional seperti media cetak dan berita TV dan lain-lain. Adapun manfaat lain dari
media sosial yaitu dapat memungkinkan kita untuk menciptakan konten yang menarik
dan interaktif yang dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan lebih memudahkan
untuk sharing atau berbagi dengan orang lain. sehingga Penggunaan media sosial yang
tepat guna dapat memberikan dampak positif bagi setiap penggunanya. Oleh karena itu,
saya yakin media sosial menjadi pilihan yang efektif untuk menyebarkan informasi
tentang UbD kepada masyarakat secara lebih luas dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai