Anda di halaman 1dari 3

Aksi nyataTopik 2 Kurikulum

1. Apa yang membedakan kerangka UbD dengan model pengembangan kurikulum lainnya?
Perbedaan yang mendasar kurikulum ini dengan kurikulum yang lain sekaligus menjadi keunikan
tersendiri ialah memiliki alur kurikulum yang mundur (backwarddesign). Perancangan urutan
yang biasanya dimulai dari penentuan tujuan pembelajaran, kemudian proses pembelajaran,
dan diakhiri dengan evaluasi, makadalam UbD perancangan dimulai dari penetapan tujuan
pembelajaran, Menyusun evaluasi, dan diakhiri dengan merencanakan langkah pembelajaran.
Selain itu, UbD memberikan fleksibilitas kepada pendidik untuk mengadaptasi kurikulum sesuai
dengan kebutuhan dan konteks spesifik mereka. Ini memungkinkan guru untuk
mempersonalisasi pengalaman pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
lingkungan belajar. Sedangkan beberapa model pengembangan kurikulum lain mungkin lebih
kaku dan kurang dapat disesuaikan. Penting untuk dicatat bahwa keputusan untuk
menggunakan suatu model pengembangan kurikulum tergantung pada kebutuhan dan konteks
spesifik sekolah atau sistem pendidikan. Setiap model memiliki kelebihan dan kelemahan
masing-masing, dan pemilihan model harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang
diinginkan.

2. Idealkah kerangka UbD diterapkan di Indonesia? Jelaskan alasannya!


Menurut saya kerangka UbD belum sepenuhnya ideal diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.
Di Indonesia sendiri bebrapa wilayah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka dan dalam
kuirikulum ini menurut saya kerangka UbD sangat sesuai untuk menjadi pedoman atau metode
dalam pembuatan perancangan Kurikulum Merdeka. Pembelajaran di kedua kurikulum tersebut
memiliki kesamaan pada orientasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, sehingga
peserta didik akan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Namun di beberapa daerah di
Indonesia seperti daerah-daerah terpencil satuan pendidikannya mungkin masih menerapkan
pembelajaran yang kaku karena penerapan UbD juga menghadapi beberapa tantangan,
termasuk ketersediaan sumber daya, kesiapan guru, dan perubahan dalam budaya evaluasi.
Penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan peserta
didik dalam proses perubahan kurikulum. Sebelum menerapkan UbD atau kerangka
pengembangan kurikulum lainnya, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan
kesesuaian dengan konteks dan tujuan pendidikan di Indonesia. Penerapan yang sukses
memerlukan dukungan yang kuat dari semua pemangku kepentingan dan adaptasi yang cermat
terhadap kondisi setempat.
3. Menurut anda keunikan apa yang dimiliki oleh UbD dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran?
Menurut saya keunikan yang dimiliki oleh UbD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
adalah alur “Backward Design” atau Desai Terbalik. Backward Design ialah suatu rancangan
pembelajaran disusun dari belakang yaitu berawal dari penentuan tujuan pembelajaran
kemudian evaluasi dan kegiatan yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Desain ini
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Apabila proses pembelajaran benar-
benar mampu berpusat kepada peserta didik atau berfokus pada keaktifan peserta didik, maka
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal. Dengan demikian akan beriringan pula
dengan peningkatan kualitas pembelajaran berdasarkan tuntutan kurikulum yang sedang
berlaku saat ini. Penerapan desain terbalik UbD dapat membawa perubahan positif dalam
pendekatan pengajaran dan pembelajaran, membantu menciptakan lingkungan belajar yang
lebih bermakna dan efektif.

Klarifikasi keilmuan menjadi sangat penting untuk membuktikan bahwa Anda benar-benar melakukan
aktifitas MERDEKA oleh karena itu jelaskan lebih rinci!

1. Apakah ada perbedaan antara apa yang dijelaskan oleh kelompok Anda, kelompok lain, literatur
dan Anda sendiri?
Ada. karena tiap kelompok memiliki perintah tugas di LMS dengan topik yang berbeda-beda.
Kami menganalisis tahapan yang berbeda-beda. Untuk kelompok 1 dan 2 menganalisis tahapan
pertama, kelompok 3 dan 4 tahapan kedua, dan kelompok 5 serta 6 menganalisis tahapan
ketiga. Walaupun terdapat dua kelompok yang memiliki kesamaan topik pembahasan, namun
materi yang disampaikan pasti ada letak perbedaannya. Hal tersebut dapat terjadi karena
masing-masing kelompok menganalisis jurnal/artikel/karya tulis ilmiah lain dengan judul yang
berbeda. Sehingga muatan topik pembahasannya tentu akan berbeda karena memiliki
konsentrasinya masing-masing.
2. Jelaskan mengapa ada kesamaan atau perbedaan diantara penjelasan tersebut!
Setiap kelompok beberapa memiliki kesamaan topik pembahasan karena sama-sama membahas
topik yang sama Terdapat perbedaan antara apa yang disampaikan setiap kelompoknya
dikarenakan masing- masing kelompok menganalisis jurnal/artikel/karya tulis ilmiah lain dengan
judul yang berbeda. Sehingga muatan topik pembahasannya tentu akan berbeda karena
memiliki konsentrasinya masing-masing. Persamaan dan perbedaan pada muatan materi
pembahasan setiap kelompok menunjukkan suatu proses penyelarasan persepsi antarsudut
pandang anggota kelompok.

Khalayak pastilah menunggu informasi dari Anda. Karena sebagai seorang profesional sangat
memungkinkan mengkonstruksi keilmuan dan memutuskan tingkat kebutuhan keilmuan oleh
masyarakat umum dan pengguna. Oleh karena itu jelaskan:

1. Tingkat kebutuhan topik ini oleh masyarakat


a. Sangat dibutuhkan
b. Dibutuhkan
c. Cukup dibutuhkan
d. Tidak dibutuhkan
e. Sangat tidak dibutuhkan
Jelaskan tingkat pernyataan Anda tersebut dalam bentuk deskripsi!

Jawaban saya adalah sangat dibutuhkan. Kenapa? Karena mengingat pembelajaran paradigma baru saat
ini sudah menerapkan Kurikulum Merdeka yang berpusat kepada peserta didik dimana beberapa praktisi
pendidikan seperti guru, manajemen, dan lain-lain masih belum sepenuhnya memahami tentang
bagaimana pengimplementasian kurikulum ini. Sama halnya dengan saya. Untuk itulah konsep
pemahaman kurikulum UbD pada topik ini sangatlah membantu kami sebagai referensi untuk
meningkatkan pemahaman kami.
2. Dengan media apa Anda akan mendiseminasikan kepada masyarakat (pilih yang paling anda
prioritaskan)?
a. Media sosial (Youtube, Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dll)
b. Media massa (majalah, koran, buletin dll)
c. Media ilmiah (jurnal, buku, makalah, artikel, prosiding dll)
d. Media konferensi (seminar, FGD, diskusi terbatas, kelompok kerja guru dll).
Jelaskan pilihan Anda mengapa menjadi prioritas!
Media yang mampu saya optimalkan terkait diseminasi informasi kurikulum Understanding by
Design (UbD) tersebut ialah melalui media social dan media konferensi. Melalui media sosial
karena pengaksesan dapat lebih mudah dijangkau oleh banyak kalangan dibandingkan pada poin
b, c, d yang kini tidak begitu banyak diakses oleh masyarakat umum. Namun saya juga memilih
media konferensi seperti seminar dan diskusi kelompok secara tatap muka agar bisa saling
memberikan pengalaman (bertukar pikiran) dan saling sharing satu sama lain sehingga proses
akan lebih bermakna.

Anda mungkin juga menyukai