COVER IDENTITAS................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. iii
BAB II ISI................................................................................................... 1
TOPIK 1
A. Eksplorasi Konsep............................................................................ 1
B. Ruang Kolaborasi............................................................................ 3
C. Demonstrasi Kontekstual................................................................ 6
D. Refleksi Aksi Nyata.......................................................................... 8
TOPIK 2
A. Mulai dari.................................................................................... .... 10
B. Eksplorasi konsep............................................................................ 12
C. Ruang Kolaborasi........................................................................ ... 13
D. Demonstrasi Kontekstual................................................................ 15
E. Koneksi Antar Materi...................................................................... 17
F. Aksi Nyata...................................................................................... 19
TOPIK 3
A. Mulai dari.................................................................................... .... 10
B. Eksplorasi konsep............................................................................ 12
C. Ruang Kolaborasi........................................................................ ... 13
D. Demonstrasi Kontekstual................................................................ 15
E. Koneksi Antar Materi...................................................................... 17
F. Aksi Nyata...................................................................................... 19
TOPIK 4
A. Eksplorasi konsep............................................................................ 22
G. Ruang Kolaborasi........................................................................ ... 24
H. Demonstrasi Kontekstual................................................................ 25
I. Koneksi Antar Materi...................................................................... 27
J. Aksi Nyata...................................................................................... 39
TOPIK 5
K. Eksplorasi konsep............................................................................ 4O
L. Ruang Kolaborasi........................................................................ ... 42
M. Demonstrasi Kontekstual................................................................ 45
N. Koneksi Antar Materi...................................................................... 47
O. Aksi Nyata...................................................................................... 50
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
Eksplorasi Konsep
Jawab :
a) Membuat laporan tulis
b) Mencuci pakaian,
c) Memasak nasi,
d) Menulis resensi buku,
e) Membuat brownies,
f) Menulis cerpen,
g) Membuat batik,
h) Membuat vas bunga dari botol dan kaleng bekas.
2. Tuliskan dan jelaskan minimal satu contoh penerapan untuk masing-masing fondasi CT
dalam kehidupan sehari-hari! Contoh yang Anda berikan dapat mengandung lebih dari
satu fondasi.
Jawab :
a) Membuat kue brownies :
Dekomposisi: Memecah struktur komponen dasar pembentuk kue brownies menjadi
tepung, telur, gula, mentega, coklat, susu, keju, backing powder, dan air. Memecah
proses dasar pembuatan kue brownies menjadi penyiapan bahan, pencampuran
adonan, pengembangan adonan (emulsi), memasak/memanggang, pembuatan
toping/rias, dan packing/pengepakan.
Pengenalan pola: Mengenali pola dan proses pembuatan satu box kue brownies
yang dimulai dari tahap persiapan hingga packing memerlukan waktu sekitar 1 jam
dengan menggunakan satu unit oven (1 jam =1 box).
1
dimasukkan kedalam oven selama 30 menit bagi yang suka basah dan tambah 10-15
menit bagi yang suka kering. Pemberian toping: brownies yang sudah matang di
angkat dan di taruh di telenan besar kemudian diberi topping yang berupa parutan
keju diatasnya. Boleh juga ditambah choco chips atau toppinglainnya. Packing:
brownies yang telah dibuat dan diberi topping dipotong -potong terlebih dahulu
menjadi dadu/cube kemudian dimasukkan ke dalam box yang telah di siapkan dan
diberi label. Tentu saja proses ini dilakukan berulang hingga brownies mencapai 30
box dan proses pembuatannya tidak menunggu pembuatan 1 box brownies dari awal
sampai akhir (persiapan bahan sampai packing) selesai. Namun di sela-sela
pembuatan 1 brownies hampir selesai maka dapat membuat brownies yang lain dari
awal lagi. Misal brownies pertama sudah masuk oven maka bisa mulai membuat
adonan brownies kedua supaya waktu lebih efektif dan efisien.
Algoritma : Langkah dan tahapan membuat kue brownis yang telah diuji coba
sebelumnya yang paling efektif dan efisien sesuai pola dan abstraksi.
b) Memasak Nasi :
Dekomposisi : proses memasak nasi kita dapat menyiapkan terlebih dahulu beras,
air, dan rice cooker/magic com.
Pattern Recognition adalah pengenalan pola : Kita harus mengenali pola yang
akan dilakukan untuk memasak nasi, seperti harus memasak air terlebih dahulu baru
memasak beras atau menyalakan penanak nasi.
Abstraki : Selanjutnya adalah kita harus menentukan seperti berapa banyak beras
yang akan kita masak untuk makan nanti.
Algoritma : Langkah dan tahapan membuat kue brownis yang telah diuji coba
sebelumnya yang paling efektif dan efisien sesuai pola dan abstraksi. Pertama - tama
masukkan beras sesuai yang dibutuhkan, kemudian masukkan air sesuai dengan
ukuran dan banyaknya beras yang akan dimasak lalu kemudian menyalakan penanak
nasi, dan tunggu hingga beras tersebut berubah menjadi nasi.
Pengenalan pola. Pada pengenalan pola memulai isian laporan, test dan yang inti
atau isi laporan yang harus dijelaskan.
2
TOPIK 1 Pendalaman Dan Pemahaman CT
Ruang Kolaborasi
Computational thinking memiliki empat fondasi yang menjadi landasan pemecahan persoalan
yaitu dekomposisi (decomposition), algoritma (algorithm), pengenalan pola (pattern
recognition), dan abstraksi (abstraction).
Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK, dan
robot tapi membutuhkan CT :
1. Mencuci pakaian putih 5. Motor yang tiba-tiba mati
2. Membuat jus mangga 6. Berbelanja kebutuhan
3. Membuat kue 7. Memasak mie instan
4. Membuat sop 8. Membuat kopi
3
Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari :
A. Jawaban yang sudah tepat
1. Membuat jus mangga
a. Dekomposisi
Tahap awal membuat jus mangga, yang kita lakukan yaitu menyiapkan langkah- langkah
untuk memecahkan masalah dengan menyiapkan air, es batu, mangga, dan blender.
b. Pengenalan Pola
Pengenalan pola dengan memahami dalam proses membuat jus mangga dari
memasukkan air terlebih dahulu, memotong- motong buah mangga, memasukkan bahan
menjadi satu ke dalam blender hingga menyalakan blender tersebut.
c. Abstraksi
Sebuah pandangan beberapa mangga yang dibutuhkan dalam membuat jus mangga dan
memasukkan mangga ke dalam blender beserta air secukupnya danmenyalakan.
d. Algoritma
Sudah memahami pola membuah jus mangga, seperti memasukkan mangga
secukupnya, air secukupnya, hingga menyalakan blender.
4
B. Jawaban yang kurang tepat
1. Cucian menumpuk
Untuk permasalahan cucian yang menumpuk dan membutuhkan waktu yang lama
untuk memecahkan masalah karena tidak memiliki mesin cuci, dalam penerapan 4 fondasi
CT yang belum tepat yaitu bagian dekomposisi dan algoritmanya ada berbagai faktor
penentu yang apabila diaplikasikan CT kurang tepat.
2. Penanganan masalah kecanduan smarthphone pada remaja dengan treat mindfulness. Ini
merupakan persoalan yang kompleks dan tidak semua orang mengerti treat mindfulness ini,
seperti: memahami kondisi psikologis anak, mengetahui faktor internal, eksternal, sosial
dan situasional yang menjadi penyebab kecanduan terhadap smartphone, mengetahui
bagaimana uji regresidll. Jadi kurang tepat jika dikatakan permasalahan ini adalah
penerapan CT dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kegiatan berjalan kaki, merupakan aktivitas fisik yang mungkin tidak memerlukan
pemikiran komputasional yang rumit, kecuali jika ada aspek perencanaan rute yang
melibatkan peta digital sehingga membutuhkan proses CT.
4. Menggosok gigi adalah tindakan rutin yang sederhana tanpa kompleksitas komputasional.
Ini adalah kebiasaan kebersihan pribadi yang dilakukan tanpa perlu pemikiran logis yang
mendalam.
Perlu diingat meskipun kegiatan-kegiatan ini mungkin tidak memerlukan proses CT yang
signifikan, pemikiran komputasional tetap menjadi keahlian yang berharga untuk banyak aspek
kehidupan. Dalam konteks pekerjaan, pendidikan, atau tugas-tugas yang lebih kompleks,
kemampuan CT dapat menjadi aset yang sangat berguna.
5
TOPIK 1 Pendalaman Dan Pemahaman CT
Demonstrasi Kontekstual
1. Agung Santosa
2. Agustina
No. Induk / Nama 3. Eva Lusiana
Mahasiswa: 4. Henisa Rosulawati
5. Kartika Dwi Wahyuning
6. Winda Cindy Antika
Feedback/pertanyaan: Tanggapan/solusi:
6
Merdeka dapat mengubah sistem pendidikan yang semula di
dalam kelas menjadi di luar kelas, lingkungan belajar di luar
kelas memungkinkan peserta didik untuk lebih banyak
berdiskusi dan membentuk kepribadian peserta didik dan
diharapkan setiap peserta didik akan merasa lebih nyaman
dalam belajar. Dari sistem tersebut, maka peserta didik dituntut
untuk menjadi lebih mandiri dan dapat mengatasi berbagai
masalah dan mencari solusi dari permasalahan mereka.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka computational thinking
perlu diterapkan. Mengapa demikian, karena computational
thinking dapat melatih peserta didik untuk memecahkan
masalah. Pemecahan masalah pasti dibutuhkan dalam
kehidupan, karena manusia tidak pernah lepas dari masalah.
Jadi, peserta didik yang telah menguasai atau terbiasa dengan
computational thinking akan lebih tahan terhadap beberapa
masalah di masa depan dan tidak akan mudah menyerah. Untuk
jenjang pendidikan sekolah dasar CT diintegrasikan pada mata
pelajaran matematika, bahasa indonesia, dan IPAS.
7
TOPIK 1 Pendalaman Dan Pemahaman CT
8
efektif,efisien, dan optimal. Membiasakan diri untuk berpikir dari segala aspek dan
berbagai sudut pandang dalam menyelesaikan persoalan. Sehingga sebagai guru akan
mudah dalam menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran. Keberadaan CT
dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak manfaat dalam memecahkan masalah
yang besar dan kompleks dengan cara yang efektif dan efisien, melatih otak agar
terbiasa untuk mulai berpikir secara matematis, kreatif, terstruktur, dan
logis,memudahkan seseorang mengamati masalah dan menemukan solusi dari
permasalahan tersebut.
5. Apa potensi kendala yang mungkin Anda alami selama mengikuti kuliah ini? Jika
ada,tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk mengantisipasinya?
Jawab :
Potensi kendala yang dihadapi adalah kesulitan dalam menanamkan pentingnya
Computational Thinking dengan berbagai fondasi CT kepada siswa usia SD dimana
ada beberapa siswa SD yang masih pada tahapan kognitif yang mendasar, cara
mengantisipasinya adalah mendalami apa itu Computational Thinking, serta mencari
cara penyampaian materi dengan bahasa sederhana yang mudah di pahami oleh
peserta didik, dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari- hari agar bisa di
contoh oleh peserta didik.