Penulis:
Hisbulloh Huda S.Pd.M.Si
ISBN: 978-623-97574-3-4
Editor:
Aly Rasyid
Desain Sampul:
DewanggaPublishing
Penerbit:
PT Dewangga Energi Internasional
Redaksi:
Komp. Purigading Ruko I No. 39
Pondokmelati Kota Bekasi 17414
Telp/WA: 0851-6138-9537
E-mail: aly.rasyid@gmail.com
Website: www.dewanggapublishing.com
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tiada terhingga, penulis panjatkan kepada Allah SWT. Karena
menyusun buku dari hasil laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul
“Gabungan Metode Ceramah Dengan Metode Kooperatif Model TPS (Think Pair
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu sumbang saran dari pembaca sangat diharapkan.
Akhirnya semoga hasil penelitian dapat berguna bagi semua pihak utamanya
iii
DAFTAR ISI
iv
B. Prosedur Penelitian
(1) Prosedur Penelitian Siklus I ........................................... 37
a.Perencanaan ........................................................... 37
b.Pelaksanaan ............................................................ 40
c.Pengumpulan Data ................................................. 42
d.Refleksi .................................................................. 43
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 67
B. Saran ..................................................................................... 67
v
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69
LAMPIRAN ................................................................................................... 71
BIOGRAFI PENULIS ................................................................................... 75
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan
menyeluruh.
kualitas jawaban peserta didik. (2) Penguatan merupakan respon terhadap suatu
1
terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta
didik dalam pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
dilakukan pada gaya mengajar, penggunaan media dan sumber belajar, pola
mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan data
sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Penjelasan dapat diberikan
Penjelasan harus bermakna dan menarik perhatian peserta didik dan sesuai
dengan materi standar dan kompetensi dasar. Penjelasan dapat diberikan untuk
menjawab pertanyaan peserta didik dan harus sesuai dengan latar belakang dan
merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan
antara pengalaman belajar yang telah dimiliki sebelumnya dengan hal-hal baru
2
tingkat keberhasilannya terhadap materi yang dipelajari dan guru dapat
siswa dapat berbagi informasi dan pengalaman dalam pemecahan suatu masalah,
yang sehat dalam kelompok yang kohesif dan bertanggung jawab. (7) Mengelola
hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah kehangatan dan
dan menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul, serta menemukan
guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan
yang lebih akrab antara guru dengan peserta didik maupun antara peserta didik
3
dengan peserta didik. Khusus dalam melakukan pembelajaran perorangan perlu
diperhatikan kemampuan dan kematangan berfikir peserta didik, agar apa yang
disampaikan bisa diserap dan diterima oleh peserta didik. Penguasaan terhadap
manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi modal kemajuan
bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 bahwa
pendidikan adalah sebuah usaha yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
negara.
4
pendekatan dalam mengelola kelas dan dapat menggunakannya pada waktu dan
telah dilakukan untuk menigkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui
memadai.
Depdiknas. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah, peningkatan sumber
pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang
bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
5
Apa yang menjadikan belajar aktif? Agar belajar menjadi aktif siswa harus
Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa
bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir
Salah satu metode untuk membangkitkan apa yang siswa pelajari dalam
menjadikan belajar tidak terlupakan. Metode ini adalah untuk membantu siswa
dalam mengingat materi pelajaran yang telah diterima selama ini. Selain itu
metode ini diterapkan pada akhir semester proses belajar mengajar dengan tujuan
untuk membantu siswa agar siap mengahadapi ujian semester atau ujian akhir.
6
Ceramah Dengan Metode Kooperatif model TPS (Think Pair Share) Pada Siswa
B. Rumusan Masalah
Jombang
C. Tujuan Penelitian
Jombang
7
siswa terhadap materi sistem reproduksi manusia setelah diterapkan
D. Manfaat Penelitian
IPA
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
8
Merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat
tujuan.
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor,
F. Batasan Masalah
meliputi:
Jombang Penelitian ini dalaksanakan pada bulan Juli semester ganjil tahun
pelajaran 2019/2020.
manusia
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
suatu perubahan pada sikap dan tingkah laku yang lebih baik, tetapi
dari pada periode yang cukup panjang. Berapa lama waktu itu berlangsung
merupakan suatu proses yang tideak dapat dilihat dengan nyata proses itu
terjadi dalam diri seserorang yang sedang mengalami belajar. Jadi yang
10
2. Pengertian Prestasi Belajar
pekerjaan/aktivitas tertentu.
Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh karena itu semua
belajar menginginkan hasil yang yang sebaik mungkin. Oleh karena itu
dengan baik dan pedoman cara yang tapat. Setiap orang mempunyai cara
cocok digunakan oleh seorang siswa, tetapi mungkin kurang sesuai untuk
11
individu dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima
materi pelajaran.
Oleh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus
faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu
a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor
individu.
b. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor
sosial
12
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas
atas. Bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan
Sebaliknya bagi siswa yang berada dalam kondisi belajar yang tidak
faktor diatas, maka kegiatan atau proses belajarnya akan terhambat atau
menemui kesulitan.
tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya
fakta, tetapi juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah
Secara rinci hakikat IPA atau Sains menurut Bridgman (dalam Lestari,
13
2. Observasi dan Eksperimen; merupakan salah satu cara untuk dapat
memahami konsep-konsep IPA atau Sains secara tepat dan dapat diuji
kebenarannya.
3. Ramalan (prediksi); merupakan salah satu asumsi penting dalam IPA atau
Sains bahwa misteri alam raya ini dapat dipahami dan memiliki
tepat.
4. Progresif dan komunikatif; artinya IPA atau Sains itu selalu berkembang
kebernaran.
umum.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat IPA atau Sains
merupakan
14
D. Metode Ceramah
1. Pengertian
lisan.
siswa.
lebih murah.
15
b. Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut, ide atau konsep dapat
d. Isi silabus dapat dilakukan menurut jadwal, karena guru tidak harus
e. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat Bantu pelajaran
16
b. Mendengarkan dan memperhatikan dengan baik keterangan guru.
metode ceramah tergantung sebagian besar pada guru. Oleh karena itu ada
kalanya cara ini bisa efektif. Agar bisa efektif, guru harus terlebih dahulu
17
yang telah disajikan. Berikut adalah sejumlah pilihan untuk melakukan hal
itu.
a. Membangkitkan Minat
relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik
18
- Cadangan visual: Gunakan grafik lipat, transparansi, buku
selama pengajaran.
E. Pengajaran Kooperatif
19
dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar
(Houlobec, 2001).
belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku ajar tetapi juga sesama
siswa.
sesamanya. Karena satu sama lain saling membutuhkan maka harus ada
20
kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih
nyata”.
positif; (2) interaksi tatap muka; (3) akuntabilitas individual, dan (4)
79)
21
ketergantungan tersebut dapat dicapai melalui: (a) saling
tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi
itu sangat penting karena ada siswa yang merasa lebih mudah belajar
dari sesamanya.
c. Akuntabilitas individual
22
hasil belajar semua anggotanya, dan karena itu tiap anggota kelompok
akuntabilitas individual.
tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan
Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya
23
F. Think-Pair-Share
untuk berpikir dan merespons serta saling bantu satu sama lain. Sebagai
contoh, seorang guru baru saja menyelesaikan suatu sajian pendek atau para
siswa telah selesai membaca suatu tugas. Selanjutnya, guru meminta kepada
para siswa untuk menyadari secara lebih serius mengenai apa yang telah
dijelaskan oleh guru atau apa yang telah dibaca. Guru tersebut memilih
yang terkait dengan pelajaran dan siswa diberi waktu satu menit untuk
24
bersama jika suatu su khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru
pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara
keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Pada langkah ini
akan menjadi efektif jika guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu
dalam kelompok belajar. Jumlah anggota dalam tidap kelompok belajar tidak
boleh terlalu besar, biasanya 2 hingga 6siswa. Ada 3 faktor yang menentukan
jumlah anggota tiap kelompok belajar. Ketiga factor tersebut adalah: (1) taraf
Jumlah anggota kelompok belajar hendaknya kecil agar tiap siswa aktif
dijawab oleh guru saat akan menempatkan siswa dalam kelompok. Keempat
25
Pengelompokkan siswa secara homogen atau heterogen?
kelompok belajar kooperatif, yaitu (1) yang berorientasi bukan pada tugas
belajar semacam ini tampak seperti pada saat siswa mengerjakan soal-soal
pembagian tugas yang jelas bagi semua anggota kelompok. Kelompok belajar
semacam ini tampak seperti pada saat siswa melakukan kunjungan ke kebun
binatang sehinga harus disusun oleh panitia untuk menentukan siapa yang
dalam kelompok belajar yang berorientasi pada tugas, dari jenis tugas yang
26
sehingga tujuan belajar kooperatif tidak tercapai. Anggota tiap kelompok
belajar hendaknya ditentukan secara acak oleh guru. Ada 3 teknik untuk
menentukan anggota kelompok secara acak yang dapat digunakan oleh guru.
dapat menentukan siswa yang tergolong disukai oelh banyak teman (bintang
kelas) hingga yang paling tidak disukai atau tidak memiliki teman (terisoalsi).
belajar yang di dalam tiap kelompok ada siswa yang tergolong banyak teman,
atas 30 siswa dan guru ingin membentuk 10 kelompok belajar yang dari 1
dahulu dikelompokkan secara homogen atas dasar jenis kelamin dan atas
secara acak siswa diambil dari kelompok homogen tersebut dan dimasukkan
27
Menetukan tempat duduk siswa. Tempat duduk siswa hendaknya
disusun agar tiap kelompok dapat saling bertatap muka tetapi cukup terpisah
antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Susunan tempat duduk
belajar siswa. Bahan ajar hendaknya dibagikan kepada semua siswa agar
tidak perlu membagikan bahan ajar dengan berbagai petunjuk khusus. Jika
kelompok belajar belum banyak pengalaman atau masih baru, guru perlu
memberi tahu para siswa bahwa mereka harus bekerja sama, bukan bekerja
28
puzzle” shingga dengan demikian tiap siswa memiliki bagian dari
belajar.
tugas kepada tiap anggota kelompok dan mereka bekraja untuk saling
diberi tugas sebagai peneliti\, yaig lainnya seagai penyimpul, yang lainnya
lagi sebagai penulis, yang lainya lagi sebagai pemberi semangat, dan ada pula
suatu fungsi semacam itu merupakan metode yang efektif untuk melatih
29
Menjelaskan tugas akademik. Ada beberapa aspek yang perlu disadari
oleh para guru dalam menjelaskan tugas akademik kepada para siswa.
tersebut. Kejelasan tugas sangat penting bagi para siswa karena dapat
sama. Menjelaskan tujaun dan keharusan bekerja sama kepada para siswa
30
bahwa ia setuju dengan isi lapoian kelompok dan dpat menjelaskan
anggota yang tidak melakukan apa pun demi kelompok. Untuk menjamin agar
seluruh anggota kelompok benar-benar menjalin kerja sama dan agar seluruh
31
diberikan jika seluruh siswa di dalam kelas meraih standar mutu yang tinggi.
kerja sma tersebut secara operasional dalam bentuk berbagai perilaku tersebut
jawaban.
32
b. Meminta kepada tiap anggota kelompok untuk mengaitkan pelajaran
jawabannya.
menyhelesaikan tugas.
33
prosedur atau strategi untuk menyelesaikan tugas, menjawab pertanyaa, dan
kerja sama yang cukup dan adanya kelompok yang memiliki masalah dalam
menjalin kerja sama. Dalam kondisi semacam itu, guru perlu memberikan
kualitas pekerjaan atau hasil belajar para siswa berdasarkan penilaian acuan
belajar di kelas terbatas, diperlukan waktu untuk berdiskusi dengan para siwa
untuk membahas kualitas kerja sama antar anggota kelompok pada hari itu.
34
Pembicaraan dengan para siswa dilakukan untuk mengetahui apa yang
telah dilakukan dengna baik dan apa yang masih perlu ditingkatkan pada hari
berikutnya.
35
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1. Lokasi
2. Subjek Penelitian
Jombang. Siswa kelas IX E ini berjumlah 30 siswa, terdiri dari siswa laki-
laki semua
3. Waktu
kali pertemuan (2 x 40 menit) pada hari Senin 8 Juli 2019 pukul 07.00-
36
4. Mata Pelajaran
manusisa.
B. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan
pada hari Senin 8 Juli 2019 pukul 07.00-08.10 WIB bertempat di MTs
(Pengetahuan) (Keterampilan)
37
fenomena dan kejadian tampak mengarang)sesuai dengan yang
(Pengetahuan) (Keterampilan)
reproduksi reproduksi.
benar.
38
Siswa dapat menjelaskan komponen-komponen dalam system koordinasi
benar.
Siswa dapat menjelaskan jalannya implus pada gerak sadar dan gerak
benar.
berkembang.
39
3) Peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Pada kegiatan ini peneliti memberikan tes tulis pada siswa secara
pelajaran.
b. Pelaksanaan
hidupnya?
40
b. Kegiatan Inti(60 menit)
Mengamati:
Menanya :
manusia
Mengumpulkan data/informasi :
Menganalisis
Mengkomunikasikan
individu
baik.
41
c. Pengumpulan data
dari hasil observasi yang dibuat. Setelah itu, dikumpulkan data yang
berkaitan dengan tes evaluasi. Kedua jenis data ini diolah dan
tersebut dalam bentuk tabel dan grafik tentang hasil belajar yang
dicapai siswa. Tabel dan grafik dilengkapi dengan narasi. Pada tahap
ketiga, peneliti menarik kesimpulan dari tabel, grafik, dan narasi yang
42
d. Refleksi
a. Perencanaan
pada hari Senin 15 Juli 2019 pukul 07.00 – 08.10 WIB bertempat di
(Pengetahuan) (Keterampilan)
43
3.Memahami dan menerapkan 4.Mengolah, menyajikan dan
(Pengetahuan) (Keterampilan)
reproduksi reproduksi.
44
Tujuan Pembelajaran Pada Siklus I
benar.
benar.
Siswa dapat menjelaskan jalannya implus pada gerak sadar dan gerak
benar.
45
Kegiatan perbaikan Siklus II akan dilaksanakan selama 80
diskusi kelompok.
Pada kegiatan ini peneliti memberikan tes tulis secara individu kepada
siswa, membahas hasil kerja siswa, dan menilai hasil kerja siswa.
46
Kemudian peneliti memberikan penguatan dengan menyimpulkan
b. Pelaksanaan
pada manusia
Mengamati :
47
Peserta didik mengamati carta penyakit pada sistem reproduksi
pada manusia
Menanya :
Mengumpulkan data/informasi :
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
baik.
c. Pengumpulan data
48
Setelah pembelajaran IPA Siklus II selesai dilaksanakan,
tersebut dalam bentuk tabel dan grafik. Tabel dan grafik dilengkapi
d. Refleksi
49
2) Penggunaan metode diskusi dapat memotivasi siswa sehingga
belajar siswa.
perbaikan pembelajaran.
50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
51
merasa bosan mendengar ceramah dari guru. Melihat hal tersebut guru
Tabel 4.1
Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus I
No Nama Nilai Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Skor Maksimal 20 10 10 10 10 10 5 5 10 10
1 10 5 5 10 10 10 5 5 10 0 70 Tidak lulus
Achmad Rio Saputra
2 Achmad Yasir 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
Nasution
3 5 5 5 10 10 10 5 5 10 5 70 Tidak lulus
Adam Al Walid
4 Ahmad Akmal 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
Karomi
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
Ahmad Thoriq Azizi
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
Andriyan Prasetyo
7 Anggoro Wahyu 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
Pangestu
8 Aprilliand Dwi 5 5 5 10 10 10 5 5 10 10 75 Lulus
Saputra
9 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
Arya Putra Adiansyah
10 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
Dimas Yoga Aditia
11 Dzikrullah Fathur 10 10 10 5 5 5 5 5 5 5 65 Tidak lulus
Rohman
12 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
Kais Septian Al Faruq
13 M. Eggy Listyo Az 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
Zimran
14 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
M. Niam Darkasih
52
15 M.Fahreza 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
Ardiansyah
16 Mochamaad Alifuddin 20 5 5 5 5 5 5 5 10 10 75 Lulus
Nabdyon
17 Mochammad Ridho 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
Alfarizi
18 Moh. Misbahul 10 5 5 5 5 5 5 5 10 10 65 Tidak lulus
Wakhid
19 Muchammad Irsal Al 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
Khusaini
20 Muhammad Fahrul 10 5 5 10 10 10 5 5 10 10 80 Lulus
Amin
21 Muhammad Ilyas 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
Juliansa
22 Muhammad Imam 20 10 10 10 5 5 5 5 5 5 80 Lulus
Syafiurrohman
23 Muhammad 'Lutfi 10 0 0 10 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
Sya'Ban
24 Muhammad Nizar 10 0 10 10 5 5 5 5 5 5 60 Tidak lulus
Amirul Haq
25 Muhammad Nizar 10 10 10 10 5 5 5 5 5 5 70 Tidak lulus
Tsunami
26 Muhammad Zidan 10 0 10 10 5 5 5 5 5 5 60 Tidak lulus
Riziq
27 Pratama Ananda 10 10 10 10 10 10 5 5 10 10 90 Lulus
Khosafa
28 Ridwan Ariskar 20 10 10 10 10 10 5 5 10 10 100 Lulus
Yudhoyono
29 20 10 10 10 5 5 5 5 5 5 80 Lulus
Sugeng Junaedi
30 10 0 0 10 5 5 5 5 5 5 50 Tidak lulus
Nayif Falah
2120
JUMLAH
70,6 Tidak lulus
Presentasi ketuntasan
%
53
Dari analisis data yang ditunjukkan tabel 4.1 maka dapat disajikan pula data
9
8
7
Jumlah Siswa
6
5
4
3
2
1
0
0 20 40 60 80 100
Nilai
ceramah, nilai rata-rata kelas pada Siklus I adalah 70,6 dan persentase
nilai 60 ada 4 siswa, yang mendapat nilai 65 ada 8 siswa, yang mendapat
nilai 70 ada 4 siswa, 75 ada 4 siswa, 80 ada 6 siswa 90 ada 3 siswa dan
yang mendapat nilai 100 ada 1. Dari data tersebut maka peneliti
belum optimal karena nilai rata-rata kelas masih di bawah 75. Hal ini
54
2. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Pada Saat Proses Belajar Mengajar
Tabel 4.2.
Pengamatan siswa siklus I pada saat proses belajar mengajar.
Aspek yang dinilai Nilai
B C K B C K B C K
1 √ √ √
Achmad Rio Saputra
2 √ √ √
Achmad Yasir Nasution
3 √ √ √
Adam Al Walid
4 √ √ √
Ahmad Akmal Karomi
5 √ √ √
Ahmad Thoriq Azizi
6 √ √ √
Andriyan Prasetyo
B=
7 Anggoro Wahyu √ √ √
Pangestu
Baik
8 √ √ √
Aprilliand Dwi Saputra
(76-90)
9 √ √ √
Arya Putra Adiansyah
10 √ √ √
Dimas Yoga Aditia C=
11 Dzikrullah Fathur √ √ √
Rohman Cukup
12 √ √ √
Kais Septian Al Faruq (61-75)
13 M. Eggy Listyo Az √ √ √
Zimran
14 √ √ √
M. Niam Darkasih K=
15 √ √ √
M.Fahreza Ardiansyah Kurang
16 Mochamaad Alifuddin √ √ √
Nabdyon 60
17 Mochammad Ridho √ √ √
Alfarizi
55
18 √ √ √
Moh. Misbahul Wakhid
19 Muchammad Irsal Al √ √ √
Khusaini
20 √ √ √
Muhammad Fahrul Amin
21 Muhammad Ilyas √ √
Juliansa
22 Muhammad Imam √ √
Syafiurrohman
23 Muhammad 'Lutfi √ √ √
Sya'Ban
24 Muhammad Nizar √ √ √
Amirul Haq
25 Muhammad Nizar √ √ √
Tsunami
26 √ √ √
Muhammad Zidan Riziq
27 Pratama Ananda √ √ √
Khosafa
28 Ridwan Ariskar √ √ √
Yudhoyono
29 √ √ √
Sugeng Junaedi
30 Nayif Falah
√ √ √
Total 10 13 7 11 15 4 8 11 10
memuaskan hal ini dapat dilihat pada keaktifan siswa masih ada yang
kurang aktif yaitu sejumlah 10 siswa, pada aspek keberanian masih ada 4
siswa yang kurang berani mereka hanya duduk diam saja, pada aspek
ketelitian masih ada 10 siswa yang kurang teliti dalam mengerjakan soal.
56
3. Hasil Penelitian Siklus II
apersepsi dengan bertanya jawab dengan siswa tentang materi yang telah
besar siswa masih mengingat materi negara maju dan negara berkembang.
ini.
Tabel 4.3
Rekapitulasi Nilai Evaluasi Siklus II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 benar
57
3 Adam Al 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80
Walid
4 Ahmad Akmal 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80
Karomi
5 Ahmad Thoriq 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Azizi
6 Andriyan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Prasetyo
7 Anggoro 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Wahyu
Pangestu
8 Aprilliand Dwi 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 60
Saputra
9 Arya Putra 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 6 60
Adiansyah
10 Dimas Yoga 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Aditia
11 Dzikrullah 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 80
Fathur
Rohman
12 Kais Septian 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80
Al Faruq
13 M. Eggy 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80
Listyo Az
Zimran
14 M. Niam 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6 60
Darkasih
15 M.Fahreza 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Ardiansyah
16 Mochamaad 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
Alifuddin
Nabdyon
17 Mochammad 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 80
Ridho Alfarizi
18 Moh. Misbahul 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80
Wakhid
19 Muchammad 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Irsal Al
Khusaini
20 Muhammad 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80
Fahrul Amin
21 Muhammad 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Ilyas Juliansa
22 Muhammad 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Imam
Syafiurrohman
23 Muhammad 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 80
'Lutfi Sya'Ban
58
24 Muhammad 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 80
Nizar Amirul
Haq
25 Muhammad 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 80
Nizar Tsunami
26 Muhammad 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 80
Zidan Riziq
27 Pratama 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
Ananda
Khosafa
28 Ridwan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Ariskar
Yudhoyono
29 Sugeng 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 80
Junaedi
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100
Nayif Falah
Jumlah Benar 30 24 18 20 25 24 28 28 26 23 256 2560
Presentasi 85,3 %
ketuntasan
diskusi, nilai rata-rata kelas pada Siklus II adalah 83,3 Dan persentase
nilai 80 ada 16 siswa, dan yang mendapat nilai 100 ada 13 siswa. Dari data
atas 75. Hal ini disebabkan siswa yang mendapat nilai di bawah nilai rata-
Dari analisis data yang ditunjukkan tabel 4.4 maka dapat disajikan
Siklus I dan II maka disajikan data hasil tes tulis Siklus I dan II sebagai
berikut:
Tabel 4.4
Nilai
No Nama Siswa
Siklus I Siklus II
1 70 100
Achmad Rio Saputra
2 80 80
Achmad Yasir Nasution
3 70 80
Adam Al Walid
4 75 80
Ahmad Akmal Karomi
5 50 100
Ahmad Thoriq Azizi
6 50 100
Andriyan Prasetyo
60
7 75 100
Anggoro Wahyu Pangestu
8 75 60
Aprilliand Dwi Saputra
9 65 60
Arya Putra Adiansyah
10 90 100
Dimas Yoga Aditia
11 65 80
Dzikrullah Fathur Rohman
12 65 80
Kais Septian Al Faruq
13 65 80
M. Eggy Listyo Az Zimran
14 65 60
M. Niam Darkasih
15 65 100
M.Fahreza Ardiansyah
16 75 80
Mochamaad Alifuddin Nabdyon
17 65 80
Mochammad Ridho Alfarizi
18 65 80
Moh. Misbahul Wakhid
19 80 100
Muchammad Irsal Al Khusaini
20 80 80
Muhammad Fahrul Amin
21 90 100
Muhammad Ilyas Juliansa
22 80 100
Muhammad Imam Syafiurrohman
23 50 80
Muhammad 'Lutfi Sya'Ban
24 60 80
Muhammad Nizar Amirul Haq
25 70 80
Muhammad Nizar Tsunami
26 60 80
Muhammad Zidan Riziq
61
27 90 80
Pratama Ananda Khosafa
28 100 100
Ridwan Ariskar Yudhoyono
29 80 80
Sugeng Junaedi
30 50 100
Nayif Falah
25,6
Jumlah Benar 2120
Dari data pada tabel 4.5 di atas, dapat disajikan data dalam bentuk grafik sebagai
berikut:
9
8
7
Jumlah Siswa
6
5 Siklus I
4 Siklus II
3
2
1
0
0 20 50 60 65 70 75 80 90 100
Nilai
62
4. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Pada Saat Proses Belajar Mengajar
Tabel 4.5
B C K B C K B C K
1 √ √ √
Achmad Rio Saputra
2 Achmad Yasir √ √ √
Nasution
3 √ √
Adam Al Walid
4 √ √ √
Ahmad Akmal Karomi
5 √ √ √
Ahmad Thoriq Azizi
6 √ √ √
Andriyan Prasetyo
B = Baik
7 Anggoro Wahyu √ √ √
Pangestu
(76-90)
8 √ √ √
Aprilliand Dwi Saputra
9 √ √ √
Arya Putra Adiansyah
C=
10 √ √ √
Dimas Yoga Aditia
Cukup
11 Dzikrullah Fathur √ √ √
Rohman (61-75)
12 √ √ √
Kais Septian Al Faruq
13 M. Eggy Listyo Az √ √ √
Zimran
14 √ √ √
M. Niam Darkasih
63
15 M.Fahreza √ √ √ K=
Ardiansyah
16 Mochamaad Alifuddin √ √ √ Kurang
Nabdyon
17 Mochammad Ridho √ √ √ 60
Alfarizi
18 Moh. Misbahul √ √ √
Wakhid
19 Muchammad Irsal Al √ √ √
Khusaini
20 Muhammad Fahrul √ √ √
Amin
21 Muhammad Ilyas √ √
Juliansa
22 Muhammad Imam √
Syafiurrohman
23 Muhammad 'Lutfi √ √
Sya'Ban
24 Muhammad Nizar √ √ √
Amirul Haq
25 Muhammad Nizar √ √ √ √
Tsunami
26 Muhammad Zidan √ √
Riziq
27 Pratama Ananda √ √
Khosafa
28 Ridwan Ariskar √ √ √
Yudhoyono
29 √ √ √
Sugeng Junaedi
30 √ √
Nayif Falah
Total 8 17 0 12 20 0 10 18 0
memuaskan hal ini dapat dilihat pada keaktifan siswa tidak ada yang
kurang aktif, pada aspek keberanian tidak ada yang duduk terdiam
64
mereka aktif mengemukakan pendapat dan bertanya apabila ada soal-
soal yang tidak dimengerti, pada aspek ketelitian semua teliti dalam
bawah KKM.
B. PEMBAHASAN
1. Pembahasan Siklus I
65
2. Pembahasan Siklus II
meningkat. Dari 30 siswa ada . Hal ini karena 3 siswa yang belum
pertanyaan guru dengan kegiatan tanya jawab dan diskusi kelompok. Guru
mengutarakan pendapat dari hasil diskusi kelompok. Hal ini sesuai dengan
66
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dalam proses pembelajaran dan adanya peningkatan nilai tes tulis dari
B. SARAN
metode diskusi sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran pada mata
profesionalnya serta nilai hasil belajar siswa, jika situasi dan kondisi
67
sekolahnya relatif sama dengan apa yang ada di sekolah peneliti, maka
3. Kepada orang tua atau wali murid, agar mempunyai kepedulian serta
68
DAFTAR PUSTAKA
Miarso, Yusuf Hadi, Dkk. (1986). Definisi Teknologi Pendidikan Satuan Tugas
Definisi Dan Terminology AECT. Jakarta: Rajawali Terjemahan Dari
AECT, 1977, The Definition Education Technology, Washington DC.
70
LAMPIRAN
A. Kompetensi Inti
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
71
B. Kompetensi Dasar
kesehatan reproduksi.
C. Tujuan Pembelajaran
benar.
benar.
72
Siswa dapat menjelaskan jalannya implus pada gerak sadar dan gerak
benar.
73
FOTO SEMINAR
PTK
74
BIOGRAFI PENULIS
SELAYANG PANDANG PENULIS
Hisbullah Huda.S.Pd. M.Si
Seorang ”pahlawan tanpa tada jasa” tenaga pendidik ini terlahir dari
Jombang,tepatnya 3 Maret 1977, menimba Ilmu di MI Mambaul maarif dan
SDN Plosogeneng 2 jombang,melanjutkan di MTSN 4 Jombang yang berada
di lingkungan PP. Mambaul Maarif Denanyar kemudian Melanjutkan jurusan
IPA BIO MAN 4 Jombang. Selanjutnya meneruskan di Pendidikan Teknik
Sipil programstudi PTB Air UNESA Lulus pada tahun 2000 , kemudian
meneruskan di Universitas kanjuruhan Malang jurusan Pendidikan Fisika
FMIPA dan menjadi “umar bakri” kembali mengabdi selama 7 tahun
mengabdi di MTSN 4 Jombang serta mendapat Bea Siswa dari Kemenag di
ITS surabaya jurusan Geo Fisika FMIPA program pasca Sarjana.
Pada tahun 2009 setelah Lulus dari ITS Surabaya kembali mengabdi di MTSN
4 Jombang. Karya Tulis dalam bentuk skripsi yang pernah dibuat adalah
pertama tentang pendidikan yaitu Strategi Dosen dalam menarik perhatian
Mahasisawa dalam meningkatkan motivasi Belajar Mahasiswa PTB, untuk
karya tulis yang kedua sebagai syarat kelululusan yaitu tentang
Karakterisasi Profil Tanah dengan Menggunakan Analisa Kurva Dispersi
Studi Kasus: Kampus Geomatika FTSP ITS Surabaya.
75
Hisbulloh Huda S.Pd., M.Si
Metode yang digunakan dalam peningkatan pemahaman negara maju dan negara
berkembang pada pelajaran IPA siswa kelas IX E adalah Metode Ceramah Dengan
Metode Kooperatif Model TPS (Think Pair Share). Melalui Metode Ceramah
Dengan Metode Kooperatif Model TPS (Think Pair Share) siswa lebih memahami
dan menghayati pelajaran IPA dan MTs Negeri 4 Jombang seperti kenyataan yang
ada dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan membawa pengaruh positif pada
prestasi belajar siswa, dibandingkan hanya menggunakan metode ceramah yang
membuat siswa hanya mampu membayangkan tanpa mendapatkan pengalaman
belajar yang konkrit.