Anda di halaman 1dari 25

Willem Johan Kolff - Penemu Mesin Dialisis Ginjal & Organ Buatan Pertama

Willem Johan "Pim" Kolff adalah seorang pelopor dari


hemodialisis serta di bidang organ buatan. Dia membuat
penemuan besar di bidang dialisis untuk gagal ginjal selama
Perang Dunia Kedua. Dia bermigrasi pada tahun 1950 ke
Amerika Serikat, di mana ia memperoleh kewarganegaraan AS
pada tahun 1955, dan menerima sejumlah penghargaan dan
pengakuan luas untuk karyanya.

Willem Johan Kolff lahir pada 14 Februari 1911 di Leiden,


Belanda, Kolff adalah anak pertama dari 5 anak laki-laki di
keluarganya Ketika masih kecil ia sudah tertarik dengan dunia
kedokteran , dan sering menghabiskan waktu belajar dari sang
Ayah, Jacob Kolff, yang menjabat sebagai direktur
Tuberculosis Sanatorium di Beekbergen. Kolff lulus dari Leiden
Medical School di tahun 1938 dan pada 1941 mendapatkan
Ph.D. dari University of Groningen dengan penghargaan
summa cum laude.

Saat masih menjadi mahasiswa kedokteran, kolff menyaksikan sendiri kematian pria berusia 22
tahun akibat gagal ginjal. Ia pun langsung tergerak untuk melakukan riset di bidang itu, dan ditahun
1941, meskipun negaranya waktu itu sudah dikepung Jerman, ia berupaya mengembangkan
sebuah ginjal buatan di Kampen. Coarse material didapatkannya dari pabrik lokal dan membuat
mesin berbentuk silinder yang dilengkapi tabung untuk menempatkan fluida pembersih. Darah dan
racun yang dihasilkan akibat gagal ginjal ditarik ke dalam tabung itu lalu dibersihkan, dialirkan lagi
kedalam tubuh si pasien. Pada tahun 1945 alat ini berhasil menyelamatkan pasien pertamanya,
seorang wanita berusia 67 tahun. Wanita ini masih hidup 7 tahun kemudian.

Pada tahun 1950 Kolff bermigrasi ke Amerika Serikat, mengambil posisi di Cleveland Clinic
Foundation sebagai kepala departemen organ buatan dan sekaligus profesor investigasi klinis. Di
Cleveland Clinic Kolff mulai menggarap jantung buatan. Pada tahun 1957, untuk pertama kalinya
jantung buatan dipasang pada hewan.

Kolff meninggalkan Cleveland di tahun 1967 dan mengambil posisi sebagai direktur Institute for
Biomedical Engineering dan divisi organ buatan di University of Utah. Penelitian jantungnya
berlanjut disini, pada tahun 1982 ia turut mengawasi implantasi pertama jantung buatan pada
manusia. Di University of Utah, Kolff berkontribusi pada berbagai tipe organ buatan lainya, termasuk
telinga buatan, mata elektronik, dan juga sebuah membran oksigenerator.

Kreasi Kolff yang terkenal adalah hemodialis, alat cuci darah yang hingga kini berhasil
menyelamatkan nyawa lebih dari satu juta orang di seluruh dunia.

Kolff dianggap sebagai Bapa Organ buatan, dan dianggap sebagai salah satu dokter yang paling
penting dari abad ke-20. Ia memperoleh lebih dari 12 gelar doktor kehormatan di universitas di
seluruh dunia, dan lebih dari 120 penghargaan internasional, di antaranya Prize Harvey pada tahun
1972, AMA Scientific Achievement Award pada tahun 1982, Prize Jepang pada tahun 1986, Albert
Lasker Award untuk Clinical Medical Research pada tahun 2002, dan Prize Russ pada tahun 2003.
Pada tahun 1990 Life Magazine termasuk daftar dari 100 orang Paling Penting dari abad ke-20.

Kolff meninggal tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-98 pada 11 Februari 2009, di sebuah
pusat perawatan di Philadelphia. (Sumber: en.wikipedia.org)
Louis Pasteur - Penemu Vaksinasi

Louis Pasteur adalah seorang kimiawan dan ahli mikro -


biologi kelahiran Perancis. Ia terkenal karena penemuannya
tentang prinsip vaksinasi, fermentasi mikroba dan pasteurisasi
(cara mencegah pembusukan makanan hingga beberapa
waktu lamanya dengan proses pemanasan). Dia dikenang
karena terobosan yang luar biasa dalam penyebab dan
pencegahan suatu penyakit, dari hasil penemuannya ia telah
menyelamatkan hidup orang banyak. Dia menurunkan angka
kematian dari demam nifas , dan menciptakan vaksin pertama
untuk rabies dan antraks. Penemuan medisnya memberikan
dukungan langsung untuk teori kuman penyakit dan
penerapannya dalam klinis kedokteran. Dia dikenal masyarakat
karena penemuannya tentang teknik pengolahan susu dan
anggur untuk menghentikan kontaminasi bakteri, yang disebut
pasteurisasi. Ia dianggap sebagai salah satu dari tiga pendiri
utama bakteriologi , bersama dengan Ferdinand Cohn dan Robert Koch, dan dikenal sebagai "bapak
mikrobiologi".

Pasteur juga membuat penemuan penting dalam kimia, yakni teori dasar molekuler
untuk kristal asimetri tertentu dan rasemisasi. Dia adalah Direktur Institut Pasteur yang didirikan
pada tahun 1887.

Dia adalah Direktur Pasteur Institut yang didirikan pada tahun 1887. Kini institut itu mempunyai
cabang di 60 negara. Makamnya terdapat di bawah Institut tersebut, jenazahnya dimasukkan ke
dalam peti mati terbuat dari marmer dan granit dan disimpan dalam lemari besi.

Louis Pasteur lahir pada tanggal 27 Desember 1822, di Dole, Jura, Prancis. Dia adalah anak ketiga
dari Jean-Joseph Pasteur dan Jeanne-Etiennette Roqui. Pada tahun 1827, keluarganya pindah ke
Arbois, di sana ia masuk sekolah dasar pada tahun 1831. Pastel dan potret kedua orang tua dan
teman-temannya yang dibuat ketika ia berusia 15 disimpan di museum Pasteur Institut di Paris.
Pada 1838, ia berangkat ke Paris untuk bergabung dengan Lembaga Barbet, tapi kembali pada
bulan November. Pada tahun 1839, ia memasuki Royal College de Besanon dan meraih gelar
baccalaurat ( BA ) pada tahun 1840. Dia diangkat menjadi asisten pengajar di perguruan tinggi
Besanon sambil kursus matematika khusus. Dia gagal ujian pertamanya pada tahun 1841. Ia
berhasil lulus scientifique baccalaurat (ilmu pengetahuan umum) pada tahun 1842 dari Dijon
dengan nilai kimia jelek. Setelah gagal tes untuk masuk cole Normale Suprieure di Paris pada
tahun 1842, dia berhasil pada tahun 1844.

Pada tahun 1845 ia menerima s Licenci ilmu (Bachelor of Science). Pada 1846, ia diangkat
sebagai profesor fisika di College de Tournon di Ardche, tapi Antoine Jrome Balard (salah satu
penemu dari bromin elemen) ingin dia kembali di cole Normale Suprieure sebagai asisten
(preparateur) untuk kursus kimia. Dia bergabung dengan Balard dan sekaligus memulai
penelitiannya dalam kristalografi dan pada tahun 1847, ia menyerahkan dua tesisnya, satu dalam
kimia dan lainnya dalam fisika. Setelah bekerja sebagai profesor fisika di Dijon Lyce pada tahun
1848, ia menjadi profesor kimia di University of Strasbourg, di sana ia bertemu dengan Marie
Laurent, putri dari universitas Rektor pada tahun 1849. Mereka menikah pada tanggal 29 Mei 1849,
dan dikaruniai lima orang anak, hanya dua di antaranya selamat sampai dewasa; tiga lainnya
meninggal karena tifus. Hal tersebut merupakan tragedi pribadi yang memotivasinya dalam
menyembuhkan penyakit menular.

Kontribusi penelitian

Asimetri molekul

Dalam karya awal Pasteur sebagai ahli kimia, ia memutuskan permasalahan mengenai sifat asam
tartarat (1848). Larutan senyawa ini berasal dari makhluk hidup (khususnya ampas anggur). Asam
tartarat yang diperoleh dari sintesis kimia tidak memiliki efek seperti itu, meskipun reaksi kimia yang
identik dan komposisi unsur yang sama. Ini adalah pertama kalinya seseorang telah menunjukkan
kiral molekul.

Teori fermentasi kuman

Pasteur menunjukkan bahwa fermentasi disebabkan oleh pertumbuhan mikro-organisme, dan


pertumbuhan bakteri dalam kaldu bukan oleh reaksi spontan namun karena adanya bakteri dari luar
yang masuk dan tumbuh dalam kaldu. dari situlah teori biogenesis ( Omne vivum ex vivo "semua
kehidupan berasal dari kehidupan) muncul. Saran untuk dibaca: "Francesco Redi - Penentang Teori
Abiogenesis"

Dalam percobaannya, Pasteur membuat sebuah bejana yang terbuat dari kaca yang berbentuk
leher angsa. Air kaldu tersimpan di dalam bejana yang berisi filter untuk mencegah semua partikel
nasuk ke dalam media pertumbuhan melalui jalur berliku. Tidak ada kehidupaa yang tumbuh dalam
kaldu, hal ini menunjukkan bahwa organisme yang hidup dan tumbuh di kaldu tersebut berasal dari
luar, seperti spora pada debu, bukan secara spontan yang dihasilkan oleh kaldu. Ini adalah salah
satu eksperimen terakhir dan paling penting menyanggah teori generasi spontan (abiogenesis).

Pasteur bukanlah peneliti pertama yang mengusulkan teori kuman (Girolamo Fracastoro, Agostino
Bassi, Friedrich Henle dan lain-lain telah menyarankan itu sebelumnya), ia mengembangkan dan
melakukan percobaan yang jelas menunjukkan kebenaran dan berhasil meyakinkan sebagian besar
Eropa bahwa hal itu bena . Hari ini ia sering dianggap sebagai bapak dari teori kuman.

Penelitian Pasteur juga menunjukkan bahwa pertumbuhan mikroorganisme dapat memperlambat


pembusukan, seperti b!r, anggur dan susu. Dengan teorinya, ia menemukan sebuah proses yakni
cairan seperti susu dipanaskan untuk membunuh sebagian besar bakteri dan jamur yang sudah ada
dalam cairan tersebut. Pasteur dan Claude Bernard menyelesaikan tes pertama pada tanggal 20
April 1862. Proses ini disebut dengan pasteurisasi.

Kontaminasi Minuman mengilhami Pasteur pada sebuah gagasan yang menunjukkan bahwa mikro-
organisme menginfeksi hewan dan manusia dan menyebabkan penyakit. Ia mengusulkan
mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh manusia, hal ini menginspirasi Joseph Lister
untuk mengembangkan metode antiseptik dalam operasi.
Pada tahun 1865, dua penyakit parasit yang disebut pbrine dan flacherie membunuh sejumlah
besar ulat sutra di Alais (sekarang Als ). Pasteur bekerja beberapa tahun untuk membuktikan
bahwa penyakit ini disebabkan oleh mikroba menyerang telur ulat sutera, dia berpendapat bahwa
menghilangkan mikroba pada saat pembibitan ulat akan memberantas penyakit tersebut.

Pasteur juga menemukan teori anaerobiosis, yakni teori yang menyebutkan bahwa beberapa mikro-
organisme dapat berkembang dan hidup tanpa udara atau oksigen, yang disebut efek Pasteur .

Imunologi dan vaksinasi

Selanjtnya Pasteur meneiti tentang penyakit kolera pada ayam. Pasteur membuat bakteri tersebut
lemah, kemudian disuntikkan ke badan ayam, selanjutnya ayam tersebut menjadi kebal terhadap
penyakit kolera. Pada 1870-an, ia menerapkan metode imunisasi ini untuk anthrax, yang
mempengaruhi ternak dan membangkitkan minat dalam memerangi penyakit lainnya.

Vaksin rabies pada awalnya diciptakan oleh Emile Roux, seorang dokter Perancis dan rekan
Pasteur. Vaksin telah diuji hanya pada 11 anjing sebelum diujicoba pada manusia. Vaksin ini
pertama kali digunakan pada Joseph Meister yang berusia 9 tahun pada tanggal 6 Juli 1885, setelah
anak itu parah digigit oleh anjing gila. Tiga bulan kemudian ia memeriksa Meister dan menemukan
bahwa ia berada dalam kesehatan yang baik. Pasteur dielu-elukan sebagai pahlawan. Keberhasilan
ini menjadi dasar untuk pembuatan berbagai vaksin lainnya. Pasteur Institute dibangun atas dasar
prestasi ini.

Kematian

Pasteur sering dilanda stroke sejak tahun 1868, dan tahun 1894 merupakan saat yang sangat
mengganggu kesehatannya. Ia meninggal pada tahun 1895, dekat Paris. Pemakamannya dilakukan
secara kenegaraan dan dimakamkan di Katedral Notre Dame, tapi jenazahnya reinterred dalam
crypt di Institut Pasteur di Paris, crypt tersebut terukir dengan karya-karya yang menyelamatkan
hidupnya.
Termometer Pertama kali - Galileo Galilei

Galileo Galilei (lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564


meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77
tahun) adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia
yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.

Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah


penyempurnaan teleskop, berbagai pengamatan astronomi,
dan hukum gerak pertama dan kedua (dinamika). Selain itu,
Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus
mengenai peredaran bumi mengelilingi matahari.

Biografi

Galileo Galilei dilahirkan di Pisa, Tuscany pada tanggal 15


Februari 1564 sebagai anak pertama dari Vincenzo Galilei,
seorang matematikawan dan musisi asal Florence, dan Giulia
Ammannati. Ia sudah dididik sejak masa kecil. Kemudian, ia belajar di Universitas Pisa namun
terhenti karena masalah keuangan. Untungnya, ia ditawari jabatan di sana pada tahun 1589 untuk
mengajar matematika. Setelah itu, ia pindah ke Universitas Padua untuk mengajar geometri,
mekanika, dan astronomi sampai tahun 1610. Pada masa-masa itu, ia sudah mendalami sains dan
membuat berbagai penemuan.

Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia dei Lincei untuk
mengamati bintik matahari. Pada tahun itu juga, muncul penolakan terhadap teori Nicolaus
Copernicus, teori yang didukung oleh Galileo. Pada tahun 1614, dari Santa Maria Novella,
Tommaso Caccini mengecam pendapat Galileo tentang pergerakan bumi, memberikan anggapan
bahwa teori itu sesat dan berbahaya. Galileo sendiri pergi ke Roma untuk mempertahankan dirinya.
Pada tahun 1616, Kardinal Roberto Bellarmino menyerahkan pemberitahuan yang melarangnya
mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus.

Galileo menulis Saggiatore pada tahun 1622, yang kemudian diterbitkan pada 1623. Pada tahun
1624, ia mengembangkan salah satu mikroskop awal. Pada tahun 1630, ia kembali ke Roma untuk
membuat izin mencetak buku Dialogo sopra i due massimi sistemi del mondo yang kemudian
diterbitkan di Florence pada 1632. Namun, pada tahun itu pula, Gereja Katolik menjatuhkan vonis
bahwa Galileo harus ditahan di Siena.

Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pensiun ke vilanya di Arcetri. Buku terakhirnya, Discorsi
e dimostrazioni matematiche, intorno due nuove scienze diterbitkan di Leiden pada 1638. Di saat
itu, Galileo hampir buta total. Pada tanggal 8 Januari 1642, Galileo wafat di Arcetri saat ditemani
oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya.

Penemuan Termoskop

Sebelum termometer ditemukan, ahli astronomi dan ahli ilmu alam melakukan berbagai usaha untuk
dapat menciptakan alat yang dapat mengukur suhu. Mereka mengetahui bahwa temperatur dapat
membuat zat memuai. Untuk itu, mereka menggunakan ukuran muai zat sebagai patokan dalam
mengukur temperatur. Namun penemuan alat pengukur temperatur tidak dapat dengan mudah
diciptakan. Para ahli perlu menemukan zat yang tepat, teknik yang tepat dan skala yang tepat pula
untuk dapat mengukur secara cermat.

Pada tahun 1593, Galileo Galilei berusaha membuat pengukuran termometer dengan menggunakan
pemuaian udara. Alat yang diciptakan oleh Galileo ini kemudian disebut termoskop. Walaupun
masih tergolong sangat sederhana, namun secara kasar alat ini sudah dapat mengukur temperatur.

Termoskop Galileo

Termoskop galileo terdiri atas bola gelas sebesar telur ayam yang dihubungkan dengan pipa
panjang tertutup berisi air. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut
dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu
berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak
timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan
sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan bola kaca sangat kecil
dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di atas dan yang terapat berada
di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
Felix Hoffmann - Penemu Aspirin

Felix Hoffmann lahir di Ludwigsburg, Jerman pada 21 Januari


1868, Ia adalah seorang kimiawan Jerman. Ia belajar kimia di
Universitas Ludwig Maximilian Mnchen. Pada tahun 1894, ia
bergabung dengan perusahaan farmasi Bayer di Elberfeld. Ia
banyak dikenal atas sintesis asam salisilat dalam bentuk stabil
untuk pertama kalinya pada tanggal 10 Agustus 1897, yang
digunakan di bidang kedokteran.

Biografi

Felix Hoffmann lahir pada 21 Januari 1868 di Ludwigsburg.


Pada tahun 1889 ia mulai belajar kimia di Ludwig-Maximilians-
University of Munich untuk belajar farmasi dan berakhir pada
tahun 1890 dengan ujian negara farmasi. Pada tahun 1891 ia
lulus magna cum laude dari University of Munich. Dua tahun
kemudian ia menerima gelar doktornya, juga magna cum
laude, setelah menyelesaikan tesisnya yang berjudul "On derivatif tertentu dihydroanthracene."
Pada tahun 1894, ia bergabung dengan Bayer sebagai ahli kimia.

Penemuan asam asetilsalisilat (ASA) dalam bentuk kimia murni dan stabil

Hoffman berusaha untuk menemukan cara alternatif dalam mengobati arthritis tanpa menggunakan
natrium salisilat, natrium salisilat yang digunakan untuk mengobati arthritis sering menyerang
lapisan lambung dan menyebabkan pasien sakit yang cukup akibat iritasi. Karena keasaman
membuat salisilat keras pada perut, ia mulai mencari formasi asam yang menyebabkan dia untuk
mensintesis asam asetilsalisilat, suatu senyawa yang berbagi sifat terapeutik salisilat lain tetapi tidak
memiliki keasaman yang kuat yang menyebabkan iritasi lambung.

Hal ini dicapai dengan menempatkan senyawa melalui serangkaian reaksi kimia yang menutupi
salah satu bagian asam, meninggalkan gugus asam karboksilat, dengan kelompok ASETIL
mengubahnya menjadi asam asetilsalisilat. Jadi dengan acetylating asam salisilat dengan asam
asetat, ia berhasil menciptakan asam asetilsalisilat (ASA) dalam bentuk kimia murni dan stabil.

Pada tanggal 10 Agustus 1897, Hoffmann berhasil mensintesis asam asetilsalisilat (ASA) untuk
pertama kalinya dalam bentuk stabil yang dapat digunakan untuk aplikasi medis. Dengan acetylating
asam salisilat dengan asam asetat, ia berhasil menciptakan asam asetilsalisilat (ASA) dalam bentuk
kimia murni dan stabil.

Pada awalnya, ahli Farmasi, yang bertanggung jawab untuk memverifikasi hasil ini belum yakin,
namun setelah beberapa kali dilakukan penelitian dalam skala besar untuk menyelidiki kemanjuran
substansi dan tolerabilitas telah selesai ditemukan, Hoffmann telah menemukan sakit-relieving, zat
penurun demam dan anti-inflamasi. Perusahaan ini kemudian bekerja untuk mengembangkan
proses produksi yang akan memfasilitasi bahan aktif yang menjanjikan yang harus diberikan
sebagai produk farmasi. Pada tahun 1899, obat Hoffmann dipasarkan untuk pertama kalinya
dengan nama dagang Aspirin, Pada awal dibuat dalam bentuk serbuk dalam botol kaca. Aspirin
merupakan akronim dari:
A : Gugus asetil
Spir : nama bunga tersebut dalam bahasa Latin
spiraea : suku kata tambahan yang sering kali digunakan
in : untuk zat pada masa tersebut.

Bayer meluncurkan senyawa tersebut dengan nama aspirin. Senyawa ini sebenarnya pernah
disintesis sebelumnya, namun tak digunakan untuk kedokteran. Asam salisilat sudah disintesis oleh
Charles Frdric Gerhardt dari Strossburi pada tahun 1853.

Setelah penemuan aspirin tersebut, Flix Hoffmann dimutasi ke bagian pemasaran obat, hingga
pensiun pada tahun 1928. Pada tahun 2002, namanya dimasukkan ke National Inventors Hall of
Fame.

Hoffman tidak pernah menikah dan meninggal di Swiss pada tanggal 8 Februari 1946 pada umur 78
tahun.
Mikroskop Elektron Pertama - Ernst Ruska

Ernst August Friedrich Ruska (25 Desember 190627 Mei 1988) adalah
seorang fisikawan Jerman yang memenangkan Hadiah Nobel dalam
Fisika pada tahun 1986 untuk karyanya dalam optik elektron, termasuk
desain pertama mikroskop elektron.

Kehidupan dan karier

Ernst Ruska lahir di Heidelberg. Ia dididik di Technische Universitt


Mnchen antara 1925-1927 dan kemudian memasuki Technische
Universitt Berlin, di mana menyatakan bahwa mikroskop yang
menggunakan elektron, dengan gelombang 1.000 lebih pendek daripada
cahaya, dapat menghasilkan gambar obyek yang lebih jelas daripada
mikroskop yang menggunakan cahaya, di mana magnifikasinya dibatasi
oleh ukuran panjang gelombang. Pada tahun 1931, ia membuat sebuah lensa elektron dan
menggunakannya untuk membuat mikroskop elektron pada tahun 1933.

Pada tahun 1933 ruska menyelesaikan gelar PhD-nya kemudian bekerja di bidang optik elektron di
Fernseh Ltd di Berlin-Zehlendorf, kemudian tahun 1937 bekerja di Siemens-Reiniger-Werke AG.
Pada tahun 1939, saat bekerja di Siemens dia terlibat dalam pengembangan pertama yang
memproduksi secara komersial mikroskop elektron. Selain mengembangkan teknologi mikroskop
elektron di Siemens, Ruska juga bekerja di lembaga-lembaga ilmiah lainnya, dan mendorong
Siemens untuk mendirikan sebuah laboratorium untuk dikunjungi para peneliti, yang awalnya
dipimpin oleh Helmut (saudara Ruska), seorang dokter medis yang mengembangkan penggunaan
mikroskop elektron untuk aplikasi medis dan biologis.

Setelah meninggalkan Siemens pada tahun 1955, Ruska menjabat sebagai direktur Institute for
Mikroskop Elektron dari Fritz Haber Institute sampai 1974. Saat iitu ia menjabat di lembaga dan
sebagai profesor di Technical University of Berlin dari tahun 1957 hingga pensiun pada tahun 1974.

Pada tahun 1960 ia memenangkan Penghargaan Lasker. Pada tahun 1986, ia dianugerahi setengah
dari Penghargaan Nobel dalam Fisika untuk banyak prestasinya di optik elektron, Gerd Binnig dan
Heinrich Rohrer memenangkan seperempat masing-masing untuk desain mereka dari scanning
tunneling microscope . Ernst August Friedrich Ruska meninggal di Berlin Barat pada tahun 1988.
Edward Jenner - Mengembangkan Penelitian Vaksin Cacar

Edward Jenner adalah seorang dokter Inggris dan ilmuwan dari


Berkeley, Gloucestershire, yang merupakan pelopor vaksin cacar,
vaksin pertama di dunia. Ia disebut juga "Bapak imunologi ", karyanya
telah banyak menyelamatkan umat manusia.

Kehidupan awal

Edward Jenner lahir pada 17 Mei 1749 di Berkeley, ia adalah anak


kedelapan dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Pendeta Stephen
Jenner, adalah vicar dari Berkeley, yang membuat Jenner menerima
pendidikan dasar yang kuat.

Edward Jenner sekolah di Wotton-under-Edge dan Cirencester. Pada


usia 14 tahun ia magang selama tujuh tahun di Mr Daniel Ludlow, seorang ahli bedah dari Chipping
Sodbury, South Gloucestershire, di sana ia mendapatkan pengalaman untuk menjadi seorang ahli
bedah.

Pada tahun 1770, Edward Jenner magang di Rumah Sakit St George. Tahun 1773 Ia kembali ke
desa asalnya dan menjadi dokter keluarga yang sukses di Berkeley.

Bersama dengan rekan-rekannya, Jenner membentuk Fleece Medical Society atau Gloucestershire
Medical Society. Jenner menyumbangkan makalah pada angina pectori, ophthalmia, dan penyakit
katup jantung dan mengomentari cacar sapi. Jenner juga dikenal atas penelitiannya tentang
kehidupan burung Cuckoo.

Jenner juga dikreditkan dengan pemahaman maju angina pectoris.Dalam korespondensi dengan
Heberden, ia menulis, "Berapa banyak hati harus menderita dari arteri koroner tidak mampu
menjalankan fungsi mereka."

Jenner menikahi Catherine Kingscote (meninggal 1815 akiobat TBC ) pada bulan Maret 1788.

Pemberitaan dan percobaan vaksin pertama

Pada 1765, Dr John Fewster menerbitkan makalah di London Medical Society yang berjudul "Cacar
sapi dan kemampuannya untuk mencegah cacar", namun ia tidak melakukan penelitian lebih lanjut.

Pada tahun 1770, setidaknya lima peneliti di Inggris dan Jerman (Sevel, Jensen, Jesty 1774,
Rendell, Plett 1791) berhasil menguji vaksin cacar sapi pada manusia terhadap cacar. Sebagai
contoh, seorang petani dari kabupaten Dorset, Benjamin Jesty berhasil memvaksinasi dan
menginduksi kekebalan dengan cacar sapi kepada istri dan kedua anaknya selama epidemi cacar
pada tahun 1774. 20 tahun kemudian Jenner memahami prosedur tersebut. Jenner mungkin telah
menyadari prosedur Jesty dan keberhasilan.

Jenner berasumsi bahwa:

Sudah diketahui sebelumnya bahwa pemerah susu umumnya kebal terhadap cacar, Jenner
menduga bahwa nanah yang diterima pemerah susu dari cacar sapi (semacam penyakit ternak
ringan yang bisa menular kepada manusia) melindungi mereka dari cacar.
Percobaan Jenner, vaksin kepada manusia

Pada tanggal 14 Mei 1796, Jenner menguji hipotesis dengan inokulasi ( menyuntik) James Phipps
seorang anak berumur delapan tahun yang merupakan anak dari tukang kebun Jenner. anak
tersebut diberi nanah dari cacar sapi yang diambil dari tangan Sarah Nelmes, seorang pemerah
susu yang telah mengidap cacar sapi. Phipps adalah kasus ke-17 yang dijelaskan dalam makalah
pertama Jenner pada vaksinasi .

Jenner menginokulasi Phipps pada kedua lengannya hari itu, kemudian Phipps mengalami demam,
namun tidak terjadi infeksi. Kemudian, ia menyuntikkan Phipps dengan bahan variolous, metode
rutin imunisasi pada waktu itu. Tidak ada penyakit yang diikuti.

Donald Hopkins telah menulis, "kontribusi unik Jenner adalah bukan karena ia menginokulasi
beberapa orang dengan cacar sapi, tapi ia kemudian terbukti [oleh tantangan berikutnya] bahwa
mereka kebal terhadap cacar. Selain itu, ia menunjukkan bahwa cacar sapi efektif mnnginokulasi
dari orang ke orang, bukan hanya langsung dari sapi. Jenner berhasil menguji hipotesis pada 23
mata pelajaran tambahan.

Jenner melanjutkan penelitian dan melaporkan ke Royal Society. Setelah revisi dan penyelidikan
lebih lanjut, ia mempublikasikan penemuannya pada 23 kasus. Sesudah melakukan penyelidikan
bebih mendalam, Jenner memperkenalkan hasil-hasil usahanya lewat sebuah buku berjudul An
Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae, diterbitkannya secara pribadi tahun
1798. Buku itulah yang jadi penyebab diterimanya vaksinasi secara umum dan berkembang luas.
Sesudah itu Jenner menulis lima artikel lagi mengenai soal vaksinasi.

Pada tahun 1840, pemerintah Inggris melarang variolation - penggunaan cacar untuk menginduksi
kekebalan - dan memberikan vaksinasi cacar sapi secara gratis. Keberhasilan penemuan segera
menyebar ke seluruh Eropa dan seluruh dunia

Akhir hayat

Jenner ditemukan dalam keadaan ayan pada tanggal 25 Januari 1823, dengan bagian sisi kanannya
lumpuh. Dia tidak pernah sepenuhnya pulih dan akhirnya meninggal karena stroke kedua pada
tanggal 26 Januari 1823 saat berusia 73 tahun. Dia meninggalkan satu putra dan satu putri, anak
tertuanya telah meninggal karena tuberkulosis pada usia 21.

Ratusan tahun sejak momentum keberhasilan Jenner, vaksin telah digunakan untuk terapi berbagai
penyakit. Louis Pasteur mengembangkan teknik vaksinasi pada abad ke-19 dan mengaplikasikan
penggunaannya untuk penyakit anthrax dan rabies. Dengan vaksin pula, bebrapa penyakit besar
yang melanda umat manusia dapat dikontrol atau dibatasi penyebarannya. Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mencatat beberapa jenis vaksin pertama yang digunakan manusia, yaitun cacar pada
1798, rabies (1885), pes (1897), difteri (1923), pertusis (1926), tuberkolosis (1927), tetanus (1927),
dan yellow fever (1935).

Setelah Perang Dunia ke II, pengembangan vaksin mengalami percepatan. Vaksin polio suntik
pertama diaplikasikan pada manusia pada 1955, lalu polio oral (1962), campak (1964), mumps
(1967), rubella (1970), dan hepatitis B (1981).
WHO pun mencanangkan beberapa program vaksinasi dengan target eradikasi penyakit. Untuk
cacar, penyakit yang sejak awal mencatat sejarah vaksinasi, kasus terakhir terjadi di Somalia pada
1977. Sementara penyakit polio, ditargetkan WHO teradikasi 2000. meski target ini tidak
sepenuhnya tercapai tetapi eradikasi hampir dikatakan berhasil.
Benjamin Franklin - Penemu Kaca Mata

Benjamin Franklin adalah seorang tokoh Amerika Serikat


yang terkenal dan telah meninggalkan banyak karya di
dalam hidupnya. Ia lahir di Boston, Massachusetts,
Amerika Serikat, 17 Januari 1706, meninggal di
Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 17 April
1790 pada umur 84 tahun.

Franklin adalah orang dengan banyak jenis pekerjaan dan


keahlian. Ia adalah seorang wartawan, penerbit,
pengarang, filantrofis, abolisionis , pelayan masyarakat
(pejabat), ilmuwan, diplomat, dan penemu sekaligus!
Franklin juga adalah salah seorang pemimpin Revolusi
Amerika, dan salah satu penandatangan Deklarasi
Kemerdekaan Amerika. Kata-katanya banyak yang
terkenal dan dikutip orang. Misalnya "waktu adalah uang"
kemungkinan besar berasal dari dirinya. Karena ia juga
seorang penerbit dan pemilik percetakan, banyak kata-katanya yang masih bisa dibaca orang
hingga sekarang karena ia juga banyak dan rajin menulis. Ia juga terkenal dengan percobaanya
mengenai listrik (penangkal petir). Dia adalah Kepala Kantor Pos pertama di Amerika, pembuat
"perpustakaan umum" pertama, dan orang pertama yang mengorganisasikan barisan pemadam
kebakaran kota.

Bifocals (Kacamata) - Franklin secara umum diakui memberikan kontribusi cerdik untuk
penemuannya yang sangat praktis. Ia memiliki bakat atas minat dan keingintahuan alami untuk
menemukan cara untuk membuat sesuatu yang inovatif. Salah satu inovasi yang terbesarnya adalah
kacamata dan Franklin telah cukup tepat diakui dan dikagumi sebagai penemunya.

Kacamata adalah salah satu penemuan Ben Franklin. Setelah beberapa penilitian yang menyeluruh,
kacamata dibuat oleh Ben memiliki dua kekuatan optik yang berbeda dalam satu lensa. Jarak lensa
ditempatkan di bagian atas dan lensa menutup ditempatkan di bagian bawah. Kacamata adalah
hasil zaman modern dari evolusi yang luar biasa dari ciptaan asli Benjamin Franklin yang sederhana
dan praktis.
Penemu Stetoskop Rene Laennac

Stetoskop adalah salah satu alat kedokteran yang sangat


dibutuhkan oleh dokter, stetoskop tidak dapat lepas dari
dokter karena selalu di bawa kemana-mana. Pada
kesempatan ini kita akan membahas tentang penemu
stetoskop Rene Laennac. Rene menemukan stetoskop
pada tahun 1816. Rena Laennac adalah seorang penemu
yang berkebangsaan Perancis yang lahir pada 17 Februari
1781 di Quimper, Perancis. Rene berprofesi sebagai seorang
dokter, pada tahun 1816, ia sempat merasa kesulitan untuk
mendeteksi detak jantung para pasien wanita yang
mengalami sakit jantung. Ia kesulitan mendengarkan denyut jantung tanpa menggunakan alat bantu.

Sehingga ia berfikir untuk dapat menemukan alat yang dapat digunakan untuk mendengarkan detak
jantung seseorang tanpa harus menempelkan telinganya di dada pasien, seperti yang dilakukannya
selama ini untuk mendengarkan detak jantung pasiennya. Suatu hari saat Rene sedang jalan-jalan,
ia melihat seorang anak kecil yang sedang menggunakan tongkat kayu panjang yang digunakan
untuk mendengarkan suara ketukan dengan seksama. Melihat hal tersebut ia mendapatkan sebuah
ide.

Rene menggulung kertas, kemudian ditempelkan pada tubuh pasiennya untuk dapat mendengarkan
suara denyut nadinya. Beberapa waktu kemudian, Rene teringat dengan pernyataan Leonardo da
Vinci. Leonardo menyatakan bila kayu dapat digunakan sebagai alat untuk memperbesar suara
yang sangat pelan. Karena pernyataan tersebut, akhirnya Rene menggunakan kayu untuk dapat
mengatasi kesulitannya dalam mendengarkan denyut nadi para pasiennya.

Setelah melakukan berbagai percobaan, Rene berhasil menciptakan sebuah alat baru yang diberi
nama stetoskop. Nama stetoskop berasal dari bahasa Yunani, stethos artinya dada dan skopeein
artinya memeriksa, sehingga stetoskop artinya alat memeriksa dada. Ia berhasil menemukan
stetoskop saat ia bekerja di Hospital Necker. Pada awalnya alat tersebut berbentuk pipa selinder
berlubang yang di buat dari kayu dengan panjang mencapai 5,9 inchi. Alat tersebut ditempelkan
pada tubuh pasien, ujungnya ditempel pada telinga Rene untuk mendengarkan denyut nadi. Setelah
mengalami perkembangan, bentuk stetoskop berubah menjadi gelas yang berbentuk pipa atau jam
pasir yang panjangnya antara 15 sampai 22,5 cm.

Namun, penemuan stetoskop ini tidak langsung digunakan oleh para dokter dan Rene mendapat
banyak kritikan. Seorang professor kedokteran mengatakan bila orang yang memiliki telinga untuk
mendengar, maka gunakanlah telinganya jangan menggunakan stetoskop. Sehingga tidak banyak
yang menggunakan stetoskop.

Dengan kemajuan teknologi, pada abad ke-19, stetoskop dikembangkan dengan menggunakan
bahan karet dan alumunium. Stetoskop temuan Rene, selanjutkan disempurnakan oleh Nicholas P
Comins pada tahun 1829. Nicholas menciptakan stetoskop yang dapat mendengar denyut nadi
dengan kedua telinga. Sehingga ia dapat menciptakan stetoskop yang kita kenal bentuknya hingga
saat ini.
Penemuan stetoskop Rene dan Nicholas tersebut merupakan salah satu penemuan yang dapat
mengubah dunia. Karena fungsi stetoskop kini dapat menjadi alat kedokteran yang harus digunakan
untuk menganalisis penyakit para pasiennya.

Rene Laennec tutup usia pada 13 Agustus 1826 di Ploare, pada usia 45 tahun karena penyakit TBC
yang ia derita. Demikian ulasan tentang sejarah penemu stetoskop Rene Laennec. Semoga kita
dapat mencontoh beliau, karena ingin membantu orang lain, sehingga ia berfikir keras untuk
menciptakan alat baru meskipun mendapat banyak kritikan dari orang lain.
Penemu Obat Bius William Morton

Obat bius merupakan salah satu obat yang biasa digunakan


oleh dokter ketika akan melakukan operasi atau pembedahan
kepada pasiennya. Kali ini yang akan kita bahas adalah
sejarah perkembangan dan juga penemu obat bius yaitu
William Morton. William Thomas Green Morton adalah
seorang dokter gigi berkebangsaan Amerika Serikat yang
lahir pada 9 Agustus 1819, di Charlton, Massachusetts,
Amerika Serikat. Morton menjadi banyak di kenal orang
karena telah berhasil mengembangkan proses solder gigi
palsu ke piring emas pada tahun1841. Ia sempat belajar di
universitas Hartford, namun pada tahun 1841 ia keluar dari
perguruan tinggi tersebut dan mengikuti seorang dokter gigi
bernama Horace Wells.

Pada tahun 1843, Morton menikah dengan Elizabeth


Whitman di Farmington. Pada athun 1844, Morton kembali belajar diHarvard Medical School dan di
didik oleh Dr. Charles T. Jacson. Dr. Charleslah ayng telah memperkenalkan Morton dengaan sifat
anestesi eter, namun ia kembali keluar sebelum lulus. Pada 30 September, untuk pertama kalinya
Morton melakukan pencabutan gigi pasiennya tanpa mengalami rasa sakit, karena di beri eter dan ia
telah masuk di berita Koran karena berhasil mencabut gigi pasien tanpa rasa sakit.

Seorang ahli bedah bernama Henry Jacob Bigelow yang membaca berita tersebut, mencoba
melakukan melakukan hal yang dilakukan Morton, ia mencobanya saat melakukan operasi pada
pasiennya di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Selain Jacob, cara tersebut juga digunakan oleh
Dr. John Collins Warren saat melakukan operasi pengangkatan tumor di bagian leher seorang
pasiennya bernama Edward Gilbert Abbott.

Karena eter berhasil dalam dunia medis, maka penggunaan eter telah menyebar hingga keseluruh
dunia. Orang yang pertama kali menggunakan eter di Inggris adalah Robert Liston, dari University
College Hospital pada tahun 1846.

Setelah diketahui banyak orang, Morton memcoba untuk menyembunyikan asal mula letheon,
namun segera di ubah dan ditemukan menjadi ether. Satu bulan kemudian lethon telah ia patenkan.
Meskipun sudah dikenal luas bila pereda rasa sakit adalah eter, namun komunitas medis tidak
menyetujuinya, karena menganggap eter tidak ilmiah. Morton meyakinkan teman-temannya bila ia
tidak memberi batasan penggunaan eter dan menjelaskan bila ia mematenkannya untuk menjamin
administrasi yang kompeten dan mencegah penyalahgunaan dan supaya tidak dikembangkan.

Namun Dr Wells dan Jackson mengaku sebagai penemunya, sehingga saat berlangsung kongres
nasional pada tahun 1846, Marton dinyatakan gagal. Ia terus mencoba mencari rumus yang sama
namun selalu gagal. Pada tahun 1852, ia mendapat gelar Ahli Bedah dari Washington University of
Medicine di Baltimore. Pada tahun 1862, ia melakukan pelayanan public dengan bergabung sebagai
dokter bedah sukarelawan bersama tentara Potomac, dan menggunakan eter dalam
menyelamatkan para tentara tersebut.
Saat Morton akan meminta bantuan ke Central Park, ia kelelahan sehingga membuatnya pingsan
dan meninggal dunia. Ia meninggal dunia pada Juli 1868 di New York City, ia dimakamkan di Mount
Auburn Cemetery di Massachusetts.
Penemu Sinar Rontgen (X-ray) Wilhelm Conrad Rontgen

Sinar rontgen atau sinar X merupakan sebuah


teknologi yang banyak dikenal dan digunakan
dalam dunia medis atau dunia kedokteran.

Alat Rontgen atau Sinar X-ray banyak difungsikan


sebagai alat diagnosis atau dalam bahasa medis
disebut sebagai photo Rontgen. Dengan alat ini,
penyaki-penyakit seperti patah tulang dapat
dideteksi dengan mudah. Kebanyakan alat ini
digunakan untuk mengetahui bagian dalam tubuh
manusia seperti paru-paru.

Wilhelm Conrad Rontgen merupakan seorang ahli


fisika yang lahir di Lenep, Jerman, pada tahun
1845.

Rontgen merupakan anak yang cerdas, di usia 24 tahun, ia telah mendapat gelar doktor dari
Universitas Zurich. Rontgen berhasil menemukan sinar rontgen pada tahun 1895, saat melakukan
eksperimen dengan menggunakan sinar katoda.

Ketika ia sedang melakukan penelitian, ia melihat sinar fluoresensi muncul dari krostal barium
platinosianida dalam tabung Crookes- Hittorf.

Setelah tabung tersebut di tutup dengan karton hitam dan memasang elektroda pada lembaran
ruhmkorff untuk dapat menghasilkan muatan elektrostatis, lalu ia menggelapkan ruangan tersebut
untuk menguji transparasi karton hitam tersebut.

Saat lembaran ruhmkorff melewati tabungnya, ia melihat bila karton tersebut tidak sesuai dan ia
menyadari adanya cahaya lemah dari tabung tersebut. Setelah melakukan beberapa kali percobaan,
ia menemukan bila cahaya tersebut berasal dari barium platinocyde yang akan digunakan
selanjutnya.

Setelah berminggu-minggu melakukan percobaan, ia berhasil mengambil foto tangan sang istri
dengan menggunakan sinar X. setelah dilakukan penyempurnaan, maka ia mematenkan
penemuannya tersebut dan mulai dipublikasikan, Rontgen mendapatkan penghargaan nobel pada
tahun 1901.

Penemuan sinar tersebut sangat bermanfaat bagi dunia kedokteran, karena sinar X dapat
digunakan untuk memeriksa bagian tubuh manusia.

Rontgen terus melakukan penelitian, hingga akhirnya menemukan sifat dari sinar Rontgen yaitu sifat
fisika dan kimianya, namun ada sifat biologi yang tidak diketahui oleh Rontgen yaitu dapat merusak
sel yang hidup di dalam tubuh manusia.

Surat kabar malam di London mengatakan bila sinar tersebut tidak sopan, karena dapat melihat
bagian tubuh orang lain sehingga seperti menelanjangi orang lain.
Pada satu dasawarsa, banyak pionir yang menggunakan sinar Rontgen menjadi korbannya,
kelainan tersebut dapat membuat kulit menjadi hitam dan rambut rontok, bila diterus disinari maka
dapat menimbulkan tumor kulit atau tumor ganas.

Selama dasawarsa barulah diketahui bila puluhan ahli radiologi telah menjadi korban sinar tersebut.
Setelah diketahui bila sinar Rontgen dapat merusak sel.

Pada kongres Internasional Radiologi di Kopenhage, pada tahun 1953 telah membentuk The
International Committee on Radiation Protection yang menetapkan beberapa peraturan dalam
proteksi radiasi, sehingga tidak akan membahayakan kesehatan saat menggunakan sinar Rontgen.

Peraturan tersebut berisi tentang menjauhkan diri dari sumber sinar, bila mengharuskan berdekatan
harus menggunakan sarung tangan, rok, jas, berlapis timah hitam, mengadakan pengecekan secara
berkala dengan menggunakan film-badge dan lain sebagainya.

Rontgen meninggal pada 10 Februari 1923, karena penyakit karsinoma usus, namun penyakit
tersebut bukan disebabkan karena pemaparan radiasi sinar X, karena ia selalu menggunakan
pelindung saat melakukan eksperimen.
Penemu Mikroskop Zacharias Janssen

Zacharias Janssen tercatat sebagai penemu Mikroskop pertama.


Dilahirkan pada tahun 1580 di negara Kincir Angin, Belanda, dan
meninggal dunia pada usia 58 tahun atau tepatnya pada tahun
1638. merupakan seorang ilmuwan yang berasal dari Belanda.

Penemuannya yang paling terkenal yaitu mikroskop pertama yang


digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil
ukurannya dan sulit dijangkau bila menggunakan mata telanjang.
Penemuan mikroskop ini memberikan pengaruh besar pada
perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak sedikit penemuan-
penemuan besar yang sangat bermanfaat bagi peradaban dunia
diteliti dengan menggunakan mikroskop.

Beliau menyadari betul bahwa di dunia ini terdapat benda-benda


dengan ukuran yang lebih kecil dan sulit dijangkau dengan kasat
mata. Pada tahun 1590, bersama dengan ayahnya, beliau berhasil
menciptakan sebuah mikroskop dengan menggunakan lensa
cembung dan cekung untuk memperbesar tampilan benda-benda yang sangat kecil ukurannya.

Mekanisme penyetelan fokus yang pertama untuk mikroskop tersebut dibuat dan disempurnakan
oleh Campini, seorang ilmuwan yang berasal dari Italia, pada tahun 1668.

Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat
alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dririnya sebagai pencipta pertamanya yang telah
membuat alat ini pada tahun 1610.

Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop yang dibuatnya diberi
nama yang sama dengan penemunya, yaitu mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan
lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki
kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek.

Hal ini disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya.
Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer. Untuk itu,
mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200 nanometer.

Setelah itu seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) terus
mengembangkan pembesaran mikroskopis. Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti
atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai wine terster di kota Delf,
Belanda.

Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-seratpada kain. Tetapi rasa ingin
tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi.

Bila Di Eropa, mikroskop sudah dikenal sejak abad ke-17 dan digunakan untuk melihat binatang-
binatang sejenis mikroba. Menariknya, orang Jepang senang menggunakannya untuk mengamati
serangga berukuran kecil, dan hasilnya berupa buku-buku berisi pemerian tentang serangga secara
mendetail.
Penemu Virus HIV Luc Montagnier

Penyakit AIDS atau kepanjangannya adalah Human


Immunodeficiency Syndrome ini adalah sebuah penyakit
yang menyerang sistem kekebalan tubuh, jadi jika penyakit
AIDS ini ada di tubuhmu, maka yang terjadi adalah orang
yang terkena penyakit tersebut akan terserang banyak
penyakit.

AIDS sendiri di sebabkan oleh virus yang bernama HIV, atau


kepanjangannya adalah Acquired Immunodeficiency
Syndrome.

Para ahli mengatakan bahwa virus HIV yang menyebabkan


penyakit AIDS ini diduga berasal dari sejenis monyet atau
kera yang berada di Afrika yang memiliki struktur yang dekat
dengan virus dari manusia.

Sejak tahun 1968, virus ini telah menggerogoti kehidupan


para kera di Afrika, lalu sekitar tahun 1989-an, virus HIV penyebab penyakit AIDS ini sudah
menewaskan pria pria yang berjenis atau memiliki selera jeruk makan jeruk, alias homoseksual di
Amerika Serikat.

Kemudian di tahun 1991 di temukan juga bukti bahwa CIV atau kepanjangannya adalah Ciuman
Immunedefiency Virus ini ternyata di Afrika sudah lama menjadi sebuah wabah yang sangat parah.

Kira-kira tahun 1980-an, di Amerika tidak sedikit yang menjadi korban HIV/AIDS diawali dari kaum
homoseksual. Tak ada orang yang mengetahui dengan tentu mengenai penyakit misterius yang satu
ini. Hasilnya teka-teki masalah penyakit ini sedikit terungkap berkat penelitian yang dilakukan oleh
Dr. Luc Montagnier.

Beliau adalah seseorang ahli penyakit kanker dari Institut Paster Perancis tahun 1983. Dia
menemukan sejenis virus terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan kekebalan yang
dinamakan Lymphadenopatathy virus atau singkatnya adalah LAV.

Saat tahun 1984, Dr. Robert Gallo dari National Institut of Health Amerika serikat menemukan virus
yang sama terhadap penderita yang mengalami penurunan kekebalan badan. Beliau menamakan
virus itu juga sebagai Human T, Cell Lymphatropic Virus Jenis III atau HLTV III.

Virus HIVUntuk menghindari pertentangan dua nama tersebut maka WHO (World Health
Organization) memberikan nama baru untuk kedua penemuan tersebut.

Nama baru untuk kedua jenis virus tersebut adalah HIV. Nama ini dipakai secara resmi hingga
sekarang.

Hingga Kini belum ada obat-obatan yang mampu menyembuhkan penderita penyakit HIV, obat-
obatan yang tersedia saat ini hanya mampu memperlambat perkembangan dari penyakit HIV.
Penemuan Virus HIV membuat Luc Montagnier diganjar Nobel di bidang Kedokteran dan juga
Fisiologi pada tahun 2008. Penghargaan itu ia peroleh bersama Franoise Barr-Sinoussi yang juga
bersama-sama dalam melakukan penelitian tentang virus HIV tersebut.
Penemu Penisilin Alexander Fleming

Alexander Fleming si Penemu Penisilin Jika kamu terjatuh


dari sepeda atau mengalami apa saja yang mengakibatkan
bagian tubuh kamu terluka dan berdarah, apa yang kamu
lakukan? Membilasnya dengan air? Ya tentu perlu. Tapi agar
lebih aman dan lebih nyaman, lebih baik menggunakan
sebuah antibiotik yang berguna untuk melawan bakteri, apa
nama antibiotik tersebut? Ya tentu yang tak lain dan yang tak
bukan antibiotik adalah Penisilin. Penilisin adalah sebuah
antibiotik yang berguna untuk melawan bakteri dan kuman.
Jadi jangan kawatir jika kamu berdarah karena terjatuh,
segera beri luka tersebut dengan antibiotik penisilin ini agar
luka kamu cepat sembuh dan tidak terkena infeksi. Lalu siapa
sih penemu penisilin ini? Penemu penesilin ialah seorang
ilmuwan bernama Sir Alexander Fleming.

Sir Alexander Fleming lahir di sebuah daerah yang mayoritas


penduduknya adalah seorang petani. Sir Alexander Fleming
bertempat tinggal di Lochfield dekat dengna Darvel,
Skotlandia. Sir Alexander Fleming adalah seorang anak nomor urut ke 3 (tiga) dari 4 (empat)
bersaudara dan Sir Alexander Fleming juga memiliki 4 (empat) orang saudari tiri.

Alexander Fleming adalah seorang peneliti yang terkenal karena dia merupakan ahli peneliti yang
amat sangat pandai. Namun sayang, di balik kepandaiannya tersebut Alexander Fleming
merupakan tipe orang yang ceroboh, dan bahkan laboratoriumnya sendiri sering terlihat dalam
keadaan yang sangat berantakan. Kemudian pada tahun 1928, setelah Alexander Fleming pulang
dari liburan panjangnya, Alexander Fleming baru sadar kalau bakteri-bakteri yang berada di
laboratoriumnya lupa untuk di simpan dengan baik dan benar, dan setelah pulang, dia menemukan
bakteri tersebut telah terkontaminasi dengan sejenis jamur yang ada di laboratoriumnya tersebut.

Beberapa piring laboratorium yang berisikan bakteri di buang, tetapi kemudian Alexander Fleming
melihat bahwa ada perkembangan bakteri pada daerah yang terkontaminasi oleh jamur tersebut
menjadi terhambat. Peristiwa tersebut kemudian membuat Alexander Fleming mencoba mengambil
sampel contoh dari jamur tersebut kemudian menelitinya, dia menemukan bahwa jamur tersebut
berasal dari genus Penicillium. Inilah sebabnya mengapa obat tersebut bernama penicillin atau
penisilin jika di artikan dalam Bahasa Indonesia.

Kemudian Alexander Fleming sadar bahwa penelisin temuannya tidak mempunyai waktu yang lama
untuk bertahan didalam tubuh manusia untuk membunuh bakteri. Di Tahun 1931 ia menhentikan
penelitian mengenai penilisin dan kemudian 3 tahun kemudian tepatnya tahun 1934 ia kemudian
memulai penelitiannya lagi mengenai penilisin.

Penelisin sendiri merupakan sebuah antibiotik yang paling banyak digunakan untuk melakukan
penyembuhan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Cara kerja penisilin yaitu menghambat
pembentukan dinding sel dari bakteri ketika akan melakukan pembelahan.
Penelitian tentang penisilin kemudian menghasilkan sebuah kemajuan besar, perkembangan
pertama yaitu ampisilin kemudian berkembang lagi dengan menghasilakn penisilin yang mampu
menahan enzin beta-laktamase.

Manfaat besar penisilin sendiri dapat terlihat ketika terjadi perang dunia kedua, penisilin banyak
digunakan oleh para ahli medis untuk para korban perang yang mempunyai luka terbuka dan
terkena infeksi hasilnya, jumlah kematian dapat ditekan hingga 15 persen meskipun ketika itu
penisilin belum tersedia banyak

Anda mungkin juga menyukai