4. Sel imun yang memproduksi substansi yang melisiskan sel yang terinfeksi virus adalah
a. Monosit
b. Makrofag
c. NK sel : perforin untuk perforasi membrane sel, cairan masuk hipotonik masuk dan lisis
d. Granulosit
e. Sel T
9. Dalam memerankan fungsi absorbs agar mudah dan cepat, jejunum dilengkapi dengan koponen
berikut, kecuali
a. Plica circularis kerkringi
b. Vili intestinalis
c. Plexus intestinalis
d. Peptidase
e. Disakaridase
12. Yang langsung masuk ke porta hepatica adalah pemberian obat secara
a. Oral
b. Intramuscular
c. Intravena
d. Intraperitoneal
e. Subkutan
14. Salah satu elemen pada trias porta yang berjalan di ligamentum hepatoduodenale yaitu
a. Ductus hepaticus dextra et sinistra
b. Ductus hepaticus communis et ductus cysticus
c. Ductus cysticus et ductus pancreaticus accesorius
d. Ductus hepaticus communis et ductus pancreaticus
e. Ductus cysticus et ductus pancreaticus
15. Lobus anatomis dextra dan sinistra hepar pada facies diafragmatica dibatasi oleh
a. Fissura ligamentii teres hepatis
b. Fissure ligamentii teres venosi
c. Ligamentum falciforme
d. Porta hepatis
e. omentum minus
22. Cairan plasma berbeda dengan cairan interstitial terutama pada komposisi
a. Kalium
b. Kalsium
c. Magnesium
d. Fosfat
e. Protein
23. Proses berikut ada pada replikasi virus tetapi tidak ada pada pertumbuhan bakteri
a. Sintesis DNA
b. Replikasi DNA
c. Replikasi RNA
d. Ekspresi gen
e. Sintesis protein
24. Flora normal dapat menjadi salah satu pertahanan tubuh secara fisik karena
a. Memberikan nutrisi pada bakteri pendatang
b. Menghasilkan biotin
c. Menghasilkan metabolit penyubur
d. Membanatu penghambatan perlekatan pada reseptor
e. Menghasilkan niasin
27. Hasil tes fungsi hati pada ikterus obstruktif yang tidak komplet adalah
a. Bilirubin direk normal, indirek meningkat
b. Bilirubin direk meningkat, indirek normal
c. Bilirubin direk san indirek meningkat
d. Bilirubin direk meningkat, indirek menurun
e. Bilirubin direk dan indirek normal
28. Tes fungsi hati yang paling spesifik menunjukkan adanya obstruksi system biller adalah
a. Leucine amino peptidase
b. Gamma glutami transpeptidase
c. Alkali phospatase
d. 5-nucleotidase
e. Alanine transferase
29. Bahan dan alat berikut ini diperlukan untuk pemeriksaan kuantitatif untuk nematode usus
metoda Kato-Katz, kecuali
a. Pita sellophan berukuran 7x2,5 cm
b. Kawat kasa ukuran standar
c. Karton tebal dengan lubang yang telah dikalibrasi untuk mengukur (±30 mg) tinja
d. Larutan Mulachite green glycerine
e. Spatel lidah
30. Bahan dan alat berikut ini diperlukan untuk diagnosis infeksi protozoa usus berdasarkan metode
pemeriksaan langsung, kecuali
a. Normal saline 0,9%
b. Larutan lugol
c. Larutan eosin
d. Pipet tetes
e. Eter
32. Alat dan bahan berikut ini diperlukan untuk diagnosis infeksi protozoa usus berdasarkan metode
pengapungan menurut Faust (untuk mendeteksi adanya sista protozoa), kecuali
a. ZnSO4 33%
b. Iodine solution
c. Formalin 10% : Ritchie
d. Tabung sentrifus
e. Dua lembar kain kasa
33. Inti sel intestinal protozoa dapat diwarnai dengan menggunakan larutan
a. Eosin
b. Lugol
c. Normal saline
d. Eter
e. Formalin
34. Anal swab digunakan untuk mendiagnosis infeksi cacing di bawah ini
a. Ascaris lumbricoides
b. Trichuris trichuria
c. Necator americanus
d. Enterobius vermicularis
e. Strongyloides stercoralis
35. Gambar berikut adalah telur cacing
a. Fasciola hepatica
b. Ascaris lumbricoides
c. Ancylostoma duodenale
d. Taenia spp.
e. Enterobius vermicularis
37. Trematoda ini menular pada manusia melalui skin route (menembus kulit)
a. Paragonimus westermani
b. Schistosoma japonicum
c. Fasciola hepatica
d. Fasciola gigantica
e. Fasciolopsis buskii
38. Sumber air tidak boleh tercemar bakteri dan tinja. Indikator pencemaran air oleh bakteri dari
tinja adalah adanya bakteri berikut
a. Enterobacteriaceae cloaceae
b. Providencia
c. E. Coli
d. Proteus mirabilis
e. Klebsiella pneumonia
39. Protein berikut diperlukan sebagai alat pengangkut bilirubin dari system retikulo endothelial ke
hepar
a. Transferin
b. Albumin
c. Alfa globulin
d. Beta globulin
e. Fibrinogen
40. Ikterus dihubungkan dengan keadaan patologis, tetapi tidak demikian pada bayi yang baru lahir.
Salah satu kondisi berikut menyebabkan ikterus pada bayi
a. Tercampurnya darah fetus dengan darah ibu
b. Perubahan Hb fetus menjadi Hb dewasa
c. Kekurangan enzim glukoroniltransferase
d. Sekresi bilirubin berlebihan
e. Adanya cephal hematom
41. Peningkatan bilirubin terkonjugasi dalam darah terjadi jika pada keadaan berikut
a. Radang pada hepatosit
b. Gangguan transportasi bilirubin
c. Kekurangan enzin glukoroniltransferase
d. Obstruksi ductus choledocus
e. Gangguan uptake bilirubin di hepar
42. Hal di bawah ini merupakan penyebab jaundice karena kerusakan intrahepatik, kecuali
a. Penghambatan glukoronilteransferase
b. Kerusakan dan peradangan hepar
c. Defisiensi alfa anti tripsin
d. Penemakan hepar
e. Obstruksi akibat batu empedu
46. Parameter farmakokineta yang menggambarkan jumlah obat yang masuk ke sirkulasi sistemik
dan jaringan target pada pemberian obat per-oral adalah
a. Kadar puncak dalam darah
b. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar puncak
c. Tetapan kecepatan eliminasi
d. Volume distribusi
e. Area di bawah kurva konsentrasi-waktu
47. Kadar bilirubin terkonjugasi yang tinggi dalam darah (conjugated hyperbilirubinemia) dapat
ditemui pada ganghuan genetic beikut ini
a. Rotur syndrome
b. Anemia hemolitika
c. Neonatal physiologic jaundice
d. Cliger najjor syndrome tipe II
e. Gilbret syndrome
48. Pada inflamasi kronis tractus digestivus, aktivitas reseptor berikut ini bertanggung jawab
terhadap timbulnya nyeri
a. IPANs (Initial Primary Afferent Neurons) yang badan selnya di Plexus Auerbach
b. IPANs (Initial Primary Afferent Neurons) yang badan selnya di Plexus Meissner
c. High treshold mechanoreceptors
d. Low treshold mechanoreceptors
49. Bentuk vitamin E yang paling banyak terdapat dalam tubuh adalah
a. α-tokoferol
b. β-tokoferol
c. ϒ-tokoferol
d. Δ-tokoferol
By: ANP