Anda di halaman 1dari 21

BEST PRACTICE GURU

DALAM TUGAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MPI SIMSIKLING


GUNA MENJELASKAN KONSEP
DASAR SIKLUS PENDINGINAN PADA
MESIN PENDINGIN

OLEH :
ADZWAR MUDZTAHID
GURU PRODUKTIF TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN
DI SMKN 3 KOTA TEGAL

DINAS PENDIDIKAN KOTA TEGAL


UPTD SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 3 TEGAL
TAHUN 2015
HALAMAN PERSETUJUAN

Naskah Laporan Pengalaman Terbaik (Best Practice) ini:

Judul : Pemanfaatan MPI SIMSIKULING Guna Menjelaskan Konsep Dasar


Siklus Pendinginan Pada Mesin Pendingin
Penulis : ADZWAR MUDZTAHID, S.Pi
Jabatan : Guru Mata Pelajaran Produktif TKPI SMKN 3 Kota Tegal
Prov. Jawa Tengah
No. Hp. : 081395588388

Benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi. Apabila
dikemudian hari terbukti diketahui bahwa karya ini merupakan plagiasi, saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Mengetahui dan Mengesahkan Tegal, 23 Maret 2015


Kepala Sekolah Penulis

Ibnu Hajar Dewantoro, S.TP, M.Si Adzwar Mudztahid, S.Pi


NIP. 19590426 198503 1 003 NIP. 198306012010011030

ii
ABSTRAK

Siklus pendinginan pada mesin pendingin merupakan suatu proses


pembentukan perubahan bentuk zat secara mekanik yang prosesnya tidak dapat
dilihat secara langsung. Proses yang abstrak ini menjadikan gambaran jelas proses
pendinginan menjadi lebih sulit. Menjelaskan proses siklus pendinginan pada
mesin pendingin merupakan salah satu materi pelajaran pada mata pelajaran
Mengoperasikan Mesin Regfrigerasi kelas XI Teknika Kapal Penangkap Ikan.
Pada materi tersebut, bertujuan menjelasakan konsep dasar perubahan bentuk
secara buatan zat cair dengan bantuan mesin pendingin. Pembelajaran selama ini
dilakukan dengan ceramah, disertai penggambaran proses siklus pendingin di
papan tulis sehingga kurang bisa menjelaskan proses pendinginan secara langsung
guna mempermudah memberikan gambaran jelas proses pendinginan. Hal tesebut
terlihat dari konsentrasi belajar siswa kurang dan kurang memperhatikan.
Permasalahan karya ilmiah ini adalah (1) bagaimana mengaplikasikan
siklus pendinginan yang bersifat abstrak menjadi sebuah model pembelajaran
yang dapat diamati langsung prosesnya? (2) bagaimana dampak proses
pembelajaran siklus pendinginan menggunakan aplikasi Multimedia Pembelajaran
Interaktif Simulasi Siklus Pendinginan (MPI SIMSIKLING)?
MPI SIMSIKLING, media ini praktis dan mudah dipahami, karena siswa
hanya butuh menekan tombol/gambar pada aplikasi dan dapat mengulaingnya
dengan mudah sekehendak mereka. Kelemahannya adalah tidak semua siswa
memiliki komputer atau laptop pribadi. Dampak dari pembelajaran ini adalah
terbentuknya alternatif media untuk pembelajaran dengan materi prinsip dasar
pendinginan dengan menggunakan MPI SIMSIKULING. Selain itu suasana
belajar tergambar menyenangkan, kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep
pendingina menjadi baik, motivasi para siswa meningkat, tercapainya ketuntasan
klasikal hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Multimedia pembelajaran interaktif, simulasi, siklus pendinginan

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas


rahmatNyalah maka penulis dapat menyusun karya ilmiah dengan judul :
“Pemanfaatan SIMSIKLING Guna Menjelaskan Konsep Dasar Siklus
Pendinginan Pada Mesin” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan karya ilmiah ini disusun guna mengikuti Lomba PTK Guru
Tingkat Kota Tegal 2015 dalam rangka HUT Kota Tegal yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Daerah Kota Tegal. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian karya
ilmiah ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi penulisan karya ilmiah yang lebih baik dan sempurna. Semoga
karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tegal, 23 Maret 2015


Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DARTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Permasalahan .................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................... 3
D. Manfaat............................................................................................. 3
BAB II PEMECAHAN MASALAH ............................................................ 5
A. Subyek Pembelajaran ....................................................................... 5
B. Langkah-langkah Tindakan Pembelajaran ....................................... 5
C. Media Pembelajaran yang Digunakan ............................................ 5
BAB III HASIL YANG DICAPAI ............................................................. 10
A. Inovasi Pembelajaran ..................................................................... 10
B. Hasil yang dicapai .......................................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 13
A. Kesimpulan..................................................................................... 13
B. Saran ............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 15

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Simulasi siklus pendinginan yang terjadi pada komponen


evaporator .................................................................................. 6
Gambar 2. Simulasi siklus pendinginan yang terjadi pada komponen
kompresor .................................................................................. 7
Gambar 3. Simulasi siklus pendinginan yang terjadi pada komponen
kondensor ................................................................................... 8
Gambar 4. Simulasi siklus pendinginan yang terjadi pada komponen
katup ekspansi ........................................................................... 9
Gambar 5. MPI SIMSIKLING versi komputer........................................... 10
Gambar 6. MPI SIMSIKLING versi smartphone (sistem operasi
android) ................................................................................... 11

vi
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................... 15


Lampiran 2. Angket Respons Siswa ............................................................ 25
Lampiran 3. Respon Siswa .......................................................................... 26
Lampiran 4.Petunjuk Penggunaan Media ................................................... 28
Lampiran 5. Biodata .................................................................................... 29

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi masa kini begitu pesat.
Banyak penemuan-penemuan serta inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini.
Mulai dari yang sederhana, sampai yang menghebohkan dunia. Kemajuan
teknologi memang sangat penting untuk kehidupan manusia. Karena teknologi
merupakan salah satu penunjang kemajuan manusia. Keberadaan teknologi telah
membantu perbaikan ekonomi, pangan, transportasi, dan banyak lagi termasuk
dalam bidang pendidikan.
Teknologi dalam pendidikan mencakup setiap kemungkinan sarana (alat)
yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam pendidikan dan latihan.
Ellington (1989) menyatakan bahwa teknologi dalam pendidikan pada dasarnya
adalah apa yang oleh teknologi pendidikan dipopulerkan dengan nama alat bantu
pandang dengar (audiovisual aid). Selanjutnya dikembangkan dalam pembelajaran
untuk pencapaian tujuan pembelajaran tertentu. Teknologi dalam pendidikan
merupakan perpaduan Aspek Teoritis Dalam Pendidikan, Aspek Perangkat Keras
(komponen yang saling bergantung tetapi tidak berbeda satu sama lainnya) dan
Aspek Perangakat Lunak (berkenaan dengan benda yang dipakai pada perangkat
keras), seperti contohnya adalah pemanfaatan perangkat lunak guna membuat
media pembelajaran.
Media pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang tidak
nyata menjadi nyata. Jika media pembelajaran dipilih, dikembangkan, dan
digunakan secara tepat sesuai tujuan pembelajaran yang direncanakan maka
diharapkan akan memberi manfaat bagi siswa dan guru. Salah satu manfaat yang
dapat diperoleh adalah pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih interaktif,
jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan.
Siklus pendinginan pada mesin pendingin merupakan suatu proses
pembentukan perubahan bentuk zat secara mekanik yang prosesnya tidak dapat
dilihat secara langsung. Proses yang abstrak ini menjadikan gambaran jelas proses
pendinginan menjadi lebih sulit. Menjelaskan proses siklus pendinginan pada

1
mesin pendingin merupakan salah satu materi pelajaran pada mata pelajaran
Mengoperasikan Mesin Regfrigerasi kelas XI Teknika Kapal Penangkap Ikan.
Pada materi tersebut, bertujuan menjelasakan konsep dasar perubahan bentuk
secara buatan zat cair dengan bantuan mesin pendingin. Pembelajaran selama ini
dilakukan dengan ceramah, disertai penggambaran proses siklus pendingin di
papan tulis sehingga kurang bisa menjelaskan proses pendinginan secara langsung
guna mempermudah memberikan gambaran jelas proses pendinginan. Hal tesebut
terlihat dari konsentrasi belajar siswa kurang dan kurang memperhatikan.
Dari pengamatan dan nilai rata-rata siswa, diketahui temuan sebagai
berikut: (1) kemampuan siswa dalam pemahaman konsep siklus pendinginan
masih rendah, (2) kemampuan siswa mengkomunikasikan tentang konsep masih
rendah.
Dalam pembelajaran, siswa kurang diarahkan untuk belajar dengan
pemahaman yang disertai pembelajaran bersifat kontekstual. Mempelajari siklus
pendinginan yang tadinya abstrak menjadi kongkrit. Hal ini berdampak kepada
sikap siswa yang kurang berminat pada pelajaran mengoperasikan mesin
regfrigerasi kelas XI Teknika Kapal Penangkap Ikan materi prinsip dasar
refrigerasi mekanik. Mereka kurang menggunakan pemahaman konsep.
Dampaknya adalah kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan konsep dasar
siklus pendingian secara mekanik masih rendah.
Siklus pendinginan secara mekanik merupakan proses perubahan bentuk
zat dengan bantuan mekanik, yaitu mengunakan mesin refrigerasi. Proses
refrigerasi/pendinginan ini terjadi pada komponen-komponen utama mesin
rerfrigerasi yaitu kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Pada
masing-masing komponen, zat refrigerant mengalami perubahan wujud.
Perubahan wujud zat refrigerant pada masing-masing komponen utama ini dapat
divisualisaikan dan disimulasikan dengan menggunakan perangkat lunak
pengolah animasi salah satunya Microsoft PowerPoint untuk menghasilkan
multimedia pembelajaran interaktif (MPI).
MPI tersebut memiliki keunggulan yaitu mudah dipahami karena proses
perubahan wujud zat refrigerant tergambar secara nyata mengunakan animasi.
Selain itu dalam pembelajaran banyak sekali indra yang terlibat yaitu penglihatan,

2
pendengaran dan sentuhan sehingga siswa lebih banyak memperoleh informasi.
Hal ini berdasarkan temuan penelitian yang dilakukan oleh British Audio-Visual
Assosiation bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui
indera menunjukkan komposisi sebagai berikut: 75 % melui indera penglihatan
(visual), 13 % melalui indera pendengaran (auditori), 6% melalui indera sentuhan
dan perabaan, 6 % melalui indera penciumamn dan lidah. Dari hasil temuan ini
dapat diketahui bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara
visual atau melalui indera penglihatan. (Winataputra, 1997: 5.8).
Berdasarkan kenyataan yang ada maka perlu dibuat dan diterapkannya
MPI simulasi siklus pendinginan (SIMSIKLING).

B. Permasalahan
Permasalahan karya ilmiah ini adalah :
1. Bagaimana mengaplikasikan siklus pendinginan yang bersifat abstrak
menjadi sebuah model pembelajaran yang dapat diamati langsung
prosesnya?
2. Bagaimana dampak proses pembelajaran siklus pendinginan
menggunakan aplikasi MPI SIMSIKLING?

C. Tujuan
Tujuan karya ilmiah ini adalah:
1. Untuk mengetahui langkah-langkah pengaplikasian MPI SIMSIKLING.
2. Untuk mengetahui dampak proses pembelajaran dengan mengaplikasikan
MPI SIMSIKLING.

D. Manfaat
Manfaat dari karya ilmiah ini adalah:
1. Bagi guru, dapat mengembangkan pembelajaran produktif TKPI dengan
metode dan media pembelajaran yang variatif, menyenangkan, interaktif,
dan produktif sehingga meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran.

3
2. Bagi siswa, akan memperoleh pengalaman secara langsung dan
menyenangkan sehingga mampu mengembangkan kreativitas penalaran
dengan cara mengaplikasikasikan MPI SIMSIKLING untuk penjelasan
konsep pendinginan.
3. Bagi sekolah, memberikan kontribusi dalam usaha meningkatkan kualitas
dan efektivitas pembelajaran di sekolah sebab adanya media ini dapat
memberikan tambahan sumber belajar bagi siswa.

4
BAB II
PEMECAHAN MASALAH

A. Subyek Pembelajaran
Subyek pembelajaran pada karya ilmiah ini adalah siswa SMKN 3
Tegal Jawa Tengah kelas XII Semester 1.

B. Langkah-langkah Tindakan Pembelajaran


Implementasi media pembelajaran yang mengaplikasikan siklus
pendinginan pada pembelajaran dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi siklus
pendinginan pada mesin pendingin.
2. Diskusi informasi tentang materi siklus pendinginan.
3. Guru menjelaskan tahap demi tahap siklus pendinginan pada mesin
pendingin dengan aplikasi MPI SIMSIKLING.
4. Siswa secara interaktif menggunakan aplikasi MPI SIMSIKLING.
5. Siswa mengerjakan soal proses terjadinya siklus pendinginan pada mesin
pendingin.

C. Media Pembelajaran yang Digunakan


Dalam suatu sistem refrigerasi, tenaga panas dan efek panas antara
lain terlibat dari suatu jenis bahan yang terkait dengan proses-proses
refrigerasi. Perubahan dari suatu jenis bahan dari keadaan padat menjadi cair
atau gas (uap) dan sebaliknya dari gas menjadi cairan atau padat melibatkan
sejumlah tertentu tenaga panas yang berhubungan dengan suhu, tekanan dan
volume bahan tersebut.
Siklus kerja dari sistem refrigerasi untuk lebih jelasnya diuraikan
sebagai berikut :
1) Penguapan
Tekanan cairan refrigeran diturunkan atau dijatuhkan tekanannya pada
katup ekspansi dan didistribusikan secara merata ke dalam pipa
evaporator. Dalam hal tersebut refrigeran akan menguap dan menyerap

5
kalor dari produk atau udara ruangan yang diserap melalui permukaan
luar pipa evaporator. Apabila udara didinginkan maka air yang ada di
dalam udara akan mengembun pada permukaan evaporator, cairan
refrigeran diuapkan secara berangsur-angsur arena menerima kalor
sebanyak kalor laten penguapan, selama mengalir di dalam setiap pipa
evaporator.

Gambar 1. Simulasi siklus pendinginan yang terjadi pada


komponen evaporator

2) Kompresi
Kompresor menghisap uap refrigeran dari pipa-pipa evaporator,
tekanannya diusahakan supaya tetap rendah, agar refrigeran senantiasa
dalam keadaan uap yang bertemperatur rendah. Di dalam kompresor,
tekanan refrigeran dinaikkan, sehingga memudahkan pencairannya
kembali. Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor
listrik yang menggerakkan kompresor. Jadi dalam proses kompresi energi
diberikan pada uap refrigeran. Pada waktu uap refrigeran dihisap masuk
ke dalam kompresor, temperaturnya masih rendah, tetapi selama proses
kompresi berlangsung temperaturnya naik.

6
Gambar 2. Simulasi siklus pendinginan yang terjadi pada
komponen kompresor

3) Pengembunan
Uap refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir
kompresi dengan mudah dicairkan melaui pendinginan dengan air
pendingin (atau dengan udara pendingin pada sistem dengan pendingin
udara) yang ada pada temperatur normal. Dengan kata lain, uap refrigeran
menyerahkan panasnya (kalor laten pengembunan kepada air pendingin
atau udara pendingin) di dalam kondensor sehingga mengembun dan
menjadi cair di dalam kondensor. Dari kondensor cairan refrigerant
mengalir ke katup ekspansi selanjutnya terjadi jatuh tekanan.

7
Gambar 3. Simulasi siklus pendinginan yang terjadi pada
komponen kondensor

4) Ekspansi
Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair (tekanan tinggi) yang
dicairkan di dalam kondensor, supaya dapat mudah menguap, maka
digunakan alat yang dinamakan katup ekspansi. Cairan refrigeran
mengalir ke evaporator, tekanannya turun dan menerima kalor penguapan
dari udara, sehingga menguap secara berangsur-angsur. Selanjutnya
proses siklus tersebut di atas terjadi berulang-ulang.

8
Gambar 4. Simulasi siklus pendinginan yang terjadi pada
komponen katup ekspansi

9
BAB III
HASIL YANG DICAPAI

A. Inovasi Pembelajaran
Pembelajaran dalam menjelaskan prinsip dasar siklus pendinginan
pada mesin pendingin biasanya hanya mengandalkan penjelasan dari buku
referensi dengan metode ceramah. Hal ini sangat menyulitkan untuk memberi
pemahaman terhadap siswa dikarenakan proses siklus pendingin tidak bisa
tergambarkan secara jelas. Kesulitan ini biasanya diatasai dengan
mengunakan gambar atau video yang banyak beredar di website. Namun hal
ini juga kurang memberikan efek yang lebih terhadap pemahaman anak.
Gambar dan video kurang memberi interaktivitas terhadap siswa.
Sebelumnya penulis juga memiliki inovasi dengan MPI
SIMSIKLING, media ini praktis dan mudah dipahami, karena siswa hanya
butuh menekan tombol/gambar pada aplikasi dan dapat mengulaingnya
dengan mudah sekehendak mereka. Kelemahannya adalah tidak semua siswa
memiliki komputer atau laptop pribadi.

Gambar 5. MPI SIMSIKLING versi komputer

10
Kelemahan tersebut diatasi dengan mengubah aplikasi tersebut agar
bisa dijalankan pada smartphone. Pemilihan smartphone dikarenakan hampir
kebanyakan siswa memiliki gadget tersebut.

Gambar 6. MPI SIMSIKLING versi smartphone (sistem operasi android)

B. Hasil yang dicapai


Pembelajaran sistem pendinginan kimia pada kelas dengan
menggunakan multimedia pembelajaran interaktif SIMSIKLING
menghasilkan dampak sebagai berikut:

1. Diperoleh alternatif penjelasan prinsip dasar sistem pendinginan yang


mudah dipahami, mudah digunakan dan bersifat interaktif. Media ini juga
bersifat mobile sehingga siswa mudah menggunakannya kapan saja dan
dimana saja, baik dengan komputer pribadi/laptop ataupun dengan
smartphone.

2. Respon belajar siswa


Berdasarkan angket, ketika siswa selesai pembelajaran dengan MPI
SIMSIKLING ini siswa diminta mengisi angket, dengan sejumlah
pernyataan, yang mencakup ketertarikan siswa pada proses pembelajaran,
ketertarikan siswa pada media MPI SIMSIKLING, kemudahan

11
penggunaan MPI SIMSIKLING, kemandirian siswa, media ini mampu
mengatasi kebosanan pembelajaran yang konvensional menunjukkan
hasil yang cukup baik. Hal ini media tersebut membantu siswa dalam
memahami pelajaran tersebut.
Selain itu dengan menggunakan media MPI SIMSIKLING
membuat:
a. Suasana belajar tergambar menyenangkan dengan menjalankan MPI
SIMSIKLING secara interaktif.
b. Kemampuan siswa dalam melakukan identifikasi proses pendinginan
secara mekanik menjadi baik.
c. Dari segi motivasi, para siswa tergambar antusias, sebagian besar
siswa aktif dalam pembelajaran.
d. Siswa dapat menganalisis pembelajaran dengan cukup baik

3. Kendala yang dihadapi


Kendala yang dihadapi adalah kerbatasan kepemilikan komputer
pribadi/laptop menyebabkan siswa harus belajar melalui komputer
warnet atau meminjam teman.

4. Faktor pendukung
Letak sekolah di kota yang banyak terdapat warnet membuat
siswa yang tidak memiliki komputer pribadi/laptop dapat dengan mudah
menemukan warnet untuk mempelajari multimedia pembelajaran ini.

12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari karya ilmiah ini adalah:
1. Metode pembelajaran materi prinsip dasar pendinginan yang menjelaskan
siklus pendinginan pada mesin pendingin selama ini hanya
mengandalkan metode ceramah dengan bantuan gambar atau video dari
internet. Hal ini menjadikan penanaman konsep siklus pendinginan
kurang bisa terdefinisikan secara jelas. MPI SIMSIKLING dapat
digunakan sebagai cara untuk menamkan konsep dasar siklus
pendinginan dengan menggambakan simulasi proses siklus pendinginan
secara interaktif. Hal ini menjadikan proses siklus pendinginan pada
mesin pendingin bisa tergambarkan secara jelas.
2. Dampak dari pembelajaran ini adalah terbentuknya alternatif media
untuk pembelajaran dengan materi prinsip dasar pendinginan dengan
menggunakan MPI SIMSIKLING. Selain itu suasana belajar tergambar
menyenangkan, kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep
pendingina menjadi baik, motivasi para siswa meningkat, tercapainya
ketuntasan klasikal hasil belajar siswa.

B. SARAN
Saran dari karya ilmiah ini adalah:
1. Pembelajaran yang konsepnya bersifat abstrak atau tidak bisa diamati
secara langsung seharusnya dapat dibuatkan media yang mewakili
kejadian yang abstrak atau tidak langsung tersebut.
2. Media ini dibuat untuk segala sistem operasi sehingga dapat digunakan
pada semua gadget.

13
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, K. 1981. Teknik Lemari Es. PT. Ichtiar Baru, Jakarta.

Hartanto, B. 1985. Teknik Mesin Pendingin. BKPI, Tegal.

Jauhari, Lutfi. 2012. Dasar-dasar Refrigerasi, [online], (http://www.bppp-


tegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=229:dasar-
dasar-refrigerasi&catid=44:artikel&Itemid=85, diakses tanggal 13 Maret
2014)

Muharyani, Ani.2011. Teknik Membuat Perencanaan Pembelajaran Dengan


Memanfaatkan Teknologi Pendidikan.
(http://animurhayani.blogspot.com/2011/05/teknik-membuat-perencanaan-
pembelajaran.html?m=1, diakses tanggal 13 Maret 2015)

Subroto Aliredjo, M. Buku Teks Teknika Kapal Penangkap Ikan. Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Winataputra, H. Udin S..1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas


Terbuka.

14

Anda mungkin juga menyukai