Anda di halaman 1dari 18

SIFAT-SIFAT BILANGAN

BERPANGKAT DAN BENTUK


AKAR
Nama anggota kelompok 3 :
•Yunita Priatna 165050038
•Imaduddin Syahbani 165050056
•Gita Indah Nuriman 165050060
•Desy Meliawati 165050068
Sifat-sifat Bilangan Berpangkat
Bilangan berpangkat (eksponen) adalah bentuk
perkalian dengan bilangan yang sama yang di
ulang-ulang.
Masih ingat bentuk berikut?
32 = 3 x 3
23 = 2 x 2 x 2
Demikian seterusnya sehingga diperoleh bentuk umum
sebagai berikut.

Dengan a bilangan bulat dan n bilangan bulat


positif
diperoleh sifat-sifat berikut :
* Sifat 1:
a m x an = a m + n
Contoh : 24 x 23 = (2 x 2 x 2 x 2 ) x (2 x 2 x 2 )
=2x2x2x2x2x2x2
= 24+3
=27 = 128

• Sifat 2 :
a m : an = a m - n , m > n
55 : 53 = (5 x 5 x 5 x 5 x 5) : (5 x 5 x 5)
=5x5
= 55 – 3
= 52 = 25

• Sifat 3 :
(am)n = am x n
(34)2 = 34 x 34
= (3 x 3 x 3 x 3) x (3 x 3 x 3 x 3)
= (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3)
= 34 x 2
= 38 = 6561
• Sifat 4 :
(a x b)m = am x bm
(4 x 2)3 = (4 x 2) x (4 x 2) x (4 x 2)
= (4 x 4 x 4) x (2 x 2 x 2)
= 43 x 2 3
= 64 x 8
= 512
• Sifat 5 :
(a : b)m = am : bm
(6 : 3) 4 = (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3)
= (6 x 6 x 6 x 6) : (3 x 3 x 3 x 3)
= 64 : 3 4
= 1296 : 81
=16
 Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat
Negatif

Dari pola bilangan itu dapat disimpulkan bahwa 20


= 1 dan 2-n = , secara umum dapat ditulis :
Contoh :
Bentuk akar dan bilangan perpangkatan pecahan

• Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan


dalam bentuk a/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.
Bilangan rasional merupakan gabungan dari bilangan bulat,
nol, dan pecahan. Contoh bilangan rasional adalah -5, -1/2, 0,
3, 3/4, dan 5/9.
• Sebaliknya, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a, b bilangan bulat
dan b ≠ 0.
Contoh bilangan irasional adalah bilangan-bilangan yang jika
dihitung dengan kalkulator merupakan desimal yang tak
berhenti atau bukan desimal yang berulang. Misalnya =
1,414213562 ....
• Selanjutnya, gabungan antara bilangan rasional dan irasional
disebut bilangan real.
Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang hasilnya bukan
bilangan Rasional. Bentuk akar dapat disederhanakan menjadi perkalian
dua buah akar pangkat bilangan dengan salah satu akar memenuhi
definisi

√a2 = a jika a ≥ 0, dan –a jika a < 0


Contoh :
Sederhanakan bentuk akar berikut √75
Jawab :
√75 = √25x3 = √25 x √3 = 5√3
Mengubah Bentuk Akar Menjadi Bilangan
Berpangkat Pecahan dan Sebaliknya
Bentuk √a dengan a bilangan bulat tidak negatif
disebut bentuk akar kuadrat dengan syarat tidak ada
bilangan yang hasil kuadratnya sama dengan a.
oleh karena itu √2,√3, √5, √10, √15 dan √19
merupakan bentuk akar kuadrat. Untuk selanjutnya,
bentuk akar n√am dapat ditulis am/n(dibaca: a
pangkat m per n). Bentuk am/n disebut bentuk
pangkat pecahan.
Contoh :
Operasi Aljabar pada Bentuk Akar
• Penjumlahan dan Pengurangan
Penjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar
dapat dilakukan jika memiliki suku-suku yang
sejenis.

jika a, c = Rasional dan b ≥ 0, maka berlaku :

a√b + c√b = (a + c)√b

a√b - c√b = (a - c)√b


• Perkalian dan Pembagian
Contoh :

Jawab :
• Perpangkatan
Rumus (am)n = am x n
juga berlaku pada
operasi perpangkatan
dari akar suatu
bilangan.
• Operasi Campuran
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan operasi campuran, yaitu:
1. Prioritas yang didahulukan pada operasi bilangan adalah bilangan-bilangan yang ada
dalam tanda kurung.
2. Jika tidak ada tanda kurungnya maka
 pangkat dan akar sama kuat.
 kali dan bagi sama kuat.
 tambah dan kurang sama kuat artinya
mana yang lebih awal dikerjakan terlebih
dahulu.
 kali dan bagi lebih kuat daripada tambah
dan kurang, artinya kali dan bagi dikerjakan
terlebih dahulu.
MERASIONALKAN PENYEBUT
Merasionalkan penyebut adalah mengubah
pecahan dengan penyebut bilangan irasional
menjadi pecahan dengan penyebut bilangan
rasional.
• Penyebut Berbentuk √b
Jika a dan b adalah bilangan rasional, serta √b
adalah bentuk akar maka pecahan a/√b dapat
dirasionalkan penyebutnya dengan cara
mengalikan pecahan tersebut dengan √b/√b .

Contoh :
Sederhanakan pecahan berikut dengan merasionalkan penyebutnya!

Jawab :
• Penyebut Berbentuk (a+√b) atau (a−√b)
Jika pecahan-pecahan mempunyai penyebut berbentuk (a+√b)
atau (a−√b) maka pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan
cara mengalikan pembilang dan penyebutnya dengan
sekawannya. Sekawan dari (a+√b) adalah (a−√b) dan
sebaliknya.
Contoh :

Rasionalkan penyebut pecahan berikut!


Jawab :
• Penyebut Berbentuk (√b+√d) atau (√b−√d)
Pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan mengalikan pembilang dan
penyebutnya dengan bentuk akar sekawannya, yaitu sebagai berikut :

Contoh:
Selesaikan soal berikut!

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai