Dalam operasi hitung akar dan pangkat tiga, harus diperhatikan bahwa:
a3 + b3 ≠ (a + b)3
a3 - b3 ≠ (a - b)3
a3 x b3 = (a x b)3
a3 : b3 = (a : b)3
Contoh:
1. 23 x 33 = 8 x 27 = 216
2. 43 + 63 : 23 = 64 + 216 : 8 = 64 + 27 = 91
3. ∛27 x ∛125 + 20 = 3 x 5 + 20 = 15 + 20 = 35
4. ∛729 : ∛27 - 23 = 9 : 3 - 8 = 3 – 8 = -5
Bentuk akar matematika merupakan akar dari suatu bilangan-bilangan yang hasilnya
bukan termasuk ke dalam bilangan rasional (bilangan yang meliputi bilangan cacah,
bilangan prima, serta bilangan-bilangan lain yang terkait) atau bilangan irasional
(yakni bilangan yang hasil baginya tidak pernah berhenti).
Bentuk akar adalah bentuk lain untuk menyebutkan suatu bilangan yang berpangkat.
Bentuk akar termasuk ke dalam bilangan irasional di mana bilangan irasional tidak
bisa disebutkan dengan menggunakan bilangan pecahan a/b, a serta b bilangan bulat a
dan b ≠ 0.
Bilangan dari bentuk akar merupakan suatu bilangan yang ada di dalam tanda √ yang
disebut sebagai tanda akar.
Beberapa contoh bilangan irasional di dalam bentuk akar yakni √2, √6, √7, √11 dan
lain sebagainya.
Sementara untuk √25 bukanlah bentuk akar, sebab √25 = 5 (5 merupakan bilangan
rasional) sama saja angka 25 bentuk akarnya yaitu √5.
Simbol akar “√” pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan asal Jerman
yang bernama Christoff Rudoff.
Di dalam bukunya dengan judul Die Coss. Simbol tersebut dipilih sebab mirip dengan
huruf ” r ” yang mana diambil dari kata “radix”, yang merupakan bahasa latin bagi
akar pangkat dua.
1. √a2 = a
2. √a x b = √a x √b ; a ≥ 0 dan b ≥ 0
3. √a/b = √a/√b ; a ≥ 0 dan b ≥ 0
Seperti yang telah disebutkan di atas, bentuk akar matematika merupakan akar dari
suatu bilangan-bilangan yang hasilnya bukan termasuk ke dalam bilangan rasional.
(Bilangan yang meliputi bilangan cacah, bilangan prima, serta bilangan-bilangan lain
yang terkait) atau bilangan irasional (yakni bilangan yang hasil baginya tidak pernah
berhenti).
Sebagai contoh: bilangan 3 bisa kita nyatakan dalam bentuk 6/2, 9/3, 18/6 dan lain
sebagainya.
Sebagai contohnya adalah nilai dari π = 3, 14159 26535 89793 23846 26433 83279
50288 41971 69399 37510…,
Hal tersebut disebabkan phi tidak dapat dinyatakan ke dalam bentuk pecahan maka
nilai dari π termasuk ke dalam bilangan irasional.
Apakah dengan adanya tanda √ dalam suatu bilangan akan menjamin bahwa bilangan
itu adalah bentuk akar? Maka jawabannya tentu saja TIDAK.
Sebab, terdapat berbagai bilangan yang dituliskan dengan tanda akar, namun hasilnya
adalah bilangan rasional.
Sebagai contoh:
Beberapa bentuk akar bisa kita sajikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana. Untuk
masing-masing bilangan a dan b yang merupakan bilangan bulat positif, maka berlaku
rumus atau persamaan seperti berikut ini:
√(a x b) = √a x √b
Sebagai contoh:
a√c + b√c = (a + b) √c
Rumus operasi pengurangan bentuk akar
a√c – b√c = (a – b) √c
√a x √b = √a x b
Sebagai contoh:
Untuk memudahkan pemakaian bentuk akar dalam operasi aljabar, maka penulisan
dari bentuk akar dituliskan dalam bentuk yang paling rasional (sederhana).
Sebagai contoh:
Sebagai contoh:
Sebagai contoh:
Merasionalkan penyebut pecahan dalam bilangan bentuk akar itu berarti, mengubah
penyebut dari pecahan yang berbentuk akar menjadi bentuk rasional (sederhana).
Cara atau metode untuk merasionalkan penyebut pecahan yakni dengan cara
mengalikan pembilang dan juga penyebut pecahan tersebut dengan bentuk akar yang
sekawan dari penyebut tersebut.
3. Pecahan bentuk a/ √b + √c
Berikut ini akan kami berikan beberapa contoh soal mengenai bentuk akar sekaligus
pembahasannya, simak baik-baik sampai selesai ya.
Soal 1.
√7
Jawab:
Soal 2.
√(1/16)
Jawab:
Soal 3.
3√27
Jawab:
Soal 4.
√53
Jawab:
Soal 5.
3√0,125
Jawab:
Soal 6.
5√49
Jawab:
Soal 1.
√27
Jawab:
√99
Jawab:
Soal 3.
√50
Jawab:
Soal 4.
√96
Jawab:
Soal 5.
4 √44
Jawab:
Soal 6.
2 √500
Jawab:
Soal 1.
Jawab:
Soal 2.
5 √2 – 2 √8 + 4 √18
Jawab:
= 5 √2 – 4 √2) + 12 √2
= (5 – 4 + 12) √2
= 13 √2
Soal 1.
Jawab:
Jika terdapat angka yang dikalikan sama, hanya berbeda operasi plus (+) serta minus
(-), maka kita pakai rumus depan kali depan, belakang kali belakang, seperti berikut
ini:
(a + b) (a – b) = a2 –b2
= √49 – √25
= 7-5
=12
Soal 2.
(√3 – √2)2
Jawab:
= 5 -2 √6
Soal 3.
Jawab: