Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II
UNIVERSITAS LAMPUNG

Nama : Anita Purbawati


Jurusan : PGSD
Kelas 01
Mata Kuliah : Perencanaan Pengembangan Kurikulum

Ujian Tengah Semester


Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum

Soal
1. Setelah anda memahami tentang backward design dalam UbD, tentulah
ditemukan sebuah pola yang berbeda dari yang selama ini dilaksanakan
dalam pembelajaran. untuk itu analisis Apa perbandingan dari
implementasi kurikulum menggunakan UbD dengan model
pengembangan kurikulum lainnya (Tyler, Taba, Oliva). Tunjukkan dalam
bentuk tabel!
2. Ini capek jelaskan dalam bentuk artikel pendapat anda terkait kurikulum
menggunakan kerangka UbD . Anda dapat membahas terkait beberapa hal
berikut:
a. Bagaimana UbD Diimplementasikan dalam pembelajaran
b. analisis implementasi UbD di Indonesia
c. Bagaimana hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan
dalam kerangka UbD.
d. Bagaimana peran guru dalam implementasi UbD
Anda dapat mengembangkan topik tersebut sesuai dengan hal-hal yang
sudah anda dapatkan selama proses perkuliahan maupun rujukan sumber
lainnya. selain itu sertakan rujukan yang sesuai dalam artikel yang anda
kembangkan.
3. Rumuskanlah 5 hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman
dalam UbD serta Tentukan bukti penilaiannya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II
UNIVERSITAS LAMPUNG

JAWABAN
Jawaban Nomor 1

Model UbD Model Taba Model Tyler Model Oliva


 Understanding by Model Taba Model Tyler Model Oliva

Design pada
umumnya disebut  Berbeda dengan  Pengembangan  Menurut olive
“Desain Backward” kurikulum suatu model
model yang
model Tyler kurikulum harus
disebut desain dikembangkan yang dapat bersifat simpel,
terbaik. ditemukan komprensif, dan
Tyler, model taba
dalam buka sistematik.
 Praktiknya UbD lebih menitik classis yang
sampai  Menurut olive
umumnya, beratkan pada modelyang
sekarang
Tahap yang dikembangkan ini
bagaimana banyak
dijadikan dapat digunakan
dilakukan yaitu: mengembangkan dalam beberapa
rujukan pada
1. menentukan dimensi.
kurikulum sebagai proses
pengembangan 1. Menyempurna
Tujuan suatu proses kurikulum. kan kurikulum
2. Merancang perbaikan dan sekolah dalam
 Dalam model
prosedur bidang-bidang
penyempurnaan. ini, ada 4 hal
khusus
pembelajaran yang dianggap
Oleh karena itu misalkan
fundamental
3. menentukan penyempurnaa
dalam model ini untuk
n kurikulum
mengembangka
evaluasi dan dikembangkan bidang studi
n kurikulum :
instrumen. tertentu
tahap-tahap yang
1. Menentuka disekolah,
 Understanding by harus dilakukan oleh n tujuan baik dalam
tataran
Design adalah sebuah para pengembang 2. Menentuka
perencanaan
pendekatan n
kurikulum. kurikulum
pengalaman
maupun dalam
Pembelajaran yang  Ada 5 langkah belajar
proses
meningkatkan pengembangan 3. Mengorgani pembelajarann
sasi ya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II
UNIVERSITAS LAMPUNG

pemahaman secara kurikulum model pengalaman 2. odel ini juga


belajar dapat
mendalam dan Taba: digunakan
4. Evaluasi
keterlibatan siswa 1. Menghasilkan untuk
membuat
dalam pendekatan ini unit-unit keputusan
berfokus pada proses percobaan. dalam
merancang
pembangunan 2. Menguji coba program
Pemahaman. unit kurikulum.

Backward Design eksperimen 3. Model ini


dapat
adalah suatu cara untuk digunakan
yang dipakai dalam menentukan dalam
program
pendekatan UbD. validitas dan pembelajaran
Dalam cara ini kelayakan secara khusus

penyusunan penggunaannya

pembelajaran .

menentukan hasil 3. Merivisi dan


mengonsolidasi
yang diinginkan.
unit eksperimen
4. Mengembangka
n keseluruhan
rangka
kurikulum
5. Mengimplement
asi kurikulum
yang telah teruji
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II

Jawaban Nomor 2
A. Backward design adalah pendekatan pembelajaran yang memulai dengan
tujuan akhir dan bekerja mundur untuk menentukan bagaimana tujuan
tersebut akan dicapai. Berikut adalah beberapa langkah dalam implementasi
backward design dalam pembelajaran:
1. Tentukan tujuan akhir: Identifikasi apa yang ingin dicapai oleh siswa
pada akhir proses pembelajaran.
2. Buat indikator kinerja: Tentukan bagaimana tujuan akhir akan dicapai dan
bagaimana hasil dapat diukur.
3. Desain pembelajaran: Buat kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
tujuan akhir dan memfasilitasi pencapaian indikator kinerja.
4. Evaluasi: Evaluasi apakah siswa sudah mencapai tujuan akhir dan
indikator kinerja melalui penilaian yang sesuai.

 Contoh Implementasi Backward Design dalam proses pembelajaran sebagai


berikut:
Tujuan akhir: Siswa dapat menjelaskan proses pembentukan benua secara
terperinci dan menyimpulkan bagaimana hal ini mempengaruhi lingkungan.
1. Indikator kinerja: Siswa dapat menggambarkan dan menjelaskan
bagaimana tektonik lempeng dan conveksi menyebabkan pembentukan
benua dan menunjukkan bagaimana hal ini mempengaruhi lingkungan.
2. Desain pembelajaran: Guru akan memulai dengan memperkenalkan teori
pembentukan benua dan menyediakan contoh-contoh visual untuk
membantu siswa memahami konsep. Selanjutnya, siswa akan melakukan
diskusi kelompok dan melakukan presentasi tentang bagaimana tektonik
lempeng dan konveksi mempengaruhi pembentukan benua. Guru juga
akan menyediakan tugas dan aktivitas praktikal untuk membantu siswa
memahami konsep secara lebih mendalam.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
3. Evaluasi: Guru akan menilai presentasi kelompok siswa dan tugas
praktikal untuk memastikan bahwa siswa telah mencapai tujuan dan
indikator kinerja. Guru juga akan melakukan tes akhir untuk menilai hasil
belajar siswa secara keseluruhan.
Dengan pendekatan backward design, guru dapat memastikan bahwa
pembelajaran yang disampaikan membantu siswa mencapai tujuan akhir dan
memahami konsep secara terperinci

B. Kurikulum seharusnya bersifat fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan


perkembangan zaman.Sekarang ini pemerintah memberi keleluasaan kepada setiap
sekolah untuk menyusun kurikulumnya yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi
sekolahnya masing-masing. Dalam rangka pengembangan kurikulumnya, banyak cara
yang bisa dipilih dan kemudian diaplikasikan oleh tim guru. Salah satu model dalam
penyusunan kurikulum sekolah adalah dengan mengaplikasikan model Backward Design.

Manfaat yang diperoleh ketika menerapkan model ini sebai berikut:


1. Bagi peserta didik : meningkatkan pemahaman peserta didik dan memperbaiki
prestasi belajar peserta didik. Belajar dikatakan berhasil apabila seseorang
mampu mengulangi Kembali materi yang telah dipelajarinya. Artinya, belajar
adalah cara memahami sesuatu, dalam belajar pemahaman menjadi kunci utama
keberhasilan.
2. Bagi guru : merancang dan merencanakan pembelajaran yang lebih efektif dan
efisien. Mencanangkan kegiatan pembelajaran menjadi terstruktur dan jelas
3. Bagi lembaga : merealisasikan tujuan sekolah jangka Panjang
(seperti : meluluskan peserta didik yang berkualitas, dan lembaga tersebut
menjadi lebih unggul dan mempunyai daya tarik di lingkungan masyarakat
sekitar melalui prestasi yang telah dicapai).

C. Understanding by Design (UbD) dimaknai sebagai sebuah desain untuk sebuah


pemahaman. Pemahaman dalam hal ini diartikan secara mendalam, dimana peserta
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
didik tidak hanya mengetahui sebuah topik dan pembahasannya tetapi segala hal
yang berkaitan dengan pemahaman tersebut.

Sebagai contoh seorang guru menjelaskan tentang anggota tubuh, jika menggunakan
kerangka UbD peserta didik tidak hanya mengetahui macam-macam anggota tubuh tetapi
memahaminya secara menyeluruh untuk apa anggota tubuh tersebut, bagaimana
menggunakannya, bagaimana jika tidak digunakan sebagaimana mestinya dan
seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga berangkat dari pemikiran peserta didik
sendiri sehingga akan muncul banyak pertanyaan seputar anggota tubuh. Hal ini tentu
berbeda dengan pembelajaran yang selama ini dilakukan, dimana konten atau materi
pembelajaran menjadi hal utama yang dipelajari siswa. Kurikulum UbD memiliki sebuah
alur yang disebut dengan backward design atau desain mundur. Mengapa disebut desain
mundur? Karena dapat dianggap sebagai analisis tugas yang bertujuan untuk mengingat
tugas yang harus diselesaikan, bagaimana cara mencapainya, atau bisa disebut pelatihan
terencana. Banyak guru biasanya mengajar dengan buku teks, pelajaran yang disukai, dan
kegiatan yang menghabiskan waktu daripada menurunkannya dari tujuan atau standar
yang ditargetkan. Understanding by Design adalah sebaliknya, satu dimulai dengan hasil
akhir yang diinginkan (sasaran atau standar) kemudian diturunkan berdasarkan bukti
pembelajaran (diperoleh melalui penilaian berdasarkan tujuan dan standar), dan
selanjutnya baru perencanaan pengalaman belajar dan pembelajaran (Wiggins &
McTighe, 2005).

Tahap 1. Identifikasi Hasil yang Diinginkan

Pada tahap ini mempertimbangkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan


oleh kurikulum nasional dan meninjau harapan kurikulum. Karena biasanya
ada banyak materi yang harus dibahas namun tidak sesuaikan dengan waktu
yang tersedia dan pada tahap ini guru membuat pilihan atau prioritas. Prioritas
pembelajaran ditentukan berdasarkan kinerja jangka panjang. Kinerja yang
pada akhirnya peserta didik dapat melakukan apa yang telah dipelajarinya.
UbD menekankan aktivitas transfer, yaitu dari apa yang dipahami ditransfer
dalam kehidupannya. Peserta didik berprestasi bukan hanya unggul di
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
kelasnya namun dapat menggunakan pembelajaran seseorang di lingkungan
lain.

Tahap 2.Tentukan Bukti Penilaian


Pada tahap ini untuk menunjukkan bukti bahwa peserta didik telah
mencapai hasil yang diinginkan dalam memenuhi standar. Bagaimana
seorang guru menentukan apakah peserta didik telah mencapai
pemahaman yang diinginkan. Dalam pengumpulan bukti pemahaman
guru harus mempertimbangkan berbagai metode penilaian. Metode
tersebut adalah tugas projek dan bukti lainnya. Tugas projek meminta
peserta didik untuk menerapkan pembelajaran dalam situasi yang
otentik untuk menilai pemahaman dan kemampuan untuk
mentransfernya. Sedangkan bukti lain seperti kuis, tes, pengamatan,
atau portofolio digunakan untuk melengkapi penilaian guna
mengetahui pengetahuan peserta didik dan apa yang dapat dilakukan.
Peer assessment sangat direkomendasikan dalam langkah ini. Peserta
didik diberi kesempatan untuk terlibat dalam penilaian diri dan teman
sejawat untuk membantu mereka mengetahui apakah peerjaannya telah
sesuai dan memenuhi standar
Tahap 3. Merencanakan pembelajaran
Jika selama ini merencanakan pembelajaran ada langkah awal dalam
mendesain pembelajaran maka dalam UbD merupakan langkah akhir.
Untuk itulah disebut dengan desain mundur. Ada beberapa pertanyaan
kunci yang harus dipertimbangkan pada desain mundur (Wiggins &
McTighe, 2005):
 Pengetahuan yang memungkinkan (fakta, konsep, dan prinsip) dan
keterampilan (prosedur) apa yang dibutuhkan peserta didik untuk tampil
secara efektif dan mencapai hasil yang diinginkan?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
 Kegiatan apa yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan?
 Apa yang perlu diajarkan dan dilatih, dan bagaimana sebaiknya
diajarkan berdasarkan tujuan kinerja? Bahan dan sumber daya apa yang
paling cocok untuk mencapai tujuan ini?
 Apakah desain keseluruhan koheren dan efektif?
Perencanaan pembelajaran berupa pilihan tentang metode pengajaran, urutan
pelajaran, dan bahan sumber untuk mencapai hasil yang diinginkan. Mengajar
adalah sarana untuk mencapai tujuan. Memiliki tujuan yang jelas membantu
untuk memfokuskan perencanaan guru dan memandu tindakan yang bertujuan
menuju hasil yang diinginkan.

Pengajaran untuk sebuah pemahaman mengharuskan peserta didik


diberi banyak kesempatan untuk menarik kesimpulan dan membuat
generalisasi untuk diri mereka sendiri dengan dukungan guru (Wiggins &
McTighe, 2012). Pemahaman tidak hanya ditunjukkan dengan penjelasan
namun peserta didik harus lebih aktif membangun sebuah makna. Sedangkan
pembelajaran untuk transfer adalah dengan menerapkan pembelajaran ke
situasi dan lingkungan yang baru dan menerima umpan balik dengan tepat
waktu terhadap projek siswa. Pada kerangka UbD ini guru bukan menjadi
satu-satunya sumber melainkan sebagai fasilitator pembuatan makna dan
pelatih yang memberikan feedback dan saran terhadap konten yang efektif.

Rujukan :
Wiggins, G., Wiggins, G. P., & McTighe, J. (2005). Understanding by design.
Association for Supervision and Curriculum Development.
https://doaj.org/article/75bef2291bad4ee88cf41ba01cc97de7
Wong Shiat Lu. 2022 “Backward Design: Satu Pendekatan Untuk Pembangunan
Profesional Pemimpin Sekolah”.Jurnal Pengurusan dan Kepimpinan
Pendidikan.35(1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
D. Guru adalah perancang. Tindakan paling penting dalam profesi kita adalah
merancang kurikulum dan pengalaman belajar untuk memenuhi tujuan tertentu.
Kita juga menjadi perancang penilaian untuk mendiagnosa kebutuhan siswa
sebagai panduan dalam mengajar dan memungkinkan guru, siswa kita, dan
pihak lain (orang tua dan administrator) untuk menentukan apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai.

Guru memainkan peran penting dalam implementasi UbD (Understanding by Design).


Mereka memastikan bahwa proses pembelajaran mereka didesain dengan baik dan
bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang jelas dan bermakna. Guru juga
bertanggung jawab untuk memfasilitasi pemahaman siswa terhadap materi dan
membantu mereka memperoleh pemahaman yang mendalam melalui pengalaman
belajar yang berkesan.

 Posisi guru dalam implementasi UbD adalah sebagai pemimpin dan


perencana proses pembelajaran. Guru harus memahami kerangka UbD dan
mengaplikasikannya dalam perencanaan pembelajaran, pengembangan
konten, dan evaluasi hasil belajar siswa. Mereka harus memastikan bahwa
siswa memperoleh pemahaman yang mendalam dan dapat mengaplikasikan
apa yang mereka pelajari dalam situasi nyata.

Jawaban Nomor 3
Berikut adalah 5 hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman dalam
UbD beserta bukti penilaiannya:
 Pemahaman konseptual: Siswa mampu menjelaskan konsep yang diajarkan
secara detail dan tepat. Bukti penilaian: Tugas individu atau kelompok,
presentasi, diskusi kelompok.
 Pemahaman aplikatif: Siswa mampu mengaplikasikan konsep yang diajarkan
dalam situasi nyata. Bukti penilaian: Proyek, presentasi, praktek lapangan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
 Pemahaman analitis: Siswa mampu menganalisis dan memecahkan masalah
dengan menggunakan konsep yang diajarkan. Bukti penilaian: Tugas individu
atau kelompok, presentasi, diskusi kelompok.
 Pemahaman sintetis: Siswa mampu menggabungkan konsep yang berbeda dan
membuat suatu karya yang baru. Bukti penilaian: Proyek, presentasi, diskusi
kelompok.
 Pemahaman empati: Siswa mampu memahami dan merasakan perasaan orang
lain melalui aplikasi konsep yang diajarkan. Bukti penilaian: Diskusi kelompok,
presentasi, tugas individu atau kelompok.

Berikut adalah Kerangka UbD

Tahap 1. Hasil yang Diinginkan

Understanding by Design adalah suatu pendekatan yang memberikan panduan


cara berpikir tentang langkah demi langkah untuk merancang perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaannya dalam proses mencapai pemahaman yang lebih
mendalam.

Tujuan yang Ditetapkan:

1. Peserta didik mampu mendeskripsikan organ-organ pernapasan pada manusia.


2. Peserta didik mampu menjelaskan bagan cara kerja organ pernapasan manusia
3. Peserta didik mampu mengidentifikasi fungsi pernapasan pada manusia.
4. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi organ pernapasan pada manusia.

Pemahaman: Pertanyaan Penting:


1. Manusia bernapas untuk memasukkan udara ke dalam  Apa saja organ-organ
tubuh. Udara mengandung oksigen. Oksigen dibutuhkan pernapasan pada
untuk mendapatkan energi dari makanan. Energi itu
manusia?
menggerakkan semua proses kehidupan yang sangat
penting pada tubuh.  Bagaimana cara kerja
2. Organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, faring, organ pernapasan
laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru manusia?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
(alveolus).  Apa saja fungsi organ
 Hidung, udara masuk melalui lubang hidung ke pernapasan pada
dalam rongga hidung. Di dalam rongga hidung manusia?
terdapat rambut-rambut pendek dan tebal untuk
menyaring dan menangkap kotoran yang masuk
bersama udara. Selain disaring udara yang masuk
dilembapkan oleh selaput hidung.
 Faring merupakan persimpangan antara saluran
pernapasan pada bagian depan dan saluran
pencernaan pada bagian belakang.
 Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian
belakang faring. Laring terdiri atas sembilan susunan
tulang rawan berbentuk kotak.
 Trakea (batang tenggorokan) Pada trakea terdapat
jaringan yang disebut silia yang akan bergerak dan
mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang
masuk.
 Bronkus merupakan percabangan dari trakea serta
terdiri atas bronkus kiri dan bronkus kanan.
 Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus.
 Alveolus terdapat di dalam paru-paru merupakan
tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon
dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-kapiler darah.
Alveolus berbentuk seperti buah anggur.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II

 Udara masuk ke dalam tubuh melalui lubang


hidung, lalu masuk ke dalam batang
tenggorokan. Batang tenggorokan adalah sebuah
pipa mulai dari belakang hidung dan mulut, lalu
turun ke paru-paru. Dari batang tenggorokan
udara masuk ke dalam paru-paru. Di dalam
paru-paru, oksigen terserap ke dalam pembuluh
darah halus. Sebaliknya, gas karbon dioksida
dari pembuluh darah masuk ke dalam paru-
paru dan selanjutnya

 Bernapas adalah kegiatan menghirup oksigen ke


dalam tubuh dan membuang karbon dioksida
dari dalam tubuh. Kegiatan bernapas membutuh
kan kekuatan otot. Otot pernapasan utama
adalah diafragma. Diafragma terdapat di dalam
tubuh di bagian bawah rongga dada. Diafragma
berbentuk
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II

 Saat kita menghirup udara, diafragma akan


berkontraksi menjadi lebih datar. Saat itu paru-
paru membesar untuk dapat menampung udara
yang kita hirup. Saat kita menghirup udara, otot-
otot tulang rusuk mengangkat tulang rusuk kita
sehingga paru-paru membesar.
 Sebaliknya, saat membuang napas, otot diafragma
akan relaksasi dan otot tulang rusuk mengendur.
Paru-paru mengkerut lagi ke ukurannya yang
lebih kecil dan mengembuskan udara pengap
berisi karbon dioksida.

Peserta didik akan tahu:


1. Organ pernapasan manusia terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus,
bronkiolus,dan paru-paru (alveolus).

2. Bagan sistem pernapasan pernapasan pada manusia

3. Manusia bernapas untuk memasukkan udara ke dalam tubuh. Udara mengandung


oksigen. Oksigen dibutuhkan untuk mendapatkan energi dari makanan. Energi itu
menggerakkan semua proses kehidupan yang sangat penting pada tubuh.
4. Fungsi organ pernapasan pada manusia :
 Hidung, udara masuk melalui lubang hidung ke dalam rongga hidung. Di
dalam rongga hidung terdapat rambut-rambut pendek dan tebal untuk
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
menyaring dan menangkap kotoran yang masuk bersama udara. Selain
disaring udara yang masuk dilembapkan oleh selaput hidung.
 Faring merupakan persimpangan antara saluran pernapasan pada bagian
depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang.
 Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring. Laring
terdiri atas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak.
 Trakea (batang tenggorokan) Pada trakea terdapat jaringan yang disebut
silia yang akan bergerak dan mendorong keluar debu-debu dan bakteri
yang masuk.
 Bronkus merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus
kiri dan bronkus kanan.
 Bronkiolus merupakan percabangan dari bronkus.
 Alveolus terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-
kapiler darah. Alveolus berbentuk seperti buah anggur.

Peserta didik akan dapat :


1. Menjelaskan organ pernapasan dan fungsinya pada manusia.
2. Membuat model sederhana organ pernapasan manusia.

Stage 2 Assesment Evidence


Other Evidience
Tes Tertulis :
1. Menentukan bagian alat
pernapasan dengan tetap
Performance taks sesuai dengan bagan.
Peserta didik diberikan bagan pernapasan 2. Menjelaskan fungsi dari
manusia. Peserta didik mendiskusikan masing masing alat pernafasan
dan menganalisis bagan tersebut. manusia
Kriteria:
1. Menunjukan nama bagian alat Tugas Proyek:
pernapasan manusia denga tepat 1. Peserta didik beserta
2. Dapat menjelaskan fungsi dari kelompoknnya diminta untuk
masing masing bagian pernapasan mempersentsikan hasil dari
manusia dengan benar. diskusi dengan cara
membacakan hasil diskusi dan
menunjukan bagian alat
pernafasan manusia dengan di
bantu alat peraga (LKPD)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II

Anda mungkin juga menyukai