Soal
1. Setelah anda memahami tentang backward design dalam UbD, tentulah
ditemukan sebuah pola yang berbeda dari yang selama ini dilaksanakan
dalam pembelajaran. untuk itu analisis Apa perbandingan dari
implementasi kurikulum menggunakan UbD dengan model
pengembangan kurikulum lainnya (Tyler, Taba, Oliva). Tunjukkan dalam
bentuk tabel!
2. Ini capek jelaskan dalam bentuk artikel pendapat anda terkait kurikulum
menggunakan kerangka UbD . Anda dapat membahas terkait beberapa hal
berikut:
a. Bagaimana UbD Diimplementasikan dalam pembelajaran
b. analisis implementasi UbD di Indonesia
c. Bagaimana hasil pembelajaran peserta didik yang diharapkan
dalam kerangka UbD.
d. Bagaimana peran guru dalam implementasi UbD
Anda dapat mengembangkan topik tersebut sesuai dengan hal-hal yang
sudah anda dapatkan selama proses perkuliahan maupun rujukan sumber
lainnya. selain itu sertakan rujukan yang sesuai dalam artikel yang anda
kembangkan.
3. Rumuskanlah 5 hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman
dalam UbD serta Tentukan bukti penilaiannya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II
UNIVERSITAS LAMPUNG
JAWABAN
Jawaban Nomor 1
Design pada
umumnya disebut Berbeda dengan Pengembangan Menurut olive
“Desain Backward” kurikulum suatu model
model yang
model Tyler kurikulum harus
disebut desain dikembangkan yang dapat bersifat simpel,
terbaik. ditemukan komprensif, dan
Tyler, model taba
dalam buka sistematik.
Praktiknya UbD lebih menitik classis yang
sampai Menurut olive
umumnya, beratkan pada modelyang
sekarang
Tahap yang dikembangkan ini
bagaimana banyak
dijadikan dapat digunakan
dilakukan yaitu: mengembangkan dalam beberapa
rujukan pada
1. menentukan dimensi.
kurikulum sebagai proses
pengembangan 1. Menyempurna
Tujuan suatu proses kurikulum. kan kurikulum
2. Merancang perbaikan dan sekolah dalam
Dalam model
prosedur bidang-bidang
penyempurnaan. ini, ada 4 hal
khusus
pembelajaran yang dianggap
Oleh karena itu misalkan
fundamental
3. menentukan penyempurnaa
dalam model ini untuk
n kurikulum
mengembangka
evaluasi dan dikembangkan bidang studi
n kurikulum :
instrumen. tertentu
tahap-tahap yang
1. Menentuka disekolah,
Understanding by harus dilakukan oleh n tujuan baik dalam
tataran
Design adalah sebuah para pengembang 2. Menentuka
perencanaan
pendekatan n
kurikulum. kurikulum
pengalaman
maupun dalam
Pembelajaran yang Ada 5 langkah belajar
proses
meningkatkan pengembangan 3. Mengorgani pembelajarann
sasi ya.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN GELOMBANG II
UNIVERSITAS LAMPUNG
penyusunan penggunaannya
pembelajaran .
Jawaban Nomor 2
A. Backward design adalah pendekatan pembelajaran yang memulai dengan
tujuan akhir dan bekerja mundur untuk menentukan bagaimana tujuan
tersebut akan dicapai. Berikut adalah beberapa langkah dalam implementasi
backward design dalam pembelajaran:
1. Tentukan tujuan akhir: Identifikasi apa yang ingin dicapai oleh siswa
pada akhir proses pembelajaran.
2. Buat indikator kinerja: Tentukan bagaimana tujuan akhir akan dicapai dan
bagaimana hasil dapat diukur.
3. Desain pembelajaran: Buat kegiatan pembelajaran yang mengarah pada
tujuan akhir dan memfasilitasi pencapaian indikator kinerja.
4. Evaluasi: Evaluasi apakah siswa sudah mencapai tujuan akhir dan
indikator kinerja melalui penilaian yang sesuai.
Sebagai contoh seorang guru menjelaskan tentang anggota tubuh, jika menggunakan
kerangka UbD peserta didik tidak hanya mengetahui macam-macam anggota tubuh tetapi
memahaminya secara menyeluruh untuk apa anggota tubuh tersebut, bagaimana
menggunakannya, bagaimana jika tidak digunakan sebagaimana mestinya dan
seterusnya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga berangkat dari pemikiran peserta didik
sendiri sehingga akan muncul banyak pertanyaan seputar anggota tubuh. Hal ini tentu
berbeda dengan pembelajaran yang selama ini dilakukan, dimana konten atau materi
pembelajaran menjadi hal utama yang dipelajari siswa. Kurikulum UbD memiliki sebuah
alur yang disebut dengan backward design atau desain mundur. Mengapa disebut desain
mundur? Karena dapat dianggap sebagai analisis tugas yang bertujuan untuk mengingat
tugas yang harus diselesaikan, bagaimana cara mencapainya, atau bisa disebut pelatihan
terencana. Banyak guru biasanya mengajar dengan buku teks, pelajaran yang disukai, dan
kegiatan yang menghabiskan waktu daripada menurunkannya dari tujuan atau standar
yang ditargetkan. Understanding by Design adalah sebaliknya, satu dimulai dengan hasil
akhir yang diinginkan (sasaran atau standar) kemudian diturunkan berdasarkan bukti
pembelajaran (diperoleh melalui penilaian berdasarkan tujuan dan standar), dan
selanjutnya baru perencanaan pengalaman belajar dan pembelajaran (Wiggins &
McTighe, 2005).
Rujukan :
Wiggins, G., Wiggins, G. P., & McTighe, J. (2005). Understanding by design.
Association for Supervision and Curriculum Development.
https://doaj.org/article/75bef2291bad4ee88cf41ba01cc97de7
Wong Shiat Lu. 2022 “Backward Design: Satu Pendekatan Untuk Pembangunan
Profesional Pemimpin Sekolah”.Jurnal Pengurusan dan Kepimpinan
Pendidikan.35(1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
D. Guru adalah perancang. Tindakan paling penting dalam profesi kita adalah
merancang kurikulum dan pengalaman belajar untuk memenuhi tujuan tertentu.
Kita juga menjadi perancang penilaian untuk mendiagnosa kebutuhan siswa
sebagai panduan dalam mengajar dan memungkinkan guru, siswa kita, dan
pihak lain (orang tua dan administrator) untuk menentukan apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai.
Jawaban Nomor 3
Berikut adalah 5 hasil yang diinginkan sesuai dengan aspek pemahaman dalam
UbD beserta bukti penilaiannya:
Pemahaman konseptual: Siswa mampu menjelaskan konsep yang diajarkan
secara detail dan tepat. Bukti penilaian: Tugas individu atau kelompok,
presentasi, diskusi kelompok.
Pemahaman aplikatif: Siswa mampu mengaplikasikan konsep yang diajarkan
dalam situasi nyata. Bukti penilaian: Proyek, presentasi, praktek lapangan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN
GELOMBANG II
Pemahaman analitis: Siswa mampu menganalisis dan memecahkan masalah
dengan menggunakan konsep yang diajarkan. Bukti penilaian: Tugas individu
atau kelompok, presentasi, diskusi kelompok.
Pemahaman sintetis: Siswa mampu menggabungkan konsep yang berbeda dan
membuat suatu karya yang baru. Bukti penilaian: Proyek, presentasi, diskusi
kelompok.
Pemahaman empati: Siswa mampu memahami dan merasakan perasaan orang
lain melalui aplikasi konsep yang diajarkan. Bukti penilaian: Diskusi kelompok,
presentasi, tugas individu atau kelompok.