Anda di halaman 1dari 23

MODEL-MODEL

PENGEMBANGAN
KURIKULUM
deasy@telaah&pengembangankurikulumsd
Pengembangan Kurikulum
Banyak model yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum. Pemilihan suatu model
pengembangan kurikulum bukan saja didasarkan atas kelebihan dan kebaikan-kebaikannya serta
kemungkinan pencapaian hasil yang optimal, tetapi juga perlu disesuaikan dengan sistem pendidikan dan
sistem pengelolaan pendidkan yang dianut serta model konsep pendidikan mana yang digunakan.
Model pengembangan kurikulum dalam sistem pendidikan dan pengelolaan sifatnya sentralisasi berbeda
dengan yang desentralisasi. Model pengembangan dalam kurikulum yang sifatnya subjek akademis berbeda
dengan kurikulum humanistik, teknologis dan rekonstruksi sosial.
Model-Model Pengembangan Kurikulum
01 The Administrative Model
05 Taba’s Inverted Model
02 The Grass Roots Model 06 Relations Model
Roger’s interpersonal

Beauchamp’s
07 Research Model
The systematic Action
03 System
The Demonstration Emerging Technical
04 Model
08 Model
01 The Administrative
Model
Model paling lama dan banyak dikenal.
Inisiatif dan gagasan pengembangan datang
dari para administrator pendidikan dan
menggunakan prosedur administrasi.
Digunakan dalam sistem pendidikan
sentralisasi
Proses Pengembangan
Kurikulum
01 Dengan wewenang administrasinya, administrator pendidikan (dirjen, direktur, kepala kanwil pendidikan dan
The Administrative Model
kebudayaan) membentuk suatu tim pengarah pengembang kurikulum (para pejabat di bawahnya, para ahli pendidikan,
para ahli kurikulum, ahli disiplin imu, tokoh dunia kerja dan perusahaan ).
Tugas : merumuskan konsep-konsep dasar, landasan-landasan, kebijaksanaan, dan strategi utama dalam pengembangan
kurikulum

02 Administrator pendidikan menyusun tim atau komisi kerja pengembangan kurikulum (para ahli
pendidikan/kurikulum, ahli disiplin ilmu dari perguruan tinggi guru-guru senior bidang studi)
Tugas : menyusun kurikulum sesungguhnya yang lebih operasional, dijabarkan dalam konsep-konsep dan
kebijaksanaan dasar yang telah digariskan oleh tim pengarah. Menyusun tujuan-tujuan yang lebih operasional,
memilih dan menyusun sekuens bahan pelajaran, memilih strategi pengajaran dan evaluasi, serta menyusun
pedoman-pedoman pelaksanaan kurikulum bagi guru-guru

Draft kurikulum teknis dikaji ulang oleh tim pengarah serta para ahli dan pejabat yang berkompeten
03
04 Kurikulum yang telah dinilai dan disempurnakan ditetapkan dan diberlakukan oleh
administrator penddikan untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah
Model ini menuntut kesiapan guru dalam pelaksanaannya. Guru harus
mendapatkan petunjuk-petunjuk, penjelasan , dan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan, sehingga membutuhkan adanya
penataran-penataran/pelatihan.
Pelaksanaannya dalam beberapa tahun memerlukan monitoring,
pengamatan dan pengawasan serta bimbingan dalam pelaksanaannya

Karena sifatnya yang datang dari atas, model


pengembangan kurikulum ini disebut juga model “top
down” atau “line staff”

The Administrative Model


The Grass
Roots Model
02
Model ini lawan dari the administrative model.
Inisiatif dan gagasan pengembangan kurikulum
datang dari guru-guru/sekolah (bawah)
Digunakan dalam sistem pendidikan desentralisasi.
Berlaku untuk bidang studi tertentu atau sekolah
tertentu, bisa juga digunakan dalam bidang studi
tertentu sejenis pada sekolah lain
Proses Pengembangan
Kurikulum
The Grass Roots Model

01 Sekelompok guru atau keseluruhan guru di suatu sekolah mengadakan upaya


pengembangan kurikulum, berkenaan dengan suatu komponen kurikulum, satu
atau beberapa bidang studi maupun seluruh bidang studi dan seluruh komponen
kurikulum

02 Memastikan berbagai faktor dalam kondisi yang memungkinkan :


kemampuan guru-guru, fasilitas, biaya, dan bahan-bahan
kepustakaan

03 Kurikulum yang telah dikaji


dilaksanakan oleh guru secara mandiri
dan kreatif.
Guru adalah yang paling berkompeten dalam menyusun kurikulum di
kelasnya karena dialah yang paling tahu kebutuhan kelasnya. Guru
adalah perencana, pelaksana, dan juga penyempurna dari pengajaran
di kelasnya

Model ini memungkinkan terjadinya kompetisi di dalam


meningkatkan mutu dan sistem pendidikan

The Grass Roots Model


03 Beauchamp’s
System
Dikembangkan oleh seorang ahli kurikulum,
Beauchamps.
Menyebutkan lima hal dalam pengembangan
suatu kurikulum
Proses Pengembangan
Kurikulum
Beauchamps’ System
1st 2nd 3rd 4th 5th

Mengadakan unit-unit Menguji unit Mengadakan revisi (perbaikan Pengembangan


eksperimen bersama guru-
Implementasi dan
eksperimen dan penyempurnaan) dan keseluruhan kerangka
guru. 8 langkah ekperimen : 1) diseminasi
konsolidasi (penarikan kurikulum
mendiagnosis kebutuhan; 2)
merumuskan tujuan-tujuan kesimpulan tentang hal-hal
khusus; 3) memilih isi; 4) yang lebih bersifat umum
mengorganisasi isi; 5) memilih yang berlaku dalam
pengalaman belajar; 6) lingkungan yang lebih luas.
mengorganisasi pengalaman
belajar; 7) mengevaluasi; 8)
memilih sekuens dan
kesimbangan
The
Demontration
Model
Model pada dasarnya bersifat grass roots.
04
Inisiatif dan gagasan pengembangan kurikulum
datang dari sekelompok guru bekerjasama dengan
ahli yang bermaksud mengadakan perbaikan
kurikulum.
Pengembangan berskala kecil , hanya mencakup
suatu atau beberapa sekolah, suatu komponen
kurikulum atau mencakup keseluruhan komponen
kurikulum
2 variasi dalam model ini :
(Smith, stanley and Shores)
01
Sekelompok guru ditunjuk oleh instansi pendidikan yg berwenang
(direktorat pendidikan, puskur, kanwildikbud) untuk melaksanakan
proyek penelitian dan pengembangan kurikulum. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan bagi lingkungan yg lebih luas

02
Bersifat kurang formal. Beberapa orang guru yang merasa
kurang puas dengan kurikulum yang ada, mencoba
mengadakan penelitian dan pengembangan sendiri dengan
harapan ditemukan kurikulum atau aspek tertentu dari
kurikulum yang lebih baik untuk kemudian digunakan di
daerah yang lebih luas
Kebaikan the demontration
model
Menghasilkan suatu Perubahan/ penyempurnaan
kurikulum atau aspek dalam skala kecil sehingga
tertentu dari kurikulum penolakan oleh administrator
yang lebih praktis lebih sedikit pula

Menempatkan guru sebagai


Menembus hambatan yang pengambil inisiatif dan
sering dialami pengembangan narasumber yang dapat menjadi
kurikulum yaitu pelaksanaan pendorong para admonistator
yang tidak ada untuk mengembangkan program
baru
Kelemahan : sikap apatis/acuh guru-guru yang tidak berpartisipasi
05 Taba’s Inverted
Model
Dikembangkan oleh seorang ahli kurikulum,
Taba.
Menyebutkan bahwa pengembangan
kurikulum yang baik adalah yang bersifat
induktif (modern), karena mendorong
inovasi dan kreativitas guru-guru
Proses Pengembangan
Kurikulum
Taba’s Inverted Model
1st 2nd 3rd 4th 5th

Menetapkan arena atau Menetapkan personalia. 4


ruang lingkup wilayah kategori : 1) para ahli
Organisasi dan prosedur Implementasi Evaluasi kurikulum.
pengembangan kurikulum. Mencakup 1) evaluasi
yang akan dicakup oleh pendidikan/kurikulum 1) Membentuk tim kurikulum pelaksanaan kurikulum
kurikulum tersebut (akademisi); 2) para ahli pengembang kurikulum; 2) oleh guru-guru; 2)
pendidikan dari PT dan mengadakan evaluasi desain
sekolah terpilih (praktisi); penilaian/penelitian thd kurikulum; 3) evaluasi
3) para profesional dalam kurikulum yg berlaku; 3)studi hasil belajar siswa; 4)
sistem pendidikan; 4) penjajagan ttg kemunkinan evaluasi dari
profesional lain dan tokoh penyusunan kurikulum baru; keseluruhan sistem
masyarakat 4) mrumuskan kriteria-kriteria kurikulum
kurikulum baru; 5)
penyusunan dan penulisan
kurikulum baru
Roger’s
Interpersonal
Relations Model
Rogers adalah ahli psikologi/psikoterapi yang
06
menerapkan konsep-konsepnya dalam bidang
pendidikan dan pengembangan kurikulum.
Roger : manusia berada dalam proses perubahan
(becoming, developing, changing), manusia memiliki
potensi untuk berkembang sendiri
Model ini berbeda dengan yang lain karena hanya
merupakan rangkaian kegiatan kelompok, seperti tanpa
perencanaan.
Roger : aktivitas dan interaksi adalah hal terpenting
Metode pendidikan yang digunakan : sensitivity training,
encounter group dan training group (T group)
Langkah Pengembangan
Kurikulum
Roger’s Interpersonal Relations Model
Pemilihan target Pengembangan
dari sistem pengalaman kelompok
pendidikan yang intensif untuk satu
kelas atau unit
pelajaran

Partisipasi guru Partisipasi orang tua


dalam pengalaman dalam kegiatan
kelompok yang kelompok
intensif
The Systematic

07 Action-Research
Model
Asumsi : perkembangan kurikulum
merupakan perubahan sosial, mencakup
suatu proses yang melibatkan kepribadian
orang tua, siswa, guru, struktur sistem
sekolah, pola hubungan pribadi dan
kelompok dari sekolah dan masyarakat.
Langkah Pengembangan Kurikulum:
The systematic action-research model
01
Mengadakan kajian secara seksama tentang masalah-masalah kurikulum,
berupa pengumpulan data yang bersifat menyeluruh, dan
mengidentifikasi faktor-faktor, kekuatan dan kondisi yang
mempengaruhi masalah tersebut.

02
Implementasi dari keputusan yang diambil dalam tindakan
pertama (pengumpulan data-data dan fakta).
Emerging Technical
Models
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan serta
08
nilai-nilai efisiensi efektivitas dalam bisnis, juga
mempengaruhi perkembangan model-model kurikulum.
1) The Behavioral Analysis Model
2) The System Analysis Model
3) The Computer Based Model
Model pengembangan kurikulum
emerging technical model
The Behavioral Analysis Model
01 Menekankan penguasaan perilaku
atau kemampuan

The System Analysis Model


02 Berasal dari gerakan efisiensi
bisnis

The Computer Based


03 Model
Suatu model pengembangan
kurikulum dengan
memanfaatkan komputer
Thanks
—Someone Famous

Anda mungkin juga menyukai