Oleh :
Nur Rahmi/2020010101263
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dalam dunia pendidikan harus mampu
meningkatkan kualitas dari siswa, untuk mengikuti perkembangan
tersebut sudah pasti perlu disertai dengan adanya pengembangan
kurikulum pembelajaran oleh sekolah untuk meningkatkan kualitas siswanya
dengan menyesuaikan keadaan di masing-masing sekolah.Kurikulum
sebagai substansi pendidikan didalam pelaksanaannya harus disesuaikan
dengan kebutuhan siswa, kondisi sekolah, dandaerah sekolah. Proses
pengembangan kurikulum, melibatkan kepala sekolah, guru, maupun tenaga
kependidikan lainnya. Seorang guru didalam mengajarkan materi pada
siswa harus diawali dengan perencanaan dan persiapan yang matang. Guru
dapat berhasil dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik apabila
mampu mengajar dengan arah tujuan yang jelas agar dapat memperoleh
hasil yang ditargetkan, bahan-bahan yang akan diajarkan haruslah disusun
secarasistematis dan rinci perbagiannya, untuk mendukung berhasilnya
proses mengajar di dalam kelas seorang guru juga
perlumempersiapkan alat-alat pendukung yang sekiranya dapat
membantuproses mengajar dan mampu meningkatkan pemahaman siswa.
Guru melakukan interaksi pendidikan di dalam lingkungan sekolah
haruslahsecara sadar dan terencana, kerena di dalam lingkungan sekolah
telahada kurikulum pendidikan yang bentuknya tertulis. Kurikulum
merupakan syarat utama yang terpenting bagi pendidikan di
sekolah,sehingga kurikulum tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pengembangan kurikulum ?
2. Apa saja jenis jenis model pengembangan kurikulum ?
3. Bagaimana model-model pengembangan kurikulum yang ada di
Indonesia?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian model pengembangan kurikulum
2. Untuk mengetahui jenis-jenis model pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui model-model pengembangan kurikulum yang ada di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Model adalah konstruksi yang bersifat teoritis dari konsep. Banyak model
yang dapat digunakan dalam pengembangan kurikulum.Didalam
pemilihan suatu model kurikulum bukan hanya didasarkan pada kelebihan
dan kekurangan-kekurangannya saja, tetapi juga harus mempertimbangkan
dengan sistem pendidikan dan sistem pengelolaan pendidikan mana yang
dianut serta model konsep pendidikan mana yang digunakan. Model
pengembangan kurikulum dalam sistem pendidikan dan pengelolaan yang
sifatnya sentralisasi berbeda dengan yang desentralisasi. Model
pengembangan dalam kurikulum yang sifatnya subjek akademis berbeda
dengan kurikulum yang humanistik,teknologis dan rekonstruksi sosial.
Pada dasarnya pengembangan kurikulum ialah mengarahkankurikulum
sekarang ke tujuan pendidikan yang diharapkan karenaadanya berbagai
pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dariluar ataudari dalam
sendiri, dengan harapan agar siswa dapatmenghadapi masa depan
dengan baik.12Menurut Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional pasal 38 ayat 2 disebutkan
bahwa: kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya olehsetiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan ataukantor departemen agama kabupaten/ kota untuk pendidikan
dasardan provinsi untuk pendidikan menengah
Pengembangan kurikulum tidak dapat terlepas dari berbagai aspek yang
memengaruhinya, seperti cara berfikir, sistem nilai (nilai moral, keagamaan,
politik, budaya, dan sosial), proses pengembangan, kebutuhan peserta didik,
kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan. Aspek-aspek tersebut
akan menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan
kurikulum. Model pengembangan kurikulum merupakan suatu alternatif prosedur
dalam rangka mendasain (designing), menerpakan (implementation), dan
mengevaluasi (evaluation) suatu kurikulum.
Yang dimaksud dengan model pengembangan kurikulum yaitu langkah atau
prosedur sistematis dalam proses penyusunan suatu kurikulum. Dengan
memahami esensi model pengembangan kurikulum dan sejumlah alternatif
model pengembangan kurikulum, para pengembang kurikulum diharapkan akan
bisa bekerja secara lebih sistematis, sistemik dan optimal. Sehingga harapan ideal
terwujudnya suatu kurikulum yang akomodatif dengan berbagai kepentingan,
teori dan praktik, bisa diwujudkan.
4. Model Beauchamp
Model ini dikembangkan oleh G.A. Beauchsmp (1964)
dalamDakir. Langkah-langkahnya adalah:
a. Suatu gagasan pengembangan kurikulum yang telah
dilaksanakandi kelas, diperluas di sekolah, disebarkan di
sekolah-sekolah didaerah tertentu baik berskala regional
maupun nasional yangdisebut arena.
b. Menunjuk tim pengembang yang terdiri atas ahli kurikulum,
paraekspert, staf pengajar, petugas bimbingan, dan nara sumber
lain.
c. Tim menyusun tujuan pengajaran, materi, dan pelaksanaan
prosesbelajar mengajar. Untuk tugas tersebut perlu
dibentuk: dewan kurikulum sebagai koordinator yang bertugas
juga sebagai penilaipelaksanaan kurikulum, memilih
mata pelajaran baru,menentukan berbagai kriteria
untuk memilih kurikulum manayang akan dipakai, dan
menulis secara meyeluruh mengenaikurikulum yang akan
dikembangkan.
d. Melaksanakan kurikulum disekolah.
e. Mengevaluasi kurikulum yang berlaku.
9. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mencoba mengurangi beban guru secara adminstratif yang
kemudian guru hanya akan terfokus pada proses pembelajaran. Kurikulum
2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual
dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerjasama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang
dipelajari dissekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan serta
menerapkan dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat
d. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci
lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan
kurikulum oleh pengembang krikulum dan kegiatan yang dilakukan agar
kurikulum yang dihasilkan dapay menjadi bahan ajar dan acuan yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam
mengembangkan kurikulum, para guru dapat memilih beberapa model antara
lain sebagai berikut; Model Administratif, Model Pendekatan Grass Roots,
Model Demonstrasi, Beauchamp’s System Model atau Model Beauchamp,
Model Roger’s, Model Pemecahan Masalah dan model Taba’s Inverted
Model. Adapun prosedur dalam pengembangan kurikulum meliputi
perencanaan kurikulum, pengorganisasian kurikulum, penyusunan staf dan
kontrol kurikulum. Sedangkan implementasi kurikulum merupakan proses
penerapan ide, konsep kebijakan, dalam bentuk tindakan praktis, sehingga
memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan,
maupun nilai dan sikap peserta didik. Suksesnya implementasi kurikulum
juga ditentukan oleh adanya komunikasi tentang rencana implementasi dan
adanya dukungan semua sumber daya dalam implementasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA