Wateriri
NIM :20170111064002
Modul 5
Kegiatan Belajar 1
LATIHAN
3. Coba diskusikan dengan teman Anda, apa kelebihan dan kekurangan skala
sikap.
Jawab :
No Indikator
Penilaian Kompetensi Sikap
1. Menggunakan pedoman penskoran.
2. Menggunakan penilaian diri, penilaian antar siswa, pengamatan/observasi,
dan/ jurnal.
3. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai dengan rubrik,sedangkan pada jurnal berupa catatan
pendidik.
4. Menggunakan modus sebagai acuan kriteria.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
5. Guru menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
6. Instrumen tes tertulis: berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benarsalah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi dengan
pedoman penskoran
7. Instrumen tes lisan: berupa daftar pertanyaan yang diberikan oleh guru
secara ucapan oral, sehingga siswa merespon pertanyaan tersebut, sehingga
menimbulkan keberanian dari siswa. Jawaban dapat berupa kata, frase,
kalimat atau paragraf yang diharapkan.
8. Instrumen penugasan: berupa pekerjaan rumah dan/ atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas
9. Menggunakan rerata sebagai acuan kriteria.
Penilaian Kompetensi Keterampilan
10. Menggunakan penilaian kinerja.
11. Menggunakan penilaian proyek.
12. Menggunakan penilaian portofolio.
13. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian yang
dilengkapi dengan rubrik
14. Menggunakan capaian optimum sebagai acuan kriteria.
No Indikator Kegiatan
Pendahuluan
1. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
2. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan.
3. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
5. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
Kegitan Inti
6. Mengamati
a. Memfasilitasi siswa untuk melakukan proses mengamati.
b. Siswa mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat,
menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.
7. Menanya
a. Memfasilitasi siswa untuk melakukan proses menanya.
b. Siswa membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi
tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin
diketahui, atau sebagai klarifikasi.
8. Mengumpulkan informasi/mencoba
a. Memfasilitasi siswa untuk melakukan proses menanya.
b. Siswa mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru
bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks,
mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan
memodifikasi/ menambahi/mengem-bangkan
9. Menalar/mengasosiasi
a. Memfasilitasi siswa untuk melakukan proses menalar/ mengasosiasikan.
b. Siswa mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data
dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan
fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan
menyimpulkan.
10. Mengkomunikasikan
a. Memfasilitasi siswa untuk melakukan proses mengkomunikasikan.
b. Siswa menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik,
menyusun laporan tertulis, dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan
kesimpulan secara lisan.
Kegitan Akhir
11. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran bersama siswa.
12. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
13. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
14. Melakukan penilaian
15. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
16. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
2. Observasi yang sering saya gunakan adalah jenis observasi berstruktur, yang
mana semua kegiatan guru sebagai observer telah ditetapkan terlebih dahulu
berdasarkan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang telah diatur
kategorisasinya. Isi dan luas materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi
dengan jelas dan tegas. Hal ini mempermudah dalam mencapai tujuan dari
observasi itu sendiri. Tidak bertele-tele ataupun ada kemungkinan lari dari
tujuan observasi itu sendiri.
3. Kelebihan dan kelemahan skala sikap tipe Likert, yaitu sebagai berikut:
1) Kelebihan skala sikap
a. Responden dapat diklasifikasikan menurut urutan kelas
berdasarkan skor yang diperoleh.
b. Penyusunan skala sikap terdapat kebebasan dalam
memasukan pertanyaan-pertanyaan, asalkan sesuai
dengan konteks permasalahan.
c. Dalam skala sikap dapat mengukur validitas dan
reliabilitas instrument
d. Lebih mudah menganalisa setelah skore setiap item dari
para responden didapatkan.
e. Skala Likert ini sangat luwes atau fleksibel, lebih
fleksibel daripada teknik pengukuran lainnya.
f. Skala tipe Likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam
mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap
tertentu.
g. Menyusun sejumlah pertanyaan mengenai sifat atau
sikap tertentu relatif mudah.
2) Kekurangan skala sikap
a. Penyususnan skala sikap cukup rumit dibanding
instrument lainnya.
b. Skala sikap hanya menghitung satu variabel meskipun
dengan menggunakan banyak item pertanyaan dan
pernyataan yang harus diisi oleh responden.
c. Terkadang skor yang diberikan individu tidak
memberikan arti. Banyak pola respons terhadap
beberapa item akan memberikan skor sama. Hal ini bisa
di katakan eror dari respons yang terjadi.
d. Ada kemungkinan bahwa individu yang mempunyai
sikap yang sama intensitanya memilih jawaban yang
berlainan sehingga menghasilakan skor akhir yang
berbeda.
Kegiatan Belajar 2
LATIHAN
Jawab:
2. Tujuan dan manfaat dari catatan insidental ialah agar guru dapat
mengetahui sepintas tentang peristiwa-peristiwa yang dialami oleh peserta
didik sehingga guru pun dapat memahami karakteristik dari setiap peserta
didik, dan juga catatan ini dijadikan pelengkap dalam rangka memberikan
penilaian kepada peserta didik, terutama yang berkenaan dengan tingkah
laku peserta didik.
3. Teknik pemberian penghargaan:
a. Teknik verbal, yaitu pemberian penghargaan yang berupa pujian,
dukungan, dorongan, dan pengakuan. Seperti; kata “bagus, benar,
betul, tepat, baik“ dan sebagainya. Dapat juga dengan kalimat
“prestasimu baik sekali, saya senang dengan hasil pekerjaanmu,
penjelasanmu sangat baik“ dan sebagainya.
b. Teknik non verbal, yaitu pemberian penghargaan melalui:
- Gestur tubuh: senyuman, anggukan, acungan ibu jari, dan tepuk
tangan
- Cara mendekati: mendekati peserta didik untuk menunjukan
perhatian atau kesenangannya terhadap pekerjaan/penampilan
peserta didik
- Sentuhan: menepuk-nepuk bahu, menjabat tangan, dan mengelus
kepala
- Kegiatan menyenangkan: guru memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk melakukan suatu kegiatan yang disenanginya
sebagai penghargaan atas prestasi belajarnya yang baik
- Symbol/benda: memberi piagam penghargaan, dan hadiah
- Penghargaan tak penuh: seperti mengatakan “ya, jawabanmu sudah
baik, tetapi masih perlu disempurnakan lagi“.