A. Pengertian
dalam perilaku.
Individual
1. Teknik Observasi
bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan
karyawan sekolah.
berupa :
penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan
mengolah skor menjadi nilai
suatu proses.
penilaian.
dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau
sebaliknya.
semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur
sikap atau karakteristik
responden.
perilaku.
dengan lebih tepat. sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal
berkurang.
jurnal adalah:
Inti.
PENILAIAN PENCAPAIAN
KOMPETENSI PENGETAHUAN
A. Pengertian
disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan
setidaknya memenuhi beberapa
program tertentu.
pengamatan.
peristiwa terjadi.
lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.
Melalui angket,
KETERAMPILAN
A. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan
keterampilan.
Keterampilan
portofolio.
a. Tes praktik
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu
c. Penilaian Portofolio
A. Uji Validitas
Dalam Standards for Educational and Psychological
Testing validitas adalah "... the degree to which evidence and
theory support the interpretation of test scores entailed by
proposed uses of tests " (1999). Sebuah tes dikatakan valid jika
ia memang mengukur apa yang seharusnya diukur (Allen & Yen,
1979). Dalam bahasa yang hampir sama Mardapi (2004)
menyatakan bahwa validitas adalah ukuran seberapa cermat
suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Menurut Nitko & Brookhart
(2007) kevalidan sebuah alat ukur tergantung pada bagaimana
hasil tes tersebut diinterpretasikan dan digunakan. Dalam
pandangan Messick (1989) validitas merupakan penilaian
menyeluruh dimana bukti empiris dan logika teori mendukung
pengambilan keputusan serta tindakan berdasarkan skor tes atau
model-model penilaian yang lain. Instrumen evaluasi
dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan
evaluasi valid.
B. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability
yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang
memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang
reliabel. Reliabilitas mempunyai berbagai makna lain seperti
keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi
dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung dalam
konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Sedangkan suatu instrumen dikatakan reliabel (andal) jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi
alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang.
C. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau
tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan
mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran (difficulty
index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0.
Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal
dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu
terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa
soalnya terlalu mudah.
0,0 ------------- 1,0
sukar mudah
D. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (kemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (kemampuan rendah). Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi, disingkat D. Indeks diskriminasi berkisar antara
0,00 sampai 1,00. Bedanya dengan indeks kesukaran adalah kalai
indeks kesukaran tidak mengenal tanda negatif (-), tapi pada
indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif digunakan
jika sesuatu soal “terbalik” menunjukkan kualitas teste. Yaitu
anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh disebut pandai.
Dengan demikian ada tiga titik pada daya pembeda, yaitu :
-1,00 0,00 1,00
D = negatif D = Rendah D = Tinggi
E. Analisis Pengecoh (distraktor)
Tes pilihan ganda memiliki satu pertanyaan serta
beberapa pilihan jawaban. Di antara pilihan jawaban yang ada,
hanya satu yang benar. Selain jawaban yang benar tersebut,
adalah jawaban yang salah. Jawaban yang salah itulah yang
dikenal dengan distractor (pengecoh).
B. Menilai
Yang dimaksud dengan menilai ialah kegiatan
membandingkan hasil pengukuran (skor) sifat suatu objek
dengan acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh
suatu kualitas yang bersifat kuantitatif.
Sebagai hasil penilaian sifat suatu objek berupa kualitas
yang bersifat kuantitatif yang diberi simbol agar lebih
dipahami. Simbol yang dipakai dalam penilaian untuk
menyatakan nilai tersebut dapat berupa angka dan huruf.
Perbedaan antara Skor dan Nilai
Sebelum melakukan pengolahan dan konversi data hasil
penilaian (mengubah data skor mentah hasil tes belajar menjadi
nilai standar) terlebih dahulu harus dibedakan pengertian skor
dan nilai. Pada umumnya antara skor dan nilai dianggap
mempunyai pengertian yang sama, padahal keduanya
mempunyai arti yang berbeda.
Skor : Adalah hasil pekerjaan menyekor (memberi angka)
yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka
bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa.
Nilai : Adalah angka atau huruf ubahan dari skor yang sudah
dijumlahkan dengan menggunakan acuan tertentu,
yakni acuan norma dan acuan patokan atau standar.
Nilai pada dasarnya merupakan angka atau huruf yang
menggambarkan seberapa tinggi/besar tingkat ketercapaian
kompetensi, juga melambangkan penghargaan yang diberikan
seorang guru kepada peserta didik (Arikunto, 2007)
B. Penilaian Keterampilan
1. Penilaian Keterampilan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran
(Pendidik).
2. Penilaian Keterampilandiperoleh melalui penilaian kinerja
yang terdiri atas:
1) NilaiPraktik
2) Nilai Portofolio
3) Nilai Proyek
3. Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir
menyelesaikan satu KD.
4. Penentuan Nilai untuk Kompetensi Keterampilan
menggunakan rentang nilai
5. Penghitungan Nilai Kompetensi Keterampilan adalah
dengan cara:
a. Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
b. Menggunakan skala nilai 0 sd 100.
c. Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik sekolah dan peserta
didik.
d. Nilai Praktik disarankan diberi bobot lebih besar dari
pada Nilai Portofolio dan Proyek karena lebih
mencerminkan proses perkembangan pencapaian
kompetensi peserta didik.
C. Penilaian Sikap
1. Penilaian Sikap (spiritual dan sosial) dilakukan oleh Guru
Mata Pelajaran (Pendidik)
2. Penilaian Sikapdiperoleh menggunakan instrumen:
1) Penilaian observasi
2) Penilaian diri sendiri
3) Penilaian antar peserta didik
4) Jurnal catatan guru
3. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatan terhadap
Proses sikap tertentu pada sepanjang proses pembelajaran
satu Kompetensi Dasar (KD)
4. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1danKI-2)
menggunakan nilai Kualitatif
5. Penghitungan Nilai Sikap adalah dengan cara :
a. Menentukan Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang
antara 1 – 4 contoh :
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten;
b. Menetapkan pembobotan dan rumus penghitungan
c. Pembobotan ditetapkan oleh Satuan Pendidikan dengan
memper-timbangkan karakteristik sekolah dan peserta
didik
d. Nilai Proses atau Nilai Observasi disarankan diberi bobot
lebih besar dari pada Penilaian diri, Nilai teman sejawat,
dan Nilai Jurnal karena lebih mencerminkan proses
perkembangan perilaku peserta didik yang otentik.
e. Contoh : Pembobotan 2 : 1 : 1 : 1 untuk Nilai Observasi
: Nilai Penilaian diri : Nilai teman sejawat : Nilai Jurnal
(jumlah perbandingan pembobotan = 5.