Anda di halaman 1dari 5

Nama : Septiani

NIM : 622019037P
Mk : Filsafat pendidikan (A)
24 November 2020

Materi atau Bahan Ajar

1. Pemilihan Sumber Belajar/Materi


Pemilihan sumber belajar hendaknya tidak sembarangan. Dalam pemilihan
sumber belajar akan lebih baik jika guru menggunakan kriteria tertentu untuk memilih
sumber belajar yang akan dipakai. Ini dimaksudkan agar sumber belajar yang dipilih
tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta efisien jika diterapkan dalam
pembelajaran. Andi Prastowo menerangkan bahwa kriteria untuk menyeleksi sumber
belajar yang berkualitas dapat dibagi menjadi dua yaitu kriteria secara umum dan
kriteria secara khusus.
a.) Kriteria Umum
Kriteria umum dalam pemilihan sumber belajar yang berkualitas ini meliputi:
Ekonomis, yang berarti bahwa sumber belajar tidak harus mahal. Sumber belajar
perlu disesuaikan dengan alokasi dana dan kebutuhan sumber belajar yang akan
digunakan. Seperti layaknya prinsip ekonomi, perlu diusahakan agar mampu
mendapatkan sumber belajar berkualitas yang sesuai kebutuhan dengan alokasi
dana yang seminimal mungkin.
Praktis dan sederhana, sumber belajar harus mudah digunakan dan tidak
membingungkan. Tidak memerlukan lagi tambahan pelayanan atau alat lain yang
sulit diadakan.
3. Mudah diperoleh, bahwa sumber belajar mudah dicari dan didapatkan. Jika perlu
dapat memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia sehingga peserta didik
juga dapat dengan mudah memanfaatkan
4. Fleksibel atau kompatible, sumber belajar tidak harus mengikat pada satu tujuan
atau materi pembelajaran tertentu. Akan lebih baik jika dapat dimanfaatkan untuk
berbagai tujuan pembelajaran bahkan juga keperluan yang lain.
5. Relevan dengan tujuan pengajaran dan komponen-komponen pembelajaran
lainnya
6. Dapat membantu efisien dan kemudahan pencapaian tujuan pembelajaran.
7. Memiliki nilai positif bagi proses/aktivitas pembelajaran khususnya peserta didik
8.Sesuai dengan interaksi dan strategi pembelajaran yang telah dirancang/
sedang dilaksanakan

b.) Kriteria Khusus


Kriteria khusus yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sumber belajar yang
berkualitas adalah sebagai berikut:
1. Sumber belajar dapat memotivasi peserta didik dalam belajar
2. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Maksudnya sumber belajar yang dipilih
sebaiknya mendukung kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.
3. Sumber belajar untuk penelitian. Maksudnya sumber belajar yang dipilih
hendaknya dapat diobservasi, dianalisis, dicatat secara teliti, dan sebagainya.
4. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Maksudnya sumberbelajar yang
dipilih hendaknya dapat mengatasi problem belajar peserta didik yang dihadapi
dalam kegiatan belajar mengajar.
5. Sumber belajar untuk presentasi. Maksudnya sumber belajar yang dipilih
hendaknya bisa berfungsi sebagai alat, metode, atau strategi penyampaian
pesan.

c.) Kriteria Berdasarkan Tujuan


Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan antara lain adalah:
1. Sumber belajar guna memotivasi. Untuk meningkatkan motivasi siswa,
terutama yang lebih rendah tingkatannya. Dengan memanfaatkan darmawisata,
gambar-gambar yang menarik, cerita yang baik dari guru akan dapat merangsang
para siswa dalam mempelajari suatu program pelajaran. Pemanfaatan tersebut
bertujuan membangkitkan minat terhadap suatu mata pelajaran, mendorong
partisipasi, merangsang pertanyaan-pertanyaan, memperjelas masalah dan
sebagainya.
2. Sumber belajar untuk tujuan pengajaran. Yaitu untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar. Kriteria ini paling umum dipakai oleh para guru dengan maksud
untuk memperluas bahan pengajaran, melengkapi berbagai kekurangan bahan,
sebagai kerangka mengajar secara sistematis.
3. Sumber belajar untuk penelitian. Merupakan bentuk yang dapat diobservasi,
dianalisis, dicatat secara teliti dan sebagainya. Jenis sumber belajar ini diperoleh
secara langsung dari masyarakat atau lingkungan. Sumber belajar yang dirancang
dapat membantunya melalui rekaman radio maupun video.
4. Sumber belajar untuk presentas. Hampir sama dengan yang dipergunakan
dalam kegiatan instruksional. Di sini ditekankan sumber belajar sebagai alat,
metode, atau strategi penyampaian pesan. Fungsi sumber belajar ini bukan sebagai
penyampai pesan atau informasi ataupun data, melainkan sebagai strategi, teknik
atau metode. 5. Sumber belajar untuk memecahkan masalah. Beberapa ciri yang
perlu diperhatikan, misalnya:
a) Sebelum mulai perlu diketahui: apakah masalah yang dihadapi sudah cukup
jelas sehingga bisa diperoleh sumber belajar yang tepat? Apakah sumber belajar
bisa disediakan? Di mana bisa diperolehnya?
b) Mempertimbangkan bukti-bukti: apakah sumber belajar masih aktual?
Bagaimana jenisnya? Adakah sumber lain yang dapat dipakai?
c) Membuat kesimpulan: benarkah kesimpulan yang diambil atas dasar sumber
belajar itu1 .

Dengan menerapkan kriteria tersebut maka pemilihan sumber belajar dapat


dilakukan lebih mudah karena sudah ada batasan kriteria dimana sumber belajar
yang tidak masuk dalam kriteria dapat langsung disisihkan. Sumber belajar yang
terpilih juga menjadi tepat dan efektif digunakan untuk pembelajaran.
Sudrajat lebih lanjut mengemukakan lima kriteria dalam pemilihan sumber
belajar. Dalam memilih sumber belajar harus memperhatikan kriteria sebagai berikut:
(1) ekonomis: tidak harus terpatok pada harga yang mahal; (2) praktis: tidak
memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka; (3) mudah: dekat dan tersedia
di sekitar lingkungan kita; (4) fleksibel: dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
instruksional; (5) Sesuai dengan tujuan, sumber belajar harus dapat mendukung
proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat membangkitkan motivasi dan minat

belajar siswa2 .

1 Ahmad Rohani, Pengolahan Pengajaran Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010, hal. 166-167
2 Akhmad Sudrajat, Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran Siswa. Semarang: UNNES,
2. Menentukan maupun menyusun bahan ajar/Materi
memang perlu dikuasai dengan baik oleh tenaga pendidik, seperti dosen
dan guru. Sebelumnya perlu menentukan dulu materi dan sumber dari
penyusunannya, berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan:

1.) Mengidentifikasi faktor yang ada pada kompetensi dasar dan standar
kompetensi. Ketika pendidik memutuskan bahan ajar ada baiknya untuk
mengidentifikasi dan menganalisis faktor pada kompetensi yang harus diraih.
Diantaranya adalah menganalisis dan mempertimbangkan faktor kognitif,
psikomotorik dan afektif. Contohnya adalah pada faktor kognitif didalamnya
terdapat empat elemen yang ada, yakni, konsep, prosedur, fakta dan prinsip.
2.) Menentukan jenis bahan ajar yang cocok untuk kompetensi yang harus diraih.
Dengan kebijakan ini maka guru akan dimudahkan secara tidak langsung.
Rencana tersebut diantaranya adalah menganalisis dan mengidentifikasi
ranah konsep, afektif, prinsip, prosedur atau paduan dari materi yang lebih
dari satu.
3.) Menentukan referensi bahan ajar. Sesudah memutuskan jenis bahan ajar,
tahap selanjutnya adalah memilih referensi dari bahan ajar. Materi dari bahan
ajar bisa diperoleh pada media seperti video, internet, jurnal, majalah, koran
dan buku. Disamping itu guru juga harus berperan aktif dan kreatif agar siswa
bisa memperoleh bahan ajar alternatif.

3. Membuat bahan ajar/Materi

1.) Membuat bahan ajar dari scratch, karena yang ingin disampaikan sangat unik
dan spesial. Bahan ajar by development ini guru akan membuat bahan ajar
dari nol atau dari tidak ada menjadi ada. Karena guru akan menerangkan
sebuah bahan ajar yang spesifik, dimana bahan ajar tersebut merupakan ide
original dari guru itu sendiri.
2.) Mengambil bahan ajar yang sudah jadi tanpa modifikasi apapun. Bila guru
memperoleh sebuah bahan ajar maka guru akan menyampaikan bahan ajar
tersebut dengan cara apa adanya tanpa embel-embel apapun. Misalnya guru
mendapatkan referensi dari buku dari pemerintah untuk pembelajaran
kurikulum 2013 dsb.
3.) Menyesuaikan bahan ajar yang diambil dengan melakukan modifikasi dan
penyesuaian. Cara ini cenderung mirip dengan by utilization karena
memperoleh dari suatu sumber. Namun dalam prakteknya guru bisa
memodifikasi bahan ajar tersebut, bisa dikurang bisa juga ditambah sesuai
kebutuhan.
4.) Mengembangkan bahan ajar dengan cara memadukan berbagai objek konten
yang beragam. Pada cara pengembangan bahan ajar guru akan memadukan
atau mencampuran ketiga cara sebelumnya. Contohnya sebagian bab guru
akan membuat sendiri (original), sebagian bab mengambil dari referensi, dan
sebagian bab lain ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai