Anda di halaman 1dari 17

Oleh Kelompok 2

Usia Lanjut
Aprilia Nur Isna
Dwi Wulandari
Vinca Vilolita C.
Satya Rakhman
Perkembangan Usia Lanjut

KOGNITIF

USIA LANJUT SOSIAL EMOSI

FISIK
Usia Lanjut
• Menurut J.W. Santrock, ada dua definisi orang lanjut usia atau lansia,
yaitu menurut pandangan orang barat dan orang indonesia.
Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia
adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini
akan membedakan seseorang masih dewasa atau sudah lanjut.
Sedangkan orang indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih
dari 60 tahun.
• Menurut Hurlock (2002), tahap terakhir dalam perkembangan ini
dibagi menjadi usia lanjut dini yang berkisar antara usia 60 – 70 tahun
dan usia lanjut dimulai pada usia 70tahun hingga akhir kehidupan.
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip Azis (1994) menjadi
tiga kelompok :

• Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru


memasuki lansia
• Kelompok lansia (65 tahun keatas)
• Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari
70tahun.
KOGNITIF
• Menurut John Horn (1980) berpendapat bahwa beberapa
kemampuan memang menurun, sementara kemampuan lainnya
tidak. Horn menyatakan bahwa kecerdasan yang mengkristal.
Fungsi Kognitif pada Usia Lanjut
a) Multi Dimensionalitas dan Multidireksionalitas
b) Pendidikan, Pekerjaan dan kesehatan
c) Gunakan atau Kehilangan
d) Pelatihan Keterampilan Kognitif
e) Neurosains Kognitif dan Proses menjadi Tua
Pemahaman Bahasa
• Secara umum, apabila sehat orang – orang lanjut usia hanya
mengalami sedikit kemunduran dalam keterampilan bahasanya.
Kesulitan memahami pembicaraan bisa jadi akibat kehilangan
pendengarannya.
Sosial emosi
• Tiga teori sosioemosi Erik
Erikson
1. Teori aktivitas
2. Teori selektivitas sosioemosi
3. Teori optimalisasi selektif
melalui kompensasi
Teori aktivitas
• Semakin besar aktivitas dan keterlibatan individu lanjut usia, maka
makin puas terhadap kehidupannya. Mencapai kepuasan hidup bila
mereka melanjutkan peran di masa dewasa menengah hingga dewasa
akhir.
Teori selektivitas sosioemosi
• Kecenderungan membatasi jaringan sosialnya, hanya
mempertahankan kontak sosial dengan jaringan tertentu yang
menguatkan kepuasan hidupnya
• Tampak seperti menarik diri / isolasi sosial
• Memaksimalkan pengalaman emosional positif dan meminimalkan
resiko emosional seiring dengan proses menjadi tua
Optimalisasi selektif melalui kompensasi
• Diajukan oleh Baltes dkk : seleksi domain dan prioritas kehidupan
merupakan aspek penting perkembangan, sehingga tujuan hidup dari
prioritas menjadi bervariasi
• Keberhasilan hidup lansia menyangkut tiga faktor : selektif,
optimalisasi, dan kompensasi
• Strategi yang digunakan lansia untuk mengalokasikan energinya
dalam melakukan tugas – tugas produktif.
Penyesuaian terhadap berbagai perubahan
dalam kehidupan keluarga usia lanjut
• Hubungan dengan Pasangan : penyesuaian pertama yang penting yang
berpusat sekitar hubungan keluarga, yang harus dilakukan orang lansia
adalah pembangunan hubungan yang baik dengan pasangan hidupnya.
Jika hubungan mereka kaku dan dingin, maka percekcokan akan
meningkat dengan kontak yang konstan.
• Penyesuaian perilaku seksual : penyesuaian ini menjadi sulit karena
adanya kepercayaan bahwa impotensi dan tidak berselera dalam
hubungan seksual merupakan hal biasa yang menyertai usia lanjut.
• Hubungan dengan anak : hubungan antara orang usia lanjut dengan anak
sebagian besar jauh kurang memuaskan dibandingkan dengan apa yang
diperkirakan oleh kepercayaan.
• Ketergantungan orangtua : banyak orang usia lanjut yang keuangan
dan hubungan sosialnya bergantung dan dibantu anak mereka, tetapi
mereka tidak dapat melepaskan peranan otoriternya terhadap
anaknya.
• Hubungan dengan cucu : cucu yang telah dewasa atau mereka yang
memasuki usia tengah baya, seringkali mempunyai peranan
tanggungjawab terhadap kakek dan neneknya, walaupun hubungan
mereka dulu bersifat kaku. Perasaan tanggung jawab ini dapat
berbentuk hadiah atau keuangan.
Fisik
• Perkembangan fisik merupakan menurunnya dan memburuknya
fungsi dan keadaan fisik pada lansia, perubahan fisik ini perubahan
yang bisa kita lihat dan kita rasakan.
Penurunan fungsi indera & anggota tubuh
lain
• Indera Penglihatan : tidak sedikit orang lansia yang mengalami rabun,
pada umumnya lansia akan menderita presbyopi, atau tidak bisa melihat
objek dalam jarak jauh.
• Indera Pendengaran : seseorang akan kehilangan kemampuan
mendengar suatu ucapan atau bunyi dengan jelas.
• Indera Peraba : berkurangnya kepekaan yang diperoleh oleh kulit pada
masa lansia.
• Daerah persendian : melemahnya seorang lansia untuk melakukan
banyak aktivitas dan kaki menjadi berat untuk berjalan karena pada kuku
tangan dan kuku kaki seorang lansia menebal, mengkapur, dan mengeras.
• Daerah tubuh : perubahan daerah tubuh, seperti :
a. Bahu yang dulu tegak berubah menjadi membungkuk
b. Berat badan bertambah karena adanya penumpukan lemak
c. Kulit wajah dan kulit lainnya mengalami keriput
• Daerah kepala dan lainnya : perubahan di daerah kepala dan daerah lainnya,
seperti :
a. Rambut yang memutih
b. Rambut menipis
c. Pipi menjadi kempong
d. Gigi yang akan menjadi ompong satu persatu
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai