Anda di halaman 1dari 8

Riview Materi

Psikologi Perkembangan Dewasa Dan Lansia

Izzatun Nafs Samas


(210701501066)
Kelas: E

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
Materi 1
“Tugas-tugas perkembangan masa dewasa”

- Dewasa awal masa transisi dari remaja akhir & dewas awal, peran orang tua masih
diperlukan, pembentukan karir & keluarga
- Dewasa madya masa peralihan dari dewasa awal,aspek-aspek tertentu berkembang secara
normal, ada juga yang lambat,berhenti.
- Dewasa akhir mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis.

Aspek-aspek perkembangan:

- Perkembangan fisik
- Perkembangan kognitif
- Perkembangan sosial
- Perkembangan emosi
- Perkembangan moral
- Perkembangan religiusitas
- Perkembangan seksual

Tugas perkembangan adalah hal yang pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu, jika berhasil maka akan memunculkan kebahagiaan/ kesuksesanke tahap tugas
perkembangan selanjutnya. Jika gagal maka akan merasa ketidakbahagiaan dan kesulitan.

Materi II
Perubahan Fisik Dewasa Lansia
Kelompok 1

Masa dewasa dimana setelah mengalami masa kanak- kanak dan remaja yang panjang
seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan pertumbuhannya
dan mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dengan masyarakat bersama dengan
orang dewasa lainnya. Dibandingkan dengan masa sebelumnya, masa dewasa ialah waktu
yang paling lama dalam rentang kehidupan (Jahja, 2011).

Perkembangan fisik dewasa awal


Penampilan
Alat reproduksi sudah matang Penurunan otot (dagu kendur dan perut membuncit)

Status kesehatan dewasa awal


Kesehatan salah satu faktor perubahan fisik.
Cukupnya waktu tidur seberapa aktif dalam hal fisik
apakah mereka merokok minum/mengonsumsi obat- obatan

Perkembangan Fisik Dewasa Madya

Dewasa tengah adalah individu yang memiliki rentang usia antara 40-60 tahun
(Hurlock,1991).

Tanda-tanda fisik:
- Penuaan (kulit mulai memiliki kerutan dan melorot akibat hilangnya lemak dan kolagen
pada jaringan di bawahnya)
- Beberapa bagian kulit mengalami pigmentasi
- Perubahan pada rambut menjadi lebih tipis
- Kuku jari tangan dan kaki mulai mudah rapuh
- Usia 30-50 tahun pria rata-rata kehilangan tinggi badan sekitar 1 inci
- Penurunan tinggi badan dapat mencapai 2 inci dari usia 25-75 tahun pada wanita
- Penurunan otot punggung dan kaki
- pengeroposan tulang secara progresif
- Tekanan darah tinggi dan kolestrol sering terjadi
- Usia 40 tahun tidur menjadi lebih bermasalah
Perkembangan Fisik Dewasa Akhir
 Daerah Persendian
- Panggal tangan kendor, ujung tangan mengerut
- Kaki kendor dan pembuluh dara balik menonjol
- Tangan kurus kering pembuluh vena belakang tangan menonjol
- Kaki membesar,timbul benjolan, ibu jari membengkak
- Kuku tangan dan kaki menebal, mengeras, dan mengapur
- Pada saraf mengalami perubahan

 Daerah tubuh
- Bahu membungkuk dan tampak kecil
- Perut membuncit
- Pinggul tampak mengendor dan lebih dibandingkan dengan sebelumnya
- Garis pinggang melebar
- Payudara wanita lebih kendur
-
 Daerah kepala
- Hidung menjulur lemas
- Bentuk mulut berubah akibat hilangnya gigi/harus memakai gigi palsu
- Mata kelihatan pudar, tak bercahaya dan sering mengeluarkan cairan
- Dagu berlipat 2 atau 3
- Pipi berkerut, longgar dan bergelombang
- Kulit berkerut dan kering, berbintik hitam, ditumbuhi kutil
- Rambut menipis, berubah menjadi putih/abu-abu dan kaku

 Daerah Tubuh
- Penurunan penglihatan
- Penurunan pendengaran
- Penurunan perasa
- Penurunan peraba
- Sensitivitas rasa sakit

Materi III
Perkembangan Emosi

Perkembangan Emosi Fase Dewasa Awal

a.Tempramendan Kelekatan
1)Tempramen merupakangayaperilakudankarakteristikresponemosional yang sifatnya
individual.
2) Kelekatan muncul di masa bayi dan turut juga merupakan peran penting dalam
perkembangan
sosioemosional seseorang
b. Intimacy Versus Isolation
Tahapan ini dialami individu selama tahun-tahun awal masa dewasa. Saat orang
memasuki usia dewasa,
hubunganyang intim secara emosional ini memainkanperanpentingdalam
kesejahteraanemosional seseorang.
c. QuarterLife Crisis
Kondisi krisis ditandai dengan kebingungan untuk menentukan arah hidup dan adanya
perasaan cemas untuk
menghadapi masadepan.

Perkembangan Emosi Fase Dewasa Madya

a. Tahap Generativity vs Stagnation (Erikson)


1) Generativitas merujuk pada hasrat orang dewasa untuk mewariskan sesuatu dari diri
mereka kepada generasi selanjutnya.
2) Stagnasi akan terjadi jika individu merasa bahwa tidak ada apapun yang dapat
dilakukan
untuk generasi selanjutnya.

b. Masa Kehidupan Manusia (Levinson)


1) Transisi Dewasa Awal (17-40 tahun)
2) Transisi Dewasa Menengan (40-45 tahun)
3) Transisi Dewasa Akhir (60-65 tahun)
c.LifeEvent Approach(Pendekatan Peristiwa Hidup)
Menurut pendekatan awal life event approach, berbagai peristiwa hidup sering kali
menciptakan lingkunganyang menggangguyang menyebabkanstresspadakehidupanorang-
orang.
d. Stress Usia Paruh Baya (DewasaTengah)
Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa muda dan menengah mengalami hari-hari
yang lebih menekan, mengandung berbagai stress dan melampaui batas sehingga mereka
tidak lagi memiliki kendali.
e. Stabilitasdan Perubahan Kepribadian
Model kepribadian kumulatif menyatakan bahwa seiring bertambahnya waktu dan usia,
kepribadian menjadi lebihstabil.

Perkembangan Emosi Fase Dewasa Akhir

a. Teori Erikson
Dalam teori Erikson ada 8 tahapan dalam hidup manusia, dan kali ini kita akan
membahas tahapan yang terakhir yaitu “integrity vs despair” yang dialami di fase dewasa
akahir. Saat memasuki fase dewasa akhir atau saat individu sudah lanjut usia (lansia)
mereka mulai melakukan refleksi terkait apa saja yang sudah mereka lewati dan lakukan
di masa lalunya.
b. Teori Aktivitas (Activity Theory)
Teori aktivitas mengungkapkan bahwa semakin aktif, energik, dan produktif
seseorang di masa tuanya maka ia akan merasa lebih puas dan lebih bahagia
dibandingkan saat ia menutup diri dari lingkungannya.
c. Teori Selektivitas Sosisoemosi (Socioemotional Selectivity Theory)
Teori ini mengatakan bahwa di masa dewasa akhir, individu mulai selektif dalam
memilih lingkungan sosial mereka, mereka cenderung memutus hubungan dengan orang-
orang yang tidak begitu cocok dengan mereka dan hanya menjalin hubungan dengan
teman-teman lama dan keluarga yang mereka rasa cocok dengan mereka.

Materi IV
Penyesuaian Sosial Setiap Fase Dewasa

1.Menurut Keith Jacobs, sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah
situs komunitas.
2.Menurut Scheineders (dalam Aristya, 2018) penyesuaian diri adalah suatu proses yang
meliputi respon mental dan perilaku, dalam hal ini individu akan berusaha mengatasi
ketegangan, kebutuhan, dan konflik yang berasal dari dalam dirinya dengan baik dan
menghasilkan derajat kesesuian antara tuntutan yang berasal dari dalam dirinya dengan
dunia yang obyektif tempat individu hidup.
3.Menurut Hurlock (1999) penyesuaian sosial merupakan keberhasilan seseorang untuk
dapat menyesuaikan diri dengan orang lain terutama dalam kelompok.
TEORI LEVINSON (LIFE STRUCTURE DAN VAILANT)

 LIFE STRUCTURE
Ada 4 konflik utama yang menjadi tuntutan seorang pria dewasa, yaitu sebagai
Berikut:
1. Menjadi tua vs menjadi muda
2. Menjadi destruktif vs menjadi konstruktif
3. Menjadi maskulin vs menjadi feminim
4.Menjadi dekat ke orang lain vs menjad terpisah dari orang lain

Dewasa Madya
1. SYNDROME EMPTY-NEST DAN PEMENUHANNYA
Syndrome empty-nest adalah sebuah kondisi yang sering dirasakan oleh para
lansia karena di masa ini terjadi pola hidup yang berbeda pada lansia.
2. Relasi dengan saudara kandung dan persahabatan
Saudara kandung yang pada masa dewasa memiliki relasi yang secara psikologis
dekat
satu sama lain, cenderung memiliki kedekatan serupa di masa kanak-kanak.
3. Peran menjadi kakek nenek
Peran sebagai kakek-nenek memiliki berbagai fungsi yang berbeda dikelaurga yang
berbeda, dikelompok etnis dan budaya yang berbeda, dan di situasi yang berbeda.
4. Relasiantar generasi
Dalam setiap generasi baru, karakteristikkepribadian, sikap, nilai-nilai yang ada
mengalami replikasi atau perubahan.

Dewasa Akhir
1.PERISTIWA PENSIUN
Sebuah studi menemukan bahwa semangat laki-laki juang yang tinggi ketika pension
lebih dalam periode dua tahun, dibandingkan laki laki yang pensiun dalam periode
waktu yang lebih lama.
2. KOMUNITAS LINGKUNGAN DAN TEMPAT TINGGAL
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia adalah
lingkungannya, terutama lingkungan tempat tinggal. Perbedaan lingkungan tempat
tinggal lansia akan dapat mempengaruhi lansia untuk beradaptasi.
Materi V
Perkembangan moral tiap fase dewasa

Moral adalah nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam lingkungan tingkah lakunya.

Moral pada masa dewasa awal


Pada masa dewasa awal menurut Hurlock (1980) dimulai pada usia delapan belas
tahun sampai kira-kira usia empat puluh tahun.

Menurut Kohlberg pada masa ini individu mencapai tahap ketiga yaitu
postconventional morality yang berfokus pada pengalaman. Kebanyakan orang tidak
mencapai level ini hingga umur 20-an atau bahkan tidak mencapai level ini sama
sekali. Pengalamn yaitu konflik yang terjadi diluar rumah (dikuliah atau di Negara
lain) dan bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain (Kohlberg juga
merumuskan tahap ketuju pada pertimbangan moral yang tidak lagi berfokus pada
pertimbangan moral yang tidak lagi berfokus pada keadilan jadi orang tua).
Kognitif tidak terlalu berpengaruh pada pertimbangan moral seseorang.
Moral pada dewasa tengah
Ditinjau dari teori perkembangan moral dari piaget yangdisebut juga dengan teori perkembangan
struktur kognitif seseorang yang telah mencapai usia dewasa tengah (40-60 th) sewajarnya telah
mencapai tahap “ Operasional Formal”dimana seseorang telah mampu berpikir secara abstrak
termasuk penalarannya mengenai aturan-aturan dan moral.
Moral pada dewasa akhir
Dalam pandangan psikologi masa tua atau lansia memiliki umur sekitar 60 sampai meninggal,
dimana pada usia ini terjadi penurunan kekuatan fisik, dan penurunan daya ingat seseorang.
Perkembangan moral pada lansia itu pada umumnya dikatakan sebagai manusia yang bermoral
karena mereka sudah bisa membedakan mana yanga bak dan mana yang buruk namun pada
batasan-batasan tertentu selama lansia tersebut masih memiliki akal fikiran yang masih normal.
Budaya dan moral
Budaya berpengaruh pada pertimbangan moral seseorang misalnya di cina memiliki ethos yang
berbeda dengan teori Kholberg yang didasarkan oleh keadilan.Ethos cina lebih mengarah pada
perdamaian dan harmoni. Akan tetapi kita harus berhati-hati agar tidak melakukan generalisasi
mengenai perilaku budaya. Konsep mengenai hak, kesejahteraan, dan keadilan aka nada pada
setiap budaya hanya saja akan diaplikasikan secra berbeda-berbeda.
Gender dan moral
Menurt Carol Gilian wanita tidak terlalu memikirkan mengenai keadilan abstrak dan keadilan
dibandingkan pria, mereka lebih memikirkan mengenai tanggung jawab mereka terhadap orang
orang spesifik.

Anda mungkin juga menyukai