DEWASA
DISUSUN OLEH:
BAB I
Untuk mengarahkan suatu tujuan diperlukan pemahaman yang mendasar, sebelum melangkah
pada pokok bahasan, mari sedikit kita bahas mengenai konsep dasar perkembangan individu.
Menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata Yunani, yaitu Psyche dan logos. Psyche berarti
jiwa, sukma dan roh; sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan atau studi. Jadi, pengertian
psikologi secara harfiah adalah “ilmu tentang jiwa”.
1. Pengertian perkembangan
Menurut pendapat J.P Chaplin, 1979 dan Ross Vasta, dkk.,1992 dapat isimpukan bahwa
psikologi perkembangan marupakan salah satu bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau
pembahasannya mengenai perubahan tingkah laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi
(pra-natal) sampai mati.[3]
Istilah “dewasa” berasal dari kata latin yaitu adults yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan
dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Oleh karena itu, orang dewasa adalah
individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan telah siap meneria kedudukan dalam
masyarakat bersamaan dengan orang dewasa lainnya.
1. Psikologi perkembangan fase dewasa
Psikologi perkembangan fase dewasa yaitu salah satu bidang psikolog yang memfokuskan
pembahasannya mengenai perubshsn tingkah laku dan proses perkembangan pada fase dewasa.
1. Masa Dewasa
Setiap kebudayaan memuat pembedaan usia kapan seseorang mencapai status dewasa secara
resmi. Masa dewasa dapat dikatakan sebagai masa yang paling lama dalam rentang hidup.
Selama masa yang panjang ini, perubahan fisik dan psikologis terjadi pada waktu-waktu yang
dapat diramalkan yang menimbulkan masalah-masalah penyesuaian diri, tekanan-tekanan, serta
harapan-harapan. Saat terjadinya peubahan-perubahan fisik dan psikis tertentu, masa dewasa
biasanya dibagi menjadi tiga periode yang menunjuk pada perubahan-perubahan tersebut[4],
yaitu
Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan
harapan-harapan baru. Periode ini secara umum berusia sekitar 18-25 dan berakhir sekitar 35-40
thn.
Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun & berakhir sekitar 60 tahun. Masa tersebut pada
akhirnya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun
biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diiringi oleh penurunan daya ingat. Usia
madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, biasanya usia
tersebut dibagi dalam dua sub bagian, yaitu: (1) Usia madya dini dari usia sekitar 35-50 tahun,
dan (2) Usia madya lanjut dari 50-60 tahun. Pada periode usia madya lanjut, perubahan fisik dan
psikologis menjadi lebih kelihatan.
Dewasa lanjut atau usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu
suatu periode dimana seseorang telah berajak jauh dari perode terdahulu yang lebih
menyenangkan, atau beranjak dari waktu yang penuh manfaat. Karena kondisi kehidupan dan
perawatan yang lebih baik, kebanyakan pria dan wanita zaman sekarang tidak menunjukan
tanda-tanda ketuaan mental dan fisiknya sampai usia 65, bahkan sampai awal 70-han. Usia lanjut
dibagi menjadi usia lajut dini (berkisar antara usia 60-70) dan usia lanjut (berkisar mulai pada
usia 70 sapai akhir kehidupan seseorang.
BAB II
Fsikis : fungsi organ-organ berjalan dengan sempurna dan mengalami masa produktifitas
yang tinggi
Fungsi motorik : memiliki kecepatan respon yang maksimal dan mereka dapat
menggunakan kemampuan ini dalam situasi tertentu dan lebih luas.
Fungsi psikomotorik :
Kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat secara maksimal, biasanya atlit yang
berprestasi mencapai puncak kejayaannya atau klimaknya pada usia dewasa muda.
Bahasa : Keterampilan berbahasa lebih dikuasai, dan lebih supel serta mudah
berkomunikasi dengan orang lain.
Intelegensi : Kemampuan berfikir lebih realistis dan berfikir jauh kedepan, strategis dan
selalu bersemangat untuk berwawasan luas.
Emosional : stabilitas emosi masih mengalami naik turun, namun tetap terkontrol dan
cendrung mengarah ketitik ketitik keseimbangan dan bisa mnerima tanggung jawab. Pada
masa ini setiap orang dewasa muda pria dan wanita diharapkan untuk menerima tanggung
jawab sesuai dengan masing-masing tugas yang dipikulnya. Ketegangan emosional
terjadi pada orang dewasa dini,karena mereka baru memasuki suatu lingkungan sosial
baru dan hal ini merupakan simbol yang dimunculkan akibat adanya suatu penyesuain
diri
Kepribadian
v Masa dewasa dini sebagai masa kreatif; Orang dewasa muda cendrung kreatif karena mereka
bebas melakukan segala sesuatu tanpa dibatasi aturan orang tua, bentuk kreatifitas yang
dihasilkan berbeda tergantung pada minat dan kemampuan individual.
v Masa dewasa dini sebagai masa komitmen ; Suatu komitmen dibuat oleh orang dewasa muda
karena mereka dituntut untuk menjadi orang dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab bagi
kehidupannya sendiri.
v Masa dewasa dini sebagai masa ketergantungan ; Tidak semua orang dewasa bisa hidup
mandiri, mereka masih harus tergantung kepada pihak lain untuk dapat menentukan segala
sesuatunya atau untuk lebih memantapkan pilihan hidupnya.
Sosial : Masa dewasa dini biasanya akan lebih supel dalam berteman namun kondisi
mereka seringkali mengubah cara berteman kerah kelompok-kelompok.
Moralitas dan keagamaan : masa dewasa dini selalu memiliki keinginan untuk bisa
mengikuti nilai-nilai adapt istiadat yang berlaku, begitu pula dengan nilai keagamaan
yang memiliki tempat tersendiri dihati orang dewasa, namun seringkali dewasa muda
belum bisa mengikuti nilai-nilai tersebut secara sempurna.
Selain karakteristik yang telah disebutkan diatas, dari sumber yang berbeda ada beberapa
tambahan karakteristik manusia pada saat dewasa dini, sebb:
Pada masa dewasa dini, orang telah mampu dan layak untuk memperoleh suatu keturunan dalam
kehidupanya, karena pada masa inilah setiap orang dewasa pria maupun wanita mengalami masa
produktif yang paling banyak dan menghasilkan suatu keturunan.
Disebut sebagai masa bermasalah, karena pada masa ini orang dihadapkan pada masalah
penyesuaian diri yakni menyesuaikan diri terhadap suatu kehidupan baru yang lebih menuntut
suatu kemandirian..
Keterasingan sosial pada masa ini disebabkan karena adanya suatu pemutusan hubungan dengan
kelomok yang terjalin pada masa sebelumnya.
Pada masa ini, orang menyadari akan nilai-nilai pengalaman hidupnya pada masa kanak-kanak
dan remaja. Selain itu, merekapun memperoleh nilai-nilai baru dari lingkungan sosial dan
pengalaman hidup baru.
1. Masa dewasa dini sebagai masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
Orang dewasa muda akan dihadapkan pada satu cara hidup baru karena mereka memasuki
lingkungan dan kehidupan yang baru. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk dapat
menyesuaikan diri agar dapat bertahan hidup
1. 2. Dewasa Madya
Kemampuan kaki : mampu berjalan dan meloncat, diakhir usia madya kemampuan kaki mulai
mengalami keterbatasan.
Bahasa : Keterampilan berbahasa lebih sopan, agak bijak dan lebih dewasa
Intelegensi : Kemampuan berfikir masih realistis. Untuk sebagian orang dari kalangan
pemikir, biasanya saat dewasa madya mereka masih mengalami semangat untuk
berwawasan luas, namun sebagian besar dewasa madya, lebih kearah medayagunakan
kemampuan yang telah dimiliki seadanya dan kurang tertarik terhadap keahlian-keahlian
baru atau ilmu-ilmu baru.
Emosional : stabilitas emosi masih sudah seimabang, terkontrol.
Sosial : Masa dewasa madya awal biasanya lebih fokus pada kegiatannya masing-masing,
berteman dengan kelompok yang telah mereka bina, namun pada akhir masa dewasa
madya perubahan respon sosial mulai naik, lebih giat bermasyarakat dan mengenal
tetangga.
Moralitas dan keagamaan : sangat menghargai adapt istiadat dan daya tarik kearah religi
mulai terlihat apalagi di usia madya akhir.
Beberapa ciri has lain pada perkembangan usia dewasa madya yaitu :
Ciri pertama dari usia madya adalah bahwa masa tersebut merupakan periode yang sangat
menakutkan. Diakui bahwa semakin mendekati usia tua, periode usia madya semakin terasa lebih
menakutkan dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
Seperti juga masa puber yang merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja
dan kemudian dewasa, demikian pula usia madya merupakan masa dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki masa suatu periode
dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan prilaku baru. Periode ini
merupakan masa dimana pria mengalami perubahan keperkasaan dan wanita dalam kesuburan.
Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai
dengan berbagai perubahan fisik, selalu cendrung merusak homeostatis fisik dan psikologis
seseorang dan membawa ke masa stress.
Marmor telah membagi sumber-sumber umum dari stress selama usia madya yang mengarah
pada ketidak seimbangan, yaitu :
– Stress somatik, yang disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukan usia tua
Contoh : Berat badan bertambah, rambut menipis, berubah dan botak, kulit kering dan berkedut,
mata kurang bersinar dan rabun, terjadi kegemukan dan lemak terkumpul yang menyebabkan
perut meninjol.[5]
– Stress budaya, yang berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan,
keperkasaan dan kesuksesan oleh kelompok budaya tertentu
– Stress ekonomi, yang diakibatkan oleh beban keuangan dari mendidik anak dan
memberikan status simbol bagi seluruh anggota keluarga.
– Stress psikologis, yang mungkin diakibatkan oleh kematian suami atau istri, kepergian
anak dari rumah, kebosanan terhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan mendekati
ambang kematian.
– Contoh
Kadar kematian meningkat: 2 penyebab utama kematian; kanker dan jantung terutama bagi laki-
laki. (Bee, 1994)
2/3 pertengahan usia dewasa penyakit kronik dan setress. (Papalia & Olds, 1995)
Putus haid/ menopause dikaangan wanita & lelaki mengalami perubahan daya tarik seksual.
Cara biasa menginterprestasi “usia berbahaya” ini berasal dari kalangan pria yang melakukan
pelampiasan untuk kekerasan yang berakhir sebelum memasuki usia lanjut. Seperti yang
dikatakan Acher: “Terhadap apa saja yang ada disekelilingnya, kelihatannya bahwa orang
berusia madya berusaha mencari percontohan kegiatan dan pengalaman baru. Periode ini dapat
didramatisi ektra-marital, atau dengan bentuk alkoholisme. Bagi beberapa orang, krisis usia
madya dapat berakhir dengan kesusahan dan semakin pendeknya usia mereka.
Usia ini dapat menjadi berbahaya dalam beberapa hal lain. Saat ini merupakan suatu masa
dimana seseorang mengalami kesusahan fisik sebagai akibat dari terlalu banyak bekerja, rasa
cemas yang berlebihan, ataupun kurang memperhatkan kehidupan. Timbulnya penyakit jiwa
datang dengan cepat dikalangan pria dan wanita, dan gangguan ini berpuncak pada bunuh diri.
Usia ini bukan masa muda tapi juga bukan masa tua. Merasa bahwa keberadaan mereka tidak
diakui di masyarakat, orang-orang berusia madya sedapat mungkin berusaha untuk tidak dikenal
oleh orang lain.
Hal ini nempak dalam cara mereka berpakaian. Sebagian besar mereka berusaha berpakaian
sesederhana mungkin namun masih menggunakan gaya yang berlaku pada masa yang
seterusnya.
Menurut Erikson, usia madya merupakan masa krisis dimana baik “generavitas” kecendrungan
untuk menghasilkan maupun stagnasi kecendruangan untuk tetap berhenti akan dominan. Selama
usia madya orang akan menjadi lebih sukses atau sebalinya mereka berhenti dan tidak
mengerjakan sesuatu lagi.
1. g. Usia madya merupakan masa evaluasi
Usia ini sebagai evaluasi terutama evaluasi diri. Karena usia pada umumnya merupakan saat
mencapai puncak prestasinya, maka logislah apabila masa ini juga merupakan saat mengevaluasi
prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka dan harapan-harapan orang lain, khususnya
anggota keluarga dan teman.
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan: Pertama, aspek yang berkaitan dengan perubahan
jasmani, contoh rambut menjadi putih, timbul kerut-kerut dan keriput diwajah, dan terjadinya
beberapa bagian otot yang mengendur terutama pada bagian pinggang. Kedua, dimana standar
ganda dapat terlihat nyata pada cara mereka menyatakan sikaf terhadap usia tua. Ada dua
pandangan filosofis yang berbeda tentang bagaimana orang harus menyesuaikan diri dengan usia
madya. Satu, harus tetap merasa muda aktif, dua, menua dengan anggun semakin lambat dan
hati-hati, dan menjalani hidup dengan nyaman.
Masa ketika anak-anak tidak lama lagi tinggal bersama orangtua. Kecuali dalam beberapa kasus
dimana pria dan wanita menikah lebih lambat dibanding usia rata-rata, atau menunda kelahiran
anak sehingga mereka lebih mapan dalam karier, atau mempunyai keluarga besar sepanjang
masa, usia madya merupakan masa sepi dalam kehidupan perkawinan.
Banyak atau hampir seluruh pria dan wanita mengalami kejenuhan pada akhir usia 30-an dan 40-
an. Kejenuhan tidak akan mendatangkan kebahagiaan dalam masa manapun. Akibatnya, usia
madya seringkali merupakan periode yang tidak menyenangkan dalam hidup.
3. Dewasa akhir
Usia lanjut ditandai engan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Efek-efek tersebut
menentukan apakah pria atau wanita usia lanjut akan melakuan penyesuaian diri secara baik atau
buruk. Akan tetapi, ciri-ciri usia lanjut cendrung menuju dan membawa penyesuaian diri yang
buruk daripada yang baik dan kepada kesengsaraan dari pada kebahagiaan. Itulah sebabnya usia
lanjut lebih ditakuti daripada usia madya dalam kebudayaan Amerika.
Periode usia lanjut adalah ketika fisik dan mental terjadi secara perlahan dan bertahap dan pada
waktu kompensasi terhadap penurunan ini dapat dilakukan, dikenal sebagai “senescence”, yaitu
masa proses menjadi tua. Seseorang akan menjadi tua pada usia lima puluhan atau tidak sampai
mencapai awal atau akhir usia enam puluhan, tergantung pada laju kemunduran fisik dan
mentalnya.
Istilah “keuzuran” (senility) digunakan untuk mengacu pada periode waktu selama usia lanjut
apabila kemunduran fisik sudah terjadi dan apabila sudah terjadi disorganisasi mental.
Kemunduran itu sebagian datang dari fakta fisik dan sebagian lagi dari faktor psikologis.
Penyebab fisik kemunduran ini merupakan suatu perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena
penyakit khusus, tetapi karena proses menua.
Dewasa ini, bahkan lebih banyak terjadi daripada dahulu kala bahwa menua itu mempengaruhi
orang-orang secara berbeda. Orang menjadi tua secara berbeda, karena meeka memilii sifat
bawaan yang berbeda, sosioekonomi dan latar belakang pendidikan yang berbeda, dan pola
hidup yang berbeda.
Sebagai kebiasaan hukum umum bahwa penuaan fisik lebih cepat dibandingkan dengan penuaan
mental, walaupun hal yang sebaliknya juga kadang-kadang terjadi, terutama apabila seseorang
sangat memikirkan proses ketuannya dan membiarkan saja penuaan mentalnya terjadnya terjadi
apabila tanda-tanda pertama ketuaan fisik tampak.
Terjadi perubahan umum fungsi inderawi pada usia lanjut, muali dari terjadi kemunduran atau
berkurang fungsinya, hingga kehilangan fungsi inderawi, yaitu: indra penglihatan, indera
pendengaran, indera perasa, indera penciuman, indra perabaan dan indera sensitivitas terhadap
rasa sakit.
– Kekuatan : penurunan kekuatan yang paling nyata adalah pada kelenturan otot-otot
tangan bagian depan dan otot-otot yang menopang tegaknya tubuh.
– Kecepatan : Penurunn kecepatan dalam bergerak bagi orang usia lanjut dapat dilihat dari
tes terhadap waktu reaksi dan keterampilan dalam bergerak.
– Belajar Keterampilan Baru : Belajar keterampilan baru akan menguntungkan pribadi
mereka.
– Kekuatan : Orang usia lanjut cendrung menjadi canggung dan kagok.
– Belajar : Orang yang berusia lanjut lebih berhati-hati dalam belajar.
– Berpikir dalam memberi Argumentasi: Secara umum terdapat penurunan kecepatan
dalam mencapai kesimpulan.
– Kreativitas : Kapasitas atau keinginan yang diperlukan untuk berpikir kreatif bagi orang
beruasia lanjut cendrung berkurang.
– Ingatan : Orang berusia lanjut pada umunya cendrung lemah dalam mengingat hal-hal
yang baru dipelajari dan sebaliknya ingatan kuat terhadap hal-hal yang telah lama dipelajari.
– Mengingat kembali : Untuk membantu kemampuan mereka dalam mengingat kembali
dengan menggunakan tanda-tanda, terutama simbol visual, dan gerakan (Kinesthetic).
– Mengenang : Kecendrungan untuk mengingat sesuatu yang terjadi pada masa lalu
meningkat semakin tajam sejalan dengan bertambahnya usia.
– Rasa Humor : Pendapat umum yang sudah klise tetapi banyak dipercaya orang, bahwa
orang berusia lanjut kehilangan rasa dan keinginannya terhadap hal-hal yang lucu.
– Perbedaan kata : Menurutnya perbendaharaan kata yang dimiliki orang berusia lanjut
menurun sangat kecil.
Karena arti luas itu sendiri kabur, tidak jelas, dan tidak dapat dibatasi pada anak muda, maka
orang cendrung menilai tua itu dalam hal penampilan dan kegiatan fisik. Orang tua mempunyai
rambut putih dan tidak lama lagi berhenti dari pekerjaan sehari-hari. Pada waktu anak-anak
mencapai remaja, mereka menialai usia lanjut dalam cara yang ama engan cara yang sama
dengan cara penilaian orang dewasa, yaitu dalam hal penampilan diri dan apa yang dapat dan
tidak dapat dilakukannya.
Dewasa ini, dalam kebudayaan orang Amerika terdapat banyak stereotipe orang lanjut usia dari
banyak kepercayaan tradisional tentang kemampuan fisik dan mental. Stereotipe dan
kepercayaan ini tumbuh dari berbagai sumber, di antaranya :
1) Cerita rakyat dan dongeng yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya, cendrung
melkiskan usia lanjut sebagai usia yan tidak enyenangkan.
2) Orang yang berusia lanjut sering diberi tanda dan diartikan orang secara tidak
menyenangkan oleh berbagai media masa.
3) Beragai humor dan canda yang berbeda juga menyangkut aspek negatif orang usia lanjut,
dengan cara yang tidak menyenangkan dan klise yang sebagian besar lebih menekankan sikap
ketololan seagai orangtua daripada kebijakan.
4) Pendapat klise lama telah diperbuat oleh hasil studi ilmiah, karena masalah pokok dari
studi tersebut pada umumnya menekankan masa sbelumnya, bahwa orang-orang dalam lembaga
tertentu yang kemampuan fisik dan mentalnya telah menurun merupakan orang penting yang
bertanggungjawab terhadap proses perlembagaannya.
Pendapat klise tentang usia lanjut merupakan pengaruh yang besar terhadap sikap sosial dan
terhadap usia lanjut maupun terhadap orang usia lanjut.
Arti penting tentang sikap sosial terhadap usia lanjut yang tidak menyenangkan mempengaruhi
cara mereka memerlakukan oang usia lanjut. Sebagai pengganti penghormatan dan penghargaan
tehadap orang usia lanjut, dan sebagai cirri-ciri banyak kebudayaan, sikap sosial di Amerika
mengakibatkan orang usia lanjut merasa tiak lagi bermanfaat bahkan lebih banyak menyusahkan
daripada sikap menyenangkan.
Orang yang berasal dari Negara-negara yang menghargai orang usia lanjut, mereka sudah
terbiasa memperlakukannya dengan lebih menyenangkan dan lebih horat disbanding mereka
yang tinggal di Amerika. Anggota masyarakat dari kelompok sosial yang lebih tinggi yang tahu
bhwa orang usia lanjut memegang kekuasaan terhadap harta kekayaan yang menentukan nasib
keberuntungan keluarga, cendrung untuk lebih menghargai dan menghormati orang usia lanjut
disbanding mereka yang berasal dari kelompok masyarakat yang ekonomi menengah dan lebih
rendah.
Dewasa ini, di Amerika orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas, yaitu kelompok
status yang dalam beberapa hal mengecualikan mereka untuk tidak berinteraksi dengan kelomok
lainnya, dan memberinya sedikit kekuasaan atau bahkan tidak memperoleh kekuasaan apapun.
Hal ini terjadi sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenagkan tehadap orang usia lanjut
dan diperkuat oleh pendapat klise yang tidak menyenangkan tentang mereka.
Dalam kebudayaan Amerika dewasa ini, orang berusia lanjut diangap tidak ada gunanya lagi.
Lebuh jauh lagi, orang usia lanjut diharapkan untuk mengurangi peran akifnya dalam urusan
masyarakat dan sosial. Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum usia lanjut,
pujiaan yang mereka hasilkan dihubungkan dengan peran usia tua bukan dengan keberhasilan
mereka.
Karena sikap sosial yang tidak menyengkan bagi orang usia lanjut, yang nampak dalam
seseorang memperlakukan mereka, maka tidak aneh lagi kalau banyak orang usia lanjut
mengembangkan konsep diri yang tidak menyenangkan konsep diri yang tidak menyenangkan.
Hal ini cendrung diwujudkan dalam bentuk peran yang buruk dengan tingkat kekerasan yang
bereda.
Status kelomok-Minoritas yang dikenakan ada orang usia lanjut secara alami telah
membangkitkan keinginan untuk tetap muda selama mungkin dan ingin dipermuda apabila
tanda-tanda menua nampak. Beberapa percobaan yang dilakukan dewasa ini menunjukan tidak
mungkin untuk membuat orang yang sudah tua menjadi muda lagi. Bagaimanapun juga
pengaturan hormone dapat meningktkan kesehatan dan keperkasaan seseorang dengan demikian
berarti memperlambat proses ketuaan.
BAB III
1. 1. Dewasa dini
(1) Mendapat suatu pekerkaan, (2) Memiliki seorang teman hidup, (3) Belajar hidup bersama
suami dan istri dalam mementuk suatu keluarga, (4) Membesarkan anak, (5) Mengelola sebuah
rumah tangga, (6) Menerima tanggung jawab sebagai warga Negara, dan (7) Bergabung dalam
suatu kelompok sosial yang cukup.
1. a. Efisiensi Fisik
Pada masa dewasa muda merupakan suatu periode penyesuaian yang memerukan suatu kondisi
fisik yang rfisien dalam menghadapi masalah-masalah baru yang ada.
1. b. Kemampuan Motorik
Pada usis ini, orang memiliki kecepatan respon yang maksimal dan mereka dapat menggunakan
kemampuan ini dalam situasi tertentu dan lebih luwes.
1. c. Kemampuan mental
Kemampuan mental sangat diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi-
situasi baru.
1. d. Motivasi
Apabila remaja mencapai usia dewasa, mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-
orang yang dianggap mandiri.
1. e. Model Peran
Seseorang dewasa muda cendrung mencontoh perilaku sesuai arisgaris yang dianut orang
dewasa, agar mereka sendiri dianggap dewasa.
1. 2. Dewasa Madya
Meliputi untuk melakukan penerimaan akan dan penyesuaian dengan berbagai perubahan fisik
yang normal terjadi pada usia madya. Contoh dalam mengubah penampilan, mereka harus benar-
benar menyadari bahwa fisiknya sudah tidak mampu lagi berfungsi sama seperti sediakala pada
saat mereka kuat dan bahkan beberapa organ-organ tertentu tubuh vital sudah “aus”. Mereka
harus menyadari bahwa kemampuan memproduksi sudah berkurang atau berakhir, dan bahkan
mereka kehilangan dorongan seks serta daya tarik seksual.
Sejak masa remaja, penampilan seseorang memegang peranan penting terutama dalam penlaian
sosial, sambutan sosial, dan kepemimpnan. Mereka yang berusia madya, memberontak terhadap
penilaian status tersebut yang mereka takuti ketika penampilan mereka menurun. Tanda-tanda
menua cendrung menjadi lebih jelas di kalangan kelompok-kelompok lainnya. Pada umumnya,
pra dan wanita dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi nampak lebih muda dari usia
yang sebenarnya, begitu pula sebaliknya.
Perubahan yang paling merepotkan dan nampak terdapat pada mata dan telinga. Indera
penglihatan sudah mulai berkurang, demikian pula dengan indera pendengaran, terkadang
diperlukan alat Bantu pendengaran agar dapat mendengar lebih baik.
1. f. Perubahan seksual
Wanita mengalami menopause dan pria mengalami masa klimakterik pria. Dua keadaan ini
diliputi dengan misteri bagi kebanyakan pria dan wanita.
Penyesuaian Diri
Biasanya terjadi secara bertahap dan lambat laun, tetapi sekali melakukan maka akan melakukan
penyesuaian diri yang lebih baik terhadap peran mereka sebagai orang berusia madya,
bagaimanapun pada usia madya lebih cepat melakukan penyesuaian diri jika mereka dapat
menyembunyikan beberapa tanda menua.
Banyak pria dan wanita yang cemas untuk membangun kesediaan secara mental dibuktikan oleh
minat yang berkembang dalam mentalnya yang masih ada, hal ini merupakan bukti bahwa daya
tariknya terhadap kebutuhan cultural berkembang dan daya tarik tersebut dianggap sebagai
bentuk reaksi dengan cara semakin sering mencela penyelenggaraan pendidikan yang pernah
mereka terima dulu dari tingkat SD sampa dengan tingkat pendidikan tinggi.
Selama perubahan minat selama usia madya perubahan-perubahan tersebut jauh kurang kentara
daripada perubahan-perubahan yang terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan. Perubahan ini
terjadi sebagai akibat dari perubahan tugas, tanggung jawab, kesehatan, dan peran dalam
kehidupan. Konsentrasi pria pada bidang pengembangan kerja pada umumnya memainkan peran
penting dalam menekankan keinginan mereka disbanding masa relative lebih muda.
Perubahan minat wanita lebih konkrit daripada pris, perubahan ini biasanya terjadi pada bidang.
1) Penampilan pakaian; minat ini mulai berkurang setelah menikah dan khususnya selama
tahun-tahun awal sebagai orangtua semakin nampak pada waktu perubahan fisik terjadi, yang
diiringi dengan semakin bertambahnya usa.
2) Uang; tanpa menyinggung berapa jumlahnya, usia ini memang cendrung tertarik pada
uang. Wanita usia madya, sering lebih tertarik pada uang darpada pria.
3) Agama; Mereka lebih ingin meningkatkan kegatan keagamaan daripada masa mudanya
dulu.
4) Rekreasi; salah satu tugas perkembangan pokok selama usia madya adalah belajar
menggunakan waktu luang dengan cara yang memuaskan.
1. d. Penyesuaian sosial
Mereka lebih banyak terlibat dalam kegiatan sosial disbanding pada masa mudanya. Banyak
wanita yang menyadari bahwa kegatan sosial dapat menghilangkan kesepian, karena anak-
anaknya sudah dewasa dan sudah berkeluarga.
1. 3. Dewasa Lanjut
Sebagian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi
seseorang daripada kehidupan orang lain. Orangtua diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan
menurunnya kekuatan, dan menurunya kesehatan secara bertahap. Mereka juga diharapkan untuk
mencari kegiatan untuk mengganti tugas-tugas terdahulu yang menghabiskan sebagian besar
waktu kala mereka masih muda.
Beberapa tugas perkembangan umum usia lanjut adalah: (1) menyesuaikan diri dengan
menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan; (2) menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan
berkuangnya income (penghasilan) keluarga; (3) menyesuaikan diri dengan kematian pasangan
hidup; (4) membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia; (5) membentuk pengaturan
kehidupan fisik yang memuaskan; (6) menesuaikan diri dengan peran sosial yang lebih luwes.
Perubahan kondisi fisik terjadi pada usia lanjut dan sebagian besar perubahan itu terjadi kearah
memburuk. Proses kecepatannya sangat berbeda untuk masing-masing individu walaupun usia
mereka sama.
1. Perubahan penampilan
Kebanyakan tanda-tanda yang paling jelas dari usia lanjut hanyalah perubahan pada wajah.
Walaupun wanita dapat menggunakan kosmetik untuk menutupi tanda-tanda ketuaan wajah,
tetapi selalu banyak aspek yang tidak dapat ditutupinya, misalnya perubahan yang terjadi pada
bagian-bagian lainnya tubuh.
Walaupun perubahan dalam tubuh (perubahan internal) tidak dapat diamati seperti pada bagian
luar, namun perubahan tersebut juga jelas terjadi dan menyebar keseluruh organ tubuh.
1. Perubahan panca indra
Pada usia lanjut, fungsi seluruh organ pengindraan kurang mempunyai sensitifitas dan efisiensi
kerja disbanding yang dimiliki oleh orang yang lebih muda. Bagaimanapun juga karena banyak
kasus perubahan indera berlangsung secara lambat dan bertahap, maka setiap individu
mempunyai kesempatan untuk melakukan penyesuaian terhadap perubahan tersebut.
1. Perubahan seksual
Masa berhentinya reproduksi keturunan (klimaksterik) pada pria dating belakangan disbanding
menopause pada wanita, dan memerlukan masa yang lebih lama. Pada umumnya ada penurunan
potensi seksual selama usia enam puluhan, kemudian berlanjut sesuai dengan bertambahnya usia.
Solusinya
Penyesuaian diri dalam perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik maupun kesehatan
diperlukan agar seseorang dapat menstabilkan hati serta pikiranya untuk lebih menerima kondisi
apapun, sehingga terjauh dari perasaan merasa terbebani dengan adanya masalah-masalah
kesehatan, serta harus lebih menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan, diadakannya olah
raga ringan serta berbagai hal yang mendukung kearah terbentuknya raga yang sehat.
a. Penyesuaian pekerjaan
Masalah penting bagi orang usia lanjut adalah bidang pekerjaan dan kehidupan keluarga
terutama yang terbentur dengan faktor usia, kondisi kesehatan, ekonomi, dan jaminan sosial
(pensiun). Pria usia lanjut cendrung tertarik pada jenis pekerjaan yang statis daripada pekerjaan
yang bersifat menantang. Akibatnya, mereka lebih puas dengan pekerjaannya dari pada orang
yang lebih muda. Mereka menyadari bahwa sebentar lagi pensiun. Semntara wanita usia lanjut
selalu merasa kurang puas dengan pekerjaannya dan kurang merasa terganggu dengan tibanya
masa pensiun.
Sebagian ahli mengatakan bahwa masa pensiun merupakan akhir pola hidup atau masa transisi
ke pola hidup baru. Oleh karena itu diperlukan upaya penyesuaian baik sikap, mental, pola
hidup, aktivitas, dan lain sebagainya.
Orang berusia lanjut pada umumnya menyadari bahwa mereka berubah lebih lambat dan kondisi
gerakannya kurang begitu baik disbanding masa muda mereka. Perubahan ddalam kemampuan
motorik ini disebabkan oleh pengaruh fisik dan psikologis.
(5) Perubahan kemampuan mental pada usia lanjut
Hasil studi para psikolog telah memperkuat kepercayaan yang popular dalam masyarakat bahwa
dengan kecendrungan tentang menurunnya berbagai hal, secara otomatis akan menimbulkan
kemunduran mental.
Seperti perubahan fisik, mental dan gaya hidup pada orang-orang usia lanjut, juga terjadi
perubahan minat dan keinginan yang tidak dapat dihindari. Perubahan minat pada usia lanjut
diantaranya minat pribadi, minat berekreasi, keinginan sosial, keinginan yang bersifat
keagamaan dan keinginan untuk mati.
Kehidupan keluarga akan mengalami masa perubahan, dari masa dewasa dini pada dewasa
tengah baya dan masa dewasa lanjut. Penyesuaan yang berpusat pada keluarga usia lanjut
BAB III
KESIMPULAN
Manusia merupakan satu historisitas[6] yang berkembang kontinuitas dari masa lalu ke masa
sekarang. Perkembangan akan terus terjadi sepanjang hayat. Setiap orang berkembang dengan
karakteristik tersendiri, waktu mengubah kehidupan seseorang sehingga mengalami fase dewasa.
ekspektasi yang nyata tentang perkembangan fase dewasa memerlukan sikap yang terampil
dalam berprilaku serta pengaturan emosi khusus diperlukan agar dapat membantu kita untuk
merespons
Schaie & Willis,1996 dalam Psikologi Perkembangan, mengemukakan bahwa masa dewasa
adalah masa menyesuaikan diri & kesedaran bahwa ia bukan lagi muda & masa depannya tidak
lagi dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan. Masa dewasa adalah masa yang penuh
aktifitas, kebanyakan tokoh olahraga yang berprestasi berada dalam masa dewasa muda, masa
dewasa muda yang penuh kegiatan serta pilihan.
Masa dewasa yang panjang memerlukan kesiapan mental untuk lebih menerima hal-hal yang
terjadi pada hidupnya.
Akhir kata, Dengan mempelajari perkembangan peserta didik fase dewasa kita akan memperoleh
beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta
didik dewasa. Dari psikologi perkembangan akan diketahui karakter-karakter yang biasanya
dimiliki mereka seingga kita dapat memilih strategi apa untuk yang tepat disampaikan dalam
proses belajar mengajar . Kedua, dengan pengetahuun tentang psikologi perkembangan fase
dewasa membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada perilaku tertentu kita
bersikap agar lebih memahami persaannya. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan fase
dewasa akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal.
Psikologi perkembangan akan secara terbuka mengungkap proses pertumbuhan psikologi,
proses-proses yang akan dialami pada kehldupan sehari-hari. Yang lebih penting lagi,
pengetahuan ini akan membantu kita memahami apa yang
kita alami sendiri, pendidikan orang dewasa yang memiliki harga diri dan dirinya membutuhkan
pengakuan, dan itu akan sangat berpengaruh dalam proses belajamya. Secara psikologis, dengan
mengetahui kebutuhan orang dewasa sebagai peserta kegiatan pendidikan/pelatihan, maka akan
dapat dengan mudah dan dapat ditentukan kondisi belajar yang harus disediakan, isi materi apa
yang harus diberikan, strategi, teknik serta metode apa yang cocok digunakan. Menurut Lunandi
(1987) yang terpenting dalam pendidikan orang dewasa adalah: Apa yang dipelajari pelajar,
bukan apa yang diajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yang dinilai adalah apa yang diperoleh
orang dewasa dan pertemuan pendidikan/pelatihan, bukan apa yang dilalukukan pengajar, pelatih
atau penceramah dalam pertemuannya.[7]