Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PAPER

MATA KULIAH METODE WAWANCARA


“Pertanyaan dan etika dalam wawancara”

DOSEN PENGAMPU :
1. Dr. Haerani Nur, S.Psi., M.Si
2. St. Hadjar Nurul Istiqamah, S.Psi., M.Psi., Psikolog

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4


1. Firza Soelistiana Hasrinatha (210701501096)
2. Ghaisani Ashiilah Muhlis (210701500046)
3. Humairah Nursaing (210701501089)
4. Indah Permata Sari (210701502097)
5. Izzatun Nafs Samas (210701501066)

KELAS E

FAKULTAS PSIKOLOGI
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
1. Kelompok kami memilih menonton tayangan Kick andy-palu sang hakim
( ARTIDJO ALKOSAR)

 Tipe-tipe pertanyaan wawancara

Open question
Moderately open question
E : banyak orang terkejut bahkan nyaris 3 kali lipat sebelumnya. Pertama tentu walaupun anda
sudah berapa kali menjelaskan di media massa tapi di depan penonton kick andy dan juga
penonton di rumah. Bisakah anda jelaskan secara sederhana apa saja yang mendasari keputusan
anda dan majelis hakim waktu itu di mahkama agung memutuskan penjatuhan hukuman
maksimal sampai 12 tahun
R : ya hakim tentu dalam memutus perkara ini harus dari dasar hukumnya. Pertama adalah pasal
harus merujuk pada dasar pemidanaan, kedua adalah merujuk pada dasar utusan, ya juga harus
mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan juga meringankan. Jadi itu di atur dalam pasal 19
KUHP. Jadi sudah jelas mesti ada pertimbangan hukum. Karena masyarakat meskipun tidak tau
hukum itu punya akal sehat. Jadi diatas hukum itu ada hukum. Itu kepantasan jadi hakim itu
harus merujuk pada puncak kearifan. Puncak kearifaan itu adalah satu hal yang di dunia
internasional dikenal akal semesta. Jadi kalau akal itu sudah mencapai titik atas semua orang
akan menerima .
Closed question
R : Apakah anda tidak takut mati?
E : O… tidak boleh takut mati kalau membela keadilan, kebenaran tidak boleh. Ancaman apapun
itu tidak boleh dihindari itu konsekuensi karena pekerjaan hakim yah. Pekerjaan pengacara apa
saja
Primary
E : jadi keinginan menyewa pengawal menurut anda waktu itu terlalu berlebihan?
R : berlebihan, kalau kita benar ini malaikat sudah mengawal kita
Probing
1. Informational probes
E : baik tadi anda mempertanyakan soal keputusan keputusaan anda yang dianggap atau
dinilai oleh sebagian masyarakat kontroversial, terakhir berkaitan dengan kasus mantan
anggota DPR dari partai democrat Angelina sondakh. Angelina diputus atau dijatuhi
hukuman 4,5 tahun. Tapi ketika dia kasasi anda memutuskan 12 tahun. Ini sesuatu yang
jarang terjadi
R : itu sesuai dengan hukum
2. Clearinghouse probes

E : tapi pertimbangan lain apa lagi yang anda pakai untuk menentukan hukuman dia harus
maksimal
R : ya a… artinya begini perhukuman maksimal itu ada berdasarkan hukum. Kalau dikorupsi
itu ada dasar jelas, yaitu istilahnya sebanyak banyaknya yang diperoleh oleh koruptor itu,
jadai bukan yang dinikmati, bisa saja yang dikorupsi itu sudah diserahkan kepada orang lain,
serahkan kepada istrinya, anaknya, tapi terminology hukum di pengadilan itu sebanyak-
banyak diperoleh. Itu yang istilah dimasyarakat itu memiskinkan hidup. Itu tidak dikenal
dalam dunia pengadilan. Di pengadilan anda mengenalnya adalah harus mengembalikan
uang sebanyak banyaknya yang diperoleh.
Neutral question
E : Baik tapi pertanyaan saya anda pernah tidak melihat adegan adegan seperti itu
R : ya juga ditelevisi juga ada seperti itu
Leading question
R : karna banyak yang menganggap apa yang anda putuskan berlebihan, terlalu berat, tapi
dilain sisi ada juga yang mengaggap itulah anda mewakili rasa keadilan masyarakat, tapi
tetap saja saya melihat ada kemungkinan anda dibunuh. Karena kita tau dulu ada hakim yang
menangani perkara di jaman orde baru yang kemudian mati ditembak
E : mati, hakim?
R : ya
E : tertawa
R : saya lihat anda sudah mulai takut ini
E : (tertawa) tidak
Setelah menonton dan mendengarkan wawancara, kami mengambil kesimpulan
pertanyaan yang paling efektif digunakan adalah tipe probing question yaitu informational
probes yang dimana Pertanyaan ini menyelidik informasi meminta informasi atau penjelasan
tambahan. Dan restatement probes Orang yang diwawancarai mungkin tidak menjawab
pertanyaan seperti yang diminta maka nyatakan kembali semua atau sebagian dari pertanyaan
awal, mungkin dengan penekanan vokal agar memusatkan perhatian pada kata-kata penting.
Serta menegaskan jawaban yang diberikan oleh yang diwawancarai. Sambil menyertakan
tipe leading question sehingga orang yang diwawancarai memberikan jawaban lebih mudah
atau lebih menggoda untuk memberikan jawabannya.
 Data verbatim
Highly closed questions
R : Pertanyaan pertama sederhana sekali
E : Ya
R : Apakah anda tidak takut mati?
E : O… tidak boleh takut mati kalau membela keadilan, kebenaran tidak boleh. Ancaman apapun
itu tidak boleh dihindari itu konsekuensi karena pekerjaan hakim yah. Pekerjaan pengacara apa
saja
R : jadi anda tidak takut mati?
E : tidak takut mati.
R : baik katakanlah anda tidak takut mati, tapi apakah terpikirkan kalau anda mati, saya tidak
mendoakan loh ya, kalau anda mati, kan ada keluarga orang orang yang anda cintai yang akan
kehilangan anda. Apakah itu tidak terfikirkan?
E : ya begini, kalau diancam orang itu tidak boleh surut ya, begini ada filsafat itu dimadura
“lebih baik putih tulang daripada putih mata”
R : artinya?
E : lebih baik mati daripada dipermalukan
R : jadi harga diri ini sangat penting untuk diperjuangkan ya walaupun nyawa dalam taruhannya
E : apalagi membela keadilan itukan amanah
R : pertanyaan ini saya acukan, berkaitan dengan jabatan anda sekarang sebagai hakim agung,
dan keputusan-keputusan yang belakangan ini menimbulkan kontroversi dimasyarakat
E : kontroversi ap itu bung?
R : karna banyak yang menganggap apa yang anda putuskan berlebihan, terlalu berat, tapi dilain
sisi ada juga yang mengaggap itulah anda mewakili rasa keadilan masyarakat, tapi tetap saja saya
melihat ada kemungkinan anda dibunuh. Karena kita tau dulu ada hakim yang menangani
perkara di jaman orde baru yang kemudian mati ditembak
E : mati, hakim?
R : ya
E : tertawa
R : saya lihat anda sudah mulai takut ini
E : (tertawa) tidak
Wawancara
open : menurut anda, apakah orang tua berhak menuntun kesempurnaan dari anaknya?
 Orang tua berhak menuntut kesempurnaan dari anaknya,karena orang tua juga mau yang
terbaik untuk anaknya,tapi jangan sampai anak yang dituntut ini merasa tertekan dan
membuat dia merasa cemas dan takut dalam melakukan hal hal yang baru.kita boleh kok
menuntut anak kita menjadi sempurna tpi ingat jangan sampai salah dalam
mendidik,karena akan berdampak pada sifat dan karakter anak dikemudian hari.

close : tuntutan kesempurnaan seperti apa yang dilakukan orgtua anda?


 kalau ada hal yangsesuai dengan keingignan ortu biasanya mereka menentang dan
memaksa agar segalanya sesuai dengan apa yg mereka inginkan , saya kadang dipush
untuk menjadi pribadi yang mereka inginkan dan biasanya menentang jika saya ingin
berusaha melakukan hal yg saya suka namun trnyata tdk sesuai dnegan yg mereka
inginkan
primary : apakah ada dampak yang ditimbulkan karena adanya tuntutan dari orang tua anda?
apakah anda tertekan mungkin?
 kalau ditanya tertekan jawabannya pasti ya,sangat tertekan.Nah kalau ditanya soal
dampak yg ditimbulkan dgn adanya tuntutan dariorang tua,kita sebagai anak bisa bisa
tidak memeiliki tujuan hidup yang benar benar diinginkan,sebab, sepanjang hidup kita
sudah dibuat lelah dengan memenuhi ambisi orang tua,tidak pernah merasakan
kebebasan,jadi kita tidak tau bagaimana caranya menginginkan sesuatu.

probing : mengapa anda berkata demikian? Dan apa yang mendasari anda menjawab seperti itu
(ini di tanyakan setelah menjawab pertanyaan yg prtma)
 karenamuak , saya merasa tdk nyaman karena sangat bertentangan dengan hal yang saya
inginlakukan

netral : apa yang anda rasakan jika ortu anda menghilangkan tuntutannya tsb?
 pastinya merasa senang karena kita bisa melakukan apa yang kita ingin coba lakukan
tanpa rasa takut dan kita juga bisa merasakan dunia luar tanpa adanya tuntutan dari orang
tua

leading : sudahkah/kapan anda akan berbicara dengan orang tua anda terkait tuntutan tsb?
 sudah, tapi org tua kkeuh terhadap pemikiran mereka. bahwa saya harus emnjadi
sempurna seperti apa yng mereka ignignkan, dengan dalih ingin yang terbaik utk
anaknya.

 Hasil wawancara mengenai perasaan responden ketika diberikan pertanyaan


opening & closing,primary & probing,netral & leading
Bagaimana perasaan kamu setelah kedua pertanyaan (Openi and Closed)tersebut dilontarkan? “
Awalnya saya merasa bahwa hal itu biasa saja, namun pada pertanyaan pertanyaan selanjutnya
banyak perasaan-perasaan yang muncul “
Bagaimana perasaan kamu setelah pertanyaan primary di lontarkan? “ Awalnya saya sedikit
bingung dan tidak yakin untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut karena saya agak gugup“
Bagaimana perasaan kamu setelah pertanyaan netral dilontarkan? “ Saya merasa semakin
bingung dan juga merasa saya merasa tertekan karena terlalu memaksakan otak untuk berfikir
untuk menjawab pertanyaan tsb”
Bagaimana perasaan kamu setelah pertanyaan leading di lontarkan? “ Perasaan saya terasa tak
menentu dan lupa kapan mengenai pertanyaan tersebut”

Anda mungkin juga menyukai