NO.
RIWAYAT PSIKIATRI
Prolog
c. Menanyakan stresornya
- Stresor Organobiologik
- Stresor Psikososial
Fungsi
pekerjaan/akademik/sekolah
Fungsi sosial
Fungsi sehari-hari
Masa dewasa
c. Riwayat pendidikan
d. Riwayat pekerjaan
e. Kehidupan beragama
f.
Riwayat kehidupan
perkawinan
5. Riwayat Keluarga
seksual
dewasa?
Apakah terlihat berbeda dengan orang lain?
Saat dulu suami ibu menempuh pendidikan,
bagaimana interaksi suami ibu dengan
teman-temannya/ gurunya?
Pernah mendapat prestasi mungkin semasa
sekolah dulu?
Saat masih bekerja, interaksi dengan orangorang di kantor bagimana?
Apakah suami ibu melakukan ibadah seharihari?
Mis: sholat 5 waktu, pergi ke gereja, pergi ke
wihara, dst.
dan Bagaimana dengan hubungan seksual ibu
dengan suami?
Contoh :
SDA
6. Situasi kehidupan sosial sekarang (kondisi Bu, bagaimana dengan kondisi tempat
tempat tinggal, jumlah penghuni, pencari tinggal yang ibu tempati sekarang? Apakah
nafkah)
nyaman?
Siapa saja yang tinggal dirumah ibu?
Yang mencari nafkah siapa, Bu?
No.
STATUS MENTAL
Prolog
1.
Deskripsi umum
a. Penampilan
2.
3.
a. Afek
b. Hidup emosi
Gangguan persepsi
a. Halusinasi
b. Ilusi
c. Depersonalisasi
4.
d. Derealisasi
Sensorium dan Kognisi
intelektual)
a. Taraf pendidikan
b. Pengetahuan umum
c. Kecerdasan
bapak?
Di sekeliling bapak, ada yang berubah ngga,Pak?
(fungsi
d. Konsentrasi
e. Perhatian
f.
Orientasi
g. Daya ingat
h. Pikiran abstrak
i. Visuospasial
j. Bakat kreatif
k. Kemampuan
sendiri
menolong
5.
Proses pikir
a. Bentuk pikir
b. Arus pikir
c. Isi pikir
6.
Pengendalian impuls
7.
Daya nilai
8.
9.
Tilikan
Setelah itu jelaskan pula penatalaksanaan, yakni bisa berupa farmakoterapi dan psikoterapi. Tujuan farmakoterapi
adalah untuk menenangkan pasien, setelah pasien tenang maka bisa diberikan psikoterapi.
Pasien skizofrenia (3A) harus di rujuk ke spesialis kejiwaan (Sesuai SKDI)
Jangan lupa untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien, agar selalu mendukung pasien selama
berlangsungnya terapi.
Kemungkinan penguji akan bertanya:
Laporkan status mental pasien, maka deskripsikan mulai dari poin 1 ( penampilan) sampai poin 10 (reabilitas).
Contoh : Seorang laki-laki sesuai dengan usianya berpenampilan rapi, santai, tidak ada tanda kecemasan. Dengan
kesadaran kompos mentis. Perilaku dan aktivitas psikomotornya terlihat tenang. Berbicara sedikit, dan mudah
dimengerti. Alam perasaan distim. Terdapat halusinasi auditorik, tidak ada ilusi, depersonalisasi dan derealisasi.
Sensorium dan kognitifnya baik. Bentuk pikir pasien realistik. Arus pikirnya lancar, dan isi pikirnya terdapat waham
kebesaran, waham aneh, serta waham kejaran. Pengendalian impuls terkendali. Daya nilai baik. RTA terganggu karena
adanya halusinasi dan waham. Tilikan 1. Realibiltas pasien dapat dipercaya.
Pedoman Diagnostik
1. Harus ada sedikitnya 1 gejala berikut ini yang amat jelas :
- Waham aneh mengenai isi pikir : thought echo, thought insertion/withdrawal, thought broadcasting.
- Waham aneh diri sendiri : delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusion
perception
- Halusinasi auditorik
Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar atau sesuatu
yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama, politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas
manusia biasa ( berkomunikasi dengan mahluk gaib, mampu mengendalikan cuaca,dsb)
2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus ada secara jelas:
- Halusinasi yang menetap dari pancaindera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang
maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide
berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan terus-menerus.
- Arus pikiran terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau
pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme.
- Perilaku katatonik : gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, dan stupor.
- Gejala-gejala negatif: apatis, jarang bicara, respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, penarikan
diri, penurunan kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tsb bukan disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika.
3. ONSET!!
Gejala-gejala diatas telah berlangsung selama kurun waktu 1 BULAN ATAU LEBIH
4. Harus ada perubahan konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku
pribadi
- Hilangnya minat
- Hidup tak bertujuan
- Tidak berbuat sesuatu
- Sikap larut dalam diri sendiri
- Penarikan diri secara sosial
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
: Stressor PHK
Aksis V
Diagnosa Banding
1. F.32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik
2. F.25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresif
3. F.31.5 Gangguan afektif bipolar episode kini depresif berat dengan gejala psikotik