Anda di halaman 1dari 10

ANAMNESIS BLOK 21 (PSIKIATRI)

Judul Skenario 2 : Malas Mandi


F.20.0 Skizofrenia Paranoid

NO.

RIWAYAT PSIKIATRI
Prolog

Selamat Pagi, perkenalkan saya dokter ....


silahkan duduk.
Maaf Bu, sebelumnya apakah ibu keberatan
kalau saya sambil mencatat dan ditemani
perawat?
Yang sakit siapa Bu?
Kita isi identitas dulu ya,Bu...
Pasien:
Nama:
Umur:
Status
Pend.Terakhir:
Pekerjaan:
Suku:
Agama:

Pengantar: (boleh lengkap-boleh engga)


Nama:
Umur:
Status:
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan:
1. Menanyakan keluhan utama pasien (Jiwa dan Ada keluhan apa ya, Bu?
Fisik) Allo/Auto Anamnesa
- Suami saya malas mandi,Dok.
Sudah berapa lama bu malas mandinya?
- Sudah 2 minggu
2. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan yang timbul
b. Hubungan antara keluhan fisik dan jiwa

c. Menanyakan stresornya
- Stresor Organobiologik
- Stresor Psikososial

Bisa diceritakan bu, bagaimana malas


mandinya?
Sebelumnya memang ada peristiwa apa,Bu?
Sampai suami ibu malas untuk mandi..
Apakah suami ibu sedang sakit? Mungkin
ada demam? Atau;
Cedera kepala sampai luka?
SDA
Karena di PHK 2 bulan yang lalu
(PHK: stressor ranking 8, SKOR 47)

d. Menanyakan ada tidaknya Hendaya


- Fungsi perawatan diri
(Makan, Mandi, BAK & BAB)

Fungsi
pekerjaan/akademik/sekolah
Fungsi sosial

Fungsi sehari-hari

Bagaimana makannya? Adakah perubahan?


Masih bisa sendiri atau harus disuruh dulu
atau sampai harus dibantu orang lain?
BAK dan BAB-nya bagaimana?
Apakah saat ini, suami ibu masih bekerja?
Bagaimana interaksi suami ibu dengan
teman-teman di kantornya?
Apakah suami ibu, mengalami gangguan
tidur?

3. Riwayat Penyakit Dahulu


a. Gangguan psikiatrik
b. Gangguan fisik

Apakah suami ibu sebelumnya pernah


seperti ini?
Apakah suami ibu pernah dirawat karena
penyakit serius?
Contoh Penyakit: TBC,DBD, Thypoid Fever,
Ensefalitis, dst.
Gangguan Fisik:
- Riwayat kejang demam
- Riwayat epilepsi
- Riwayat trauma kepala
- Riwayat hipertensi
- Riwayat DM
- Riwayat nyeri dada/sakit jantung
- Riwayat nyeri ulu hati/sakit maag
- Riwayat pingsan / kehilangan
kesadaran sebelumnya

c. Gangguan zat psikoaktif


d. Skema perjalanan gangguan

Apakah suami ibu pengguna obat-obat


terlarang (NARKOBA) ?
Jadi Bu,(sambil digambar, sambil dijelaskan)

4. Riwayat Kehidupan Pribadi


a. Riwayat perkembangan fisik
b. Riwayat perkembangan kepribadian
- Masa kanak-kanak
- Masa remaja

Bu, apakah dulu suami ibu lahirnya cukup


bulan? Normal? Sehat?
Bagaimana dengan perkembangan suami
ibu dari masa kanak-kanak, remaja, hingga

Masa dewasa

c. Riwayat pendidikan

d. Riwayat pekerjaan
e. Kehidupan beragama

f.

Riwayat kehidupan
perkawinan
5. Riwayat Keluarga

seksual

a. Gambar silsilah/pohon keluarga

dewasa?
Apakah terlihat berbeda dengan orang lain?
Saat dulu suami ibu menempuh pendidikan,
bagaimana interaksi suami ibu dengan
teman-temannya/ gurunya?
Pernah mendapat prestasi mungkin semasa
sekolah dulu?
Saat masih bekerja, interaksi dengan orangorang di kantor bagimana?
Apakah suami ibu melakukan ibadah seharihari?
Mis: sholat 5 waktu, pergi ke gereja, pergi ke
wihara, dst.
dan Bagaimana dengan hubungan seksual ibu
dengan suami?

Bu, dikeluarga ada yang seperti ini tidak?


Jika IYA, dari siapa?
Mis: dari paman suami saya, paman dari
ayah atau ibu?
Ibu
punya
anak
berapa?
Lakilaki/perempuan?
(lalu digambarkan)
: Laki-laki
: Perempuan
Cat: Pasien sakit diarsir.

Contoh :

b. Identitas anggota keluarga

SDA

6. Situasi kehidupan sosial sekarang (kondisi Bu, bagaimana dengan kondisi tempat
tempat tinggal, jumlah penghuni, pencari tinggal yang ibu tempati sekarang? Apakah
nafkah)
nyaman?
Siapa saja yang tinggal dirumah ibu?
Yang mencari nafkah siapa, Bu?
No.

STATUS MENTAL
Prolog

1.

Halo pak, selamat pagi...perkenalkan saya dokter...


(sambil berjabat tangan), kita ngobrol-ngobrol sebentar
ya,Pak...

Deskripsi umum
a. Penampilan

Refleksi dari postur, sikap, cara berpakaian dan


berdandan.
- Rapi atau lusuh
- Tegang atau santai
- Perhatikan tatapan mata, kerutan dahi,
tremor, keringat di muka yang merupakan
tanda adanya kecemasan.

2.

Laporan: tampak sehat, tampak tenang, tampak lebih


tua, tampak lebih muda, sesuai dengan usia, tidak rapi,
kekanak-kanakan,dst.
b. Kesadaran
Compos mentis/jernih/bingung/berkabut
c. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Tenang/kooperatif/gelisah/hiperaktif/dependent,dst.
d. Pembicaraan
(kuantitatif
dan Sedikit bicara/banyak bicara
kualitatif)
Dapat dimengerti/tidak dimengerti
Alam perasaan
Bapak...bagaimana perasaanya hari ini,Pak?

3.

a. Afek
b. Hidup emosi
Gangguan persepsi
a. Halusinasi

b. Ilusi
c. Depersonalisasi

Cat: Distim adalah perasaan tidak enak, kesal, bete,dst.

1. Halusinasi Visual: Pak, apakah bapak melihat


sesuatu yang orang lain tidak bisa lihat? Apa
yang bapak lihat?
2. Halusinasi Auditorik : Apakah bapak
mendengar sesuatu yang orang lain tidak bisa
dengar? Suara apa yang bapak dengar?
3. Halusinasi Olfaktorik : Apakah bapak mencium
suatu bau?
4. Halusinasi Gustatorik : Apakah bapak
merasakan sesuatu di mulut, padahal tidak
sedang makan atau minum apapun?
5. Halusinasi Somatik : Apakah bapak merasa
seperti ada yang meraba-raba tubuh bapak?
Pak, yang saya pegang ini apa pak? (Pulpen, Tangan
pasien,dll)
Pak, apakah bapak merasa ada yang berubah dari diri

4.

d. Derealisasi
Sensorium dan Kognisi
intelektual)
a. Taraf pendidikan
b. Pengetahuan umum
c. Kecerdasan

bapak?
Di sekeliling bapak, ada yang berubah ngga,Pak?
(fungsi

Bapak tau ngga...Capres kita tahun ini siapa aja, Pak?


Presiden kita saat ini siapa,Pak?
-

d. Konsentrasi
e. Perhatian

f.

Pertanyaan yang UPTODATE!

100-7 = .... lalu dikurang 7 lagi = ....


5 X 4 = .....
Kalo misalnya bapak beli rokok diwarung
harganya 5000, bapak bawa uang 10.000,
jadi kembaliannya berapa pak?
Tempat : Pak, sekarang bapak lagi dimana ya?

Orientasi

Waktu : Sekarang itu Pagi, Siang, Sore atau Malam?


Orang : Pak, yang suka pakai baju putih seperti saya
ini, siapa sih Pak?

g. Daya ingat

h. Pikiran abstrak

i. Visuospasial
j. Bakat kreatif
k. Kemampuan
sendiri

menolong

Pendek : Pak, tadi kesini bapak pakai apa? dengan


siapa?
Segera : Pak, nanti inget angka yang saya sebutin ya..
2793... coba pak di ulang, angka yang tadi saya
sebutkan? Kalo urutanya dari belakang, sebutkan lagi
pak?
Panjang : Ulang tahun bapak kapan,Pak? (lalu tanya
kepada pengantar, betul atau tidak?)
Pak, Istilah hidung belang itu maksudnya apa ya?
Pak, istilah panjang tangan itu maksudnya apa ya?
Pak, istilah buah tangan itu maksudnya apa ya?
Dst...
Pak, tolong gambarkan jam 3 dikertas ini...
Bapak hobinya apa sih,Pak?
diri Misalnya bapak berada di suatu hutan dan tersesat, apa
yang akan bapak lakukan? (Dr.Luana)
Tidak usah ditanya lagi, sudah termasuk di Hendaya.
(Dr.Dwi Karlina)

5.

Proses pikir
a. Bentuk pikir

b. Arus pikir
c. Isi pikir

Tidak dalam bentuk bertanya. Selama wawancara dinilai.


Laporan: Realistik/Tidak Realistik/Autistik (bicara sendiri)
Tidak dalam bentuk bertanya. Selama wawancara dinilai.
Laporan : lancar, tersendat-sendat
WAHAM :

1. Waham Kebesaran : Pak, apakah bapak


merasa ada kelebihan di dalam diri bapak?
2. Waham Aneh/Bizzare : Pak, apakah bapak
merasa pikiran bapak bisa di ketahui orang lain?
Atau disiarkan? Atau diserap?
3. Waham Kejaran : Pak, apakah bapak merasa
ada yang ingin jahat sama bapak? Seperti
diguna-guna, di racuni,dll
Cat: jika pasien menunjukkan waham (+), patahkan apa
yang pasien kemukakan. Mematahkannya jangan terlalu
panjang. Misalnya:

6.

Pengendalian impuls

D: Pak, apakah bapak merasa ada kelebihan di dalam


diri bapak?
B: Iya, saya ini keturunan darah biru, yang amat kaya
raya
D: Memang benar seperti itu, Bu? (Crosscheck pada
yang mengantar)
I: Ngga dok, ngga seperti itu. Kami keluarga biasa aja.
D: Tuh pak, kata ibu ngga begitu.
B: Dianya aja Dok yang ngga tau, dia sok tau tuh,Dok.
Selama wawancara dinilai
Baik/tidak baik (Dr.Luana)
Terkendali/tidak terkendali (Dr.Dwi Karlina)

7.

Daya nilai

8.

RTA ( Reality Testing of Ability)

9.

Tilikan

Baik/Terkendali : Marah tetapi bisa ditahan


Tidak baik/Tidak terkendali : meludah, memukul
Pak, bapak tau ngga apa perbedaan bola dengan
semangka?
Baik : tidak ada waham atau halusinasi
Terganggu : karena ada waham dan halusinasi
Tilikan 1 : menyangkal dirinya sakit
Contoh Pak, sekarang bapak dimana? Bapak dibawa
kesini kenapa?
Pasien menjawab: di RS, ngga tau ngapain, dia kayanya
sakit tuh dok ( Dia maksudnya disini adalah si
pengantar)
Tilikan 2 : ambivalensi terhadap penyakit.
Maksudnya seperti awalnya mengakui kalo dirinya sakit,
tapi akhirnya menyangkal
Contoh Pak, sekarang bapak dimana? Bapak dibawa
kesini kenapa?
Pasien menjawab: di RS, saya sakit kali ya dok? Ah tapi
ngga ah, saya sehat Dia kali tuh dok yang sakit.

Tilikan 3 : Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab


penyakitnya.
Contoh Pak, sekarang bapak dimana? Bapak dibawa
kesini kenapa?
Pasien menjawab: di RS, saya sakit karena abis digunaguna dok sama orang.

Tilikan 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan


namun tidak memahami penyakitnya
Tilikan 5 : menyadari penyakitnya dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan penyakitnya namun tidak
menerapkan dalam perilaku praktisnya.
Contoh tau dirinya sakit, tapi tidak mau berobat
Tilikan 6 (Sehat) : menyadari sepenuhnya tentang
situasi dirinya
Contoh tau dirinya sakit, dan pergi berobat
10. Reabilitas

Dapat dipercaya/ tidak


Pada umumnya pasien kejiwaan/psikotik dapat
dipercaya, kecuali pasien Hysteric, pasien Neurotik

Setelah melakukan wawancara terhadap pasien :


Dokter berbicara kembali dengan orang yang mengantar pasien tersebut, lalu menjelaskan kalau pasien mengalami
gangguan kejiwaan yang disebut dengan Skizofrenia. Jelaskan apa itu skizofrenia, dimulai dari definisi, penyebab, dan
juga gejala yang mungkin timbul pada penderita skizofrenia.
Definisi
Skizofrenia Paranoid merupakan gangguan psikotik yang dapat menyebabkan gangguan yang khas dalam berpikir
(delusi), persepsi (halusinasi), pembicaraan, emosi dan perilaku.
Keyakinan irasional bahwa dirinya seorang yang penting (delusi grandeur) atau isi pikiran yang menunjukkan
kecurigaan tanpa sebab yang jelas, seperti bahwa orang lain bermaksud buruk atau bermaksud mencelakainya. Para
penderita skizofrenia tipe paranoid secara mencolok tampak berbeda karena delusi dan halusinasinya, sementara
keterampilan kognitif dan afek mereka relatif utuh. Mereka pada umumnya tidak mengalami disorganisasi dalam
pembicaraan atau afek datar. Mereka biasanya memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan penderita tipe
skizofrenia lainnya, Durand, dkk (2007).
Etiologi
1. Genetik
2. Aktivitas neurotransmitter tidak seimbang
3. Kelainan otak

4. Faktor eksogen: lingkungan


Gejala
Gejala Primer
- gangguan proses pikir
- gangguan afek emosi
- gangguan kemauan
- gangguan psikomotor
Gejala Sekunder
a. Delusi
b. Halusinasi
c. Cara bicara/berfikir yang tidak teratur
d. Perilaku negatif
Kepribadian schizoid / skizotipal, ditandai sebagai pendiam, pasif, dan introvert, sehingga memiliki sedikit
teman.
Gangguan somatisasi

Setelah itu jelaskan pula penatalaksanaan, yakni bisa berupa farmakoterapi dan psikoterapi. Tujuan farmakoterapi
adalah untuk menenangkan pasien, setelah pasien tenang maka bisa diberikan psikoterapi.
Pasien skizofrenia (3A) harus di rujuk ke spesialis kejiwaan (Sesuai SKDI)
Jangan lupa untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien, agar selalu mendukung pasien selama
berlangsungnya terapi.
Kemungkinan penguji akan bertanya:
Laporkan status mental pasien, maka deskripsikan mulai dari poin 1 ( penampilan) sampai poin 10 (reabilitas).
Contoh : Seorang laki-laki sesuai dengan usianya berpenampilan rapi, santai, tidak ada tanda kecemasan. Dengan
kesadaran kompos mentis. Perilaku dan aktivitas psikomotornya terlihat tenang. Berbicara sedikit, dan mudah
dimengerti. Alam perasaan distim. Terdapat halusinasi auditorik, tidak ada ilusi, depersonalisasi dan derealisasi.
Sensorium dan kognitifnya baik. Bentuk pikir pasien realistik. Arus pikirnya lancar, dan isi pikirnya terdapat waham
kebesaran, waham aneh, serta waham kejaran. Pengendalian impuls terkendali. Daya nilai baik. RTA terganggu karena
adanya halusinasi dan waham. Tilikan 1. Realibiltas pasien dapat dipercaya.
Pedoman Diagnostik
1. Harus ada sedikitnya 1 gejala berikut ini yang amat jelas :
- Waham aneh mengenai isi pikir : thought echo, thought insertion/withdrawal, thought broadcasting.
- Waham aneh diri sendiri : delusion of control, delusion of influence, delusion of passivity, delusion
perception
- Halusinasi auditorik

Waham-waham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar atau sesuatu
yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama, politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan di atas
manusia biasa ( berkomunikasi dengan mahluk gaib, mampu mengendalikan cuaca,dsb)

2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus ada secara jelas:
- Halusinasi yang menetap dari pancaindera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang mengambang
maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide
berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu
atau berbulan-bulan terus-menerus.
- Arus pikiran terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat inkoherensi atau
pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme.
- Perilaku katatonik : gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, dan stupor.
- Gejala-gejala negatif: apatis, jarang bicara, respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, penarikan
diri, penurunan kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tsb bukan disebabkan oleh depresi atau
medikasi neuroleptika.
3. ONSET!!
Gejala-gejala diatas telah berlangsung selama kurun waktu 1 BULAN ATAU LEBIH
4. Harus ada perubahan konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek perilaku
pribadi
- Hilangnya minat
- Hidup tak bertujuan
- Tidak berbuat sesuatu
- Sikap larut dalam diri sendiri
- Penarikan diri secara sosial

Membuat Status Psikiatri


Dihadapkan seorang pasien laki-laki dewasa, usia 30 tahun, agama islam, suku sunda, buruh pabrik, anak ke-1 dari 2
bersaudara, menikah, ke poliklinik psikiatri dengan keluhan tidak mau mandi lebih dari 2 minggu, 2 bulan sebelumnya di
PHK. Setelah di PHK. 1 bulan terlihat diam, kadang berbicara sendiri, dan mondar mandir dirumahnya.
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis didapatkan : tidak mau mandi lebih dari 2 minggu, hendaya (+), di
PHK, halusinasi (+), waham (+), inkoheren, tilikan 1, RTA terganggu.
Tentukan diagnosis multiaksial
Aksis I

: F.20.0 Skizofrenia paranoid

Aksis II

: Tidak ada diagnosis (dr.Luana), Ciri kepribadian pramorbid (dr.Dwi)

Aksis III

: Tidak ada diagnosis

Aksis IV

: Stressor PHK

Aksis V

: GAF (Global Assesment of Functional)


50 : gejala berat (serious), disabilitas berat.

Diagnosa Banding
1. F.32.3 Episode depresif berat dengan gejala psikotik
2. F.25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresif
3. F.31.5 Gangguan afektif bipolar episode kini depresif berat dengan gejala psikotik

4. Epilepsi dan psikosis yang diinduksi oleh obat-obatan


5. F.22.8 Keadaan paranoid involusional
6. F.22.0 Paranoia
Penatalaksanaan
1. Farmakoterapi
Neuroleptika dengan dosis efektif rendah.
Antagonis reseptor dopamin
Untuk gejala positif ( gejala yang ditemukan pada penderita, tapi di orang normal tidak ada)
Contoh : waham, halusinasi, bicara kacau, perilaku tak terkendali
Contoh obat : Chlorpromazine (CPZ), Haloperidol.
Antagonis reseptor serotonin :
Untuk gejala negatif (gejala yang ditemukan pada orang normal, sedangkan pada penderita bisa ada bisa
tidak ada)
Contoh : afek tumpul, malas, penarikan diri, hipobulia, isi pikiran miskin
Contoh obat : risperidon (Risperdal), klozapin, olanzapin (Zyprexa), sertindol,
DOSIS :
Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu
Onset efek sekunder ( efek samping) : sekitar 2-6 jam
Waktu paruh : 12-14jam (pemberian obat 1-2x/hari)
Dosis pagi dan malam dapat berbeda untuk mengurangi dampak dari efek samping (dosis pagi
kecil, dosis malam lebih besar) sehingga tidak begitu mengganggu kualitas hidup pasien.
Sesudah gejala-gejala menghilang, maka dosis dipertahankan selama beberapa bulan lagi, jika serangan
itu baru yang pertama kali.
Jika serangan skizofrenia itu sudah lebih dari satu kali, maka sesudah gejala-gejala mereda, obat diberi
terus selama satu atau dua tahun.
Penggunaan obat anti-psikosis jangka panjang secara periodik harus dilakukan pemeriksaan
laboratorium : darah rutin, urin lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal,.
ESO Anti-psikosis :
Sedasi dan inhibisi psikomotor (mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif menurun).
Gangguan otonom ( hipotensi, antikolonergik: mulut kering, gang.miksi dan defekasi, mata kabur,
hidung tersumbat, TIO meningkat, gang.irama jantung)
Gangguan ekstrapiramidal : distonia akut, akathisia, sindrom parkinson: tremor, rigiditas,
bradikinesia.
Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynecomastia), metabolic (jaundice), hematologik
(agranulocytosis).
Edukasi
1. Lakukan pengobatan secara tuntas
2. Berikan dukungan untuk kesembuhan pasien
3. Jangan menyakiti hati pasien, karena dapat berpengaruh atau bahkan memperparah keadaan psikologis
pasien.

Anda mungkin juga menyukai