Anda di halaman 1dari 13

Diskusi Kasus

DERMATITIS KONTAK IRITAN

Oleh:
Syena Damara Riza Gustam,S.Ked
04084821517083

Pembimbing:
Dr. Inda Astri Aryani,SpKK

BAGIAN / DEPARTEMEN DERMATOLOGI DAN VENEREOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA/
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2015

HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus
Judul
Dermatitis Kontak Iritan
Oleh:
Syena Damara Riza Gustam, S.Ked
Pembimbing:
Dr. Inda Astri Aryani, SpKK

Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior
di Bagian Dermatologi dan Venereologi Rumah Sakit Umum Pusat Dr.Mohammad
Hoesin Palembang periode 2 November 2015 5 Desember 2015.

Palembang,

November 2015
Pembimbing,

Dr. Inda Astri Aryani, SpKK

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul Dermatitis Kontak
Iritan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Inda Astri Aryani, SpKK selaku
pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pengerjaan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun. Akhir kata,
semoga diskusi kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Palembang,

November 2015

Penulis

STATUS PASIEN
I. Identifikasi
Nama

: Ny.W

Umur

: 55 tahun

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Menikah

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Pembantu Rumah Tangga

Suku

: Palembang

Alamat

: Jl. Pasundan No.110

Tanggal Kunjungan

: 12 November 2015

No. Rekam Medik

: 922128

Kunjungan

: Pertama

II. Anamnesis (Autoanamnesis kunjungan pertama pada senin 12 November


2015, pukul 11.00 WIB)
Keluhan Utama:
Timbul lecet disertai keropeng pada punggung tangan kiri yang semakin meluas sejak
1 pekan yang lalu.
Keluhan Tambahan :
Nyeri
Riwayat Perjalanan Penyakit
Kisaran 1 bulan yang lalu, pasien mengeluh timbul sebuah bercak merah
sebesar koin 100 rupiah dan terasa gatal di punggung kirinya setelah mencuci pakaian
menggunakan deterjen, Pasien tidak berobat.
Kisaran 3 pekan yang lalu, pasien mengeluh bercak merah yang meluas ke
lengan kiri, terasa panas seperti terbakar, kulit menjadi kering dan terasa gatal. Pasien
berobat ke bidan dan disuntikkan obat ke tangan kirinya lalu diberikan salep untuk
rasa gatalnya yang digunakan 2 kali sehari selama 1 minggu (Pasien tidak tahu nama
obatnya). Keluhan gatal berkurang.

Kisaran 2 pekan yang lalu, pasien kembali mengeluh bercak merah menyebar
ke tangan kanan, kulit semakin kering dan terasa panas seperti terbakar pada kedua
tangan. Pasien lalu mengoleskan balsam ke tangan kirinya. Pasien tidak berobat.
Kisaran 1 pekan

yang lalu, pasien mengeluh timbul luka lecet diseetai

keropeng pada punggung tangan kirinya, bercak merah masih ada, kulit semakin
kering, gatal, terdapat bintil berisi nanah, bengkak, nyeri, panas, rasa seperti terbakar,
dan ada bekas cairan yang mengering. Pasien kemudian berobat ke poliklinik
Dermatologi dan Venereologi RSMH Palembang.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat timbul luka lecet disertai keropeng pada tangan atau tungkai setelah
mencuci sebelumnya disangkal
- Riwayat timbul bercak merah dan gatal setelah kontak dengan deterjen
sebelumnya disangkal
- Riwayat timbul bercak merah dan gatal setelah konsumsi makanan tertentu
disangkal
- Riwayat sering bersin pagi hari disangkal
- Riwayat sesak nafas disertai mengi disangkal
- Riwayat mata merah yang berulang bila terkena debu disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
-

Riwayat timbul luka lecet disertai keropeng pada tangan atau tungkai setelah
mencuci pada keluarga disangkal

Riwayat timbul bercak merah dan gatal setelah kontak dengan deterjen pada
keluarga disangkal

Riwayat timbul bercak merah dan gatal setelah konsumsi makanan tertentu
pada keluarga disangkal

Riwayat menderita sesak nafas yang disertai mengi pada keluarga disangkal.

Riwayat sesak nafas disertai mengi pada keluarga disangkal

Riwayat Higiene
- Pasien mandi dua kali sehari dengan air PAM dan memakai sabun mandi
- Pasien mengganti baju setiap setelah mandi.
Kesan: Higienitas baik

Riwayat Sosial Ekonomi


-

Pasien bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang sehari-hari mencuci baju
dan mencuci peralatan rumah tangga sejak 3 tahun yang lalu. 2 bulan terakhir
pasien bekerja di tempat baru dan mengaku deterjen yang di pakai selalu
berubah-ubah.
Kesan : sosial ekonomi menengah ke bawah

III. Pemeriksaan Fisik (tanggal 12 November 2015, pukul 11.00 WIB)


Status Generalis

Keadaan umum

: tampak sakit ringan

Kesadaran

: kompos mentis

Tekanan darah

Nadi

: 86 x/m

Pernapasan

: 20 x/m

Temperatur

: 36,7 oC

Berat badan

: 51 kg

Tinggi badan

: 157 cm

IMT

: 20,69

Status Gizi

: normoweight

: 120/80 mmHg

Keadaan Spesifik
Kepala
Mata

: konjungtiva palpebra tidak anemis, sklera tidak


ikterik, tidak ada lipatan Dennie-Morgan, tidak ada
orbital darkening.

Hidung

: tidak ada sekret, tidak ada deviasi septum

Telinga

: tidak ada sekret

Mulut

: tidak ada Cheilitis, tidak ada stomatitis

Tenggorokan

: faring tidak hiperemis, tonsil T1/T1

Leher

: tidak ada lipatan leher anterior, JVP (5-2) CmH2O

Thoraks

: bentuk dada simetris, sela iga tidak melebar, retraksi


dinding dada tidak ada

Jantung

: HR=86x/menit, murmur tidak ada, gallop tidak ada

Paru-paru

: vesikuler normal, tidak ada ronkhi, tidak ada wheezing

Abdomen

: datar, lemas, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak
teraba, bising usus dalam batas normal

Ekstremitas

: ada edema pada palmar sinistra

Kelenjar Getah Bening

: pada inspeksi dan palpasi tidak ada pembesaran dan


nyeri tekan pada kelenjar getah bening regio axilla

Status Dermatologikus

Regio dorsum manus, antebrachii sinistra

Patch eritem-hiperpigmentasi, difus, tepi ireguler

fisura, erosi ekskoriasi, multipel

pustula, multipel, miliar, diskret

krusta merah kehitaman,sulit dilepaskan

edema, pitting, eritem, nyeri tekan


A)

B)

C)

Gambar 1. Regio dorsum manus.sinistra A) Erosi B) Fisura, Pustula C) Ekskoriasi, Krusta

Regio dorsum manus dextra

patch eritem, multipel, numular-plakat

erosi, milier, bulat, ireguler

Gambar 3. Regio dorsum manus dextra A) patch eritem, erosi

IV. Pemeriksaan Penunjang


Dilakukan pemeriksaan kulit dengan spesimen pus pada regio dorsum manus
sinistra dengan pemeriksaan gram didapatkan coccus Gram positif

Gambar 1. Pewarnaan gram

V. Resume
Perempuan, 55 tahun, datang dengan keluhan timbul lecet disertai keropeng
pada punggung tangan kiri yang semakin meluas sejak 1 pekan yang lalu. Kisaran 1
bulan yang lalu, timbul sebuah bercak merah sebesar koin Rp 100,- di punggung
tangan kirinya dan terasa gatal. Kisaran 3 pekan yang lalu, bercak merah meluas ke
lengan kiri dan terasa gatal, terasa panas seperti terbakar, dan kulit menjadi kering.
Kemudian tangan kirinya disuntikkan obat dan diberi salep untuk gatalnya yang
digunakan 2 kali sehari selama 1 minggu (pasien lupa nama obatnya). Keluhan gatal
berkurang. Kisaran 2 pekan yang lalu. bercak merah menyebar ke tangan kanan, kulit
semakin kering dan terasa panas seperti terbakar pada kedua tangan. Pasien
mengoleskan balsam ke tangan kirinya. Kisaran 1 pekan yang lalu, timbul luka lecet
disertai keropeng pada punggung tangan kirinya, bercak merah, kulit semakin kering,
timbul bintil berisi nanah, terasa panas, rasa seperti terbakar, nyeri ,dan ada bekas
cairan yang mengering. Pada bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang mencuci
pakaian sejak 3 tahun yang lalu. Dilakukan pemeriksaan Gram, didapatkan coccus
Gram positif.

VI. Diagnosis Banding


-

Dermatitis kontak iritan ec susp deterjen + infeksi sekunder

Dermatitis kontak alergika ec susp deterjen + infeksi sekunder

Dermatitis atopi + infeksi skunder

VII. Diagnosis Kerja


Dermatitis kontak iritan ec susp deterjen + infeksi sekunder
VIII. Pemeriksaan Anjuran
-

Pemeriksaan laboratorium (darah rutin)

Patch test

Pemeriksaan IgE

IX. Penatalaksanaan
Umum :
-

Menjelaskan kepada penderita dan keluarga penderita bahwa penyakitnya


merupakan penyakit yang berhubungan dengan kontak terhadap iritan.

Mengedukasi pasien untuk menghindari penyebab iritan.

Menjelaskan kepada cara mengaplikasikan dan konsumsi obat.

Mengedukasi pasien agar tidak menggaruk lesi

Menjelaskan kepada pasien untuk kontrol kembali 2 minggu kemudia atau


bila keluhan semakin bertambah berat.

Khusus:
Topikal
- Kompres dengan larutan NaCl 0,9% 2 x sehari selama 30 menit pada lesi
- Krim asam fusidat 2% 2 kali sehari di tepi lesi
- Salep Betametason dipropionat 0.05% 2 kali sehari di tepi lesi
Sistemik
-Tablet Cetirizine 1 x 10 mg/hari/oral

X. Prognosis
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad functionam

: bonam

Quo ad sanationam

: dubia ad bonam

XI. DISKUSI KASUS


1. Apakah dermatitis kontak iritan pada pasien ini bersifat akut atau kronik?
Penyebab dari dermatitis kontak iritan (DKI) pada pasien ini adanya
kontak berulang-ulang dengan iritan lemah Bahan iritan yang paling banyak
yaitu termasuk sabun, deterjen, surfaktan, bahan pelarut organik dan minyak.
Reaksi tidak langsung timbul setelah terpapar iritan, tetapi baru akan timbul
setelah terpapar beberapa hari, bulan, atau bertahun-tahun. Gambaran klinis
berupa lesi yang terlokalisasi, gatal, nyeri, eritem, hiperkeratosis, likenifikasi.
Bila kontak terus berlangsung akhirnya kulit dapat terbentuk fisura. DKI yang
seperti ini disebut juga DKI kumulatif atau DKI kronik. Kerusakan pada DKI
kumulatif ini, reaksi terjadi setelah pajanan berulang yang menyebabkan
kerusakan yang lambat pada membran sel dan merusak barrier kulit.1,2

Gambar. Perbandingan jarak paparan bahan iritan


Pada pasien ini, terdapat riwayat pekerjaan sebagai pembantu rumah
tangga selama 3 tahun, dimana selalu terpapar dengan deterjen setiap harinya.
Lesi baru timbul setelah bertahun-tahun dan telah terjadi kontak berulang.
Riwayat perjalanan penyakit yang seperti ini merupakan perjalanan penyakit
kronik, hanya saja baru timbul reaksi setelah terpapar bertahun-tahun.1,2
2. Apakah pemeriksaan biopsi masih diperlukan pada pasien ini?

Tidak perlu, karena diagnosis sudah dapat ditegakkan memalui


anamnesis, pemeriksan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

3. Antibiotik sistemik apakah yang dapat diberikan pada pasien ini?


Antibiotik yang tepat digunakan pada pasien ini adalah antibiotik
golongan makrolid, karena golongan makrolid terutama sangat aktif terhadap
bakteri Gram positif seperti stafilokokus dan streptokokus. Antibiotik
makrolid utama adalah eritromisin dan derivatnya yaitu azitromisin dan
klaritromisin. Cara kerja nya yaitu berikatan dengan ribosom dan menghambat
sintesis protein. Dosis penggunaan dari Eritromisin yaitu 1 2 gram/ hari
dibagi dalam dua dosis. 3
Dapat dilihat dari hasil pewarnaan Gram yang diambil dari spesimen
pus pada regio dorsum manus sinistra pasien, didapatkan hasil berupa
ditemukannya bakteri Gram positif berbentuk kokus. Karena itu pada pasien
ini dapat diberikan antibiotik Eritromisin dengan dosis 1 - 2 g/ hari dibagi
dalam dua dosis.

DAFTAR PUSTAKA
Amado A, Sood A, Taylor JS. Irritan Contact Dermatitis. Fitzpatrick Dermatology. 8th
ed. United States. 2012; 48: 956-70
Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Dermatitis. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FK
UI. Jakarta. 2013; 16: 131-4
Breathnach SM, Smith CH , Chalmers RJG. Rooks Textbook of Dermatology. 8th ed.
Systemic Therapy. London. 2010; 74 (1): 3930-6

Anda mungkin juga menyukai