Anda di halaman 1dari 31

PRESENTASI KASUS

FURUNCULOSIS
Wiwiek Librani Soerye
110.2012.309
Pembimbing :
dr. Rudiarto Sutarman, Sp. KK

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. N

Umur

: 2 tahun 8 bulan

Jenis Kelamin : Perempuan


Alamat : Pekerjaan : Pendidikan : Agama : Islam
Status : Belum Menikah

ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Bisul yang terasa gatal dan perih di wajah,
daun telinga, kulit kepala, dan sekitar paha
dalam sejak 4 hari yang lalu.

KELUHAN TAMBAHAN
Pasien tidak mengatakan adanya keluhan lain.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

- 1 minggu yang lalu pasien mengeluhkan terdapat


bisul di daun telinga sebelah kiri yang terasa
gatal dan perih. Ibu pasien mengatakan bisul itu
di garuk oleh pasien dan pecah mengeluarkan
darah bercampur nanah.

- 4 hari yang lalu ibu pasien mengatakan bisul


meyebar ke wajah, kulit kepala, dan sekitar paha
dalam.

- Ibu pasien mengaku bahwa pasien sering bermain


tanah atau pasir bersama teman-temannya.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran

: Composmentis

Tanda Vital : tidak dilakukan pemeriksaan


Status Generalis
Berat badan : 15 kg
Kepala

: nodus eritematosa (+) dengan pustul di tengahnya

Leher

: Pembesaran KGB (+)

Thoraks : tidak dilakukan pemeriksaan


Abdomen

: tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas : tidak dilakukan pemeriksaan

STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi : regio Facialis
Efloresensi : krusta, eritematosa, batas
tidak jelas

Lokasi : regio Auricular sinistra


Efloresensi : krusta, eritematosa, batas
tidak jelas

Lokasi : regio Capitis


Efloresensi : nodus eritematosa dengan
pustul di tengahnya, batas tegas

Lokasi : regio Femoralis posterior sinistra


Efloresensi : krusta, eritematosa, batas
tidak jelas, nodus eritematosa
pustul di tengahnya, batas jelas

dengan

DIAGNOSIS BANDING

FURUNCULOSIS
HIDRADENITIS
SUPURATIVA
FOLIKULITIS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
Anjuran :
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Histologi
Pewarnaan Gram

DIAGNOSIS KERJA

FURUNCULOSIS

PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA

Topikal
Mupirocin ung 2% 3xoles sehari

Sistemik
Cefixime syr 2xsehari sendok obat
NON-MEDIKAMENTOSA

Jaga kebersihan tubuh


Menghindari garukan, gesekan, dan tekanan
terhadap kulit

PROGNOSIS

Quo ad vitam

: ad bonam

Quo ad functionam

: ad bonam

Quo ad sanactionam

: ad bonam

Quo ad komestikum

: ad bonam

Tinjauan Pustaka

FURUNCULOSIS

DEFINISI
Suatu penyakit infeksi akut pada folikel
rambut dan sekitarnya, bulat, nyeri, berbatas
tegas yang berakhir dengan supurasi di
tengah. Jika lebih dari satu disebut
furunculosis.

EPIDEMIOLOGI
Jarang

ditemukan pada anak didaerah


beriklim sedang kecuali terdapat riwayat
atopi

Anak laki-laki > anak perempuan


Sering terjadi pada kulit yang

sering
mengalami gesekan, tekanan dan iritasi lokal
atau pada daerah yang lembab

ETIOLOGI
Staphylococcus aureus
Bakteri gram positif
Berbentuk bulat (coccus)
Diameter 0,5-1,5 um
Susunan bergerombol seperti anggur

FAKTOR PREDISPOSISI
Peminum alkohol
Malnutrisi
Gangguan fungsi neutrofil
Diabetes
Dermatitis atopi
Higiene yang buruk
Tekanan dari celana yang sempit

PATOGENESIS
Staphylococcus aureus masuk melalui luka, goresan,
robekan dan iritasi pada kulit berkolonisasi di
jaringan kulit pengerahan sel PMN ke tempat masuk
kuman tersebut untuk melawan infeksi yang terjadi.
Sel PMN di tarik ke tempat infeksi oleh komponen
bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan
dan sitokin TNF (tumor necrosis factor) dan interleukin
(IL) 1 dan 6 yang dikeluarkan oleh sel endotel dan
makrofag yang teraktivasi. Hal tersebut menimbulkan
inflamasi dan pada akhirnya membentuk pus yang
terdiri dari sel darah putih, bakteri dan sel kulit yang
mati.

GEJALA KLINIS
Nodus eritematosa berbentuk kerucut, terdapat
pustul di tengahnya melunak abses yang
berisi pus dan jaringan nekrotik pecah
fistel.
Tonjolan yang nyeri
Permukaan halus
Berbentuk kubah
Berwarna merah
Demam
Malaise

DIAGNOSIS BANDING
Furunkulosis

Hidradenitis
Supurativa

Folikulitis

Penyebab
& Faktor
Predispos
isi

Staphylococcus
aureus, malnutrisi,
alkohol, diaebetes,
dermatitis atopi,
higiene yang buruk,
tekanan dari celana
yang sempit

Staphylococcus
aureus dan
Staphylococcuscoagulase-negatif,
faktor genetik,
obesitas, merokok

Staphylococcus
aureus, gesekan
pada kulit akibat
pakaian yang ketat,
keringat berlebihan,
penggunaan steroid
oles pada wajah,
kulit yang panas dan
lembab

Lokasi

Area tubuh yang


berambut, tempat
yang mengalami
banyak gesekan,
berkeringat, seperti
wajah, leher, ketiak,
punggung, paha dan
bokong

Aksila, lipat paha,


pantat, bokong,
sekitar kemaluan,
dada, kulit kepala,
dibawah payudara

Kulit kepala, dagu,


aksila,
kumis/janggut, bibir
atas, bokong,
ekstremitas

Lesi

Nodul eritematous,

Nodus, abses, fistel,

Papul/pustul

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

PENATALAKSANAAN
Evaluasi penyebab yang mendasari dengan teliti
Faktor-faktor predisposisi : paparan zat industri
(zat kimia, minyak), higiene yang buruk, obesitas,
hiperhidrosis, tekanan dari celana yang sempit atau
sabuk pengaman

Sumber kontak Staphylococcus : infeksi piogenik


dalam keluarga, olahraga kontak seperti gulat,
autoinokulasi

Staphylococcus aureus dari hidung : tempat


dimana penyebaran organisme ke tempat tubuh
yang lain terjadi

Perawatan kulit secara umum : tujuannya


mengurangi jumlah S. Aureus pada kulit. Sabun
antimikrobial yang mengandung povidone iodine
atau benzoyl peroxide atau klorheksidin 4% dapat
digunakan
untuk
mengurangi
kolonisasi
stafilokokus pada kulit. Handuk harus digunakan
terpisah dan dicuci dengan air panas.

Jenis pakaian : pakaian yang menyerap keringat,


ringan dan longgar. Pakaian secara terpisah dicuci
dengan air hangat dan diganti setiap hari

Pertimbangan umum : beberapa pasien tetap


memiliki siklus lesi rekuren. Liburan selama
beberapa minggu di daerah yang beriklim sejuk
atau kering, istirahat dan menyisihkan waktu untuk
melakukan program perawatan kulit.

Langkah-langkah eliminasi S. Aureus (yang


peka methicillin maupun yang resisten methicillin)
dari hidung (dan kulit) :

- penggunaan salep lokal pada vestibulum nasalis


mengurangi S.aureus pada hidung dan secara
sekunder mengurangi sekelompok organisme pada
kulit,
sebuah
proses
yang
menyebabkan
furunkulosis rekuren. Pemakaian secara intranasal
dari salep mupirocin calcium 2% selama 5 hari
dapat mengeliminasi S.areus pada hidung sekitar
70%.

- Antibiotik oral (misalnya rifampisin 600 mg tiap


hari selama 10 hari) efektif dalam mengeradikasi S.
Aureus untuk kebanyakan nasal carier selama
periode lebih dari 12 minggu.

PROGNOSIS

Umumnya prognosis penyakit baik selama


penderita mendapatkan penanganan yang
adekuat dan faktor penyebab dapat
dihilangkan.

DAFTAR PUSTAKA
Djuanda

A,
Hamzah
M,
Aisah
S.
Furunkel/Karbunkel. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Edisi ke-6. Jakarta: FKUI; 2010.p.60.

Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS,


Leffell DJ, Wolpp K. Furuncles and Carbuncles.
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine
Vol 1st. 8th Ed. New York: McGrawHill;
2012.p.3036-9.

Anda mungkin juga menyukai