Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA KELAINAN GINJAL

Dr. Sri Hastuti M.kes

1. Glomerulonephritis akut
Defenisi : kelainan pada glomerulus (jejas/inflamasi), ditandai dengan kumpulan/ sindrom hematuria,hipertensi,edema & berbagai derajat insufisiensi ginjal * usia 5 15 th (2% pada usia <2th) * janis kelamin terutama laki-laki Penyebab : Infeksi streptokokos Toxin Allergens

Hasil laboratorium darah : 1. Titer ASTO meningkat 2. Kadar komplemen ( C3) turun 3. Kadar ureum kreatinin meningkat 4. LED cepat 5. Lekositosis 6. Anemia normokrom normositik 7. Kadar Albumin plasma menurun
Tingkat kesembuhan 95%, 2 s/d 5 % berakhir dengan kematian Pada fase penyembuhan : silinder & proteinuria menghilang, : hematuria mikroskopik masih ada

Diagnosis : 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan fisik 3. Laboratorium 4. Radiologi

Diagnosis banding : 1. Hematuria idiopatik 2. Nefropati IgA 3. GNK eksaserbasi akut 4. Nefritis herediter 5. SLE 6. Henoch-Schonlein Purpura

Hasil urinalisis :
Hematuria (gross) Proteinuria (<1g/dl) Bj meningkat Pemeriksaan darah samar positif Silinder : eritrosit, granula dan lilin Sedimen : - jumlah eritrosit, leokosit, epithel tubulus renal meningkat

2. Glomerulonephritis kronik
Penyebab : Kelanjutan kerusakan dari glomerulus Berkaitan dengan kerusakan fungsi ginjal Proses stadium akhir dari penyakit ginjal Hasil laboratorium : Hematuria Proteinuria (>2,5 g/dl) Pemeriksaan darah samar positif Sedimen : - jumlah eritrosit, lekosit, epithel ginjal meningkat

Silinder : - Granular, lilin (dalam ukuran besar)

Tes fungsi ginjal : tanda2 kegagalan

pos, CC, CU,PSP


abnormal

Lab darah

: Anemia normositik
normokrom/aplastik

Kadar C3 pada GNA membaik +/- 6 sd 8 minggu sdg pada GNC lebih lama Hematuria mikroskopik bertahan sampai 12 bulan ASTO positif pada 80-90% kasus GNA yang didului faringitis, < 50 % pada kasus infeksi kulit ! Pada anak-normal ASTO ditemukan 16 18 % ! Kadar Hb juga menurun krn hemodilusi

PENTING :

3. Nephrotik syndrom
Penyebab : Kenaikan permeabilitas membran basalis sehingga protein yang mempunyai BM yang besar dan lemak dapat melewatinya. Hasil laboratorium : . Volume normal/berkurang dgn bj normal Warna urin keruh pekat Proteinuria (>3,5g/dl) Mengandung sedikit darah Sedimen : Peningkatan lekosit, oval fatbodies, lemak bebas, epithel ginjal Silinder : lemak, lilin (dalam ukuran besar)

Hasil laboratorium darah: 1. Hipoalbuminemia 2. Ratio alb/glob terbalik 3. Kolesterol darah sangat tinggi 4. Ureum dan NPN dalam batas normal

Semua hsl lab darah dan urin tergantung berat/ringannya peny

4. Tubular nekrosis akut


Penyebab: Kerusakan tubulus renal yang berhubungan dengan syok, toxin, obat-obatan dan logam berat. Oliguria Hasil Urin keruh ringan laboratorium Protein < 1g/dl Tes darah samar positif Mikroskopik hematuria Sedimen : Kenaikan eritrosit, lekosit, epithel ginjal Silinder : hyalin,granular, lilin

5. Cystitis
Penyebab :

Infeksi kandung kemih yang terutama disebabkan oleh E coli (85%)


Hasil laboratorium : Urin keruh berbau busuk Protein < 0,5 g/dl

Terdapat sedikit kandungan darah


Nitrit posotif Lekosit esterase positif

Sedimen : kenaikan lekosit, bakteri, eritrosit, epithel transitional

6. Pyelonephritis akut
Penyebab : Infeksi pada ginjal atau pelvis oleh mikroorganisme Hasil laboratorium : Lekositosis ringan Tes fungsi ginjal normal * Urin sangat keruh dan berbau busuk * Sedimen : kenaikan sel lekosit, bakteri, epithel * Silinder : lekosit, granular, kadang-kadang silinder lilin

7. Pyelonephritis kronik
Penyebab : Kerusakan permanen dari jaringan ginjal Hasil laboratorium : Polyuria, nokturia Urin keruh Protein < 2,5g/dl Nitrit positif Lekosit esterase positif Sedimen : kenaikan lekosit Silinder : granular, lilin (besar-besar)

8. Intertitialis Nephritis akut


Penyebab : Imflamasi intertitialis renal karena keracunan obat-obatan atau reaksi alergi.

Hasil laboratorium: Protein <1g/dl Darah positif Sedimen : lekosit, eritrosit, eosinofil, ephitel Silinder : kenaikan silinder bergranula dan hyalin

9. BATU GINJAL
Ditemukan pada : * Pelvis ginjal * Ureter * Vesica urinaria Bentuk & ukuran : * Bervariasi

Laboratorium : (sedimen urin)


Kristal ( tidak specifik) Eritrosit meningkat ( saat batu bergeser ) Lekosit Analisa batu : = Calcium oksalat/ phosphat ( 75%) = Magnesium amonium phospat = Asam urat = Cystnine

10.GAGAL GINJAL 1. Akut.


fungsi homeostatik ginjal gagal GFR <50% Penyebab : * kegagalan sirkulasi akut * iskemia ginjal
Terbagi menjadi : prerenal(vol plasma turun, racun), renal (GNA, SN, SLE, PNA, MM), posrenal (obstruksi traktus urinarius)

Hasil laboratorium :
(sesuai dengan fase ) 1. Ureum- kreatinin darah meningkat nyata 2. Fase oligurik/anurik
Tingkat kesembuhan 60%, pada fase penyembuhan terjadi kenaikan volume urin 2-3X, fungsi ginjal kembali normal

2. Kronik
mengenai kedua ginjal, bersifat irreversibel Penyebab : * GNK * Toxik * DM, hipertensi * Nephrititis intertitial * Herediter (polikistik0 * Kolagen (SLE,skleroderma) * Obstruksi

1. Hematologi : anemia normositiknormokrom, lekopenia, trombositopenia, jml retikulosit menurun,burr sel, fragmentosit 2. Hemostasis : waktu perdarahan memanjang 3. Kimia : hipoalbuminemia, hiponatremia, hiperkalemia, hipokalsemia, hiperpospatemia, asidosis metabolik 4. Urinalisa : GFR<, CC<25 cc/menit,vol< proteinuria, hematuria, silinder hialin dan granula

Anda mungkin juga menyukai