TUGAS PRESENTASI:
Upaya Penyehatan
Kedatangan &
Keberangkatan Kapal
PENDAHULUAN
1)
Elemen
pengawasan
dari
international
border:
Quarantine,
Imigration,
Custome
2) Kedudukan : Permenkes no :
356 Thn. 2008 UPT = Berada
dibawah
dan
bertanggung
jawab langsung kepada Dirjen
PP & PL
3) Kewenangan
KKP
dalam
Tindakan Penyehatan
Isolasi
Isolation adalah pemisahan orang
sakit atau orang yang terkontaminasi
kuman penyakit atau pemisahan
bagasi, peti kemas, alat angkut,
barang, atau paket pos yang
terpapar kuman penyakit dari
orang/barang lainnya sedemikian
rupa untuk mencegah penyebaran
penyakit atau kontaminasi.
Tindakan Isolasi :
Pemeriksaan awak kapal dan
penumpang
Para penderita di turunkan, di
isolasikan dan di rawat pada rumah
sakit yang telah ditunjuk.
Karantina
Quarantine (karantina) adalah pembatasan kegiatan
dan/atau pemisahan seseorang tersangka (suspek)
yang tidak sakit atau barang, petikemas, alat angkut,
atau barang yang tersangka (suspek) dari orang/
barang lain, sedemikian rupa untuk mencegah
kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi
Tindakan Karantina menurut UU no. 1 Tahun
1962 pasal 1:
Tindakan tindakan terhadap kapal beserta isinya dan
daerah pelabuhan untuk mencegah penjangkitan dan
penjalaran penyakit karatina
Suatu
pelabuhan
daerah
wilayah
indonesia
ditetapkan terjangkit penyakit karantina, bila di
pelabuhan daerah wilayah itu terdapat :
a) Seorang penderita penyakit karantina yang bukan
berasal dari luar pelabuhan atau daerah wilayah itu
b) Tikus berpenyakit PES di daratan atau di kapal
yang termasuk perlengkapan pelabuhan
c) Binatang binatang yang bertulang pungggung
yang mengandung virus penyakit demam kuning
yang aktif
d) Wabah tifus bercak wabahi atau demam balik balik
Desinseksi
Disinsection
(hapus
serangga)
adalah
prosedur
untuk
mengendalikan
atau
membunuh
serangga yang membawa penyakit
pada manusia, yang terdapat dalam
bagasi,
kargo,
petikemas,
alat
angkut, barang dan paket pos;
Desinfeksi
Disinfection (hapus hama) adalah
prosedur untuk menghilangkan
kuman penyakit pada permukaan
tubuh manusia atau hewan, pada
bagasi, kargo, petikemas, alat
angkut, barang dan paket pos,
dengan menggunakan bahan kimia
atau bahan fisika;
ADMINISTRATIF
Kapal/Pesawat
uar negeri terjangkit
Hasil pemeriksaan
Ada serangga
PELAKSANAAN
1.Superintendent/supervisor
/pelaksana
BUS
Nakhoda/kapten
2.Handsprayer/mistblower/U
LV electric
3.Bahan
KAPAL
DESINSEKSI
ermintaan nakhoda/
ilot/pemilik
BUS
PESAWAT
DC
SERTIFIKA
SI
RDC/NON-RDC
PELAKSANAAN
1. Residual Desinsection
- Permethrin 2%, 8 minggu
Tidak
terbang,
pemeliharaan
2. Pre Embarcation Spraying
- knock down, crew terlatih
- persiapan keberangkatan
3. Block Away Desinsection
- knock down,aerosol
dispenser
siap
meninggalkan
landasan
DESINFEKSI
UPAYA
YG DILAKUKAN
UNTUK MEMBEBASKAN
ALAT
ANGKUT
DARI
KONTAMINAN BIOLOGI
(VIRUS,BAKTERI
DAN
PROTOZOA)
Fumigasi / Deratisasi
Deratting (hapus tikus) adalah
prosedur untuk memberantas atau
membunuh binatang mengerat/tikus
yang terdapat didalam bagasi, kargo,
petikemas, alat angkut, ruangan,
barang dan paket pos di pelabuhan
masuk;
ADMINISTRATIF
Hasil pemeriksaan
Ada tikus
FUMIGASI
Permintaan nakhoda
pemilik
BUS
PELAKSANAAN
1.Superintendent/supervisor/fu
migator BUSNakhoda
2.Penggunaan
APD
(masker,sarung tangan,canester,
sepatu boot, pakaian kerja
3.Bahan metil bromide,HCN
4.Pelepasan gas (waktu 2 jam,
jumlah fumigan 2 4 gr/m3
5.Pembebasan
gas
(jam,
hidupkan
blower,
detector
gas/konsentrasi gas,
6.Finishing (bersihkan bekas
tempel, tikus mati, pernyataan,
bendera VE di turunkan,.SSCC
KAPAL
SERTIFIK
ASI
Fumigant
HCN
Nilai
10
ppm
mg/M3
atau
ppm
mata
agak
merah
100
ppm
merah
kecoklatan
2
CH3Br
15
ppm
mg/M3
atau
SO4
CONTOH PERALATAN
EMBER
Dekontaminasi
Decontamination adalah prosedur
untuk menghilangkan kuman
penyakit atau bahan beracun pada
permukaan tubuh manusia atau
hewan atau pada suatu produk yang
akan dikonsumsi atau pada benda
mati lainnya, termasuk alat angkut,
yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan masyarakat;
Algoritma
Permohonan
Nahkoda
Melalui
Agent/Owner
Permohonan dan
MDH Sementara
Analisis
Yes
Kapal
dari
Pelabuha
n Dalam
Negeri
Terjangkit
No
Kapal
dari
Pelabuha
n Luar
Negeri
Sehat
dan atau
Terjangkit
Zona Quarantine
Kapal
dari
Pelabuha
n Luar
Negeri
Terjangkit
Kapal
dari
Pelabuha
n Luar
Negeri
Sehat
Sandar di
Dermaga
Pemeriksaan Dokumen,
Faktor Resiko Kesehatan,
ABK/Penumpang, Obat
dan Alata Kesehatan
Ada Masalah
Certificate of
Pratique
Restricted Pratique
Tindakan
Tidak Ada
Masalah
Certificate of
Pratique Free
Pratique
Permohon
an OC
Keberangkatan Kapal
Luar Negeri
Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal
Dalam Negeri
ALGORITMA
Permohonan Nahkoda
Melalui Agen Kapal
KKP
Pemeriksaan
Dokumen dan
Faktor Resiko
Dokumen Tidak
Lengkap dan
Tidak Berlaku
Tetapi Tidak Ada
Faktor Resiko
Dokumen
Lengkap dan
Berlaku, dan
Tidak Ada
Faktor Resiko
Keberangkatan
dan
Penundaan
Melengk
api
Dokume
n
Dokumen
Lengkap dan
Berlaku Tetapi
Ada Faktor Resiko
Tindaka
n
Penyimpa
nan
Dokumen
Berangkat
PHQC
Tatalaksana PHEIC
(Public Health Emergency of International
Concern)
Kolera
Kolera
Penyakit menular pada saluran
pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri Vibrio cholerae.
Gejala utama :
Buang air besar cair, berwarna putih
seperti air cucian beras.
Kolera
Treatment :
Rehidrasi (Oral atau Intravena)
Antibiotik (untuk kasus sedang berat)
tidak direkomendasikan diberi
sebagai profilaksis)
PES (plague/sampar)
Penyakit infeksi yang disebabkan
oleh pinjal/kutu tikus Xenopsylla
cheopis (bakterinya: Pasteurella
pestis).
Bubonic plague / pes kelenjar
Pneumonial plague / pes paru
Meningeal plague
Septikemia plague
PES (plague/sampar)
Gejala :
Demam (bisa tinggi), dengan gejala
dominan sesak nafas dan batuk;
Nadi cepat, sakit kepala, penurunan
kesadaran.
Treatment :
Istirahat (Isolasi pada kasus Pneumonial
Plague)
MM : Streptomisin IM 30mg/kgBB/hari
Tetrasiklin IM 30mg/kgBB (terapi lanjutan)
Ebola
Sejenis penyakit mematikan disebabkan
oleh keluarga dari virus filoviridae
Gejala :
- nyeri otot, nyeri kepala, demam tinggi
- hari ke 3 timbul nyeri dada, batuk,
sesak, diare, muntah, nyeri sendi
- hari ke 5 diare berdarah, muntah
darah, mimisan
- hari 6-9 berakhir dengan kematian
Ebola
Treatment :
- IV line
- pemberian obat simptomatik
Treatment :
Tidak terdapat pengobatan spesifik
bagi SARS isolasi
Terapi suportif : - simptomatik (antibiotik,
antivirus, steroid)
- ventilator
Prevention advice :
Cuci tangan dengan alkohol (antiseptik)
Tutup apabila sedang bersin/batuk dibersihkan
barang-barang yang terkontaminasi dengan
disinfektan.
Yellow Fever
Treatment
Tidak ada pengobatan khusus untuk
demam kuning, hanya perawatan
suportif untuk mengobati dehidrasi
dan demam.
Infeksi bakteri yang terkait dapat
diobati dengan antibiotik.
Prevention
Vaksinasi
Kontraindikasi vaksinasi meliputi :
1. anak-anak berusia < 9 bulan
2. Wanita hamil
3. Pasien yang alergi berat terhadap
protein telur
4. Orang dengan imunodefisiensi
Pengendalian nyamuk
Risiko penularan demam kuning dapat
dikurangi dengan menghilangkan
tempat berkembang biak nyamuk
potensial
dan
menerapkan
insektisida ke air .
Treatment
Perawatan ruam dengan cairan antiseptik
(detol, rivanol) dengan tujuan untuk
kompres
Salep antiviral setelah dikompres
Terapi symptomatis : Asetaminofen untuk
antipiretik, domperidone untuk antiemetik
Obat anti virus : asiklovir tab 400 mg
3x2/hari (dewasa), isoprinosine sirup 50-100
mg/kgbb diminum 3-4x sehari
Antibiotik, jika terjadi infeksi bakteri
AVIAN INFLUENZA
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian
influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan
oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas.
Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian
infuenza jenis H5N
Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu
burung adalah dari subtipe A H5N1.
Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari
pada suhu 22 C dan lebih dari 30 hari pada 0 C.
Virus akan mati pada pemanasan 60 C selama 30 menit
atau 56 C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan
misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodine.
Demam Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit yang
ditandai dengan demam mendadak,
nyeri pada persendian, terutama
sendi lutut, pergelangan, jari kaki
dan tangan serta tulang belakang
yang disertai ruam (kumpulan bintikbintik kemerahan) pada kulit.
Demam Chikungunya
Virus penyebab adalah chikungunya kelompok alpha virus
atau group A antropo bornes virus.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
yang juga nyamuk penular demam berdarah dengue (DB).
Masa inkubasi virus ini antara 1-2 hari pada umumnya 2-4
hari.
Cara penularan chikungunya terjadi apabila penderita yang
sakit digigit oleh nyamuk penular, kemudian nyamuk penular
tersebut menggigit orang lain.
Penyakit ini biasanya tidak terjadi penularan dari orang ke
orang
Pemeriksaan serum penderita untuk uji netralisasi
menunjukkan adanya antibodi terhadap virus Chikungunya.
Penatalaksanaan demam
Chikungunya
Demam Chikungunya termasuk Self Limiting Disease atau
penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Tak ada vaksin
maupun obat khusus untuk penyakit ini.
Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau
menghilangkan gejala penyakitnya seperti obat penghilang
rasa sakit atau demam seperti golongan paracetamol,
sebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis asetosal.
Antibiotika tidak diperlukan pada kasus ini.
Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan
makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama
protein serta minum sebanyak mungkin seta perbanyak
mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar.
Japanese encephalitis
Penyakit Japanese Encephalitis adalah
penyakit infeksi yang menyerang
susunan syaraf pusat (otak),
mengakibatkan radang otak mendadak
yang disebabkan oleh virus.
Penyebab Penyakit Japanese
Encephalitis adalah viruis yang disebut
virus Japanese Encephalitis (JE)
Japanese encephalitis
Manusia tertular Penyakit Japanese Encephalitis melalui
gigitan nyamuk Culex sp.
Yang mengandung virus Japanese Encephalitis, berasal
dari hewan babi yang mengandung virus Japanese
Encephalitis.
Nyamuk penular Penyakit Japanese Encephalitis
biasanya menggigit pada malam hari.
Masa tunas atau masa inkubasi (masa dari masuknya
bibit penyakit sampai munculnya gejala penyakit)
Penyakit Japanese Encephalitis rata-rata 4 hari sampai
14 hari
Gejala Japanese
encephalitis
Tahap Awal (1 3 hari):
panas mendadak
sakit kepala yang berat
mual dan muntah
Tahap Akhir
gangguan mental
emosi tidak stabil
perubahan kepribadian
lambat berbicara
lumpuh pada sebagian tubuh
Penatalaksaanaan
Pemutusan siklus hidup Japanese Encepalitis
Langkah tersebut terbukti sangat efetif dalam menekan kasus JE,
hanya saja dari segi logistik dan ekonomi, program imunisasi hewan
ternak dalam skala besar tersebut sangat tidak praktis.
Isolasi bertujuan mengurangi stimuli/rangsangan dari luar dan sebagai tindakan
pencegahan.
Terapi antimikroba, sesuai hasil kultur Obat yang mungkin dianjurkan oleh
dokter : 1. Ampicillin : 200 mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis 2. Kemicetin : 100
mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis
Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV), agen antiviral acyclovir secara
signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas HSV encephalitis.
Acyclovir diberikan secara intravena dengan dosis 30 mg/kgBB per hari dan
dilanjutkan selama 10-14 hari untuk mencegah kekambuhan (Victor, 2001).
Untuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi
Polimielitis Akut
Poliomielitis merupakan penyakit virus dengan penularan
cepat dan mengenai sel anterior masa kelabu medulla
spinalis dan inti motorik batang otak dan akibat kerusakkan
tersebut terjadi kelumpuhan dan atrofi otot.
Terjadinya wabah polio biasanya akibat:
Sanitasi yang jelek
Padatnya jumlah penduduk
Tingginya pencemaran lingkungan oleh tinja
Pengadaan air bersih yang kurang
Polimielitis Akut
Penyebab polio adalah virus polio.
Virus polio merupakan RNA virus dan termasuk famili
Picornavirus dari genus Enterovirus.
Virus polio adalah virus kecil dengan diameter 20-32 nm,
berbentuk spheris dengan struktur utamanya RNA yang terdiri
dari 7.433 nukleotida, tahan pada pH 3-10, sehingga dapat
tahan terhadap asam lambung dan empedu.
Virus tidak akan rusak dalam beberapa hari pada temperatur 2 0
80 C, tahan terhadap gliserol, eter, fenol 1% dan bermacammacam detergen, tetapi mati pada suhu 500 550 C selama 30
menit, bahan oksidator, formalin, klorin dan sinar ultraviolet.
Selain itu, penyakit ini mudah berjangkit di lingkungan dengan
sanitasi yang buruk, melalui peralatan makan, bahkan melalui
ludah.
Penatalaksanaan Polimielitis
Akut
Tidak ada pengobatan yang spesifik. Diberikan obat
simtomatis dan suportif. Istirahat total jangan
dilakukan terlalu lama, apabila keadaan berat sudah
reda. Istirahat sangat penting di fase akut, karena
terdapat hubungan antara banyaknya keaktifan
tubuh dengan berat nya penyakit.
PENCEGAHAN
Jangan masuk ke daerah wabah
Di daerah wabah sebaiknya dihindari faktor faktor
predisposisi seperti tonsilektomi, suntik, dan lain lain.
Mengurangi aktifitas jasmani yang berlebihan
Imunisasi aktif
Meningitis menigokokus
Meningitis meningokokus adalah penyakit radang
selaput otak dan selaput sumsum tulang yang terjadi
secara akut dan cepat menular.
Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neisseria
meningitidis, yang terdiri dari banyak serogrup dan
yang sering menyebabkan penyakit adalah serogrup
A, B ,C, Y, dan W-135.
Gejala klinis penyakit ini adalah demam (panas tinggi)
mendadak, nyeri kepala, mual, muntah, kaku kuduk,
ketahanan fisik melemah, dan kemerahan di kulit.
Pada keadaan lanjut, kesadaran menurun sampai
koma serta terjadi perdarahan echymosis.
Penatalaksanaan Meningitis
menigokokus
Terapi empiris awal sampai etiologi didirikan harus
mencakup deksametason, generasi ketiga
sefalosporin (misalnya, seftriakson, sefotaksim),
dan vankomisin.
Acyclovir harus dipertimbangkan sesuai dengan
hasil dari cairan cerebrospinal awal (CSF) evaluasi.
Doxycycline juga harus ditambahkan selama musim
kutu di daerah endemis.
Pemberian ceftriaxone atau penisilin intravena
selama 7 hari adalah cukup untuk meningitis
meningokokus tanpa komplikasi.
Penatalaksanaan Meningitis
menigokokus
Jika pencitraan ditunjukkan sebelum
pungsi lumbal, mengambil darah untuk
kultur dan mulai pemberian antibiotik
empiris.
Pemberian antibiotik empiris tidak
mungkin untuk mengurangi sensitivitas
diagnostik jika CSF dites untuk antigen
bakteri pada awal perjalanan penyakit.
Lilik Handayani
Astri Marsa
Elda Oncossya P.
Brayen Pangeran
Amita Sitanggang
Enry Joshua S.
Isty Qomariah
Agnes Meyta T.
Ika P. Purba
Ela Anggraini
Charisma Eris
Johannes Malau
Derilandry Isham
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH