Anda di halaman 1dari 74

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok - Jakarta

TUGAS PRESENTASI:
Upaya Penyehatan
Kedatangan &
Keberangkatan Kapal

PENDAHULUAN
1)

Elemen
pengawasan
dari
international
border:
Quarantine,
Imigration,
Custome

2) Kedudukan : Permenkes no :
356 Thn. 2008 UPT = Berada
dibawah
dan
bertanggung
jawab langsung kepada Dirjen
PP & PL
3) Kewenangan

KKP

dalam

Tindakan Penyehatan

Isolasi
Isolation adalah pemisahan orang
sakit atau orang yang terkontaminasi
kuman penyakit atau pemisahan
bagasi, peti kemas, alat angkut,
barang, atau paket pos yang
terpapar kuman penyakit dari
orang/barang lainnya sedemikian
rupa untuk mencegah penyebaran
penyakit atau kontaminasi.

Tindakan Isolasi :
Pemeriksaan awak kapal dan
penumpang
Para penderita di turunkan, di
isolasikan dan di rawat pada rumah
sakit yang telah ditunjuk.

Karantina
Quarantine (karantina) adalah pembatasan kegiatan
dan/atau pemisahan seseorang tersangka (suspek)
yang tidak sakit atau barang, petikemas, alat angkut,
atau barang yang tersangka (suspek) dari orang/
barang lain, sedemikian rupa untuk mencegah
kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi
Tindakan Karantina menurut UU no. 1 Tahun
1962 pasal 1:
Tindakan tindakan terhadap kapal beserta isinya dan
daerah pelabuhan untuk mencegah penjangkitan dan
penjalaran penyakit karatina

Penyakit Karantina ialah:


1. PES (plague)
2. Kolera
3. Demam Kuning (yellow fever)
4. Cacar (small pox)
5. Tifus bercak wabah - typhus
exanthematicus infectiosa
6. Demam balik balik (louse borne
relapsing fever)

Masa tunas penyakit karantina:


1. PES
: 6 hari
2. Kolera
: 5 hari
3. Demam kuning : 6 hari
4. Cacar
: 14 hari
5. Tifus bercak wabahi : 14 hari
6. Demam balik balik : 8 hari

Suatu
pelabuhan
daerah
wilayah
indonesia
ditetapkan terjangkit penyakit karantina, bila di
pelabuhan daerah wilayah itu terdapat :
a) Seorang penderita penyakit karantina yang bukan
berasal dari luar pelabuhan atau daerah wilayah itu
b) Tikus berpenyakit PES di daratan atau di kapal
yang termasuk perlengkapan pelabuhan
c) Binatang binatang yang bertulang pungggung
yang mengandung virus penyakit demam kuning
yang aktif
d) Wabah tifus bercak wabahi atau demam balik balik

Kapal dinyatakan dalam karantina apabila


dalam pemeriksaan diketahui:
1. Datang dari luar negeri sehat
2. Datang dari daerah terjangkit ( affected area).
Kriteria daerah terjangkit di dunia ditetapkan
oleh WHO.
3. Terdapat tersangka atau suspect penderita
penyakit karantina atau penyakit berbahaya
lainnya yang oleh Depkes dikategorikan dapat
membahayakan kesehatan masyarakat.

Desinseksi
Disinsection
(hapus
serangga)
adalah
prosedur
untuk
mengendalikan
atau
membunuh
serangga yang membawa penyakit
pada manusia, yang terdapat dalam
bagasi,
kargo,
petikemas,
alat
angkut, barang dan paket pos;

Desinfeksi
Disinfection (hapus hama) adalah
prosedur untuk menghilangkan
kuman penyakit pada permukaan
tubuh manusia atau hewan, pada
bagasi, kargo, petikemas, alat
angkut, barang dan paket pos,
dengan menggunakan bahan kimia
atau bahan fisika;

ADMINISTRATIF

Kapal/Pesawat
uar negeri terjangkit

Hasil pemeriksaan
Ada serangga

PELAKSANAAN
1.Superintendent/supervisor
/pelaksana
BUS
Nakhoda/kapten
2.Handsprayer/mistblower/U
LV electric
3.Bahan
KAPAL

DESINSEKSI

ermintaan nakhoda/
ilot/pemilik

BUS

PESAWAT

DC
SERTIFIKA
SI
RDC/NON-RDC

PELAKSANAAN
1. Residual Desinsection
- Permethrin 2%, 8 minggu
Tidak
terbang,
pemeliharaan
2. Pre Embarcation Spraying
- knock down, crew terlatih
- persiapan keberangkatan
3. Block Away Desinsection
- knock down,aerosol
dispenser
siap
meninggalkan
landasan

DESINFEKSI
UPAYA

YG DILAKUKAN
UNTUK MEMBEBASKAN
ALAT
ANGKUT
DARI
KONTAMINAN BIOLOGI
(VIRUS,BAKTERI
DAN
PROTOZOA)

Fumigasi / Deratisasi
Deratting (hapus tikus) adalah
prosedur untuk memberantas atau
membunuh binatang mengerat/tikus
yang terdapat didalam bagasi, kargo,
petikemas, alat angkut, ruangan,
barang dan paket pos di pelabuhan
masuk;

ADMINISTRATIF

Kapal luar negeri


terjangkit

Hasil pemeriksaan
Ada tikus

FUMIGASI

Permintaan nakhoda
pemilik

BUS

PELAKSANAAN
1.Superintendent/supervisor/fu
migator BUSNakhoda
2.Penggunaan
APD
(masker,sarung tangan,canester,
sepatu boot, pakaian kerja
3.Bahan metil bromide,HCN
4.Pelepasan gas (waktu 2 jam,
jumlah fumigan 2 4 gr/m3
5.Pembebasan
gas
(jam,
hidupkan
blower,
detector
gas/konsentrasi gas,
6.Finishing (bersihkan bekas
tempel, tikus mati, pernyataan,
bendera VE di turunkan,.SSCC
KAPAL

SERTIFIK
ASI

Nilai Ambang Batas


Fumigant
NO
1

Fumigant
HCN

Nilai
10

ppm
mg/M3

atau

Sisa gas diruangan /


kadar kondisi aman
11 10 ppm tidak bereaksi
25

ppm
mata

agak

merah

100
ppm
merah
kecoklatan
2

CH3Br

15

ppm
mg/M3

atau

60 Halide lamp biru tua


25 ppm biru
100 ppm merah tua
00 ppm hijau

SO4

5 ppm atau13 mg / penciuman


M3

CONTOH PERALATAN

ALAT DAN BAHAN


PELAKSANAAN FUMIGASI
KERTAS
TEMPEL
SPRAYING
HELM
PELINDUNG

EMBER

Dekontaminasi
Decontamination adalah prosedur
untuk menghilangkan kuman
penyakit atau bahan beracun pada
permukaan tubuh manusia atau
hewan atau pada suatu produk yang
akan dikonsumsi atau pada benda
mati lainnya, termasuk alat angkut,
yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan masyarakat;

KEGIATAN & LANGKAHLANGKAH


A. Kedatangan kapal dalam karantina
(in clearance)
B. Keberangkatan kapal luar negeri
(out clearance)
C. Kedatangan dan keberangkatan
kapal dalam negeri

Kedatangan Kapal Dalam


Karantina
( In Clearance )

A. Kedatangan Kapal Dalam


Karantina
1. Nahkoda/ owner lewat agen pelayaran membuat
surat permohonan free pratique untuk Kepala
Kantor Kesehatan, paling lambat 1x24 jam
2. Petugas KKP menerima permohonan Free
Pratique beserta MDHs
3. Petugas KKP melakukan registrasi form Q dan
input data ke buku registrasi in out clearance
4. Petugas KKP memberi tanda terima form Q ke
agen pelayaran
5. Petugas Koordinator Jaga (KJ) mencatat ke buku
in clearance
6. Petugas menyelesaikan PNBP Certificate of
Pratique

8. Setelah kapal berlabuh, petugas KKP melakukan


boarding ke kapal
9. Di atas kapal, petugas KKP melakukan :
1) Pertemuan nakhkoda dan KJ tentang rencana pemeriksaan
2) Pemeriksaan/ penelitian dokumen kesehatan original &
dokumen lain
3) Pemeriksaan faktor resiko PHEIC
4) Pemeriksaan kesehatan ABK dan/ penumpang
5) Setelah dinyatakan tidak ada masalah kesehatan, kapal
diberikan izin bebas karantina

10.Setelah kapal dinyatakan bebas karantina,


nakhkoda diterbitkan COP dan dipersilahkan untuk
menurunkan/ mematikan isyarat karantina
11.Kapal diizinkan sandar untuk bongkar muat &
aktivitas lain

Algoritma
Permohonan
Nahkoda
Melalui
Agent/Owner

Kantor Kesehatan Pelabuhan

Permohonan dan
MDH Sementara
Analisis

Yes

Kapal
dari
Pelabuha
n Dalam
Negeri
Terjangkit

No

Kapal
dari
Pelabuha
n Luar
Negeri
Sehat
dan atau
Terjangkit

Zona Quarantine

Kapal
dari
Pelabuha
n Luar
Negeri
Terjangkit

Kapal
dari
Pelabuha
n Luar
Negeri
Sehat

Sandar di
Dermaga

Pemeriksaan Dokumen,
Faktor Resiko Kesehatan,
ABK/Penumpang, Obat
dan Alata Kesehatan

Ada Masalah

Certificate of
Pratique
Restricted Pratique

Tindakan

Tidak Ada
Masalah

Certificate of
Pratique Free
Pratique

Permohon
an OC

Keberangkatan Kapal
Luar Negeri

B. Keberangkatan Kapal Luar


Negeri
1. Nakhkoda melalu agen pelayaran melaporkan ke kepala
KKP ttg rencana keberangkatan kapal ke luar negeri
2. Agen pelayaran menyerahkan dokumen kesehatan
original
3. Petugas KKP melakukan
1)
2)
3)
4)

Pemeriksaan dokumen kesehatan


Pengisian buku kesehatan
Legalisasi crew list
Pemeriksaan sanitasi kapal

4. Petugas KKP melengkapi data yang belum lengkap ke


buku registrasi in clearance
5. Bila dokumen kesehatan :
) Lengkap dapat izin berlayar
) Tidak lengkap harus melengkapi baru dapat izin berlayar

6. Apabila 1x24 jam tidak berlayar


terhadap kapal dilakukan
pemeriksaan ulang
7. Agen pelayaran menyelesaikan
pembayaran PNBP PHQC
8. Petugas menyerahkan PHQC kepada
agen pelayaran

Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal
Dalam Negeri

C. Kedatangan dan keberangkatan kapal dalam


negeri
1. Nakhkoda mell agen pelayaran melaporkan ttg
rencana kedatangan & keberangkatan kapal kpd
kepala KKP
2. Agen pelayaran menyerahkan dokumen kesehatan
original
3. Agen pelayaran mengisi lembar disposisi yang
diserahkan pada petugas KKP
4. Petugas KKP melakukan pemeriksaan/ penelitian
5. Petugas KKP mencatat data ke buku registrasi in
out clearance
6. Bila dokumen kesehatan
Lengkap dapat izin berlayar
Tidak lengkap harus melengkapi baru dapat izin berlayar

C. Kedatangan dan keberangkatan


kapal dalam negeri
7. Agen pelayaran menyelesaikan pembayaran PNBP PHQC
8. Petugas menyerahkan PHQC beserta kelengkapan
dokumen kepada agen pelayaran
9. Bila kapal ditunda keberangkatan, petugas menyimpan
kelengkapan dokumen
10.Petugas menyerahkan bukti penyimpanan dokumen
kesehatan kepada agen
11.Bila kapal berangkat, agen pelayaran melaporkan kepada
petugas
12.Agen pelayaran menyerahkan bukti serah terima
penyimpanan dokumen kesehatan
13.Petugas KKP melakukan pemeriksaan/ penelitian

C. Kedatangan dan keberangkatan


kapal dalam negeri
14.Petugas KKP memasukkan & mencatat data
ke dalam buku registrasi in out clearance
15.Bila dokumen kesehatan
Lengkap dapat izin berlayar
Tidak lengkap harus melengkapi baru dapat izin
berlayar

16.Agen pelayaran menyelesaikan pembayaran


PNBP PHQC
17.Petugas menyerahkan PHQC beserta
kelengkapan dokumen kepada agen pelayaran

ALGORITMA
Permohonan Nahkoda
Melalui Agen Kapal

KKP

Pemeriksaan
Dokumen dan
Faktor Resiko

Dokumen Tidak
Lengkap dan
Tidak Berlaku
Tetapi Tidak Ada
Faktor Resiko

Dokumen
Lengkap dan
Berlaku, dan
Tidak Ada
Faktor Resiko
Keberangkatan
dan
Penundaan

Melengk
api
Dokume
n

Dokumen
Lengkap dan
Berlaku Tetapi
Ada Faktor Resiko

Tindaka
n

Penyimpa
nan
Dokumen

Berangkat

PHQC

Tatalaksana PHEIC
(Public Health Emergency of International
Concern)

Kolera
Kolera
Penyakit menular pada saluran
pencernaan yang disebabkan oleh
bakteri Vibrio cholerae.
Gejala utama :
Buang air besar cair, berwarna putih
seperti air cucian beras.

Kolera
Treatment :
Rehidrasi (Oral atau Intravena)
Antibiotik (untuk kasus sedang berat)
tidak direkomendasikan diberi
sebagai profilaksis)

Doksisiklin untuk dewasa


Azitromisin untuk anak dan wanita
hamil

PES (plague/sampar)
Penyakit infeksi yang disebabkan
oleh pinjal/kutu tikus Xenopsylla
cheopis (bakterinya: Pasteurella
pestis).
Bubonic plague / pes kelenjar
Pneumonial plague / pes paru
Meningeal plague
Septikemia plague

PES (plague/sampar)
Gejala :
Demam (bisa tinggi), dengan gejala
dominan sesak nafas dan batuk;
Nadi cepat, sakit kepala, penurunan
kesadaran.
Treatment :
Istirahat (Isolasi pada kasus Pneumonial
Plague)
MM : Streptomisin IM 30mg/kgBB/hari
Tetrasiklin IM 30mg/kgBB (terapi lanjutan)

Ebola
Sejenis penyakit mematikan disebabkan
oleh keluarga dari virus filoviridae
Gejala :
- nyeri otot, nyeri kepala, demam tinggi
- hari ke 3 timbul nyeri dada, batuk,
sesak, diare, muntah, nyeri sendi
- hari ke 5 diare berdarah, muntah
darah, mimisan
- hari 6-9 berakhir dengan kematian

Ebola
Treatment :
- IV line
- pemberian obat simptomatik

Severe Acute Respiratory Syndrome


( SARS )
Sekumpulan gejala sakit pernafasan yang
mendadak dan berat atau disebut juga penyakit
infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh
virus Coronafamili Paramyxovirus.
Gejala :
Suhu badan >38*C
Batuk, sulit bernafas
Sakit kepala
Otot terasa kaku
Diare yang menetap
Bintik-bintik merah pada kulit
Badan lemas beberapa hari

Severe Acute Respiratory Syndrome


( SARS )

Treatment :
Tidak terdapat pengobatan spesifik
bagi SARS isolasi
Terapi suportif : - simptomatik (antibiotik,
antivirus, steroid)
- ventilator
Prevention advice :
Cuci tangan dengan alkohol (antiseptik)
Tutup apabila sedang bersin/batuk dibersihkan
barang-barang yang terkontaminasi dengan
disinfektan.

Yellow Fever

Treatment
Tidak ada pengobatan khusus untuk
demam kuning, hanya perawatan
suportif untuk mengobati dehidrasi
dan demam.
Infeksi bakteri yang terkait dapat
diobati dengan antibiotik.

Prevention
Vaksinasi
Kontraindikasi vaksinasi meliputi :
1. anak-anak berusia < 9 bulan
2. Wanita hamil
3. Pasien yang alergi berat terhadap
protein telur
4. Orang dengan imunodefisiensi

Pengendalian nyamuk
Risiko penularan demam kuning dapat
dikurangi dengan menghilangkan
tempat berkembang biak nyamuk
potensial
dan
menerapkan
insektisida ke air .

Epidemi kesiapsiagaan dan respon


Deteksi prompt demam kuning dan
respon cepat melalui vaksinasi
sangat penting untuk mengendalikan
wabah.
WHO merekomendasikan bahwa setiap
negara yang beresiko memiliki
setidaknya
satu
laboratorium
nasional dimana tes dasar demam
kuning dari darah dapat dilakukan

Cacar (Variola, Smallpox)

Treatment
Perawatan ruam dengan cairan antiseptik
(detol, rivanol) dengan tujuan untuk
kompres
Salep antiviral setelah dikompres
Terapi symptomatis : Asetaminofen untuk
antipiretik, domperidone untuk antiemetik
Obat anti virus : asiklovir tab 400 mg
3x2/hari (dewasa), isoprinosine sirup 50-100
mg/kgbb diminum 3-4x sehari
Antibiotik, jika terjadi infeksi bakteri

AVIAN INFLUENZA
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian
influenza) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan
oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh unggas.
Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian
infuenza jenis H5N
Strain yang sangat virulen/ganas dan menyebabkan flu
burung adalah dari subtipe A H5N1.
Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari
pada suhu 22 C dan lebih dari 30 hari pada 0 C.
Virus akan mati pada pemanasan 60 C selama 30 menit
atau 56 C selama 3 jam dan dengan detergent, desinfektan
misalnya formalin, serta cairan yang mengandung iodine.

Gejala Avian Influenza


Gejala pada manusia
Demam (suhu badan diatas 38oC)
Batuk dan nyeri tenggorokan
Radangsaluran pernapasan atas
Pneumonia
Infeksi mata
Nyeri otot

Penatalaksanaan Avian influenza


(berdasarkan Depkes)
Departemen Kesehatan RI dalam pedomannya
memberikan petunjuk sebagai berikut :
Pada kasus suspek flu burung diberikan Oseltamivir
2x75 mg 5 hari, simptomatik dan antibiotik jika ada
indikasi.
Pada kasus probable flu burung diberikan Oseltamivir
2x75 mg selama 5 hari, antibiotic spectrum luas yang
mencakup kuman tipik dan atipikal, dan steroid jika
perlu seperti pada kasus pneumonia berat, ARDS.
Respiratory care di ICU sesuai indikasi.
Sebagai profilaksis, bagi mereka yang beresiko tinggi,
digunakan Oseltamivir dengan dosis 75 mg sekali sehari
selama lebih dari 7 hari ( hingga 6 minggu).

Demam Chikungunya
Chikungunya adalah penyakit yang
ditandai dengan demam mendadak,
nyeri pada persendian, terutama
sendi lutut, pergelangan, jari kaki
dan tangan serta tulang belakang
yang disertai ruam (kumpulan bintikbintik kemerahan) pada kulit.

Demam Chikungunya
Virus penyebab adalah chikungunya kelompok alpha virus
atau group A antropo bornes virus.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
yang juga nyamuk penular demam berdarah dengue (DB).
Masa inkubasi virus ini antara 1-2 hari pada umumnya 2-4
hari.
Cara penularan chikungunya terjadi apabila penderita yang
sakit digigit oleh nyamuk penular, kemudian nyamuk penular
tersebut menggigit orang lain.
Penyakit ini biasanya tidak terjadi penularan dari orang ke
orang
Pemeriksaan serum penderita untuk uji netralisasi
menunjukkan adanya antibodi terhadap virus Chikungunya.

Penatalaksanaan demam
Chikungunya
Demam Chikungunya termasuk Self Limiting Disease atau
penyakit yang sembuh dengan sendirinya. Tak ada vaksin
maupun obat khusus untuk penyakit ini.
Pengobatan yang diberikan hanyalah terapi simtomatis atau
menghilangkan gejala penyakitnya seperti obat penghilang
rasa sakit atau demam seperti golongan paracetamol,
sebaiknya dihindarkan penggunaan obat sejenis asetosal.
Antibiotika tidak diperlukan pada kasus ini.
Untuk memperbaiki keadaan umum penderita dianjurkan
makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama
protein serta minum sebanyak mungkin seta perbanyak
mengkonsumsi buah-buahan segar atau minum jus buah segar.

Japanese encephalitis
Penyakit Japanese Encephalitis adalah
penyakit infeksi yang menyerang
susunan syaraf pusat (otak),
mengakibatkan radang otak mendadak
yang disebabkan oleh virus.
Penyebab Penyakit Japanese
Encephalitis adalah viruis yang disebut
virus Japanese Encephalitis (JE)

Japanese encephalitis
Manusia tertular Penyakit Japanese Encephalitis melalui
gigitan nyamuk Culex sp.
Yang mengandung virus Japanese Encephalitis, berasal
dari hewan babi yang mengandung virus Japanese
Encephalitis.
Nyamuk penular Penyakit Japanese Encephalitis
biasanya menggigit pada malam hari.
Masa tunas atau masa inkubasi (masa dari masuknya
bibit penyakit sampai munculnya gejala penyakit)
Penyakit Japanese Encephalitis rata-rata 4 hari sampai
14 hari

Gejala Japanese
encephalitis
Tahap Awal (1 3 hari):
panas mendadak
sakit kepala yang berat
mual dan muntah

Tahap Lanjut (4 7 hari)


panas tinggi
kaku leher
kekakuan otot
gemetaran
gangguan keseimbangan
kejang-kejang
kesadaran menurun mulai dari gelisah sampai koma atau tidak sadar

Tahap Akhir
gangguan mental
emosi tidak stabil
perubahan kepribadian
lambat berbicara
lumpuh pada sebagian tubuh

Penatalaksaanaan
Pemutusan siklus hidup Japanese Encepalitis
Langkah tersebut terbukti sangat efetif dalam menekan kasus JE,
hanya saja dari segi logistik dan ekonomi, program imunisasi hewan
ternak dalam skala besar tersebut sangat tidak praktis.
Isolasi bertujuan mengurangi stimuli/rangsangan dari luar dan sebagai tindakan
pencegahan.
Terapi antimikroba, sesuai hasil kultur Obat yang mungkin dianjurkan oleh
dokter : 1. Ampicillin : 200 mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis 2. Kemicetin : 100
mg/kgBB/24 jam, dibagi 4 dosis
Bila encephalitis disebabkan oleh virus (HSV), agen antiviral acyclovir secara
signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas HSV encephalitis.
Acyclovir diberikan secara intravena dengan dosis 30 mg/kgBB per hari dan
dilanjutkan selama 10-14 hari untuk mencegah kekambuhan (Victor, 2001).
Untuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi

Polimielitis Akut
Poliomielitis merupakan penyakit virus dengan penularan
cepat dan mengenai sel anterior masa kelabu medulla
spinalis dan inti motorik batang otak dan akibat kerusakkan
tersebut terjadi kelumpuhan dan atrofi otot.
Terjadinya wabah polio biasanya akibat:
Sanitasi yang jelek
Padatnya jumlah penduduk
Tingginya pencemaran lingkungan oleh tinja
Pengadaan air bersih yang kurang

Penularan dapat melalui:


Inhalasi
Makanan dan Minuman
Bermacam serangga seperti lipas dan lalat.

Polimielitis Akut
Penyebab polio adalah virus polio.
Virus polio merupakan RNA virus dan termasuk famili
Picornavirus dari genus Enterovirus.
Virus polio adalah virus kecil dengan diameter 20-32 nm,
berbentuk spheris dengan struktur utamanya RNA yang terdiri
dari 7.433 nukleotida, tahan pada pH 3-10, sehingga dapat
tahan terhadap asam lambung dan empedu.
Virus tidak akan rusak dalam beberapa hari pada temperatur 2 0
80 C, tahan terhadap gliserol, eter, fenol 1% dan bermacammacam detergen, tetapi mati pada suhu 500 550 C selama 30
menit, bahan oksidator, formalin, klorin dan sinar ultraviolet.
Selain itu, penyakit ini mudah berjangkit di lingkungan dengan
sanitasi yang buruk, melalui peralatan makan, bahkan melalui
ludah.

Penatalaksanaan Polimielitis
Akut
Tidak ada pengobatan yang spesifik. Diberikan obat
simtomatis dan suportif. Istirahat total jangan
dilakukan terlalu lama, apabila keadaan berat sudah
reda. Istirahat sangat penting di fase akut, karena
terdapat hubungan antara banyaknya keaktifan
tubuh dengan berat nya penyakit.
PENCEGAHAN
Jangan masuk ke daerah wabah
Di daerah wabah sebaiknya dihindari faktor faktor
predisposisi seperti tonsilektomi, suntik, dan lain lain.
Mengurangi aktifitas jasmani yang berlebihan
Imunisasi aktif

Meningitis menigokokus
Meningitis meningokokus adalah penyakit radang
selaput otak dan selaput sumsum tulang yang terjadi
secara akut dan cepat menular.
Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neisseria
meningitidis, yang terdiri dari banyak serogrup dan
yang sering menyebabkan penyakit adalah serogrup
A, B ,C, Y, dan W-135.
Gejala klinis penyakit ini adalah demam (panas tinggi)
mendadak, nyeri kepala, mual, muntah, kaku kuduk,
ketahanan fisik melemah, dan kemerahan di kulit.
Pada keadaan lanjut, kesadaran menurun sampai
koma serta terjadi perdarahan echymosis.

Penatalaksanaan Meningitis
menigokokus
Terapi empiris awal sampai etiologi didirikan harus
mencakup deksametason, generasi ketiga
sefalosporin (misalnya, seftriakson, sefotaksim),
dan vankomisin.
Acyclovir harus dipertimbangkan sesuai dengan
hasil dari cairan cerebrospinal awal (CSF) evaluasi.
Doxycycline juga harus ditambahkan selama musim
kutu di daerah endemis.
Pemberian ceftriaxone atau penisilin intravena
selama 7 hari adalah cukup untuk meningitis
meningokokus tanpa komplikasi.

Penatalaksanaan Meningitis
menigokokus
Jika pencitraan ditunjukkan sebelum
pungsi lumbal, mengambil darah untuk
kultur dan mulai pemberian antibiotik
empiris.
Pemberian antibiotik empiris tidak
mungkin untuk mengurangi sensitivitas
diagnostik jika CSF dites untuk antigen
bakteri pada awal perjalanan penyakit.

West Nile Fever


Virus west nile adalah jenis virus yang
ditularkan melalui nyamuk jenis culex pipiens.
Virus ini pertama kali diidentifikasi di sungai nil
bagian barat Uganda, Afrika Timur pada 1937.
Virus West Nile yang paling sering disebarkan
oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi - nyamuk
menjadi terinfeksi ketika mereka makan pada
burung yang terinfeksi - nyamuk yang terinfeksi
kemudian dapat menyebarkan virus ke manusia
dan hewan lain ketika mereka menggigit.

West Nile Fever


Pada manusia, masa inkubasi virus west nile
berlangsung antara satu dan enam hari.
Tanda-tanda jika terinfeksi virus west nile adalah
demam menggigil, nyeri kepala, nyeri otot secara
menyeluruh dan sulit tidur.
Di samping itu, dapat pula ditemukan gejala
gangguan gastrointesnal, seperti mual, muntah dan
nyeri lambung, suhu badan penderita bisa
mencapai 40 derajat celcius.
Dapat juga menyebabkan infeksi pada lapisan otak
dan saraf tulang belakang sehingga bisa
menyebabkan kematian.

Penatalaksanaan West Nile


Fever
Tidak ada terapi khusus pada
penyakit ini
Terapi lebih diarahkan pada terapi
simptomatis, seperti gejala demam,
nyeri otot, mual, muntah dll.

Kelompok KKP Periode 10-12


Agustus 2015

Lilik Handayani
Astri Marsa
Elda Oncossya P.
Brayen Pangeran
Amita Sitanggang
Enry Joshua S.
Isty Qomariah

Agnes Meyta T.
Ika P. Purba
Ela Anggraini
Charisma Eris
Johannes Malau
Derilandry Isham

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai