Anda di halaman 1dari 6

Welcome Medstuderss!!

:D pada kesempatan yang berbahagia ini mimin mau sharing tentang PBL yang
ada di FK UNPAD. Hmmmm mungkin banyak banget kata-kata alien disini. Tapi mimin berusaha
menjelaskannya dengan detail dan tidak bertele-tele. Soo jangan pusing yahh!! :D

di FK UNPAD tuh pembelajaran ada yang namanya sistem tutorial. Tutorial ini cirikhasnya banget
metode pembelajaran Promblem Based Learning (PBL). Dinamakan PBL karena dalam proses
pembelajarannya mimin disuguhkan masalah berupa kasus. Kasusnya bermacam-macam dan di setiap
kalimat didalam kasus tersebut mengandung makna yang dalam. Yaaa bisa dibilang kalimat-kalimat itu
akan mentrigger kita untuk cari tahu lebih banyak lagi dan timbulah proses pembelajaran. Kalo gak salah
deger mimin pernah denger kalo kita belajar dan ilmunya lengket ketika kita penasaran dan mau tahu
suatu hal. Ya bisa jadi PBL ini juga dibentuk berdasarkan hal itu. Untuk lebih detailnya yuk scroll ke
bawah! ;)

Problem Based Learning (PBL) yang berupa kelas tutorial dilaksanakan 2 kali tiap minggunya. Untuk
mimin tahun 1 itu setiap hari senin dan jumat. Dan setiap pertemuannya akan membahas kasus yang
disesuaikan jenis kasusnya dengan sistem yang sedang mimin jalani. Berikut adalah list sistem yang ada
di FK UNPAD:
mimin langsung kasih contoh aja yaaa

jadi ceritanya mimin sedang menjalani sistem HIS-DMS pada semester 2. Masing-masing sistem itu
berlaku untuk 3 bulan (trimester). Untuk trimester pertama mimin bakalan memepelajari HIS. Dan pada
minggu pertama mimin disuguhkan kasus Iron Deficiency Anemia (IDA).

Pada hari pertama/ hari senin, mimin akan masuk ke ruangan tutorial mimin yaitu tutor 22 bersama
kelompok tutorial mimin. Untuk kelompok tutorial akan diacak oleh pihak FK. Disana ada 1 buah meja
besar dan 11 kursi. Loh 11??? bukannya anggota tutor 22 itu 10 orang? Ternyata 1 kursi kosong itu akan
diisi oleh seorang dosen pembimbing yang merupakan seorang dokter. Mimin sih sering nyebutnya
tutor. Tutor akan datang dan membawa kertas kasus yang akan dibagikan kepada mimin dan kawan-
kawan. Selain itu tutor juga akan membawa tutor guide yang berisikan Learning Objectice (LO). LO itu
merupakan hal yang harus kita capai/ kita ketahui selama proses tutorial dan proses pembahasan kasus.
Jadi landasan tutor untuk bertanya atau mentrigger mimin untuk mencari sesuatu itu ya dari LO.

Sebelum proses tutorial berlangsung aka nada sesi pemilihan ketua kasus, sekretaris meja dan sekretaris
papan. Ketua kasus ya fungsinya memandu teman-teman setutor untuk membahas kasus. Untuk
sekretaris meja dan papan fungsinya sama saja. Cuman mereka dibedakan berdasarkan media yang
mereka tulis. Setelah ditunjuk maka sekretaris papan dan meja akan membuat suatu tabel yang terdiri
dari:

a. Problem

Berisikan keluhan-keluhan pasien dan keterangan-keterangan saat sesi Tanya jawab pasien
dengan dokter (anamnesis/History taking)
b. Hypothesis
Berisikan dugaan penyakit yang nantinya akan dikerucutkan menjadi suatu diagnosis

c. Mechanism
Berisikan pathogenesis dan pathophysiology singkat dari semua hypothesis. Pathogenesis,
berdasarkan dari suku katanya yakni patho yaitu penyakit dan genesis merukapakan proses. Jadi
bisa diartikan pathogenesis adalah proses seseorang dari sehat hingga menjadi sakit. Sedangkan
pathophysiology merupakan proses terjadinya gejala-gejala yang dialami pasien
d. More info
Berisikan info yang dibutuhkan untuk menyingkirkan hypothesis dan menegakkan diagnosis

e. We don’t know (WDK)


Berisikan segala hal ataupun istilah yang tidak dimengerti pada kertas kasus

f. Learning issue L(I)


WDK yang sudah diklasifikasikan sehingga bisa dijadikan LI

pertama-tama proses tutorial akan dibuka dengan doa. Kalau tutornya ramah ya bakalan ada
perkenalan. Dilanjut dengan absen. Dan kertas kasus halaman pertama akan dibagikan. Biasanya kertas
pertama ini isinya identitas dari pasien yang akan seolah-olah akan mimin tangani. Selain identitas,
biasanya terdapat keluhan utama (Chief Complain/CC) dari pasien. Dari CC tersebut biasanya mimin
mulai curiga… nih nih kayaknya pernyakitnya ini anemia, nih kayaknya penyakitnya obesitas. Nah
dugaan kita itu disebut dengan hypothesis. Jadi setelah mimin identifikasi seluruh problemnya mimin
bakalan nulis semua kecurigaan mimin terhadap pasien di kolom Hypothesis.

Oh iyaaa…. Kertas kasusnya itu berbahasa inggris. Awalnya mimin minder lohhh mimin kan toefl juga
masih dibawah 500  tapi ternyata setelah dijalani lebih gampang kita bahas kasus dengan bahasa
inggirs. Kenapa?? Karena ada beberapa istilah di b.inggris yang translatenya kurang tepat maknanya.
Jadi selow aja ya, bahasa inggris ini sama sekali gk menyulitkan mimin.

Di setiap halaman kertas kasus, dibagian bawahnya akan selalu ada pertanyaan yang mentrigger mimin.
Biasanya sih pertanyaannya

1. What is the problem?


2. What is your hypothesis?
3. What further information do you need?

Biasanya mimin dan tutor mimin mulai ngebahasnya dari nomor 1. Mimin identifikasi semua masalah
yang dialami pasien dan ditulis tuh di kolom problem. Factor pencetus atau risk factor(RF) juga ditulis,
jadi bukan hanya gejala-gejala yang dialami pasien yang ditulis di kolom problem. Setelah ada keluhan
utama (CC), mimin mulai curiga dengan suatu penyakit dan ditulislah hypothesis mimin dkk di kolom
Hypothesis. Lalu mimin bakalan butuh informasi tambahan kan buat meng-exclude hypothesis mimin
dan juga menegakan salah satunya menjadi diagnosis, jadi semua informasi tambahan yang mimin
butuhin akan mimin tulis di kolom more info.

Hmmm sebenernya di tiap halaman kasus banyak bangetttttt istilah kedokteran yang mimin belum
pernah denger sama sekali. Jadi mimin bakalan nulis yang mimin belum ngerti di kolom we don’t know
(WDK). Biasanya halaman pertama ini selesai mimin bahas ketika mimin stuck banget gak tau lagi apa
yang mau dibahas atau diomongin ke temen-temen setutor mimin. Ya kalo gitu nanti dokter ngasih
halaman kedua

Halaman kedua biasanya sih lanjutan lagi hasil anamnesis/history taking pasien. Tapi beberapa kasus
ada yang langsung isinya hasil pemeriksaan fisik pasien. sebenernya tergantung kasusnya sih, flexible
aja semua yang ada di halaman kasus. Di halaman kedua mimin juga bakalan diskusi sama temen setutor
tentang problem, hypothesis dsb.

Disaat tutorial berlangsung dokter tuh banyak nanya banget wkkwkwkw. Ya emang itu sih tujuan PBL,
belajar berdasarkan masalah. Dan disini dokter itu gak boleh menjawab sama sekali pertanyaan-
pertanyaan mimin dan tutor mimin. Jadi kerjaan beliau ya cuman mandu, mentrigger mimin dengan
pertanyaan bahkan ada yang diem doang. Ada dokter yang mungkin terlalu capek sampe tidur dan
membiarkan ketua kasus yang handle semuanya. Dan ketika stuck lg membahas halaman kedua, dokter
nanti ngebagiin halaman ketiga.

Sebenernya ya gitu-gitu aja sih bahas kasusnya. Dibagiin halaman kasus terus dibahas. Nah cuman isinya
beda-beda. Di halaman ketiga biasanya ada hasil pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab.
Contohnya itu pemeriksaan red blood cell pasien. Isi dari pemeriksaan lab ini bergantung banget tuh
sama kasus yang pasien alami. Dan gak semua pemeriksaan lab tercantum. Fungsi pemeriksaan fisik dan
penunjang ini buat meng-exclude hypothesis yang mimin buat dan menegakan satu hypothesis menjadi
diagnosis pasti pasien.

Pokoknya gitu deh ada kertas kasus, kita bahas sampe tuntas dan terus sampe epilogue. Epilogue ya
isinya bagaimana kondisi pasien setelah kita tangani. Apakah baik-baik saja atau bagaimana? Kalo udah
sampe di halaman terakhir, nanti semua hal yang tidak mimin ketahui (We don’t know), bakalan mimin
klasifikasiin ke learning issue. Biar gak bingung nih mimin kasih contoh:

Mimn kurang tau tuh Red blood cell itu bentuknya seperti apa? Warnanya? Fungsinya? Pembuatan RBC
itu dimana dan bagaimana?. Nah 4 pertanyaan yang sebenernya berkaitan itu mimin kelompokan jadi
learning issue yang berupa ALL ABOUT RBC. Hal yang serupa juga mimin lakukan untuk membuat list
dari LI.

Jumlah pertemuan untuk 1 kasusnya yaitu 1 minggu (2 kali pertemuan tutorial). Tetapi untuk beberapa
kasus tertentu biasanya membutuhkan 3 kali pertemuan saking banyaknya hal yang perlu dibahas.

Dipertemuan pertama mimin bakalan bahas kertas kasus seperti yang udah mimin jabarin diatas. Terus
dilist lah learning issue di akhir pertemuan tutorial pertama. Terus mimin pulang dan buat tuh LI nya di
kertas flipchart ataupun power point. Untuk mekanisme pencarian LI nya diserahkan ke tutornya
amsing-masing. Ada kelompok tutor yang ngebagi-bagi LI jd biar gk beban kerjanya berat dari masing-
masing anggota kelompok. Ada kelompok tutor yang semua orang harus mencari LI yang ada biar
semuanya ngerti. Kalau anggota kelompok tugasnya bikin LI, ketua kasus tugasnya apa dong?? Jadi
ketua kasus itu harus orang yang paling paham sama kasus. Dan dia tugasnya bikin OCM (Overview
Concept Map) dan FCM (Final Concpet Map). OCM itu isinya penjelasan dari problem yang ada sehingga
bisa didiagnosis pasien. Dan FCM isinya pathogenesis dan Pathophysiology lengkap dan detail. Untuk
cara membuat OCM dan FCM silahkakn buka menu SOCA -> tekan submenu OCM dan FCM.

Dipertemuan kedua ketika proses tutorial dibuka dengan doa, biasanya dokter langsung nyuruh tutor
mimin untuk mulai presentasi LI terlebih dahulu dan diakhiri dengan OCM dan FCM oleh ketua kasus.
Ada sih beberapa dokter yang nyuruh presentasinya acak. Misalnya, mimin disuruh presentasiin hasil LI
punya temen mimin -_- ini nih yang menurut mimin dirasa kurang. Mimin terlalu mempelajari LI mimin
dan gak nyoba buat mempelajari LI temen mimin. Ya makanya siap-siap aja kalau emang sistem
presentasinya diacak.

Mungkin sekian penjelasan mimin tentang proses tutorial. Mungkin agak ribet dan juga banyak istilah
asing. Kalau masing bingung cob abaca sekali lagi dan pelan-pelan ya hehe ;) makasih medstuder!! See u
again 

Jangan lupa add Official Account LINE mimin untuk info postingan terbaru mimin

Official account LINE: @yjm0203p

Anda mungkin juga menyukai