Anda di halaman 1dari 13

Bismillahirrahmanirrahim

ُ‫ش كُ ُرُ أ َ ْمُ أ َ ْك ف ُ ُر‬ ْ َ ‫َٰهَ ذ َاُ ِم ْنُ ف‬


ْ َ ‫ض ِلُ َر ب ِ يُ لِ ي َ بْ ل ُ َو ن ِ يُ أ َأ‬
…”Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari
(akan nikmat-Nya)”…

Disclaimer : tulisan ini mungkin akan lebih seperti cerita ketimbang tips and trick.

Cerita awal
Perjalanan pendidikan residensi ini berawal dari rekan kerja yang semangat untuk mendaftar
ppds, dorongan orang tua dan kerabat untuk studi lanjut, dan berakhir dengan “coba-coba”

Ah skip aja deh ceritanya ya.

Pendaftaran
Pendaftaran PPDS UNS dalam setahun terdapat 2 periode, yaitu Maret dan September.
Semua informasi lengkap bisa diakses di SPMB UNS.

Berkas pendaftaran yang harus dipersiapkan tidak semua tercantum di persyaratan umum.
Untuk lebih detil dan lengkapnya nanti akan diketahui setelah melakukan pembayaran
pendaftaran dan login akun. Tapi untuk persiapan, boleh mulai persiapkan berkas yang
tertera di website terlebih dahulu.

Update 14/08/21

Ini daftar berkas yang harus dipersiapkan yaa. Sembari menunggu pembukaan pendaftaran,
berkas-berkasnya bisa dipersiapkan terlebih dahulu
Seleksi tahap 1
Setelah pengiriman berkas, kita akan mengikuti seleksi tahap 1 berupa ujian TPA dan TOEFL
online. Sebelum ujian, kita akan diminta join grup Helpdesk di Telegram. Nanti akan dipandu
untuk persiapan aplikasi sebelum ujian. Akan ada jadwal simulasi juga untuk peserta agar
nanti ketika ujian tiap peserta sudah familiar dalam menggunakan aplikasi ujian online nya.

Jika peserta sudah memiliki sertifikat TOEFL ITP dan TPA BAPPENAS, peserta boleh tidak
mengikuti ujian tahap 1 dan tinggal menunggu pengumuman. Tapi, kalau hanya ada salah
satunya saja, TOEFL saja atau TPA saja, mohon maaf, Anda tetap harus mengikuti kedua
ujiannya. Dan meski Anda sudah memiliki TOEFL dan TPA, meski Anda tidak ikut ujian tahap
1, Anda tetap HARUS bayar ujian Tahap 1 ini. Jadi, pada akhirnya saya berpikir bahwa mending
gausah punya TOEFL dan TPA dulu yak. Wkwk. Tapi itu pilihan si, apakah mau ujian terpisah-
pisah dan lebih fokus (cari TOEFL sendiri, TPA sendiri), tapi bayarnya double-double, atau mau
langsung dalam sehari dengan mengikuti ujian onlen tahap 1 nya PPDS UNS ini.

Tips ujian tahap 1 ini jelas adalah belajar tipe soal TOEFL dan TPA ya.

Seleksi tahap 2
Selamat jika Anda sudah sampai di tahap ini!

Setelah pengumuman seleksi tahap 1, peserta akan diminta untuk melakukan pembayaran
tahap 2 dan mengirimkan berkas sesuai yang kita uploud di tahap 1 beserta form pendaftaran
online dan bukti bayar tahap 2. Selanjutnya nanti kita akan dimasukkan dalam grup WA sesuai
prodi masing-masing. Informasi untuk wawancara prodi nanti akan di share di grup itu,
sisanya bisa dipantau di jadwal yang di share di web spmb.
Jadwal seleksi tahap 2 akan di share di web SPMB UNS.

Nah, ada berkas tambahan yang kurasa cukup penting untuk seleksi tahap 2 terutama untuk
wawancara dengan konsulen, yakni portofolio.
Ini skema portofolio. Ditulis tangan di folio bergaris. Kenapa ini cukup penting? Nanti akan
dijelaskan di bawah.

Tahap 2 cukup lebih menegangkan ketimbang tahap 1 yang hanya TPA dan Bahasa Inggris,
online pulak. Tahap 2 ini berlangsung cukup lama, lebih dari 2 minggu karena ujian ini
serentak untuk semua program studi dan dilaksanakan offline. Seleksi tahap 2 berlangsung
sekitar 1 bulan setelah pengumuman hasil seleksi tahap 1.

Seleksi tahap 2 terdiri dari psikotes, MCU, CBT, wawancara direksi, wawancara prodi, dan
wawancara rektorat. Wawancara UNS memang cukup ribet, banyak bangett..

Psikotes
Psikotes dilangsungkan di awal periode. Hari pertama dari durasi tahap 2 selama 2 minggu itu
adalah psikotes ini. Syarat ikutnya adalah membayar 300rb dan membawa hasil swab PCR
yang negatif.

Tes ini yaa psikotes biasa. Ada banyak soaaaal. Nggak hapal test nya apa aja. Ada yang 225
soal pilihan A/B, ada menggambar, EPPS (Edward Personal Preference Schedule), dan MMPI.

Ini aku searching dapet beberapa tes yang aku inget kemarin
Wartegg

Diminta gambar

Fyi, tes ini aku nggak selesai T-T, untuk info tesnya, bisa gugling aja yak

Kraeplin/Pauli (Koran)

Diminta jumlahkan 2 angka berderet, tapi tulis satuannya aja


EPPS

MCU (Medical Check Up)


MCU ini dilaksanakan bergilir, jadi liat aja nanti nomor urut kita dapet jadwal kapan. MCU
dilaksanakan di RSDM dan bayarannya sesuai dengan prodi, soalnya ada beberapa prodi
butuh pemeriksaan khusus sehingga bayarannya beda-beda. Malamnya puasa dulu karena
paginya mau ambil darah. Terus kalo bisa pagi jangan buang air kecil dulu karena kalo
khawatir nanti susah mau ambil sampel urin. Pakai baju tanpa kancing besi karena mau
rontgen thorax. Pilih baju yang gampang dibuka bagian dadanya karena akan ada
pemeriksaan EKG. Buat sedemikian rupa biar kita mudah pas MCU nya.

Wawancara Direksi
Masih di RSDM, nanti peserta akan di wawancara oleh bagian direksi RSDM. Kebetulan
kemarin dapet jadwal dengan Wadir bagian Keuangan. Pertanyaan disini seputar integritas,
Kerjasama, poin-poin nya aku lupa. Ada 5 poin kalo nggak salah. Wadir Keuangan membuat
wawancara ini santai banget kayak ngobrol biasa jadi aku kurang ngeh poin yang dinilai apa
aja, haha. Padahal di awal dibilang bahwa yang dinilai apa apa aja hehe. Terus pertanyaannya
berupa kasus gitu.

Pertanyaan awal seperti biasa, pengenalan diri, asal darimana, dulu kerja dimana, asal FK
dimana. Kemudian ditanya kalau ada pasien ngasih bingkisan, respon kamu gimana. Kalo ada
senior melakukan tindakan x, sikap kamu gimana. Kalo ada residen senior minta ganti jaga,
kamu mau apa nggak. Nah, harusnya si yang aku tau dari tanya ke senior, wawancara direksi
ini soal kerja aja, tapi kemudian di sesiku ini muncul pertanyaan yang cukup unpredictable. Si
wadir nanya soal pandangan terhadap FPI dan HTI. Kemudian beliau juga bertanya soal LGBT.
Yaaa jawab-jawab aja menurut point of view masing-masing ya. Hehe

Ditanya juga soal Pancasila. Aku kemarin si cuma diminta nyebutin sila 1-5. Tapi katanya,
peserta lain yang diwawancara oleh direksi lain ada yang sampe ditanya lambang dan nilai-
nilai yang terkandung dalam silanya gitu.

Fyi, pas mau wawancara ini, ada peserta lain yang sampe ngapalin tentang solo dan sejarah
RSDM. Pas denger itu langsung jadi ciut dong… nggak tau apa-apa dan nggak punya persiapan
apa-apa untuk wawancara ini. Alhamdulillah nggak ada pertanyaan seputar itu hehe

CBT
Ujian ini dilangsungkan di ruang CBT FK UNS Gedung 8 lantai. Keinget jaman UKMPPD dulu :”

Ujiannya kek biasanya kita CBT dulu.

Kalo ditanya bahan belajar darimana aja, jujur sebenarnya nggak tau. Kata senior belajar buku
PAPDI 3 jilid itu. Tapi yakaliiiiiii. Eh kalo niat si bisa-bisa aja sesungguhnya mengkhatamkan
buku itu. Kalo soal-soal, ada juga si. Tapi katanya nggak banyak keluar darisitu. Nah, karena
dibilang nggak banyak keluar dari soal-soal, aku nggak belajar soal-soal dong. Cuma baca satu
file dan itu pun nggak selesai. Eh ternyata eh ternyata, ada satu soal yang samaaaa persis
dengan yang ada di bank soal. Hmm… nyesel nggak tu? Haha

Untuk interna, percayalah bahwa prodi ini udah kek kumpulan banyak prodi. Ada materi paru,
jantung, bahkan psikiatri. Kemarin ada beberapa pertanyaan depresi, cemas, insomnia,
bahkan sampai diagnosis berdasarkan axis. Udah berasa kek mau masuk ppds psikiatri.

Untuk file-file soal, bisa hubungi aku ya untuk link foldernya.

Wawancara Rektorat
Ini wawancara tahap terakhir. Lokasinya di Gedung dr prakoso. Nanti akan dibagi ada yang
dengan Warek 1, Warek 2, atau Warek 3. Kebetulan kemarin dapet dengan Warek 3 dan
pertanyaannya sesuai banget dengan kisi-kisi yang beredar. Di awal, diminta perkenalan dulu
dan cerita tentang Riwayat pekerjaan. Kemudian ditanya kenapa UNS (eh ditanya nggak ya?
Wkwk lupa). Wawancara rektorat ini seputar isu-isu terkini. Entah kenapa, isu yang diangkat
soal keagamaan dan politik. Pertanyaan Warek kemarin adalah tentang soal isu palestina,
kekhalifahan, dan soal tes wawasan kebangsaan untuk pegawai KPK.

Oya, tips buat wawancara ini, kaitkan dengan nilai Pancasila. Aku nggak dapet momen untuk
mengaitkan pendapatku dengan Pancasila kemarin. Padahal udah latihan wkwk
Wawancara Portofolio dan Keilmuan
Nah, ini yang paling menegangkan nek menurutku ya. Meskipun isinya aku cuma ngobrol-
ngobrol aja si. Hehe.

Kalau wawancara direksi dan rektorat, file biodata diri yang terlampir di meja mereka adalah
CV kita yang di awal kita uploud di pemberkasan tahap 1 (nanti kita cuma ngisi data gitu terus
pas di download formatnya udah dalam bentuk draft CV), di wawancara dengan konsulen ini,
yang menjadi pegangan bacaan para konsulen adalah copy-an portofolio kita yang kita tulis
tangan sebelumnya. File itu nanti di copy 5 rangkap dan dibagikan ke masing-masing
konsulen. Iyaaa, konsulennya ada 5 orang langsung. Haha

Di wawancara kemarin, hadir dr tatar sppd, dr wachid sppd, dr dhani sppd, dr Arifin sppd, dan
dr agung sppd. Di tiap sesi peserta, nanti akan ada satu konsulen sebagai leader nya. Nah
pertanyaan-pertanyaan disini tu sebenarnya udah ada pakemnya. Ada poin-poin yang emang
ditanyakan gitu. Di awal wawancara pasti diminta perkenalan dulu. Ada yang diminta
perkenalan pakai Bahasa inggris, ada yang biasa pakai Bahasa Indonesia.

Kemudian ditanya kenapa pilih UNS dan kenapa interna. Sumber pembiayaan bagaimana,
apakah biaya sendiri, apakah dari orang tua, dari Lembaga, dari daerah, atau beasiswa, dll.
Kemarin si aku nggak ditanya sampai nominal tabungan. Tapi denger-denger dari peserta lain,
ada yang sudah menikah dan ditanya punya tabungan berapa dan kata si peserta itu, ada
konsulen yang bilang itu mah nggak cukup. Gitu. Jadi, kalo ada desas desus sampai ditanya
nominal tabungan, itu mungkin benar.

Ditanya juga mau balik ke daerah atau nggak. Since aku bilang alasan daftar interna karena
melihat kebutuhan dokter peny dalam masih banyak termasuk di daerah terpencil, aku bilang
mau mau aja kalau dikirim ke daerah wkwk. Oya, beberapa orang bilang kalo daftar ppds kudu
ada tempat balik. Aku nggak punya tempat balik haha. Jadi kalo ditanya mau balik kemana,
kujawab, kemana pun tempat yang menerimaku. Hahahah.

Pertanyaan selanjutnya adalah soal kemampuan operasi software seperti SPSS, word, excel,
dan desain grafis. Jawab aja sesuai diri kita sendiri.

Kemudian soal update keilmuan. Apakah sering ikut seminar atau nggak. Ada peserta yang
sampe ditanya nama seminarnya keknya. Kapan ikutnya.

Ditanya juga soal prestasi/penghargaan. Selama kuliah sampe saat itu ada prestasi apa aja.

Sempet ngobrol-ngobrol juga soal pekerjaan, status kerja dimana.

Terus ada journal reading juga. Ada peserta yang diminta baca abstrak jurnalnya, kemudian
diminta menjelaskan kembali dalam Bahasa inggris. Ada yang diminta jelaskan kembali dalam
Bahasa Indonesia. Ada yang diminta translate bagian introduction. Ada yang cuma diminta
baca Bahasa inggrisnya aja. Macem-macem. Tergantung leader wawancaranya kali ya.
Pertanyaan juga bisa seputar portofolio yang kita tulis. Misal kita menulis hal menarik di
bagian rencana kerja setelah studi, nah itu nanti bisa jadi dibahas oleh konsulen.

Jadi, itulah kenapa portofolio menjadi bahan penting dalam wawancara dengan konsulen.

Gimana soal rekomendasi? Sejujurnya ketika akan mendaftar PPDS ini niatnya hanya ingin cek
ombak untuk mengetahui gimana proses seleksi PPDS itu. ketika sudah mendaftar tahap 1,
belum ada rencana untuk mencari rekomendasi sama sekali sampai akhirnya ada beberapa
orang yang tau kalo aku daftar ppds dan belum cari rekomendasi. Atas saran mereka, lebih
baik mencari rekomendasi meski hanya dari sppd tempat kerja saat ini.

Baiklah…. Kemudian akhirnya aku cari rekom ke sppd tempat kerjaku sekarang, yakni wisma
atlet.

Kapan si rekom itu dilampirkan? Katanya si ketika tahap 2, khususnya ketika wawancara. Tapi
kemarin udah kulampirkan langsung di berkas yang dikirim. Hehe. Dan ketika wawancara,
lembar rekomnya nggak kulampirkan bareng dengan portofolio. Hanya tertulis di kolom
rekomendasi di portofolio yang kutulis. Tapi tetep, file asli dibawa buat jaga-jaga kalo ditanya.

Dari ngobrol-ngobrol dengan calon residen prodi lain, pemberi rekomendasi ini bisa
dihubungi langsung oleh pihak prodi. Jadi jangan coba-coba ngarang rekom yak haha.

Contoh rekom bisa dicari di gugel ya. Kayak gini aja cukup kalo rekomnya dari sppd. Kalo dari
gubernur atau direktur rs tinggal tambah kop dll aja.
Segitu yang bisa aku share soal seleksi PPDS ku ini. Tiap orang bisa beda beda pertanyaannya.
Jadi kalo mau lebih banyak gambaran, bisa tanya-tanya juga sama residen lain ya. Good Luck!

Anda mungkin juga menyukai