PELAYANAN
KESEHATAN
LANJUT USIA
Gina Krismaya, SKM
Dinas Kesehatan Provinsi Riau
1
Terwujud :
Strategi 3 6 STRATEGI
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan
jejaring pelaksanaan pelayanaan kesehatan lanjut
usia yang melibatkan LP, LS, organisasi profesi, Strategi 4
lembaga pendidikan, lembaga penelitian, LSM, dunia
usaha, media dan pihak terkait lainnya. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi
di bidang kesehatan lanjut usia
Strategi 2
Meningkatkan jumlah dan Strategi 5
kualitas fasilitas kesehatan 03 04 Meningkatkan peran serta dan
tingkat pertama dan fasilitas
kesehatan rujukan tingkat pemberdayaan keluarga,
lanjutan yang melaksanakan masyarakat, dan lanjut usia
pelayanan kesehatan santun 02 05 kesehatan lansia
lanjut usia
Strategi 6
Strategi 1
Memperkuat dasar hukum
01 06 Meningkatkan peran serta
Lansia dalam upaya
pelaksanaan pelayanan peningkatan kesehatan
kesehatan lanjut usia keluarga dan masyarakat
PUSKEMAS YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
SANTUN LANSIA DAN POSYANDU LANSIA TAHUN 2018
2018
TOTAL PKM : 9.993
TOTAL PKM SANTUN LANSIA: 4835 (48,4%)
Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun
lansia yaitu:
- Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan yang terlatih atau memahami
pelayanan kesehatan lansia dan geriatri
- Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia, minimal dengan mendahulukan lansia di loket, poliklinik,
laboratorium dan apotik
- Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkin, sehingga aman dan mudah diakses oleh lansia
- Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
Posyandu Lansia buka minimal 4 kali dalam satu tahun , menggunakan 5 langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Langkah pertama: pendaftaran dan pemberian buku kesehatan lansia yang selanjutnya dimiliki lansia, digunakan
sampai 4 tahun (dilakukan oleh Kader). Selain itu dilakukan kegiatan aktifitas fisik/senam lansia.
2. Langkah kedua: wawancara termasuk anamnesa perilaku berisiko (APR), penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan atau Panjang depa, pengukuran lingkar perut, dan penilaian tingkat kemandirian lansia (dilakukan
oleh Kader)
3. Langkah ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental emosional
dan kognitif serta penilaian risiko jatuh (dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu kader)
4. Langkah keempat: pemeriksaan laboratorium sederhana yang diperlukan seperti: gula darah, kolesterol, asam
urat (dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu Kader)
5. Langkah kelima: pemberian penyuluhan sesuai kebutuhan/konseling, pemberian makanan tambahan (PMT)
penyuluhan dan pencatatan hasil (dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu kader)
Jika dalam pemeriksaan ditemukan kelainan, lansia dapat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar (puskesmas,dll)
yang ada di wilayah tersebut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
11
STANDAR PROSEDUR
PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU LANSIA (lanjutan)
6. Kegiatan Posyandu Lansia dapat diperluas dengan kegiatan yang diselenggarakan secara terpadu dengan program
dan sektor terkait:
1) Pemberdayaan lansia dengan kegiatan :
a. Peningkatan peran lansia dalam meningkatkan status kesehatan keluarga
b. Penguatan peran keluarga sebagai pendamping lansia/caregiver informal
c. Upaya kesehatan tradisional melalui akuppressure, pengolahan TOGA dan ramuan tradisional herbal (jamu),
d. Kegiatan ekonomi produktif, seperti: usaha peningkatan pendapatan keluarga, pertanian, dll
e. Kegiatan untuk pengembangan ekonomi kreatif (melukis, membatik, kesenian seperti angklung dll)
f. Kegiatan kerohanian, Pendidikan anak usia dini
g. Dsb.
2) Kegiatan sosialisasi dan rekreasi: dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan anggota posyandu lansia
(latihan kesenian/pengembangan hobi, arisan, mengunjungi obyek wisata, dsb.)
3) Pembinaan kesehatan lansia oleh kader Bina Keluarga Lansia (BKL), dengan BKKBN
4) Pembinaan kesejahteraan sosial lansia oleh pekerja sosial, dengan Dinas Sosial
12
STANDAR PROSEDUR
PELAYANAN BAGI LANSIA DI PUSKESMAS
1.Pendaftaran lansia dan pemberian Buku Kesehatan Lansia yang selanjutnya dimiliki lansia, digunakan sampai
4 tahun
2.Dilakukan Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G), dengan komponen pemeriksaan yang terdiri dari:
a.Pemeriksaan Tanda Tanda Vital
b.Pemeriksaan Fisik/Jasmani
c.Penilaian status gizi
d.Pemeriksaan status fungsional
e.Penilaian status psikososial dan status sosial (ada tidaknya abuse, mistreatment, neglected)
f.Pemeriksaan status kognitif
g.Pemeriksaan status mental
h.Pemeriksaan penunjang (dilakukan sesuai dengan kebutuhan)
3. Rencana tatalaksana komprehensif oleh dokter: rawat jalan, terapi terpadu (promotive, preventif, kuratif,
rehabilitative), home care, rujukan ke RS
4.Dilakukan pelayanan/tata laksana yang sesuai
5.Diberikan edukasi baik kepada pasien maupun pendamping
6.Dilakukan rujukan bila diperlukan 13
STANDAR PROSEDUR
1. Tempat kegiatan
2. Meja dan kursi
3. Alat tulis
4. Lansia kit, yang berisi: timbangan dewasa, meteran pengukur lingkar perut, alat pengukur
tinggi badan, stetoskop, tensimeter, alat pemeriksaan lab sederhana beserta stick
pemeriksaanya (gula darah, kolesterol, asam urat) dan thermometer
5. Buku Kesehatan Lansia
6. Buku Pencatatan kegiatan
7. Materi KIE (lembar balik, leaflet, dll)
8. Alat atau bahan yang dapat membantu stimulasi kognitif lansia
15
STANDAR SARANA/FASILITAS
PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SANTUN LANSIA
(Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2015) Peralatan :
Ruangan : -Instrumen P3G
-Ruang pendaftaran -Buku Kesehatan Lansia
-Ruang tunggu -Lansia Kit
-Ruang pemeriksaan, jika memungkinkan dapat dibuat poli lansia -Media KIE untuk Lansia
tersendiri, atau dengan konsep one stop service -Kursi dan meja periksa
-WC/Toilet khusus lansia (menggunakan WC duduk, lantai tidak licin, -Kursi roda
tidak timbul genangan, terdapat pegangan di dinding, pintu membuka -Tripod/Quadripod atau Walker
keluar) -Food model
-Pantry sederhana
Semua ruangan setidaknya memenuhi syarat keamanan, kesehatan,
-Peralatan untuk fisioterapi
kemudahan, kenyamanan bagi lansia, yaitu:
-Peralatan untuk senam lansia
a.Ruangan mudah dijangkau,
b.Ventilasi optimal
c.Pencahayaan cukup
d.Pintu masuk cukup lebar untuk kursi roda
e.Lantai rata, bila terdapat undakan harus dengan warna berbeda
f.Jika terdapat elevasi disediakan ramp (pegangan)
16
g.Koridor atau selasar dilengkapi handrail
STANDAR TENAGA
17
PELAKSANA KEGIATAN
•Kabupaten/Kota (Penanggung jawab Program Kesehatan Lansia Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota),
•Petugas kesehatan atau tim yang terlatih/memahami pelayanan
kesehatan lansia di Puskesmas, dan kader posyandu lansia
TEMPAT PELAKSANAAN
Puskesmas dan Posyandu Lansia di wilayah kabupaten/kota
WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam kurun waktu RPJMN dan
RENSTRA (Tahun 2020-2024)
18
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Data yang dilaporkan: gabungan kegiatan di dalam dan di luar gedung puskesmas (posyandu lansia, kunjungan
rumah, kunjungan ke panti, dll).
Petugas mencatatkan hasil ke dalam form kohort pelayanan kesehatan lansia dan form pencatatan pelaporan
tingkat Puskesmas, termasuk mengkompilasi hasil kegiatan di posyandu lansia. Hasil pencatatan Puskesmas
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Untuk laporan pelaksanaan capaian indikator Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
lanjut usia, pencatatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk selanjutnya disampaikan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi. Dinas Kesehatan Provinsi kemudian melakukan verifikasi dan validasi
data, untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam aplikasi komunikasi data program kesmas (Komdat Kesmas)
sebagai laporan di tingkat Pusat.
19
PEDOMAN YANG DIGUNAKAN
1. Buku Kesehatan Lanjut Usia dan Petunjuk Teknis Pengisian Buku Kesehatan Lansia
2. Juknis Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas
4. Pedoman untuk Puskesmas dalam Pemberdayaan Lanjut Usia (plus 5 seri materi KIE)
5. Pedoman untuk Puskesmas dalam Penyelenggaraan Kegiatan Kesehatan Lanjut Usia
di Posyandu Lansia
6. Buku untuk Kader seri Kesehatan Lanjut Usia
7. Pedoman untuk Puskesmas dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia
8. Panduan Praktis untuk Caregiver dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia
20
TERIMA KASIH
21