Anda di halaman 1dari 25

INDIKATOR

PELAYANAN
KESEHATAN
LANJUT USIA

1
Terwujud :

Meningkatkan derajat kesehatan


lansia untuk mencapai Lansia
yang sehat, mandiri, aktif,
produktif dan berdayaguna bagi
keluarga dan masyarakat

Peningkatan akses dan kualitas


layanan kesehatan bagi Lansia di
fasyankes primer dan rujukan serta
pemberdayaan potensi Lansia
2
KERANGKA PIKIR PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA
PERMENKES NO.25 TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA AKSI NASIONAL (RAN) KESEHATAN LANJUT RAN berakhir pada tahun 2019 -- > sedang
USIA proses penyusunan RAN th 2020-2024
TAHUN 2016-2019

Strategi 3 6 STRATEGI
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan
jejaring pelaksanaan pelayanaan kesehatan lanjut
usia yang melibatkan LP, LS, organisasi profesi, Strategi 4
lembaga pendidikan, lembaga penelitian, LSM, dunia
usaha, media dan pihak terkait lainnya. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi
di bidang kesehatan lanjut usia
Strategi 2
Meningkatkan jumlah dan Strategi 5
kualitas fasilitas kesehatan 03 04 Meningkatkan peran serta dan
tingkat pertama dan fasilitas
kesehatan rujukan tingkat pemberdayaan keluarga,
lanjutan yang melaksanakan masyarakat, dan lanjut usia
pelayanan kesehatan santun 02 05  kesehatan lansia
lanjut usia

Strategi 6
Strategi 1
Memperkuat dasar hukum
01 06 Meningkatkan peran serta
Lansia dalam upaya
pelaksanaan pelayanan peningkatan kesehatan
kesehatan lanjut usia keluarga dan masyarakat
PUSKEMAS YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
SANTUN LANSIA DAN POSYANDU LANSIA TAHUN 2018
2018
TOTAL PKM : 9.993
TOTAL PKM SANTUN LANSIA: 4835 (48,4%)

TOTAL POSYANDU LANSIA/POSBINDU : 100.470


2.817
149 PKM 295
3871
42,8 % 42 PKM
136 PKM 75 %
23,4 % 644
375
ACEH 2054 1.290 62 PKM
35 PKM 66,7% 1.058
191 PKM 757
48 PKM 47,3 % 56 PKM
22,2 % 78,9 % KALTARA 174 PKM
137 PKM 41,8 % 142
SUMUT 90,2 %
74,9%
8 PKM
1140 MALUT 10,5 %
RIAU KEPRI 652 KALTIM SULUT 1.075
KALBAR GORONTALO
51 PKM 43 PKM
116 PKM 81,0 % 51 PKM 42 PKM
SUMBAR 10,5 %
42,2 % KALTENG 54,3 % SULTENG 20,8 % PAPUA
JAMBI BABEL 667 BARAT
2054 2.028
138 PKM 220 PKM SULBAR
67,1 % KALSEL MALUKU
70,8 % SUMSEL 71 PKM
3548 SULSEL SULTRA 15 PKM PAPUA
BENGKULU 3418 1.720 35,5 %
107 PKM 5,3 %
LAMPUN 992
121 PKM 200 PKM 45,9 % 299 PKM 1.493 5 PKM
DKI
67.2 % 258 PKM G 62,3 %
1.621 65,3 % 2.5 %
JKT
1.452 85,4.% 4.420 970
2.680 BANTEN JABAR
JATENG
586 PKM JATIM BALI NTB
DIY
133 PKM 54,8 % 364 PKM 412 PKM NTT
55 % 10.899 41,3 % 42,6 %
1217 18.645 18.571 87 PKM 91 PKM 278 PKM
72,5 % 54,8 % 73 %
109 PKM 2.376
1.322 1259
90,1 %
3.994

Sumber: Data Laporan Program Dit. Kesga Kemenkes RI, 2018 6


Indikator RPJMN Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2020-
2024

PROGRAM PRIORITAS/KEGIATAN INDIKATOR RPJMN 2020-2024 TARGET RPJMN 2020-2024


PRIORITAS/PROYEK
PRIORITAS/PROYEK KL 2020 2021 2022 2023 2024

Pelayanan kesehatan usia reproduksi Jumlah Kabupaten/kota yang


menyelenggarakan pelayanan
120 200 320 470 514
kesehatan usia reproduksi

Persentase balita yang dipantau


Pemantauan tumbuh kembang balita 60 70 75 80 85
pertumbuhan dan perkembangannya

Persentase kabupaten/kota yang


Pelayanan kesehatan lansia
menyelenggarakan pelayanan 45 50 55 60 65
kesehatan lanjut usia
Indikator RENSTRA Direktorat Kesehatan Keluarga
Tahun 2020-2024
No Indikator Definisi Operasional Formula TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
1 Persentase DO/Kriteria kabupaten/kota yang Jumlah
Kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan Kabupaten/kota
yang kesehatan lanjut usia adalah: yang 45% 50% 55% 60% 65%
menyelenggarakan 1. Seluruh puskesmas membina menyelenggara
pelayanan posyandu lansia di 50% desa di kan pelayanan
kesehatan lanjut wilayah kerjanya.  kesehatan
usia lansia dibagi
2. Minimal 50% Puskesmas yang jumlah seluruh
ada di kabupaten/kota kabupaten/
menyelenggarakan pelayanan kota dikali
kesehatan santun lansia 100% dalam
3. Kabupaten/kota kurun waktu 1
mengembangkan Program tahun
Perawatan Jangka Panjang bagi
Lansia
Persentase Kabupaten/Kota yang Menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)

RUMUS PENGHITUNGAN INDIKATOR

Jumlah Kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia


X 100%
jumlah seluruh kabupaten/kota dalam kurun waktu 1 (satu) tahun

Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia adalah meliputi:


Seluruh puskesmas membina posyandu lansia di 50% desa di wilayah kerjanya 
Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun
lansia
Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia
DEFINISI OPERASIONAL

 Seluruh puskesmas membina posyandu lansia di 50% desa di wilayah kerjanya


Seluruh puskesmas melaksanakan pembinaan pada posyandu lansia sedikitnya di 50% desa di wilayah kerjanya
sehingga posyandu lansia buka minimal 4 kali dalam satu tahun pada setiap desa tersebut
 

 Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun
lansia yaitu:
- Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan yang terlatih atau memahami
pelayanan kesehatan lansia dan geriatri
- Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia, minimal dengan mendahulukan lansia di loket, poliklinik,
laboratorium dan apotik
- Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkin, sehingga aman dan mudah diakses oleh lansia
- Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
 

 Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia


Kabupaten kota telah mulai melaksanakan Program PJP bagi Lansia di minimal 10% puskesmas dalam bentuk
kegiatan: orientasi Program PJP bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
STANDAR PROSEDUR

PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU LANSIA

Posyandu Lansia buka minimal 4 kali dalam satu tahun , menggunakan 5 langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Langkah pertama: pendaftaran dan pemberian buku kesehatan lansia yang selanjutnya dimiliki lansia, digunakan
sampai 4 tahun (dilakukan oleh Kader). Selain itu dilakukan kegiatan aktifitas fisik/senam lansia.
2. Langkah kedua: wawancara termasuk anamnesa perilaku berisiko (APR), penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan atau Panjang depa, pengukuran lingkar perut, dan penilaian tingkat kemandirian lansia (dilakukan
oleh Kader)
3. Langkah ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental emosional
dan kognitif serta penilaian risiko jatuh (dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu kader)
4. Langkah keempat: pemeriksaan laboratorium sederhana yang diperlukan seperti: gula darah, kolesterol, asam urat
(dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu Kader)
5. Langkah kelima: pemberian penyuluhan sesuai kebutuhan/konseling, pemberian makanan tambahan (PMT)
penyuluhan dan pencatatan hasil (dilakukan oleh petugas kesehatan dibantu kader)
 
Jika dalam pemeriksaan ditemukan kelainan, lansia dapat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar (puskesmas,dll)
yang ada di wilayah tersebut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

11
STANDAR PROSEDUR
PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU LANSIA (lanjutan)

6. Kegiatan Posyandu Lansia dapat diperluas dengan kegiatan yang diselenggarakan secara terpadu dengan program
dan sektor terkait:
1) Pemberdayaan lansia dengan kegiatan :
a. Peningkatan peran lansia dalam meningkatkan status kesehatan keluarga
b. Penguatan peran keluarga sebagai pendamping lansia/caregiver informal
c. Upaya kesehatan tradisional melalui akuppressure, pengolahan TOGA dan ramuan tradisional herbal (jamu),
d. Kegiatan ekonomi produktif, seperti: usaha peningkatan pendapatan keluarga, pertanian, dll
e. Kegiatan untuk pengembangan ekonomi kreatif (melukis, membatik, kesenian seperti angklung dll)
f. Kegiatan kerohanian, Pendidikan anak usia dini
g. Dsb. 

2) Kegiatan sosialisasi dan rekreasi: dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan anggota posyandu lansia
(latihan kesenian/pengembangan hobi, arisan, mengunjungi obyek wisata, dsb.)
3) Pembinaan kesehatan lansia oleh kader Bina Keluarga Lansia (BKL), dengan BKKBN
4) Pembinaan kesejahteraan sosial lansia oleh pekerja sosial, dengan Dinas Sosial

12
STANDAR PROSEDUR
PELAYANAN BAGI LANSIA DI PUSKESMAS
1.Pendaftaran lansia dan pemberian Buku Kesehatan Lansia yang selanjutnya dimiliki lansia, digunakan sampai
4 tahun
2.Dilakukan Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G), dengan komponen pemeriksaan yang terdiri dari:
a.Pemeriksaan Tanda Tanda Vital
b.Pemeriksaan Fisik/Jasmani
c.Penilaian status gizi
d.Pemeriksaan status fungsional
e.Penilaian status psikososial dan status sosial (ada tidaknya abuse, mistreatment, neglected)
f.Pemeriksaan status kognitif
g.Pemeriksaan status mental
h.Pemeriksaan penunjang (dilakukan sesuai dengan kebutuhan)

3. Rencana tatalaksana komprehensif oleh dokter: rawat jalan, terapi terpadu (promotive, preventif, kuratif,
rehabilitative), home care, rujukan ke RS
4.Dilakukan pelayanan/tata laksana yang sesuai
5.Diberikan edukasi baik kepada pasien maupun pendamping
6.Dilakukan rujukan bila diperlukan 13
STANDAR PROSEDUR

PELAYANAN BAGI LANSIA DI PUSKESMAS (lanjutan)

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas tersebut dilaksanakan secara


komprehensif dengan prinsip:
-Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, dengan adanya petugas pelayanan yang
terlatih atau memahami pelayanan kesehatan lansia dan geriatri
-Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia, minimal mendahulukan lansia di loket,
poliklinik, laboratorium dan apotik
-Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkin, sehingga aman dan mudah diakses
oleh lansia
-Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup

ORIENTASI PELAYANAN PERAWATAN JANGKA PANJANG (PJP)

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan orientasi/sosialisasi Program PJP bagi Lansia


dan panduan praktis bagi caregiver informal kepada pengelola pelayanan kesehatan lansia di
Puskesmas. 14
STANDAR SARANA/FASILITAS
POSYANDU LANSIA

1. Tempat kegiatan
2. Meja dan kursi
3. Alat tulis
4. Lansia kit, yang berisi: timbangan dewasa, meteran pengukur lingkar perut, alat pengukur
tinggi badan, stetoskop, tensimeter, alat pemeriksaan lab sederhana beserta stick
pemeriksaanya (gula darah, kolesterol, asam urat) dan thermometer
5. Buku Kesehatan Lansia
6. Buku Pencatatan kegiatan
7. Materi KIE (lembar balik, leaflet, dll)
8. Alat atau bahan yang dapat membantu stimulasi kognitif lansia

15
STANDAR SARANA/FASILITAS
PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN PELAYANAN SANTUN LANSIA
(Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2015) Peralatan :
Ruangan : -Instrumen P3G
-Ruang pendaftaran -Buku Kesehatan Lansia
-Ruang tunggu -Lansia Kit
-Ruang pemeriksaan, jika memungkinkan dapat dibuat poli lansia -Media KIE untuk Lansia
tersendiri, atau dengan konsep one stop service -Kursi dan meja periksa
-WC/Toilet khusus lansia (menggunakan WC duduk, lantai tidak licin, -Kursi roda
tidak timbul genangan, terdapat pegangan di dinding, pintu membuka -Tripod/Quadripod atau Walker
keluar) -Food model
-Pantry sederhana
Semua ruangan setidaknya memenuhi syarat keamanan, kesehatan,
-Peralatan untuk fisioterapi
kemudahan, kenyamanan bagi lansia, yaitu:
-Peralatan untuk senam lansia
a.Ruangan mudah dijangkau,
b.Ventilasi optimal
c.Pencahayaan cukup
d.Pintu masuk cukup lebar untuk kursi roda
e.Lantai rata, bila terdapat undakan harus dengan warna berbeda
f.Jika terdapat elevasi disediakan ramp (pegangan)
16
g.Koridor atau selasar dilengkapi handrail
STANDAR TENAGA

SDM yang dibutuhkan minimal (sesuai Permenkes No. 67 Tahun 2015):


1.Dokter
2.Dokter gigi
3.Perawat/Bidan
4.Tenaga gizi
5.Tenaga kesehatan masyarakat (diutamakan promosi kesehatan)

Petugas terlatih atau terorientasi/memahami pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas

SDM lain yang dibutuhkan :


-tenaga keterapian fisik,
-tenaga non kesehatan terlatih (Kader atau pekerja sosial yang sudah dilatih/terorientasi
pelayanan kesehatan lansia)

17
PELAKSANA KEGIATAN
•Kabupaten/Kota (Penanggung jawab Program Kesehatan Lansia Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota),
•Petugas kesehatan atau tim yang terlatih/memahami pelayanan
kesehatan lansia di Puskesmas, dan kader posyandu lansia
 

TEMPAT PELAKSANAAN
Puskesmas dan Posyandu Lansia di wilayah kabupaten/kota

WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam kurun waktu RPJMN dan
RENSTRA (Tahun 2020-2024)
18
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Data yang dilaporkan: gabungan kegiatan di dalam dan di luar gedung puskesmas (posyandu lansia, kunjungan
rumah, kunjungan ke panti, dll).

Petugas mencatatkan hasil ke dalam form kohort pelayanan kesehatan lansia dan form pencatatan pelaporan
tingkat Puskesmas, termasuk mengkompilasi hasil kegiatan di posyandu lansia. Hasil pencatatan Puskesmas
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
 
Untuk laporan pelaksanaan capaian indikator Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
lanjut usia, pencatatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk selanjutnya disampaikan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi. Dinas Kesehatan Provinsi kemudian melakukan verifikasi dan validasi
data, untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam aplikasi komunikasi data program kesmas (Komdat Kesmas)
sebagai laporan di tingkat Pusat.

Waktu Pelaporan: dilakukan setiap bulan

19
PEDOMAN YANG DIGUNAKAN

1. Buku Kesehatan Lanjut Usia dan Petunjuk Teknis Pengisian Buku Kesehatan Lansia
2. Juknis Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 67 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas
4. Pedoman untuk Puskesmas dalam Pemberdayaan Lanjut Usia (plus 5 seri materi KIE)
5. Pedoman untuk Puskesmas dalam Penyelenggaraan Kegiatan Kesehatan Lanjut Usia
di Posyandu Lansia
6. Buku untuk Kader seri Kesehatan Lanjut Usia
7. Pedoman untuk Puskesmas dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia
8. Panduan Praktis untuk Caregiver dalam Perawatan Jangka Panjang bagi Lanjut Usia

20
CARA PENGHITUNGAN INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Di Provinsi “X” terdapat 4 Kab./Kota. Perhitungan hasil pelayanan kesehatan lansia di Provinsi “X” pada akhir tahun dapat dilihat pada tabel :
Kabupaten/Kota
Puskesmas membina posyandu lansia melaksanakan orientasi
Kabupaten/ Jumlah Jumlah Puskesmas menyelenggarakan Program PJP bagi Lansia Keterangan
Kota Puskesmas Desa/Kel pelayanan kesehatan santun lansia dan panduan praktis bagi
di 50% desa di wilayah kerjanya caregiver informal
(a) (b) (C)  (d) (e)  (f) (g)

1. Kabupaten A 4 25 3 (75%) 3 (75%) Ya Tidak (karena belum seluruh


Ke 2 Puskesmas Puskesmas membina
posyandu lansia di 50% desa)
(50%)
  7 Membina Posyandu Lansia di ya - Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas ya √  
Puskesmas A -
6 desa (87,5%) Sudah ada poli khusus lansia dan sarana yang aman
- Mempunyai 2 orang petugas terlatih yankes lansia
- Melakukan koordinasi lintas program (LP) dengan
pendekatan siklus hidup
  6 Membina Posyandu Lansia di ya - Memberikan prioritas pada lansia , sudah ada poli khusus ya √  
Puskesmas B
4 desa (66,7%) lansia dan sarana yang aman dan mudah diakses
- Mempunyai 1 orang petugas yang memahami yankes
lansia dan geriatri
- Melakukan koordinasi LP dengan pendekatan siklus
hidup
  6 Membina Posyandu Lansia di ya - Belum menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun tidak -  
Puskesmas C
3 desa (50%) lansia dan belum terdapat petugas terorientasi
  5 Membina Posyandu Lansia di tidak - Memberikan prioritas pada lansia minimal dengan ya -  
Puskesmas D
2 desa (40%) mendahulukan lansia di loket, poliklinik, laboratorium
dan apotik (belum terdapat poli khusus lansia)
- Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkin,
sehingga aman dan mudah diakses oleh lansia
- Terdapat 1 orang petugas terorientasi
- Koordinasi LP dg pendekatan siklus hidup
2. Kota B 5  20 5 (100%)   5 (100%)   Ya Ya (sesuai kriteria)
3. Kabupaten C 8  30 8 (100%)   8 (100%)   Tidak Tidak (karena kab/kota belum
melaksanakan orientasi PJP
bagi lansia dan panduan
praktis bagi caregiver informal

4. Kabupaten D 6  15 6 (100%)   4 (67,7%)   Ya Ya (sesuai kriteria)


21
Dari hasil perhitungan tersebut, jumlah kab./kota di Provinsi X yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia sebanyak 2
KEGIATAN DEKON 2020
PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

KEGIATAN INISIATIF BARU/ AKTIVITAS


1. Pelatihan Pelayanan Kesehatan Lansia dan Geriatri bagi Petugas Puskesmas
2. Sosialisasi, Koordinasi Program Lanjut Usia Dalam Rangka HLUN
3. Orientasi Penggunaan Panduan Praktis untuk Caregiver pada PJP
4. Orientasi Pelaksanaan PJP bagi Petugas

22
KEGIATAN DEKON 2021
PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

ALOKASI
KEGIATAN INISIATIF BARU/ AKTIVITAS
ANGGARAN

1. Pelatihan Kesehatan Lansia dan Geriatri untuk Petugas Puskesmas 6,464,080,000

2. Orientasi Penggunaan Panduan Praktis untuk caregiver informal pada Perawatan


2,656,080,000
Jangka Panjang bagi Lansia
3. Advokasi dan sosialisasi pemberdayaan lansia dengan lintas sektor 5,022,000,000
4. Sosialisasi RAN Lansia 2020-2024 dalam rangka percepatan peningkatan
2,815,000,000
pelayanan kesehatan lansia
5. Dukungan lintas program dan lintas sektor dalam Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 1,260,482,000

6. Pengadaan Kit Individu untuk Lansia 4,101,424,000

7. Pengadan Lansia Kit 11,152,262,860


8. Pengadaan Buku Kesehatan Lansia 53,454,664,000

23
SANDINGAN MENU DEKON, BOK PROVINSI DAN BOK KAB/KOTA TAHUN 2021
NO KEGIATAN/ MENU DEKON MENU BOK PROVINSI MENU BOK KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN
1. Pembinaan 1) Pelatihan Pelayanan Kesehatan Orientasi pemberdayaan Lansia Orientasi Penggunaan Panduan Praktis
Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri bagi Petugas dalam meningkatkan status untuk caregiver pada Perawatan Jangka
Keluarga/ Puskesmas kesehatan Keluarga Bagi Pengelola Panjang (PJP) bagi Lansia (Sasaran
Pelayanan program di Dinkes Kab./Kota Petugas kesehatan di Puskesmas)
Kesehatan Lanjut 2) Orientasi Penggunaan Panduan Orientasi pedoman kader seri Orientasi pemberdayaan Lansia dalam
Usia Praktis untuk caregiver informal pada kesehatan Lansia Bagi Pengelola meningkatkan status kesehatan
Perawatan Jangka Panjang bagi program di Dinkes Kab./Kota Keluarga bagi Petugas kesehatan di
Lansia Puskesmas
3) Advokasi dan sosialisasi Koordinasi LP/LS organisasi profesi Orientasi pedoman kader seri
pemberdayaan lansia dengan lintas terkait Kesehatan Lanjut usia kesehatan Lansia bagi Petugas
sektor kesehatan di Puskesmas
4) Sosialisasi RAN Lansia 2020-2024
dalam rangka percepatan
peningkatan pelayanan kesehatan
lansia
5) Dukungan lintas program dan lintas
sektor dalam Hari Lanjut Usia
Nasional (HLUN)
6) Pengadaan Kit Individu untuk Lansia
7) Pengadan Lansia Kit
8) Pengadaan Buku Kesehatan Lansia 24
TERIMA KASIH

25

Anda mungkin juga menyukai