Anda di halaman 1dari 12

REFRESHING KADER POSYANDU

BALITA, POSYANDU LANSIA,


POSBINDU PTM DAN POSYANDU
REMAJA
A. Pengertian Posyandu dan Kader
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan yang dikelola dan
diselenggarakan dari masyarakat, untuk dan oleh
masyarakat.
Sedangkan pengertian Kader kesehatan atau
Posyandu, menurut Depkes RI (2003) adalah
anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh
masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama
dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara
sukarela.
B. Syarat Menjadi Kader Posyandu
1. Dipilih dari dan oleh masyarakat setempat
2. Bersedia dan mampu bekerja bersama
masyarakat secara sukarela
3. Bisa membaca dan menulis huruf latin
4. Sabar dan memahami usia lanjut
5. Tidak Kabur atau Rabun
Berikut ini tugas-tugas Kader Posyandu Desa sebelum hari
buka, adalah:
 Menyiapkan alat dan bahan, yaitu alat penimbangan

bayi, KMS, alat peraga, LILA, alat pengukur, obat-obat


yang dibutuhkan (pil besi, vitamin A, oralit), bahan atau
materi penyuluhan.
 Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu

memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu.


 Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan

rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta


mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa
hadir pada hari buka Posyandu.
 Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan

pembagian tugas di antara kader Posyandu baik untuk


persiapan maupun pelaksanaan kegiatan.
5 Langkah
5 Langkah Posyandu Lansia 5 Langkah Posyandu Balita

1. Langkah 1: Pendaftaran  Meja 1 Pendaftaran balita,


2. Langkah 2:  Kader melakukan ibu hamil, ibu menyusui;
pengukuran tinggi badan,  Meja 2 Penimbangan dan
berat badan, dan tekanan pengukuran balita;
darah  Meja 3 Pencatatan hasil
3. Langkah 3: Pencatatan penimbangan dan
(Pengisian Kartu Menuju Sehat) pengukuran;
Kader melakukan pencatatan  Meja 4 Penyuluhan dan
di KMS lansia meliputi : Indeks Pelayanan gizi bagi ibu
Massa Tubuh, tekanan darah, balita, ibu hamil dan ibu
berat badan, tinggi badan.
menyusui; dan
4. Langkah 4: Penyuluhan  Meja 5 Pelayanan kesehatan,
5. Langkah 5: Pelayanan medis KB dan Imunisasi
Posbindu PTM
 Kegiatan posbindu PTM menggunakan sistem 5 meja. Pelayanan sistem 5 meja terdiri dari
:
 Meja 1 : Pelayanan registrasi dan administrasi, yaitu kegiatan mencatat data individu
pasien sesuai buku monitoring faktor risiko PTM yang ada. Pada pelaksanaan monitoring,
kondisi faktor risiko PTM harus diketahui oleh yang diperiksa maupun yang memeriksa.
 Meja 2 : Wawancara faktor risiko PTM
Hal-hal yang perlu diwawancara berkaitan dengan faktor risiko PTM antara lain riwayat
merokok, kebiasaan minum minuman manis, kopi dan beralkohol, kegiatan aktifitas
fisik/olahraga, kebiasaan makan sayur dan buah, riwayat tekanan darah tinggi, riwayat
penyakit dahulu dan keluarga yang berkaitan dengan penyakit tidak menular.
 Meja 3 : Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, IMT, lingkar perut
Kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), lingkar perut,
sebaiknya diselenggarakan 1 bulan sekali.
 Meja 4 : Pemeriksaan, yaitu kegiatan memeriksa tekanan darah, kadar glukosa darah,
kadar kolesterol, kadar trigliserida darah, pemeriksaan klinis payudara dan fungsi paru
sederhana.
 Meja 5 : Konseling dan Edukasi.
Kegiatan konseling dan penyuluhan, harus dilakukan setiap pelaksanaan Posbindu PTM.
Hal ini penting dilakukan karena pemantauan faktor risiko kurang bermanfaat bila
masyarakat tidak tahu cara mengendalikannya. Kegiatan aktifitas fisik dan atau olah raga
bersama, sebaiknya tidak hanya dilakukan jika ada penyelenggaraan Posbindu PTM
namun perlu dilakukan rutin setiap minggu.
  Apabila pada kunjungan berikutnya (setelah 3
bulan) kondisi faktor risiko yang dimiliki tidak
mengalami perubahan (tetap pada kondisi
buruk) atau sesuai dengan kriteria rujukan
maka untuk mendapatkan penanganan yang
lebih baik harus dirujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan dasar seperti puskesmas atau klinik
swasta sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan yang bersangkutan. Meski telah
mendapatkan pengobatan yang diperlukan,
para penyandang faktor risiko PTM yang telah
dirujuk tetap dianjurkan untuk melakukan
pemantauan faktor risiko PTM secara rutin di
posbindu PTM.
Posyandu Remaja
 Dimeja 1 adalah meja pendaftaran, semua peserta yang hadir harus registrasi agar kader
remaja dapat mengetahui jumlah peserta yang hadir disetiap posyandu, selain itiu registrasi
ini dapat dimanfaatkan untuk melihat jumlah penerima manfaat dan kurvanya setiap bulan
untuk bahan evaluasi promosi kegiatan posyandu remaja.
 Meja 2 adalah meja pengukuran berat badan dan tinggi badan. Dalam pengukuran berat
badan tentunya dimanfaatkan sebagai petunjuk adanya remaja yang kurang gizi atau gizi
lebih sehingga dapat dilakukan penanggulangan secepatnya. Dimeja ini setiap peserta
dicatat hasilnya untukmengetahui pertumbuhannya setiap bulan.
 Meja 3 adalah meja gizi. Di meja ini remaja dapat melakukan konsultasi gizi terutama bagi
mereka yang gizi kurang dan gizi lebih. Selain itu di meja ini juga dilakukan pemeriksaan
LILA dan anemia bagi remaja perempuan. Secara berkala di meja ini juga remaja diberikan
vitamin. Bagi remaja yang bermasalah dengan gizi atau masalah kesehatan yang lain, di
meja ini kader akan memberikan rujukan ke sarana pelayanan kesehatan primer yaitu
Puskesmas jika memang diperlukan.
 Meja 4 adalah meja KIE atau komunikasi informasi dan edukasi. Dimeja ini peserta
mendapatkan edukasi mengenai kesehatan remaja ataupun mengenai informasi yang lain
seperti kewirausahaan. Dalam pelaksanaannya meja ini sangat flexible, tidak harus dengan
sistem penyuluhan dalam menyempaikan sebuah informasi, bisa melalui game, bedah film,
drama, lagu atau bahkan praktik pembuatann karya tertentu seperti sablon kaos,
pembuatan gantungan kunci atau kerajinan yang lain.
Tugas Kader Posyandu Setelah Hari Buka
 Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu,

meliputi :
 Memindahkan catatan-catatan dalam Kartu

Menuju Sehat (KMS) ke dalam buku register atau


buku bantu kader.
 Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan

merencanakan kegiatan hari Posyandu pada bulan


berikutnya. Kegiatan diskusi kelompok
(penyuluhan kelompok) bersama ibu-ibu yang
rumahnya berdekatan (kelompok dasawisma).
 Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan

perorangan) merupakan tindak lanjut dan


mengajak ibu-ibu datang ke Posyandu pada
kegiatan bulan berikutnya.
Melaksanakan kegiatan di luar posyandu :
 Melaksanakan kunjungan rumah

 Setelah kegiatan di dalam Posyandu selesai, rumah ibu-ibu yang akan

dikunjungi ditentukan bersama.


 Tentukan keluarga yang akan dikunjungi oleh masing-masing kader.

Sebaiknya diajak pula beberapa ibu untuk ikut kunjungan rumah.


 Mereka yang perlu dikunjungi adalah :

 a. Ibu yang anak balitanya tidak hadir 2 (dua) bulan berturut-turut di

Posyandu
 b. Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul vitamin

 c. Berat badanny tidak naik 2 (dua) bulan berturut-turut

 d. Berat badannya di bawah garis merah KMS

 e. Sasaran Posyandu yang sakit

 f. Ibu hamil yang tidak menghadiri kegiatan Posyandu 2 (dua) bulan

berturut-turut
 g. Ibu hamil yang bulan lalu dikirim atau dirujuk ke puskesmas

 h.Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya

 i. Ibu hamil dan ibu menyusui yang belum mendapat kapsul iodium

 j. Balita yang terlalu gemuk


 Menggerakkan masyarakat untuk menghadiri
dan ikut serta dalam kegiatan Posyandu
 Langsung ke tengah masyarakat
 Melalui tokoh masyarakat atau pemuka

agama atau adat


 Membantu petugas kesehatan dalam

pendaftaran, penyuluhan, dan berbagai usaha


kesehatan masyarakat
Cara Penimbangan dan
Pengukuran Serta Kalibrasi Alat

Anda mungkin juga menyukai