Kutipan akta pencatatan sipil terdiri 1.Perintah kepada Kadin Dukcapil aktif
atas kutipan akta (huruf b.) melakukan jemput bola untuk mencatatkan
kematian” kematian berdasarkan pelaporan yang
disampaikan oleh keluarga atau yang
mewakili (RT/RW).
2.Perintah untuk membuat Buku Pokok
Pemakaman yang berisi: No, NIK, Nama,
Tempat/Tanggal Meninggal, Tanggal
Pemakaman, Nama Pelapor, NIK Pelapor,
Nama Keluarga yang dapat dihubungi,
Keterangan.
TUJUAN
• Pertemuan Orientasi ini bertujuan untuk:
• Menyampaikan informasi kegiatan MDSR/SKI yang akan
dilaksanakan di Kabupaten Loteng/Sampang
• Menjelaskan tata cara pelaporan dan format pelaporan yang akan
digunakan
• Menjelaskan cara pengisian format pelaporan
• Peserta diharapkan dapat mengetahui dan mengerti tata cara
pelaporan dan cara mengisi format pelaporan yang digunakan
GAMBAR ALUR SKRINING KEMATIAN IBU DI MASYARAKAT
Kematian WUS (15-49 tahun) di masyarakat dan
fasilitas kesehatan
Bidan di Desa memberitahu kematian ibu Petugas Surveilans Bidan di Desa Kades
ke Bidan Koordinator puskesmas di tingkat
puskesmas
Bidan di Desa mengidentifikasi kasus yang diduga Bidan di Desa membuat daftar
sebagai kematian ibu menggunakan format kematian WUS di desa
notifikasi kematian maternal Wawancara keluarga menggunakan
format MAMA-IN
KRITERIA KEMATIAN YANG DICATAT
1. Kematian Wanita Usia Subur (WUS) yaitu usia 15-49 tahun
2. Kematian warga desa atau yang tercatat sesuai KTP bertempat
tinggal di desa informan
3. Kematian oleh “sebab apapun” dan “di manapun”
4. Kematian oleh sebab kehamilan, Persalinan dan Nifas (dalam 6
minggu setelah berakhirnya kehamilan, termasuk setelah
keguguran/digugurkan)
5. Kematian oleh sebab kehamilan, Persalinan dan Nifas yang terjadi
pada wanita berusia kurang dari 15 tahun atau lebih dari 49 tahun.
PERAN INFORMAN DESA
Bidan di Desa, Kader dan Kaur Desa disebut sebagai
INFORMAN DESA, memiliki peran:
–Aparat Desa:
a. Mendorong informan di masyarakat (RT/RW, Kader, Dukun, Kaur, petugas
masjid/makam) untuk mencatat dan melaporkan semua kematian WUS
dengan informasi lengkap.
b. Berkoordinasi dengan Bidan di Desa terkait laporan data kematian yang
diterima.
–Informan Desa (Kader, Kaur):
a. Mencatat semua kematian WUS yang terjadi di wilayahnya menggunakan
formulir “Pelaporan Kematian WUS” paling telat 3 x 24 jam
b. Menjelaskan tentang pencatatan dan pelaporan kematian kepada semua
kader di desanya
c. Melaporkan semua kematian WUS kepada Bidan di Desa, aparat desa (Kaur
atau Kades) dan petugas surveilans PKM.
–Bidan di Desa:
a. Mencatat semua kematian WUS/ibu yang diketahuinya menggunakan
formulir “Pelaporan Kematian WUS”
b. Membuat daftar kematian WUS menggunakan formulir “Daftar Kematian
WUS”
c. Melakukan validasi terhadap seluruh kematian WUS dengan mengunjungi
keluarga dan mewawancara salah satu angggota keluarga yang paling
mengetahui tentang kematian Almh., menggunakan formulir “MAMA-IN”
d. Melaporkan kematian ibu ke PKM (Bidan Koordinator) menggunakan formulir
“Pemberitahuan Kematian Maternal”
e. Berkoordinasi dengan desa tentang laporan data kematian yang diterima.
Formulir Pencatatan dan Pelaporan Kematian
PEMBERITAHUAN DAFTAR
PELAPORAN DAFTAR
MAMA-IN KEMATIAN KEMATIAN
KEMATIAN WUS KEMATIAN WUS
MATERNAL MATERNAL
1. Nama Ibu/Wanita
2. NIK
Kampung:
Desa/Kelurahan:
3. Alamat Ibu/Wanita
Kecamatan:
Kabupaten:
4. Usia ibu/wanita _________ tahun
• Formulir ini diisi oleh Bidan di Desa dengan mencatat semua kematian WUS
yang telah dilaporkan oleh Masyarakat/Kader/RT-RW.
• Kematian WUS (Wanita Usia Subur) adalah yaitu kematian wanita berusia
15-49 tahun oleh sebab apapun.
DUGAAN SEBAB KEMATIAN
TANGGAL SEDANG
NO NAMA NIK ALAMAT USIA SEDANG SEDANG PELAPOR
KEMATIAN DALAM LAINNYA
HAMIL BERSALIN
MASA NIFAS
FORMULIR MAMA IN
Form MAMA-IN harus diisi berdasarkan informasi hasil kunjungan Bi-
Des ke keluarga yang diduga merupakan kematian ibu.
Jika ditemui kematian WUS yang dicurigai sebagai kematian ibu, maka
dilaporkan sebagai kematian ibu kepada bidan koordinator untuk
dilakukan otopsi verbal
Jika ditemukan kasus kematian ibu pada usia <15 atau >49 tahun, akan
dihitung sebagai kematian ibu dan dilakukan proses pengkajian kasus
melalui AMP.
Nama Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten :
Nama Bidan di Desa :
Meninggal
dalam waktu 6
Nama Meninggal jam setelah
Alamat Hamil Jumlah Jumlah Tanggal Tempat Sebab Meninggal
No Nama Ibu NIK Umur Rumah saat bayi lahir
Lengkap Ke Persalinan Keguguran Kematian Kematian Kematian saat Hamil
Sakit Melahirkan sampai 42 hari
setelah
melahirkan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
FORMULIR PEMBERITAHUAN KEMATIAN MATERNAL
• Jenis kematian apakah ini? Nama Almh. akan tercatat dalam formulir
apa saja?
• Petugas Masjid mengumumkan: Annisah, usia 26 tahun, alamat Dsn. Bali,
Ds. Kuta, Kec. Anyer, Kab. Karang, meninggal 16 hari setelah melahirkan
karena demam tinggi, tanggal 30 September 2017.
CONTOH LATIHAN PENCATATAN KASUS
• Jenis kematian apakah ini? Nama Almh. akan tercatat dalam formulir
apa saja?
• Kader melaporkan: Maemunah, usia 39 tahun, saat ini dalam kondisi hamil
besar, karena tertabrak sepeda motor meninggal pada tanggal 03 Juli 2017,
alamat Dsn. Bali, Ds. Kuta, Kec. Anyer, Kab. Karang.
• Jenis kematian apakah ini? Nama Alm. akan tercatat dalam formulir
apa saja?
• RT melaporkan: Adin Tarju, usia 31 tahun, meninggal karena kanker
payudara pada tanggal 23 Agustus 2017, alamat Dsn. Bali, Ds. Kuta, Kec.
Anyer, Kab. Karang.
RENCANA TINDAK LANJUT
• Bidan di Desa dan kader yang saat ini mengikuti orientasi di PKM harus
menjelaskan kembali tentang pencatatan dan pelaporan kematian
WUS kepada kader lainnya yang ada di desanya secara swadana
melalui kegiatan yang ada di desa (misalnya pada saat Posyandu).
• Pertemuan Rekap Data Kematian HANYA bagi wilayah PKM yang
memiliki kasus Kematian Ibu.
TERIMA KASIH