Anda di halaman 1dari 30

PERTEMUAN EVALUASI INDIKATOR KEGIATAN KESEHATAN

USIA PRODUKTIF DAN LANSIA

DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANJUT USIA

11 Juli 2022
01 Tugas dan Fungsi

02 Struktur Organisasi

TOPIK 03 Ruang Lingkup

04 Indikator RPJMN dan RENSTRA

05 Mekanisme Pembahasan Indikator


TUGAS DAN FUNGSI
DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
PERMENKES NO 5 TAHUN 2022

di bidang peningkatan kesehatan pada kelompok:

USIA PRODUKTIF

PEKERJA

LANJUT USIA

OLAH RAGA
TIM KERJA DIT UPL
DIREKTUR KESEHATAN USIA
PRODUKTIF DAN LANJUT USIA
drg. Kartini Rustandi, MKes

SUBBAGIAN ADUM
Riza Afriani Margaresa, SKM, MPH

TIM KERJA 1 TIM KERJA 2 TIM KERJA 3 TIM KERJA 4 TIM KERJA 5
KESEHATAN KSEHATAN KERJA KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN LANJUT
REPRODUKSI KELOMPOK RENTAN OLAHRAGA USIA

dr. Ari Setyaningrum, R. Giri Wurjandaru,


dr. Wira Hartiti, M. Epid Nur Fatayani, SPd, MKM dr. Astuti, MKK
SpKO SKM, MKes

1. dr, Fida Dewi A, MKK 1. RR Winda Kusuma 1. Indah Nugraheni 1. dr. Maria Sondang M 1. Lina Marlina, SP, M. Gz
2. Dr. Yenni Yuliana Ningrum, S. Si, MKKK Mardhika, SKM, M.Sc.Ph 2. Tasripin, SKM, MKM 2. drg. Dyah Erti
3. Ika Ratnawati, SKM, 2. Dr. Selamat Riyadi, SKM, 2. Drg. Wara Pertiwi O, MA 3. dr. Harry Papilaya Mustikawati, MPH
MKKK MKKK 3. dr. Julina, MM 4. Muftika Lutfiana, SKM 3. dr. Weni Murniati, MPH
4. dr. Putriayu Hartini, 3. Syahrul Efendi Panjaitan, 4. Cahyaningrum 5. Tries Yuliastuti, SKM, 4. dr. Nindya Savitri, MKM
MKK SKM, MKKK Kusumastuti H, SKM MKM 5. Hasanah SKM, MKM
5. Retno Juli Siswantari, 4. dr. Yulia Renniaty F S 5. Yosnelli, SKM, MKM 6. Dr. Ima Nuraina 6. Arif Wibowo, SKM, MM
SKM 5. Safira Cahyandari, SKM 6. Ditho Pemi Aprianto, 7. Muhammad Rizka, S. 7. Bonardo Prayogo
6. I Gede Dewa Gandi WP, 6. Hana Fajar Septanti, S.Kep OR Hasiholan, SKM
SKM SKM 7. Dolfina Marlein L, SKM 8. Nur Ratnasari, A.Md
7. Nabila Salsabila, SKM 7. dr. Erni Risvayanti, M. 8. Akbar Nugroho Keb
8. Lintang Emiliana, SKM Sitanggang, SKM
KEBIJAKAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
Membangun kelompok usia produktif
Penguatan kemitraan dan
Sehat Bugar Produktif dan lansia
pemberdayaan masyarakat
SMART dengan menitikberatkan upaya
promotif dan preventif

Penyelenggaraan program Peningkatan kapasitas


secara bertahap, terpadu, tenaga kesehatan dan AoC
dan berkesinambungan

Penyelenggaraan program yang sesuai


standar pelayanan dan SPO
Strategi Peningkatan Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
STRATEGI
Advokasi dan
Pelayanan
sosialisasi
Kesehatan
• Penggalangan komitmen stakeholder pusat dan daerah reproduksi bagi
• Edukasi masyarakat melalui sosialisasi dan diseminasi calon pengantin
• Penurunan
• Peningkatan Pelayanan Kespro (Catin, KI/AKB
Kesehatan PUS)
Puskesmas yang • Penurunan
Reproduksi • Screening Layak Hamil
meningkatkan Stunting
15 – 19 tahun

• Peningkatan Kualitas Pelayanan KB


Kemitraan dan aktivitas fisik • Pengendalian
Pemanfaatan PM
Kesehatan • Pembinaan Kebugaran Jasmani pemberdayaan • Pengendalian
teknologi Masyarakat
informasi Olahraga • Pelayanan Kesehatan Olahraga
masyarakat PTM
Pelayanan
• Peningkatan peran: Kesehatan usia
• SITKO • Kesehatan Kerja
19 – 59 tahun

 Lintas sektor reproduksi di Peningkatan


• SIPGAR Kesehatan Kerja • Peningkatan Implementasi GP2SP, K3 tempat kerja produktivitas
(FKTP, RS, perkantoran), Pos UKK  Akademisi
• E-COHORT  Swasta/
• SIASIK • Peningkatan pelayanan KtPA dan P2GP, perusahaaan
 Ormas/OP/ Kelompok Peningkatan
Kesehatan APK, aborsi atas indikasi
komunitas Rentan ketahanan
Kelompok Rentan • Kesehatan disabilitas
mendapatkan
• Kesehatan situasi krisis bencana (PPAM)  Media nasional
• Pemberdayaan pelayanan
• Pemberdayaan Lansia kesehatan
tahun

masy mll UKBM


> 60

• Pelayanan lansia di Puskesmas


Kesehatan Lansia • Pelayanan Lansia di RS (geriatri terpadu) terintegrasi
• Perawatan Jangka Panjang (LTC) (Posbidu & Pos Lansia
UKK mendapatkan
pelayanan
Penguatan manajemen kesehatan
dan layanan kesehatan
• Peningkatan kapasitas tenaga Kesehatan, AoC
• Pemenuhan peralatan/sarana
• NSPK
INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
RPJMN 2020 - 2024 Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas

Peningkatan upaya penguatan preventif dan Impact/ Target Capaian


Outcome Outcome OUTPUT (IKK)
promotif. 2022 2023 2024
(SS & ISS) (IKP)
Persentase 70 80 90
INDIKATOR Target Capaian puskesmas yang
melaksanakan
2022 2023 2024 a.Persentase pelayanan
kabupaten/ kota Kesehatan
yang melaksanakan
Jumlah kabupaten/ kota yang intervensi
reproduksi bagi
menyelenggarakan pelayanan 320 470 514 kesehatan keluarga calon pengantin
kesehatan usia reproduksi
Persentase lansia 70 80 90
yang
Jumlah kabupaten/ kota yang mendapatkan
360 385 411
melaksanakan kesehatan kerja b.Persentase pelayanan
Kabupaten/ Kota Kesehatan
Persentase kabupaten/ kota yang yang menerapkan
kebijakan Germas Persentase 50 70 90
menyelenggarakan pelayanan 55 60 65 puskesmas yang
kesehatan lanjut usia meningkatkan
aktivitas fisik

SPM BIDANG KESEHATAN


Permenkes Nomor 4 tahun 2019
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai7 standar.
TARGET: 100%
INDIKATOR RPJMN, RENSTRA DAN GERMAS
DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF
DAN LANSIA
TAHUN 2022

8
INDIKATOR RPJMN (tidak berubah)

N
Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
o
1 Jumlah kabupaten/kota Kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan usia reproduksi 1. Jumlah Puskesmas
yang adalah: memberikan pelayanan
menyelenggarakan 1. Minimal 50% Puskesmas di wilayah kerja memberikan pelayanan kesehatan kesehatan reproduksi calon
pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin (kespro catin) pengantin (kespro catin) dibagi
usia reproduksi dengan Jumlah seluruh
Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi calon pengantin (kespro catin) Puskesmas di wilayah kerja
• memberikan pelayanan konseling/komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kesehatan reproduksi calon pengantin dikali 100 persen. Jika hasilnya
• skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan status gizi meliputi: (pemeriksaan berat badan, tinggi minimal 50% maka memenuhi
badan, penentuan indeks masa tubuh, pemeriksaan Lingkar Lengan Atas/LiLA) dan tanda anemia (pemeriksaan kriteria
konjungtiva dan pemeriksaan Hb)
2. Jumlah Puskesmas mampu dan
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau petugas gizi) memberikan pelayanan KB
Pasca Persalinan dibagi dengan
2. Seluruh Puskesmas di wilayah kerja mampu dan memberikan pelayanan KB Pasca Persalinan Jumlah seluruh Puskesmas di
dengan metoda cara modern (AKDR/pil/suntik/kondom/MAL/implan/ vasektomi) dilakukan dalam kurun waktu 0-42 hari wilayah kerja dikali 100 persen.
setelah ibu melahirkan. Jika hasilnya mencapai 100%
(seluruh) maka memenuhi
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter dan atau bidan). Mempunyai minimal 2 (dua) orang tenaga kriteria
kesehatan yang kompeten dokter dan atau bidan yang sudah mendapatkan pelatihan Contraceptive Technolgy Update
(CTU)/pelatihan keluarga berencana (KB)/orientasi KB Pasca Persalinan (KBPP) Rumus perhitungan indikator:
Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
INDIKATOR RPJMN (tidak berubah) -2

N
Indikator Definisi Operasional Cara Hitung
o
2 Jumlah 1. Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya melaksanakan kesehatan kerja. Puskesmas yang melaksanakan Jumlah kumulatif kabupaten/kota
kabupaten/kota yang kesehatan kerja adalah Puskesmas yang melaksanakan: yang melaksanakan kesehatan
melaksanakan a. Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas (identifikasi faktor risiko/penggunaan kerja
kesehatan kerja APD/pengukuran kebugaran jasmani bagi petugas) dalam kurun waktu 1 tahun
b. Deteksi dini PM/PTM/PAK pada pekerja Puskesmas
c. Pembentukan/pembinaan PoS UKK
2. Adanya SK/SE serta pedoman/petunjuk teknis yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang mendukung pelaksanaan
program kesehatan di tempat kerja
3. Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal adalah kegiatan pembinaan kesahatan kerja dengan melakukan kegiatan
advokasi sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan program kesehatan kerja seperti GP2SP, atau K3 Perkantoran atau K3
Fasyankes

3 Persentase Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan Lansia Jumlah kabupaten/kota yang
kabupaten/kota yang adalah meliputi: menyelenggarakan pelayanan
menyelenggarakan kesehatan
pelayanan kesehatan 1. Seluruh Puskesmas membina Posyandu Lansia di 50% desa di wilayah kerjanya adalah seluruh Puskesmas lanjut usia (Lansia) dibagi jumlah
lanjut lansia melaksanakan pembinaan pada Posyandu Lansia sedikitnya di 50% desa di wilayah kerjanya sehingga Posyandu Lansia seluruh kabupaten/kota di kali
buka minimal 4 kali dalam satu tahun pada setiap desa tersebut 100% dalam kurun waktu 1 tahun
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun Lansia yaitu:
a. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan
yang terlatih atau memahami pelayanan kesehatan Lansia dan geriatri
b. Memberikan prioritas pelayanan kepada Lansia, minimal dengan
mendahulukan Lansia di loket, Poliklinik, laboratorium dan apotik
c. Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkinsehingga aman dan
mudah diakses oleh Lansia
d. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia, adalah kabupaten/kota telah
mulai melaksanakan Program PJP bagi Lansia di minimal 10% Puskesmas dalam bentuk kegiatan orientasi Program
PJP bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
INDIKATOR RENSTRA

No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung

1 Persentase puskesmas yang Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan : Jumlah puskesmas yang melaksanakan
melaksanakan pelayanan 1. Konseling/Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) kesehatan pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon
kesehatan reproduksi bagi calon reproduksi calon pengantin; dan pengantin dibagi total sasaran puskesmas
pengantin 2. Skrining kesehatan bagi calon pengantin, minimal pemeriksaan dikali 100
status gizi meliputi : (penentuan IMT/pemeriksaan Lingkar
Lengan Atas/LiLa) dan tanda anemia (pemeriksaan konjungtiva
dan pemeriksaan Hb) Pelayanan diberikan oleh tenaga
kesehatan (dokter dan atau bidan dan atau perawat dan atau
petugas gizi)

2 Persentase Puskesmas yang Puskesmas yang mampu membina kebugaran jasmani minimal Jumlah puskesmas yang meningkatkan
meningkatkan aktifitas fisik sasaran anak usia sekolah (sekolah madrasah/pesantren) dan usia aktifitas fisik dibagi total puskesmas dikali 100
produktif (OPD/calon jamaah haji/kelompok olahraga)

3 Persentase lansia yang Lansia yg berumur 60 tahun ke atas yang dibina/yang mendapat Jumlah warga negara 60 thn atau lebih yang
mendapatkan pelayanan pelayanan kesehatan/ diskrining kesehatannya minimal 1 kali dalam mendapat skrining kesehatan sesuai standar
Kesehatan kurun waktu 1 tahun min. 1x dalam kurun waktu 1 tahun dibagi
  jumlah semua warga negara usia 60 tahun
Pelayanan Kesehatan/skrining kesehatan yang dilakukan seperti atau lebih x 100%
pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan dan tinggi
badan, pengukuran LILA, dsb.
INDIKATOR RENSTRA –IKU KESMAS (GERMAS)

No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung

1) Kabupaten/kota yang Kabupaten/kota menerapkan Germas adalah Kabupaten/Kota yang memiliki Jumlah Kabupaten Kota yang
menerapkan kebijakan Gerakan regulasi Germas dan/atau regulasi berwawasan kesehatan, serta memilki kebijakan Germas dan
Masyarakat Hidup Sehat melaksanakan 2 dari 3 kegiatan berikut: melaksanakan 2 dari 3 kegiatan
(Germas) 1. Melaksanakan Kampanye Germas tema prioritas dibagi jumlah Kabupaten Kota
Adalah melaksanakan kampanye 7 tema prioritas melalui berbagai media, dikali seratus persen.
meliputi; olahraga, gizi seimbang, anti rokok, skrining kesehatan,
imunisasi, patuh pengobatan, sanitasi dan kebersihan lingkungan; dan
melaksanakan penggerakan masyarakat dengan melibatkan lintas sektor,
swasta, kelompok masyarakat (berupa aksi/mobilisasi masyarakat).

2. Memiliki kegiatan skrining kesehatan di tempat kerja


Adalah melaksanakan pemeriksaan skrining kesehatan pada pekerja yang
terdiri dari tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah, dan
pengukuran kebugaran minimal 3 bulan sekali; serta pemeriksaan pilihan
lainnya sesuai dengan kemampuan seperti gula darah, deteksi kanker
leher rahim sedini mungkin dengan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan
periksa payudara klinis untuk perempuan usia 30-50 tahun bagi yang
sudah menikah atau yang sudah berhubungan seksual, pemeriksaan
tajam penglihatan dan pendengaran, kolesterol minimal 1 kali dalam 1
tahun yang dilaksanakan di semua tempat kerja perkantoran OPD
(Organisasi Perangkat Daerah) tingkat Kabupaten/Kota.

3. Memiliki kegiatan pembinaan kesehatan tradisional


Adalah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tradisional (minimal TOGA dan atau akupuntur dan akupresur).
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN, RENSTRA
DIREKTORAT KESEHATAN USIA
PRODUKTIF DAN LANSIA
TRIWULAN II TAHUN 2022

13
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
Target
Target Capaian
Indikator RPJMN 2020 – 2022
PP/KP/PRO-P/ PROYEK KL
2024
TW 1 TW 2 TW 1 TW 2

PP: Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


KP: Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga bencana
(KB), dan kesehatan reproduksi
Pro-P: Peningkatan KB dan Kesehatan Reproduksi
Pelayanan kesehatan usia reproduksi Jumlah kabupaten/kota yang 320 80 160 312 335
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan usia
reproduksi
KP : Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(Germas)
ProP : Penguatan Promosi Germas
Pelaksanaan kesehatan kerja di tempat kerja Jumlah kabupaten/kota yang 360 90 180 20 142
melaksanakan kesehatan
kerja
KP : Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat
dan Makanan
ProP : Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Pelayanan kesehatan lansia Persentase kabupaten/kota 55 15 20 3,3 5,3
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut
lansia
14
Sumber : SITKO dan KOMDAT KESMAS
Jumlah kabupaten/kota yang
RPJMN menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi triwulan II

Target : 320
Capaian : 335
(105%)

15
Jumlah kabupaten/kota yang
RPJMN melaksanakan kesehatan kerja

Target : 360
Capaian : 142
(27,63%)

16
Persentase kabupaten/kota yang
RPJMN menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut lansia

Target : 55%
Capaian : 58,17%

17
CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA
Target Target Capaian
Tujuan/Sasaran Strategis/Program/Sasaran Program/Kegiatan/Sasaran Kegiatan/Indikator
2022
TW 1 TW 2 TW 1 TW 2

Tujuan : Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Primer yang Komprehensif dan Berkualitas

SS : Menguatnya promotif preventif di FKTP melalui UKBM

Program : Kesehatan Masyarakat

Sasaran Terwujudnya peningkatan kesehatan masyarakat melalui pendekatan dan


Program : pendekatan promotif dan preventif pada setiap siklus kehidupan yang
didukung oleh peningkatan tata kelola kesehatan masyarakat keluarga
Kegiatan : Pembinaan Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia

Sasaran Meningkatnya kesehatan usia produktif dan lanjut usia


Kegiatan :
Indikator : 1. Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan reproduksi 70 20 40 68,01 68,01
bagi calon pengantin
2. Persentase lansia yang mendapatkan pelayanan kesehatan 70 20 40 16,80 16,80

3. Persentase puskesmas yang meningkatkan aktifitas fisik 50 15 30 2,92 5,25

Sumber : SITKO dan KOMDAT KESMAS


Persentase puskesmas yang
RENSTRA melaksanakan pelayanan kesehatan
reproduksi bagi calon pengantin

Target : 70%
Capaian : 78,67%

19
Persentase lansia yang mendapatkan
RENSTRA pelayanan kesehatan

Target : 27.446.086 lansia


(70%)
Capaian : 4.609.404 lansia
(16,79%)

20
Persentase puskesmas yang
RENSTRA meningkatkan aktifitas fisik

Target : 50%
Capaian : 16,56%

21
PERCEPATAN HIBAH
ASET BARANG MILIK NEGARA

22
Penertiban Aset Dalam Rangka
Pengelolaan BMN
(SE No. KN.02.07/II/11832/2021)
BMN untuk Pemda/Masyarakat dengan
akun 526xxx yang bersifat habis pakai
untuk penyederhanaan proses hibah ,
dokumen penyerahan cukup berupa
BASTO/SBBK/Surat Pengantar
Barang/BAST

2018 2019 2020 2021


• Kit Pos UKK • Kit Kebugaran • Kit Pos UKK • Kit Pos UKK
• Kit Kebugaran • Kit APD • Kit Kebugaran • Kit Kebugaran

Draft Dokumen Usulan Hibah dan Rekap Hibah Barang masing-


masing Provinsi dapat didownload pada link di bawah ini :
https://link.kemkes.go.id/DokumenUsulanHibah
23
MEKANISME DESK

25
Jadwal Kegiatan
Waktu (WIB) Acara Data Dukung yang harus Disiapkan Pembicara
08.30 - 08.45 Pembukaan dan Arahan   Direktur UPL
08.45 –09.00 Penjelasan perubahan kebijakan dan indikator, mekanisme diskusi dan   Kasubag Administrasi & Umum
pembagian break out room
09.00 – 10.30 Diskusi Capaian Kinerja Kegiatan usia Produktif Capaian Indikator RPJMN dan Renstra sampai PJ Tiker & Adum
• Aceh triwulan II
• Sumatera Utara
• Sumatera Barat
• Sumatera Selatan
• Jambi
• Bengkulu
• Riau
• Kepulauan Riau
• Maluku Utara
Diskusi Capaian Kinerja Kegiatan usia Produktif
10.30 – 12.00 PJ Tiker & Adum
• Lampung
• DKI Jakarta
• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• DI Yogyakarta
• Jawa Timur
• Banten
• Bali
• NTB
ISHOMA
12.00 – 12.45     26
Jadwal Kegiatan
Waktu (WIB) Acara Data Dukung yang harus Disiapkan Pembicara
12.45 – 14.15 Lanjutan Diskusi Capaian Kinerja Kegiatan usia Produktif Capaian Indikator RPJMN dan Renstra sampai PJ Tiker & Adum
• Sulawesi Barat triwulan II
• Sulawesi Tenggara
• Sulawesi Utara
• Gorontalo
• Maluku
• Papua
• Papua Barat
• Bangka Belitung
14.15- 15.45 Lanjutan Diskusi Capaian Kinerja Kegiatan usia Produktif PJ Tiker & Adum
• NTT
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Selatan
• Kalimantan Utara
• Kalimantan Timur
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Tengah
15.45- 15.55 Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut -   Kasubag Administrasi & Umum
15.55-16.00 Penutupan -   Direktur Kesehatan Usia
Produktif dan Lanjut Usia
27
DAFTAR PJ BREAKOUT ROOM

RUANG BREAKOUT ROOM 1 BREAKOUT ROOM 2 BREAKOUT ROOM 3 BREAKOUT ROOM 4

PEMBAHASAN Kesehatan Reproduksi Kesehatan Kerja Kesehatan Olahraga Kesehatan Lansia

PETUGAS WIRA RIZA ARI LINA


IKA NURFA TASRIPIN WENI
RESTI WINDA AKHADIYAH ZAHRA
AKBAR (Notulen) HANA (Notulen) TRIES (Notulen) HASANAH (Notulen)

PROVINSI 1 orang dari masing-masing 1 orang dari masing-masing 1 orang dari masing-masing 1 orang dari masing-masing
provinsi provinsi provinsi provinsi

Tugas Pembahas :
1. Melakukan verifikasi terhadap data capaian dan menggali kendala yang dihadapi masing-masing provinsi serta memberikan masukan terhadap kendala tersebut
Tugas Notulen :
2. Mengoperasikan zoom (merekam dan share screen)
3. Mengupdate capaian hasil verifikasi pada file Rekapitulasi Data Capaian Indikator  sheet Rekap per Provinsi
4. Mencatat pembahasan (kendala dan penyelesain masalah) pada file Notulen Evaluasi
28
PROVINSI YANG BELUM DESK CAPAIAN TRIWULAN II

Kesehatan Reproduksi Kesehatan Kerja Kesehatan Olahraga Kesehatan Lansia

Sumut Aceh Aceh Sumbar


Sumbar Babel Sumsel Bengkulu
Bengkulu Jambi Jambi Jatim
Jatim Jabar Jabar Kalsel
Kalsel Jatim Jatim Sulteng
Kaltara Gorontalo Sulsel NTT

Sulteng Maluku Maluku Papua


Papua Papua Papua Papua Barat
Papua Barat Papua Barat

29
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Melakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada provinsi, kabupaten/kota, Puskesmas terkait
kegiatan dan indikator terbaru Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia

2. Melengkapi laporan dalam sistem informasi yang tersedia (SITKO, SIPGAR, E-COHORT DAN
KOMDAT KESMAS) setiap bulan. Data TW 2 dilengkapi maksimal tanggal 14 Juli 2022

3. Kendala pelaporan dalam sistem informasi dapat disampaikan laporan secara offline ke pusat
• Kespro - Ika ratnawati (+62 812-8082-5891)
• Kesja - Winda (+62 812-9542-3910)
• Olahraga - Tries Yuliastuti (+62 813-1049-4783)
• Lansia - Hasanah (+62 857-1944-1698)
• Klp Rentan - Akbar (+62 812-8900-0497)
• Adum - Euis Daniati (+62 838-0417-5138)

4. Usulan Hibah (Kit Kebugaran, Kit Pos UKK, Kit APD), tahun 2018-2021agar segera disampaikan dan
dilengkapi ke pusat
• Jufri (+62 881-1100-876)
• Siswono (+62 812-9522-3099) 30

Anda mungkin juga menyukai