Anda di halaman 1dari 15

Anatomi dan Histologi Lensa

• Lensa adalah struktur kristalin berbentuk bikonveks dan transparan. Lensa


merupakan salah satu media refraktif terpenting yang berfungsi memfokuskan
cahaya masuk ke mata agar tepat jatuh pada retina.
• Lensa memiliki 2 permukaan yaitu anterior dan posterior.
• Permukaan posterior lebih cembung dari pada permukaan anterior.
• Lensa bersama dengan iris membentuk diafragma optikal yang memisahkan bilik
anterior dan posterior bola mata.
• Secara histologis lensa memiliki 4 komponen utama yaitu : kapsul lensa, epitelial
subkapsular, korteks, dan nukleus.
• Kapsul terdiri dari kapsul anterior dan posterior
• Kapsul tersebut terdiiri atas kolagen tipe IV
• Korteks merupakan lensa yang terbentuk sejak lahir
• Nukleus adalah serat yang terbentuk setelah lahir
• Nukleus dan korteks terbentuk dari lamella konsentris yang panjang
Fisiologi lensa
• Epitelial merupakan bagian lensa dengan metabolisme paling tinggi
• Pada hal tersebut terjadi aktivitas metabolisme dan transport aktif yang membawa
keluar seluruh hasil aktivitas sel normal termasuk DNA, RNA, protein, sintesis lipid,
dan ATP.
• ATP dibutuhkan transportasi nutrisi, memelihara pertumbuhan sel, dan
transparansi lensa.
KATARAK
• Katarak merupakan Katarak berasaldari bahasa Yunani Katarrhakies, bahasa Inggris Cataract, dan Latin
Cataracta yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti tertutup air
terjun akibat lensa yang keruh.Katarak merupakan keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat
hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat kedua-duanya.

• Berdasarkan WHO katarak merupakan penyebab kebutaan utama di dunia. Terdapat 39 juta orang yang buta di
seluruh dunia, dengan penyebab utama nya katarak sebesar 51%. Selain hal tersebut katarak merupakan
penyebab gangguan penglihatan kedua di dunia dengan angka kejadian sebesar 33% (Kemenkes RI, 2014)
Kalsifikasi Katarak
• Katarak senilis
- katarak senilis merupakan kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut yaitu usia diatas 50 tahun
yang mengakibatkan gangguan penglihatan dengan gejala karakteristik penebalan lensa secara
perlahan dan progresif
-katarak senilis terdapat beberapa kalsifikasi antara lain insipien, mature, immature, dan hipermature.

INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATUR


Visus 5/5 dg s.d 1/60 1/300 – 1/~ 1/~
koreksi
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan Normal Bertambah Normal Berkurang
Lensa (air masuk) (air+masa lensa
keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik Mata Normal Dangkal Normal Dalam
Depan
Sudut Bilik Normal Sempit Normal Terbuka
Mata
Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif

Penyulit - Glaukoma - Uveitis+glaucoma


• Katarak Kongenital
-katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa sejak lahir pada tahun pertama kehidupan dan meruoakan
salah satu penyebab kebutaan pada anak yang sering di jumpai. Jika katarak tetap tidak terdeteksi
kehilangan penglihatan yang permanen akan terjadi.

• Katarak traumatik
- katarak traumatik adalah katarak yang paling sering disebabkan oleh trauma benda asing pada lensa atau
trauma tumpul pada bola mata. Peluru senapan angin dan petasan merupakan penyebab paling sering.
Lensa menjadi putih segera ketika masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan
humor aqueus da kadang-kadang vitreus masuk ke dalam struktur lensa.

• Katarak komplikata
-katarak komplikata yang dapat terbentuk akibat efek langsung penyakit intraokuler yang mempengaruhi
fisiologi lensa. Penyakit inytraokular yang sering berkaitan dengan pembentukan katarak adalah uveitis
kronik atau rekuren, glaukoma, retinitis pigmentosa, dan ablation retinae
Etiologi Katarak
Terjadinya katarak dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
• Degeneratif (usia)
• Kongenital
• Penyakit sistemik (DM, hipertensi, hipoparatiroidisme)
• Penyakit lokal pada mata (uveitis, glaukoma dll.)
• Trauma
• Bahan toksik (kimia )
• Keracunan obat-obatan tertentu (kortikosterois, ergot dll.)
KATARAK

PATOFISIOLOGI

Sklerosis nuclear,
Pertambahan usia
Perubahan fisik dan nukleus lensa
meningkatan berat
kandungan zat keras, kemampuan
dan ketebalan
kimia pada lensa akomodasi
lensa
menurun
KATARAK

MANIFESTASI KLINIS

Gejala
1. Penurunan visus
2. Silau
3. Perubahan miopik
4. Diplopia monocular
5. Halo bewarna
6. Bintik hitam di depan mata
Pemeriksaan katarak

 Visus dasar dan visus koreksi terbaik


 Reflex pupil
 Tekanan intra ocular
 Pemeriksaan fundus, fundus reflex
 Keadaan umum
 pemeriksaan fungsi macula dan USG (biometri pengukuran power IOL)
KATARAK

INDIKASI OPERASI

Indikasi Optik Indikasi Medis


▸ Visus buruk ▸ Pada katarak matur, untuk mencegah phacolytic
glaucoma.
▸ Pada keadaan penyakit retina, untuk membersihkan
axis optik dalam diagnosis dan terapi laser pada
retina.
KATARAK

TATALAKSANA

1. PHACOEMULSIFIKASI
2. ICCE (Intra-Capsular Cataract Extraction )
3. ECCE (Extra-Capsular Cataract Extraction)
KATARAK

TATALAKSANA

1. PHACOEMULSIFIKASI
KATARAK

TATALAKSANA

2. ICCE (Intra-Capsular Cataract Extraction )


KATARAK

TATALAKSANA

3. ECCE (Extra-Capsular Cataract Extraction)


Komplikasi Katarak
1. Lens induced glaucoma
Katarak dapat berubah menjadi glaukoma dalam 3 cara :
• Phacomorphic glaucoma
• Phacolytic glaucoma
• Phacotoxic Glaucoma
2. Lens Induced Uveitis
3. Subluksasi atau Dislokasi Lensa
• Pada stadium hipermatur, zonula zinii pada lensa dapat
melemah dan rusak. Hal ini menyebabkan subluksasi lensa, dimana
sebagian zonula zinii tetap utuh dan terdapat bagian sisa lensa, atau
dislokasi, dimana seluruh bagian zonula zinii telah rusak dan tidak
ada sisa lensa.

Anda mungkin juga menyukai