Anda di halaman 1dari 31

PENELITIAN KUALITATIF:

METODE UTAMA
PENGAMBILAN DATA
Kelompok 4

Haaniyah Retnaningrum (1801620092)


Meydiana Cahya Seristian (1801620050)
Nur Suci Harnita (1801620024)
Qorri 'Ainan Salsabila (1801620037)
Relica Allafa (1801620128)
Sri Purborini (1801620057)
Zachrina Aqinar (1801620021)
METODE
PENGAMBILAN DATA
Berikut merupakan metode pengambilan data utama dalam
penelitian kualitatif:

Observation participant in-depth


observation interviewing
R V
ES T IA
OB

ON
OBSERVASI ADALAH..
suatu metode yang sistematis, terarah, dan selektif dalam
WIDOYOKO (2014)
Pengamatan dan pencatatan secara
mengamati dan mendengarkan interaksi atau fenomena yang
sistematis terhadap unsur-unsur yang

ABDURRAHMAT (2006)
terjadi.
nampak dalam suatu gejala pada objek

penelitian.

Teknik pengumpulan data yang

dilakukan melalui suatu pengamatan, PROF HERU (2008)


dengan disertai pencatatan- Pengamatan yang sebuah studi kasus
pencatatan terhadap keadaan atau atau pembeljaran yang dilakukan
perilaku objek sasaran. dengan sengaja, terarah, urut, dan

PATTON sesuai pada tujuan. Pencatatan pada

kegiatan pengamatan disebut dengan

Metode penelitian yang bersifat akurat hasil observasi.

dan spesifik dalam mengumpulkan

data serta memiliki tujuan dalam

mencari informasi mengenai segala NURKANCANA & SUNARTANA (1990)


bentuk kegiatan yang sedang Suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan
berlangsung untuk dijadikan sebuah pengamatan secara langsung dan sistematis.
objek kajian dalam penelitian
EJ N I S J E N I S O B S E R V ASI
Willems (1982) &
Lull (1982) Ratcliff (2001) Lull (1982)
Young (1975)

Observasi dibagi Observasi dibagi Observasi Observasi

berdasarkan berdasarkan partisipasi terstruktur

keterlibatan peneliti Observasi tidak Observasi

peneliti: menstruktur berstruktur eksperimental

observasi: Observasi Observasi

Participant berkelompok natural

observation Terstruktur Observasi

Non-participant Tidak terstruktur partisipan

observation Observasi

unobtrusive

Observasi formal
Observasi dapat terjadi
Natural Controlled
dalam dua kondisi:
T A H A P A N O B S E R V A SI
Tests of
Selection Recording behavior setting Tujuan empiris

Provocating Encoding In situ

P E N C A T A T A N O B S E R V A SI
Merekam
Mencatat Menggunakan Menggunakan dengan alat
narasi skala kategori elektonik
ETIKA PENELITI
Menjelajah tempat dan lokasi privat tidak diperkenankan

Kekeliruan dalam mempresentasikan diri sebagai anggota: peneliti bukan

bagian dari komunitas

Melakukan observasi dengan izin subjek penelitian

PERMASALAHAN...
Melakukan amatan dan penyamaran: melanggar prinsip moralitas

Ketika individu atau sekelompok orang tau mereka sedang diobservasi,

mereka akan mengubah perilaku mereka (Hawthorne Effect)

Selalu ada kemungkinan bias

Interpretasi dari kegiatan observasi bisa saja bervariasi dari pengamat satu

dengan pengamat lain

Ada kemungkinan tidak selesainya kegiatan observasi dan/atau

pencatatan
K E KL EE LB EI MH AA NH A DN A N
Sangat cocok untuk menemukan

informasi baru Persoalan validitasnya

Sangat cocok untuk mengkonfirmasi teori Apabila observasi dilakukan pada bidang

yang sudah ada cakupan yang luas, mengakibatkan

Dapat dilakukan secara tersamar, generalisasi menjadi tidak tepat dan

dengan banyak setting dan tipe perilaku. objektif.

Mampu memperoleh gambaran Masalah subjektivitas dan terlalu

memahami tingkah laku yang komplek bersandar pada artikulasi perorangan

dan situasi rumit


IT C I P
R
A
A
TN
P
ERVAT
N
O

O I
BS
APA ITU OBSERVASI PARTISIPAN/ETNOGRAFI?
Observasi partisipan mengacu pada seperangkat Sejumlah dimensi di mana studi

metode yang lebih luas termasuk observasi intensif etnografi/observasi partisipan bervariasi

yang juga dikenal sebagai metode etnografi.

01
(Dereshiwsky, 1999; Patton, 1986)

Peran pengamat dalam setting


Observasi partisipan secara khusus mengacu pada
teknik observasi di mana peneliti melibatkan diri
secara ekstensif dan mendalam dengan suatu
02 Pengetahuan
tentang observasi
kelompok

03
kelompok atau komunitas.

Penjelasan tujuan studi

04
Etnografi/observasi partisipan pada dasarnya
merupakan metode pengumpulan data, bukan Durasi
metode analisis. Mengingat usia metode ini, ada

berbagai cara menganalisis data, tetapi penelitian

terbaru biasanya menggunakan pendekatan


05 Fokus

grounded theory.
APA ITU OBSERVASI PARTISIPAN/ETNOGRAFI?
Peran pengamat dalam Basis etnografi/observasi partisipan adalah catatan lapangan yang
penelitian lapangan bervariasi dibuat setelah observasi selesai. Catatan lapangan ini rinci, dapat

dalam hal sejauh mana observasi disusun dalam bagian pengamatan dan interpretasi yang terpisah.

dan partisipasi itu nyata. Catatan lapangan yang dibuat harus dicatat dalam bentuk yang relatif

01 total or complete
murni, yaitu:

terpisah.
pengamatan dan interpretasi pengamatan disimpan
Dengan kata lain, 'pengalaman' pengamat adalah bentuk

02
participation utama data dalam observasi partisipan tetapi 'pengalaman' ini harus

total or complete dibedakan dari pernyataan yang lebih analitik dalam catatan

observation lapangan.

03 participant as
Sumber data tidak hanya terbatas

mungkin juga untuk digabungkan dengan:


pada catatan lapangan, namun

04
an observer wawancara semi terstruktur

observant as a diskusi kelompok

riwayat hidup anggota komunitas


non-participant
dokumen pribadi termasuk foto

liputan media yang relevan

dokumen lainnya
APA ITU OBSERVASI PARTISIPAN/ETNOGRAFI?
Masalah bagi peneliti yang Etnografi/observasi partisipan adalah salah satu metode penelitian

menggunakan etnografi atau yang paling kompleks dan menempatkan tuntutan intelektual dan

observasi partisipan meliputi: interpersonal pada peneliti.

Sifat proses yang Tuntutan intelektual:


memakan waktu dan 1. merumuskan pertanyaan penelitian

tenaga 2. mempertanyakan apakah pertanyaan penelitian tertentu dapat

Kompleksitas data yang memperoleh manfaat dari observasi partisipan

dikumpulkan dan 3. memutuskan masalah apa yang akan dibahas dalam proses

kebutuhan untuk observasi

mengintegrasikan 4. menulis catatan lapangan yang efektif.

berbagai aspek data

Kemungkinan Tuntutan interpersonal:


subjektivitas dalam 1. mendefinisikan peran peneliti

prosedur dan tuduhan 2. mendapatkan dan mempertahankan entri ke dalam konteks

subjektivitas. penelitian

3. secara efektif menggunakan informan kunci.


ETNOGRAFI/PARTISIPAN OBSERVASI 1
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH MELAKSANAKANNYA?

01
02
Merumuskan pertanyaan penelitian

03
Mempertanyakan apakah bidang minat tertentu cocok untuk observasi partisipan

04
Menentukan apa yang akan dibahas dalam proses observasi

05
Mendefinisikan peran peneliti

06
Masuk ke lokasi penelitian/masuk ke komunitas

07
Melanjutkan/ mempertahankan akses
Menggunakan informan kunci

informan kunci(a) mungkin memainkan peran yang lebih sentral dalam sebagian besar aspek
kegiatan kelompok daripada yang lain, (b) mungkin memiliki minat dalam penelitian yang lebih

besar daripada yang lain, atau (c) mungkin memiliki hubungan khusus dengan peneliti dan

sebagainya.
ETNOGRAFI/PARTISIPAN OBSERVASI 2
08
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH MELAKSANAKANNYA?

Membuat catatan lapangan/mencatat data (data logging)


Hal-hal yang harus diperhitungkan:
Salah satu fungsi penting dari catatan lapangan adalah untuk membantu peneliti membiasakan

diri dengan konteks sosial dari setting penelitian.

Memori akan mempengaruhi kualitas catatan lapangan jika terlalu banyak penundaan antara

pengamatan dan pembuatan catatan lapangan.

Mungkin berguna untuk merencanakan periode pengamatan dengan hati-hati dengan cara yang

memungkinkan pembuatan catatan lebih mudah.

Pembuatan catatan tidak boleh terburu-buru. Jika peneliti tidak mengerti apa yang ia tulis, maka

catatan menjadi tidak berguna.

Tidak benar untuk mengasumsikan bahwa pengamatan akan berada pada tingkat yang sama selama

periode penelitian. Spradley (1980) menyarankan tiga fase yang berbeda:


observasi deskriptif, tahap awal di mana peneliti berjuang untuk memahami kompleksitas situasi

penelitian
ETNOGRAFI/PARTISIPAN OBSERVASI 3
08
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH MELAKSANAKANNYA?

Membuat catatan lapangan/mencatat data (data logging)


observasi terfokus yang lebih sempit dan menitikberatkan pada aspek-aspek yang paling relevan

dengan pertanyaan penelitian

observasi selektif yang terjadi menjelang akhir penelitian ketika peneliti mencari bukti lebih lanjut

tentang sesuatu yang telah muncul dalam tahap observasi terfokus.

Beberapa petunjuk tentang kecukupan catatan lapangan seseorang terletak pada:


variasi yang lebih besar dalam hal peneliti dapat berinteraksi dan berhubungan dengan

kelompok yang sedang dipelajari, akan meningkatkan catatan lapangan, misalnya dengan

melibatkan orang-orang dari berbagai peran dan status yang berbeda serta berbagai macam

kegiatan kelompok

semakin besar keterlibatan pengamat dengan kelompok, semakin besar kemungkinan mereka

untuk memahami arti dari apa yang dikatakan dan sifat dari apa yang dilakukan

semakin pengamat dan orang yang diteliti saling memahami maka semakin baik interpretasi

peristiwa yang dicantumkan dalam catatan lapangan.


ETNOGRAFI/PARTISIPAN OBSERVASI 4
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH MELAKSANAKANNYA?

09
10
Cara mengambil sampel

11
Kapan harus menghentikan kerja lapangan?
Meninggalkan lokasi penelitian
Menurut Robert Burgess, peneliti sering berkomentar

CARA
bahwa observasi partisipan dan data etnografi gagal

untuk 'speak for itself' (gagal memberikan pendapatnya

MENGANALISIS
sendiri).

OBSERVASI Penelitian lapangan tidak terbagi secara rapi ke dalam


tahapan-tahapan yang biasanya diklaim sebagai ciri

PARTISIPAN penelitian kuantitatif.

(ETNOGRAFI) Analisis observasi partisipan/studi etnografi harus dimulai

memahami
dengan kesadaran bahwa ini pada intinya

tentang budaya, struktur dan organisasi sosial dengan


melibatkan peneliti dalam konteks yang relevan.
CARA MENGANALISIS OBSERVASI PARTISIPAN (ETNOGRAFI)
CARA MENGANALISIS OBSERVASI PARTISIPAN (ETNOGRAFI)
KESIMPULAN
cookbook approach’
Tidak ada ‘ → pendekatan step by step untuk analisis observasi

partisipan/etnografi yang diambil dalam arti luas.

Mungkin ada pendekatan yang sangat berbeda dalam pengumpulan data yang terlibat

dalam observasi partisipan/etnografi sehingga keterkaitan analisis yang berbeda


merupakan hal yang tak terelakkan.
Observasi partisipan/etnografi secara umum adalah tipikal penelitian kualitatif, karena
tujuannya adalah pengumpulan data yang mendalam.
ANALISIS
OBSERVASI
Analisis ini dimulai dengan fase pengumpulan data awal daripada
menjadi proses yang berbeda dan terpisah

PARTISIPAN
Analisis bekerja dengan proses merumuskan sebagian besar

(ETNOGRAFI)
catatan lapangan deskriptif yang telah ditambahkan catatan
interpretatif (atau analitik) oleh peneliti

SEBAGIAN
BESAR
Proses analitik berlangsung melalui tahapan pemeriksaan data, ide

analitik tentatif, pemeriksaan ulang data berdasarkan analisis

DILAKUKAN
tentatif, reformasi ide analitik dan sebagainya.

DENGAN
YANG CARA
SANGAT
BERBAU
GROUNDED
THEORY
KAPAN MENGGUNAKANNYA?
Ketika seseorang ingin memahami operasional kelompok, komunitas, atau budaya yang
terjadi secara alami.
Ketika observasi yang luas lebih tepat daripada yang terfokus secara sempit. Dengan

demikian, etnografi/pengamatan partisipan cukup berbeda dari fine-grained approaches

(pendekatan yang sangat mendetail) misalnya, conversation analysis dan discourse analysis.

Itu tidak beroperasi pada tingkat detail Etnografi/observasi partisipan


yang sama.

mempelajari tentang interaksi sosial dan budaya secara utuh dan alami mungkin.

Etnografi/observasi partisipan dapat dianggap sebagai metode tersendiri karena mampu

menghasilkan berbagai macam data yang tidak dapat diperoleh dengan cara lain. Namun, ini

adalah pendekatan yang haus akan sumber daya dibandingkan dengan kebanyakan metode

penelitian kualitatif lainnya.


EVALUASI
Etnografi/Observasi partisipan, tidak secara jelas dikaitkan dengan metode analisis data tertentu
Etnografi/observasi partisipan membutuhkan sumber daya yang intensif

Psikolog pada umumnya mungkin mempertanyakan objektivitas metode observasi partisipan/etnografi

Pencatatan lapangan bisa menjadi masalah


Keterlambatan dalam menulis pengamatan kerja lapangan tidak hanya berisiko menimbulkan distorsi

karena ingatan, dengan begitu pengamat partisipan harus sangat disiplin dalam membuat catatan
setiap hari secara teratur

Dikarenakan sifatnya dan intensitas sumber dayanya, etnografi/observasi peserta secara realistis tidak
dapat digunakan untuk pekerjaan representatif pada organisasi besar atau bahkan masalah nasional
Seringkali etnografi/observasi partisipan digunakan bersama dengan metode lain

Pole and Lampard (2002) menulis mengenai etnografi/observasi partisipan: Observasi adalah metode
penelitian yang mungkin lebih dari yang lain bergantung pada kapasitas peneliti untuk

menafsirkan situasi seperti yang terungkap di sekelilingnya. Lebih lagi, dimana disini partisipasi
ditekankan, peneliti juga dapat secara langsung bertanggung jawab atas beberapa tindakan

sosial yang diamati. Dengan mempertimbangkan semua ini, observasi mungkin merupakan metode
penelitian yang paling ‘menuntut’, membutuhkan banyak pemikiran dan praktik. Masalahnya di sini,
adalah bahwa praktik hanya dapat terjadi secara efektif dalam situasi penelitian nyata.
D
- TE P

H
IN
ERVIEW
I

G N
NT

I
SUTOPO (2006)
Wawancara mendalam (In-
depth Interview) adalah proses
MOLEONG (2005)
Wawancara mendalam
memperoleh keterangan untuk
merupakan proses menggali
tujuan penelitian dengan cara
informasi secara mendalam,
tanya jawab sambil bertatap
terbuka, dan bebas dengan
muka antara pewawancara
masalah dan fokus penelitian
dengan responden atau orang
dan diarahkan pada pusat
yang diwawancarai, dengan
penelitian. Dalam hal ini,
atau tanpa menggunakan
metode wawancara mendalam
pedoman (guide) wawancara
yang dilakukan dengan adanya
dimana pewawancara dan
daftar pertanyaan yang telah
informan terlibat dalam
dipersiapkan sebelumnya.
kehidupan sosial yang relatif

lama.
BERDASARKAN
SUBSTANSINYA..
JENIS IN-DEPTH
INTERVIEWING 01 Wawancara untuk

riwayat hidup sosiologis


menggali

02
BERDASARKAN JUMLAH ORANG
Wawancara untukmempelajari

YANG DIWAWANCARAI...
kejadian dan kegiatan, yang
tidak dapat diamati secara

03
langsung

01 Wawancara perorangan
Wawancara untuk

02
menghasilkan gambaran luas
mengenai sejumlah ajang, situasi
Wawancara kelompok
atau orang
E G U N A
K DAN MANFAAT A N
01 Topik/pembahasan masalah yang ditanyakan bisa bersifat kompleks atau sangat sensitif.

02 Dapat menggali informasi yang lengkap dan mendalam


pandangan responden mengenai masalah.
mengenai sikap, pengetahuan,

03 Responden tersebar, maksudnya bahwa siapa saja bisa mendapatkan

diwawancarai namun berdasarkan tujuan dan maksud diadakan penelitian tersebut.


kesempatan untuk

04 Responden dengan leluasa dapat menjawab pertanyaan yang

tekanan dari orang lain atau rasa malu dalam mengeluarkan pendapatnya.
diajukan tanpa adanya

05 Alur pertanyaan dalam wawancara dapat menggunakan pedoman (guide)


menggunakan pedoman. Jika menggunakan pedoman (guide), alur pertanyaan yang telah dibuat
atau tanpa

tidak bersifat baku tergantung kebutuhan dilapangan.


K E L E M A H A N

01 Sebagai suatu percakapan, wawancara terbuka akan kemungkinan pemalsuan, penipuan,


melebih-lebihkan, dan penyimpangan (distorsi). Dapat terjadi kesenjangan besar antara

02
yang dikatakan dan dilakukan responden/informan.

Orang mengatakan dan melakukan hal yang berbeda dalam situasi yang berbeda.
Tidak dapat dianggap bahwa apa yang dikatakan seseorang pada saat wawancara adalah

03
apa yang diyakini dan dikatakannya dalam situasi lain.

Sejauh pewawancara tidak mengamati langsung orang-orang dalam kehidupan mereka

pewawancara terjauhkan dari konteks yang penting guna memahami


sehari-hari, maka

banyak pandangan yang disorotinya.


DALAM STATUS SEBAGAI TEKNIK METODOLOGIS,
PEWAWANCARA DITUNTUT UNTUK: MAKA
Mempelajari pertanyaan
Memperoleh jawaban dari
yang ditanyakan dan
pertanyaan yang diajukan
bagaimana menjawabnya.

Agar hasil dari wawancara tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan

keterampilan dari seorang pewawancaranya agar narasumbernya (responden) dapat


memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
TEKNIK WAWANCARA
AGAR WAWANCARA BERJALAN DENGAN BAIK :D

01 Menciptakan dan menjaga suasana yang baik

adakan pembicaraan pemanasan

kemukakan tujuan diadakannya penelitian

timbulkan suasana bebas

timbulkan perasaan bahwa responden

adalah orang yang penting

02 Mengadakan probing

03 Tidak memberikan sugesti untuk memberikan jawaban-


jawaban tertentu kepada responden

04 Intonasi suara dikontrol dengan baik


TEKNIK WAWANCARA
AGAR WAWANCARA BERJALAN DENGAN BAIK :D

05 Kecepatan berbicara yang tepat

06 Sensitivitas pertanyaan (empati)

07 Kepekaan non-verbal

06 Waktu

TIPS!
Sebelum dilakukan wawancara-mendalam, baiknya dibuatkan pedoman (guide) wawancara. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah pewawancara dalam menggali pertanyaan serta menghindari agar

pertanyaan tersebut tidak keluar dari tujuan penelitian. Alat bantu dokumentasi dalam pembuatan report
serta analisa wawancara-mendalam: rekorder, kamera, dan catatan lapangan.
E R I M A K A S IH
T

Anda mungkin juga menyukai