Anda di halaman 1dari 7

Field Research

Field research adalah bentuk penelitian yang bertujuan mengungkapkan


makna yang diberikan oleh anggota masyarakat pada perilakunya dan kenyataan
sekitar. Metode field research digunakan ketika metode survai ataupun
eksperimen dirasakan tidak praktis, atau ketika lapangan penelitian masih
terbentang dengan demikian luasnya. Field researchdapat pula diposisikan sebagai
pembuka jalan kepada metode survai dan eksperimen.
Neuman melukiskan langkah-langkah field research sebagai berikut:

7. Peneliti mempersiapkan diri, membaca literatur dan defocus.


8. Cari lapangan penelitian dan dapatkan akses ke dalamnya.
9. Masuki lapangan penelitian, kembangkan hubungan sosial dengan anggota
komunitas.
10. Adopsi sebuah peran sosial ke dalam diri, bergaul dengan anggota komunitas.
11. Lihat, dengar, kumpulkan data kualitatif.
12. Mulai menganalisis data dan mengevaluasi hipotesa kerja.
13. Fokus pada aspek spesifik dan gunakan sampling teoritikal.
14. Gunakan wawancara lapangan dengan anggota komunitas dan informan.
15. Putuskan hubungan dan tinggalkan lapangan penelitian secara fisik.
16. Sempurnakan analisis dan tuliskan laporan enelitian.

Metode survai dan eksperimen yang sering diterapkan dalam penelitian


kebudayaan dan kemasyarakatan lainnya yang dapat dikontraskan dengan field
research, seperti yang digambarkan oleh Unaradjan. Survai meliputi pembatasan
yang drastis, ibarat melihat melalui teropong, tempat yang terlihat sangat terbatas.
Dengan demikian, apa yang hendak dipelajari harus sudah diketahui sebelumnya,
gagasan atau prakonsepsi yang tidak boleh ada di field research, dalam survai
sangat berperan.
Eksperimen, merupakan pembatasan lebih lanjut lagi dari survai, dengan
jumlah variabel sangat sedikit serta dapat dikendalikan. Dalam penelitian
berkaitan dengan arsitektur, field research dipergunakan manakala subjek
penelitian masih membuka kemungkinan eksplorasi yang seluas-luasnya, topik
penelitian merupakan suatu hal baru yang jarang atau tidak pernah terbahas
sebelumnya, sedemikian hingga gambaran seutuhnya hanya dapat diperoleh
dengan pendekatan pada real groups untuk mencapai naturalness.
Sebagaimana halnya penelitian kualitatif lainnya, field research meneliti
permasalahan dalam setting yang natural dalam upaya untuk memaknai,
menginterpretasi fenomena yang teramati (Groat & Wang, 2002). Sebagai
contohnya, sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengungkapkan ruang dan
persepsi akan ruang dari sebuah komunitas sekte kepercayaan tertentu yang sangat
tertutup, akan menjadi fenomena menarik dalam masyarakat. Penelitian survai
murni tidak akan mampu menjelaskan fenomena ini, karena “peta” jalan yang
harus dilalui belum ada. Peta semacam itulah yang dapat diperoleh melalui field
research.
Berdasarkan keterangan di atas, menurut Groat & Wang (2002), ada 4
komponen kunci berkaitan dengan field research sebagai bagian dari penelitian
kualitatif:
a. Penekanan pada setting natural
Seting natural berarti subjek penelitian tidak berpindah dari tempat asli kejadian.
Peneliti menerapkan berbagai taktik untuk menempatkan diri dalam konteks
penelitiannya. Konteks tidak perlu berubah demi pelaksanaan penelitian.
b. Fokus pada interpretasi dan makna
Peneliti tidak hanya mendasari penelitiannya pada realitas empiris dari observasi
dan wawancara yang dilakukannya, namun juga memainkan peran penting dalam
menginterpretasi dan memaknai data.
c. Fokus pada cara responden memaknai keadaan dirinya
Tujuan dari peneliti adalah mempresentasikan gambaran menyeluruh dari setting
atau fenomena studi, sesuai dengan pemahaman dari responden sendiri.
d. Penggunaan beragam taktik
Sebagai bagian dari pengamatan realitas yang cenderung cair, field research tidak
memiliki kecenderungan untuk hanya mengandalkan taktik tunggal, melainkan
beragam sebagai paduan dari berbagai taktik sesuai keadaan lapangan.
Dalam field research dikenal istilah verstehen, artinya melihat kenyataan
melalui pandangan subjek di lapangan. Demikianlah observasi dilakukan. Namun
begitu, analisisnya melibatkan diri peneliti sebagai instrumen penelitian. Dengan
demikian, field research menjadi semacam pertemuan budaya, culture encounter
antara budaya peneliti sendiri di satu pihak, budaya subjek penelitian di lain pihak
dan bahkan budaya dari pembaca hasil penelitian tersebut. Titik permulaannya
adalah saat di mana terjadi penyimpangan, atau dipersepsikannya penyimpangan
antara si peneliti dengan lingkungan, suatu pengamatan terhadap budaya,
kejadian, manusia dan nilai-nilainya yang asing dan tidak dapat dimengerti serta
dijelaskan menurut tradisi asli si peneliti. Hal ini dikenal sebagai breakdown, yang
timbulnya sangat tergantung pada tradisi si peneliti, tradisi kelompok dan tradisi
khalayak yang terlibat di dalamnya.
Breakdown amat penting dan menentukan apakah field research yang
dilakukan akan menghasilkan penelitian yang berhasil ataukah tidak. Oleh sebab
itu, salah satu aspek penting dalam field research adalah si peneliti sebaiknya
memiliki apa yang oleh Neuman diistilahkan sebagai sikap keasingan. Peneliti
sebaiknya berasal dari kalangan yang sama sekali berbeda latar belakang dengan
subjek penelitian sehingga memiliki kemampuan untuk menyerap informasi yang
terasa asing dari lingkungan penelitian, serta menjadi peka akan detail yang
sekecil mungkin. Apabila peneliti memiliki latar belakang budaya yang relatif
serupa, maka kondisi breakdown tidak tercipta. Peneliti menjadi lebih mudah
“dibutakan” oleh aspek-aspek keseharian rutin yang menurutnya sudah biasa dan
tidak perlu tercatat sebagai informasi penting, padahal di mata peneliti yang awas
hal itu merupakan informasi yang sangat berharga.
Menurut Neuman, pemilihan lokasi penelitian field research harus didasari
tiga hal yaitu:
1. kepantasan,
2. kekayaan informasi dan
3. keunikan.
Peneliti dengan latar belakang yang terlalu dekat dengan subjek penelitian
masih akan dapat melihat kepantasan, namun akan lebih sulit memperoleh
informasi yang kaya serta merasakan keunikan.
Dengan demikian, berdasarkan pembahasan di atas, secara umum karakteristik
field research dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Lingkup permasalahan belum tegas.
2. Variabel yang akan diteliti belum terlalu dipahami.
3. Model teoritis tidak tegas.
4. Operasionalisasi tidak dilakukan.
5. Tidak terdapat pembakuan teknik pengumpulan data.
6. Tidak ada analisis statistika dengan rumus-rumus baku.
7. Dimulai dari breakdown.
8. Proses resolusi melalui verstehen.

Partisipasi aktif dari peneliti dalam field research menuntut agar peneliti:
a. tinggal bersama kelompok masyarakat yang diteliti,
b. mengunjungi kejadian dan menghadiri pertemuan atau upacara,
c. mengembangkan dan memelihara hubungan informal dengan anggota-anggota
kelompok sosial, serta
d. menghabiskan sejumlah waktu yang umumnya cukup panjang untuk kegiatan-
kegiatan tersebut di atas.
Keempat butir di atas, merupakan kekuatan dari field research di dalam
memberikan gambaran mengenai subjek penelitian. Namun demikian, tidak jarang
kelebihan-kelebihan tersebut, khususnya butir keempat menerbitkan problematika
tersendiri bagi peneliti.
Studi Lapangan ( Field Research ) adalah pengumpulan data secara langsung
ke lapangan dengan mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi menurut Guba dan Lincoln, ada beberapa alasan mengapa dalam
penelitian kualitatif, observasi/pengamatan dimanfaatkan sebesar-besarnya:
Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung. Tampaknya
pengamatan langsung merupakan alat yang ampuh untuk mengetes suatu
kebenaran. Jika suatu data yang diperoleh kurang meyakinkan, biasanya peneliti
ingin menanyakannya kepada subyek, tetapi karena ia hendak memperoleh
keyakinan tentang keabsahan data tersebut, jalan yang ditempuh adalah
mengamati sendiri yang berarti mengalami langsung peristiwanya. Teknik
pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian
mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan
sebenarnya. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi
yang berkaitan dengan pengetahuan proposisional maupun pengetahuan yang
langsung diperoleh dari data. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-
jangan pada data yang dijaringnya ada yang “menceng” atau bias. Teknik
pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi yang rumit.
Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat. (Guba
dan Lincoln, 1981: 191-193).
Observasi, yaitu : mengadakan pengamatan terhadap obyek yang
diteliti.Observasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelakuan
manusia seperti terjadi dalam kenyataan. Dengan observasi dapat kita peroleh
gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan
metode lain. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai orang
luar atau pengamat, dengan tujuan untuk lebih memahami dan mendalami
masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sosial dan dokumen lainnya yang
berkaitan dengan proses penelitian.
b. Wawancara
Menurut Black& Champion yaitu :
“Wawancara adalah teknik penelitian yang paling sosiologis karena bentuknya
yang berasal dari interaksi verbal antara peneliti dan responden dan juga cara yang
paling baik untuk menentukan kenapa seseorang bertingkah laku, dengan
menanyakan secara langsung.” ( Black & Champion, 1992: 305 ). Wawancara,
yaitu mengadakan aktivitas tanya jawab secara langsung kepada responden.
c. Studi Dokumentasi
Dokumentasi Menurut McDonough dan Garrett yaitu :
“Dokumentasi adalah merupakan sejumlah bahan bukti yang terekam/tercatat
yang memperlihatkan karakteristik-karakteristik dari sebagian atau semua dari
suatu sistem manajemen, termasuk di dalamnya : seluruh berkas bahan bukti
tentang pilihan-pilihan ataupun keputusan-keputusan yang pernah dibuat
sebelumnya selama pengkajian suatu sistem.”(maksudnya, pembinaan dan
pengembangan sistem informasi manajemen).(McDonough dan Garrett, 1992 : 2).
Dalam studi dokumentasi dapat diartikan sebagai pencatatan atau perekaman
suatu peristiwa/obyek yang dilanjutkan dengan kegiatan penelusuran lebih lanjut
serta pengolahan atasnya sehingga menjadi sekumpulan/seberkas bahan bukti
yang perlu dibuat dan ditampilkan kembali bila diperlukan pada waktunya,
ataupun sebagai pelengkap atas laporan yang sedang disusunnya.
Ilmu dokumentasi itu sendiri semula berasal dari ilmu perpustakaan, dan mungkin
saja ia dapat dipandang sebagai bagian dari ilmu perpustakaan itu sendiri dalam
artian yang luas. Banyak teknik yang digunakan oleh para pustakawan dipandang
esensial oleh para dokumentalis, walaupun pada tahap perkembangan selanjutnya
oleh para dokumentalis diberikan penekanan-penekanan yang jauh berbeda dari
yang semula. Yang telah menjadi pokok argumentasinya adalah :para
dokumentalis, terutama sekali. Tidak berkepentingan atas penanganan buku-buku,
pamflet, dan bahan sejenisnya sebagai unit-unit, tetapi mereka lebih banyak
berkepentingan atas penyusunan/pengolahan informasi yang terkandung dalam
dokumen-dokumen itu sendiri bersama-sama dengan data-data dari sumber-
sumber informasi lainnya untuk dijadikan suatu kumpulan data/informasi yang
baru.
DAFTAR PUSTAKA

Muelder Eaton, M. 2010. Persoalan-Persoalan Dasar Estetika. Jakarta: Salemba.


Humanika
Jacob, T. 1993. Manusia, Ilmu dan Teknologi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_metode_menurut_para_ahli_info497.ht
ml
http://intl.feedfury.com/content/19423839-hakikat-penelitian.html
http://ft.uajy.ac.id/arsitek/dunia-ars/
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/05/field-research-penelitian-
lapangan.html
http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/02/seputar-pengertian-penelitian.html
http://teori-ilmupemerintahan.blogspot.co.id/2011/06/penjelasan-studi-lapangan-
penelitian.html
https://ian43.wordpress.com/2010/05/25/perbedaan-dan-pengertian-penelitian-
kualitatif-dan-kuantitatif/
https://rivanciptanugraha.wordpress.com/2013/10/07/pemanfaatan-teknologi-
informasi-di-bidang-arsitektur/
https://www.academia.edu/8051079/Implementasi_Teknologi_Dan_Informasi_Da
lam_Bidang_Desain_Interior_Dan_Arsitektur_Di_Era_Globalisasi
http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/

Anda mungkin juga menyukai