Anda di halaman 1dari 1

NAMA: M. Restu Akbar Ismail No.

Absensi: 4
NIM : 215030100111040

ABSTRAK
Sumber masalah penelitian dalam pendekatan grounded theory kurang lebih sama dengan
pendekatan kualitatif lainnya. (1) Saran dari Dosen, Peneliti Senior, Lembaga Pemberi Dana.
Salah satu cara mendapatkan masalah adalah meminta saran dari salah satu seorang dosen
yang tengah melakukan penelitian di bidangnya. Hal ini karena peneliti yang lebih
berpengalaman telah mengtahui apa yang tengah dan harus dilakukan dalam kancah
penelitian yang sesungguhnya. (2) Literatur Teknis. Literatur atau Pustaka terkadang
mengarahkan ke suatu bidang kajian yang relatih belum begitu diperdalam dan bisa pula ke
suatu topik yang masih membutuhkan pengembangan. Dari bacaan kita tentang suatu pokok
persoalan dapat diketahui perlu-tidaknya pendekatan baru untuk memecahkan masalah lama,
meski pernah diteliti dengan baik. (3) Pengalaman Pribadi dan Profesi. Kedua pengalaman
tersebut sering menjadi sumber dari penentuan masalah penelitian. Dari perngalaman profesi
ini seringkali diketahui bahwa beberapa pekerjaan kurang efektif, efisien, manusiawi, wajar.
Sehingga diyakini, situasi itu akan dapat diperbaiki dengan penelitian yang baik. (1) Masalah
Penelitian. Aspek lain yang juga penting adalah ruang lingkup masalah penelitian. Manfaat
perumusan masalah penelitian adalah lebih mempersempit masalah hingga memungkinkan
untuk dapat diteliti (2) Perumusan Masalah. Pangkal pendekatan penelitian kualitatif ini
adalah asumsi bahwa semua konsep yang berhubungan dengan fenomena yang ada belum
dapat diidentifikasi. Rumusan masalah penelitian dalam teoretisasi data adalah suatu
pernyataan yang mengidentifikasi fenomena yang diteliti. Perumusan masalah grounded
theory juga cenderung berorientasi pada proses dan tindakan. Kepekaan teoritik mengacu
pada kualitas pribadi sang peneliti. Kualitas yang dimaksud adalah kesadaran akan peliknya
makna data. Kepekaan teoritiklah yang memungkinkan peneliti untuk mengembangkan teori
yang grounded, padat pahaman, dan tertata baik. Dengan demikian, penelitian dapat
dilakukan secara lebih cepat dibanding jika tanpa kepekaan ini. Kepekaan teoritik merupakan
aspek kreatif yang penting dalam teoritisasi data. Kepekaan ini memungkinkan analis untuk
melihat situasi dan data-data penelitiana dengan cara baru, serta menggali data-data yang
potensial untuk membangun teori. Yang juga perlu diperhatikan: ilmu yang baik (teori yang
baik) dihasilkan melalui hubungan timbal-balik antara kreativitas dan keterampilan

Anda mungkin juga menyukai