Anda di halaman 1dari 1

Nama: M.

Restu Akbar Ismail


NIM: 215030100111040
Absensi : 04

Strategi Sampling Dan Akses Penelitian Di Lapangan

Abstrak

Sampel bermakna sebagai komponen-komponen dan yang mewakili populasi, sementara


dalam penelitian kualitatif tidak terdapat sampel dikarenakan tidak adanya populasi. dalam
penelitian kualitatif yang dikenal adalah subjek, informan, atau responden namun responden
ini juga bisa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Informan atau responden dalam
penelitian kualitatif tidak berfungsi untuk mewakili populasi, tetapi mewakili informan. Oleh
karena itu, penentuan subjek penelitian bukan dilihat dari besarnya jumlah orang yang
diperlukan untuk memberikan informasi atau data. Terdapat istilah sampling yang digunakan
oleh kedua penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif. Yang berarti, sampling adalah
Teknik pengambilan subjek penelitian. Dalam kualitatif sampling adalah purposeful sampling
sedangkan dalam kuantitatif adalah random sampling. Random sampling merupakan strategi
yang cocok apabila seseorang ingin menggeneralisasikan dari sampel yang dikaji pada
populasi yang lebih besar. Purposeful sampling merupakan jenis sampling yang diterima
untuk situasi-situasi khusus. Purposeful sampling menggunakan keputusan (judgment) ahli
dalam memilih kasus-kasus atau memilih kasus-kasus dengan tujuan khusus dalam pikiran.
Snowball sampling yang disebut juga jaringan, penyerahan berantai, atau sampling
reputasional merupakan suatu metode untuk mengidentifikasi dan menyampel kasus-kasus
dalam suatu jaringan. Didasarkan pada bola salju yang dimulai dari kecil kemudian menjadi
lebih besar, yang dimulai dengan satu atau sedikit orang atau kasus dan menyebar pada basis-
basis hubungan pada kasus pertama. angkan waktu bersama peneliti, dan orang nonanalitis
bisa menjadi informan yang lebih baik. Keabsahan data yang pada akhirnya diserahkan pada
informan atau subjek penelitian apakah informasi atau data yang diperoleh di lapangan, baik
melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen diakui dalam artian benar. Memilih
informan yang baik terdapat beberapa karakteristik yaitu (1) informan memahami betul kultur
setempat dan menyaksikan kejadian penting disana, informan harus terlibat di lapangan saat
itu, (2) informan bisa meluangkan waktu bersama peneliti, (3) orang non-analitis bisa
menjadi informan yang lebih baik. Akses peneliti di lapangan harus cukup dekat pada orang-
orang dan situasi yang distudi untuk bisa memahami ke dalam dan detail apa yang sedang
berlangsung. Harus sampai menangkap apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang orang-
orang sebenarnya katakan. Peneliti harus bisa mendapatkan kepercayaan dari salah satu atau
dua orang subjek tersebut agar dapat diterima dan dapat memasuki lingkungan tersebut, yaitu
orang yang menjadi panutan dari kebanyakan orang di lingkungan itu.
Kata Kunci: Sampling, Informan, Populasi, Responden

Anda mungkin juga menyukai