Anda di halaman 1dari 7

Kisi kisi metlit

1. Metode Kunti dan kuali mulai pencarian data, analisi data, sampling populasi

2. Bagaimana pemilihan data sebagai sampling

3. Bentuk desain penelitian

4. Bagaimana pembuatan kerangka berpikir

Pengertian Metode Kualitatif


Menurut Maleong, Metode Kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk
memahami suatu fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan mengedepankan proses
interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang ingin dibahas.

Kapan Menggunakan Metode Kualitatif?


Metode kualitatif bisa kamu pilih jika masalah yang ingin diteliti masih belum jelas, kompleks,
berupa fenomena sosial yang rumit, dan tidak bisa diukur dengan angka.

Contoh:

Judul penelitian kamu adalah “Pola Komunikasi Generasi Z dalam Aktivitas Kerja di
Perusahaan Startup ABC,”

Berdasarkan judul di atas, pola komunikasi bukanlah sesuatu yang dapat didefinisikan atau
diukur dengan angka. Pola komunikasi hanya bisa dijelaskan melalui kata-kata. Maka dari itu,
metode penelitian yang cocok untuk menganalisis fenomena tadi adalah kualitatif.

Tujuan Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif bertujuan untuk menemukan informasi sedetail-detailnya. Semakin
mendalam data yang diperoleh, maka semakin bagus kualitas penelitian tersebut. Berbeda
dengan penelitian kuantitatif yang berfokus pada banyaknya data, penelitian kualitatif
memusatkan pada seberapa lengkap dan dalam informasi yang didapatkan peneliti.
Contoh Penelitian Kualititatif
Penelitian kualitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Beberapa contoh
judul penelitiannya bisa kamu lihat sebagai berikut:

 1. Persepsi Remaja terhadap Isu Kesehatan Mental: Studi Kasus di SMA Global
Bandung
 2. Strategi Komunikasi Politik Partai P3K Selama Masa Pilkada di Kota Tangerang
Selatan
 3. Representasi Perempuan dalam Drama Korea The Queenmaker
 4. Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri pada Pasien Kanker
Payudara
 5. Analisis Beban Mental pada Karyawan Divisi Marketing dengan Metode Nasa TLX
(Studi Kasus pada PT Harapan Bersama)
 6. Analisis Usaha Ternak Ayam Broiler pada Desa Teluk Pucung
 7. Adopsi Inovasi Inseminasi Buatan Pada Usaha Peternakan Sapi Potong Di
Kecamatan Pondok Gede
 8. Transisi Energi Jerman Melalui Kebijakan Energiewende Tahun 2011-2017
 9. Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat. (Community Based Tourism)
Masyarakat Pantai Crsytal Bay Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten
Klungkung.
 10. Konsep Diri Remaja dalam Pernikahan Dini di Kabupaten Indramayu
Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
1. Peneliti adalah instrumen
Masih ingat apa itu instrumen dalam penelitian? Instrumen adalah alat ukur untuk
mengumpulkan informasi. Jika instrumen pada metode kuantitatif berupa angket atau
kuesioner, instrumen pada metode kualitatif adalah peneliti alias kita sendiri. Kamu
harus terjun langsung untuk memberikan pertanyaan, menggali informasi, merespons jawaban
responden serta menginterpretasinya.
2. Bersifat Subjektif
Saat melakukan wawancara, peneliti tidak hanya mencatat jawaban dari narasumber. Peneliti
harus bertanya lebih dalam untuk mendapat informasi yang terperinci. Proses pengambilan data
umumnya dilakukan dengan pengamatan dan wawancara, bukan menggunakan angket atau
aplikasi tambahan seperti SPSS. Apa yang diucapkan narasumber akan dicerna sesuai dengan
sudut pandang peneliti.
Data pada penelitian kualitatif bersifat subjektif karena diolah oleh peneliti sendiri. Selain itu,
informasi pada penelitian kualitatif bertumpu pada asumsi, keyakinan, pendapat serta
dipengaruhi oleh emosi dan perasaan pribadi.
3. Berkembang dan Fokus pada Proses
Proses pengumpulan data dalam penelitian kualitatif tidak bisa dilakukan 1 kali, apalagi kalau
responden yang kamu hubungi berjumlah 2 orang atau lebih. Bisa jadi apa yang dikatakan oleh
narasumber A perlu dikonfirmasi oleh narasumber B, atau pernyataan yang diberikan salah satu
diantara mereka berbeda dengan kondisi yang kamu temui di lapangan. Itu sebabnya, penelitian
kualitatif terus berkembang dan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk selesai
4. Hasil Data Deskriptif
Ciri penelitian kualitatif lainnya yaitu informasi yang diperoleh akan diolah dan disajikan dalam
bentuk uraian (deskripsi). Berbeda dengan kuantitatif yang mengandalkan aplikasi SPSS
kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan angka, kualitatif mengandalkan kemampuan peneliti
untuk menginterpretasikan data dalam kata-kata.
Jenis – Jenis Penelitian Kualitatif
Metode kualitatif memiliki beberapa macam, seperti etnografi, studi kasus, studi dokumen,
pengamatan atau observasi alami, serta fenomenologi. Pastikan jenis penelitian yang kamu pilih
sudah sesuai dengan jenis permasalahan yang kamu angkat.
1. Etnografi
Etnografi merupakan studi mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah
budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu. Jenis penelitian ini bisa kamu gunakan untuk
permasalahan yang ada sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan, bahasa, maupun nilai-nilai
budaya.
2. Studi Kasus
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, organisasi, bisnis, atau
lembaga tertentu. Tujuannya untuk menggambarkan kondisi, mencari penyebab, serta
memungkinkan peneliti menemukan solusi atas permasalahan yang ada. Studi kasus banyak
digunakan dalam penelitian psikologi terutama yang berhubungan dengan otak manusia.
Menariknya, studi kasus juga bisa diimplementasikan pada metode kuantitatif, lho.

3. Studi Dokumen
Studi dokumen merupakan jenis penelitian yang didasarkan pada dokumen tertulis untuk
dianalisis dan diinterpretasikan. Dokumen tersebut bisa berupa buku teks, surat kabar, majalah,
surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. Studi dokumen bisa kamu
gunakan saat meneliti masalah yang berhubungan dengan bidang pendidikan, seperti kurikulum
sekolah atau prestasi siswa di setiap semester.
4. Observasi Alami
Observasi alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan pengamatan
menyeluruh pada objek tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Observasi alami bertujuan untuk
mengamati dan memahami perilaku manusia dalam situasi yang berbeda.Sebagai peneliti, kamu
bisa menggunakan kamera tersembunyi atau alat lain yang tidak diketahui oleh mereka, sehingga
perilaku yang terekam tidak dibuat-buat atau direkayasa
5. Fenomenologi
Dalam penelitian fenomenologi, peneliti hendak menggali makna dari setiap peristiwa atau
pengalaman hidup yang dialami oleh narasumber.
Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian Kualitatif
1. Wawancara Mendalam
Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab
antara peneliti dengan narasumber. Maka dari itu, kreatifitas peneliti sangat diperlukan karena
hasil interview bergantung pada kemampuan mereka untuk mencari jawaban, mencatat dan
menafsirkan setiap jawaban.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan melalui pengamatan dan pencatatan terhadap objek yang
diteliti. Artinya peneliti harus hidup di kalangan masyarakat, mempelajari bahasanya, melihat
dengan mata kepala sendiri apa yang terjadi, mendengarkan apa yang dikatakan oleh warga
sekitar, memikirkan sampai merasakan situasi di sekeliling.
3. Forum Group Discussion
FGD adalah proses pengumpulan data melalui diskusi kelompok. Jika menggunakan teknik
FGD, kamu bisa mengumpulkan informasi secara cepat dari peserta yang memiliki latar
belakang berbeda-beda. Terkadang jawaban antar peserta bisa sangat menarik, bertolak
belakang, atau tidak terduga.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang. Dokumentasi ini merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang paling mudah, karena peneliti hanya mengamati benda mati yang
datanya tetap dan tidak berubah.
Teknik Penarikan Sampel Penelitian Kualitatif
Jenis sampel yang dipakai dalam penggunaan metode penelitian kualitatif tidak representatif,
sedikit, serta dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung. Peneliti bisa memilih jenis
sampling non probabilitas seperti snowball atau purposive.
1. Snowball Sampling (Bola Salju)
Teknik penarikan sampel ini digunakan untuk meneliti fenomena yang sifatnya sensitif. Kamu
bisa meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, secara terus
menerus hingga seluruh kebutuhan sampel penelitian telah terpenuhi. Snowball sampling
biasanya cocok untuk penelitian yang menjelaskan pola-pola sosial atau komunikasi komunitas
tertentu.
2. Purposive Sampling (Sampel Bertujuan)
Sampel bertujuan adalah sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan khusus.
Pertimbangan ini ditentukan oleh peneliti sendiri. Misalnya, kamu ingin meneliti pola
komunikasi karyawan generasi Z di perusahaan ABC yang berjumlah 50 orang. Nah, kamu
bebas memilih beberapa narasumber yang dianggap paling sesuai.
Kelebihan Metode Penelitian Kualitatif
1. Pemahaman Mendalam
Metode penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman mendalam
tentang suatu permasalahan. Data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi,
atau studi dokumen dapat memberikan informasi mendetail mengenai persepsi, makna, dan
pengalaman individu.
2. Fleksibilitas
Pengumpulan informasi metode kualitatif dilakukan berkali-kali, sehingga peneliti dapat
mengubah fokus penelitian atau strategi pengumpulan data sesuai dengan temuan yang muncul
selama proses penelitian.
3. Meningkatkan Empati dan Toleransi
Saat menggunakan metode kualitatif, peneliti bertemu dengan narasumber dari latar belakang
yang beragam. Peneliti bisa memperoleh informasi yang tidak terduga, atau bahkan baru ia
ketahui selama ini. Penelitian kualitatif membantu peneliti untuk memahami variasi dalam
pandangan, sikap, dan perilaku manusia.
Kekurangan Metode Penelitian Kualitatif
1. Membutuhkan Waktu yang Lama
Metode penelitian kualitatif selesai lebih lambat daripada penelitian kuantitatif. Pengumpulan
data yang terdiri dari wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen memerlukan waktu
yang cukup lama. Selain itu, analisis data kualitatif juga dapat memakan waktu karena
melibatkan proses interpretasi yang rumit.
2. Subjektif dan Rentan Bias
Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen dalam pengumpulan dan
interpretasi data. Peneliti mungkin cenderung memilih responden yang mewakili sudut pandang
tertentu, sehingga hasil penelitian lebih bersifat subjektif.
3. Tidak Representatif
Sampel atau narasumber dalam penelitian kualitatif sangat sedikit, sehingga tidak bisa dianggap
mewakili keseluruhan populas
Kelebihan Metode Penelitian Kualitatif
1. Pemahaman Mendalam
Metode penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman mendalam
tentang suatu permasalahan. Data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi,
atau studi dokumen dapat memberikan informasi mendetail mengenai persepsi, makna, dan
pengalaman individu.
2. Fleksibilitas
Pengumpulan informasi metode kualitatif dilakukan berkali-kali, sehingga peneliti dapat
mengubah fokus penelitian atau strategi pengumpulan data sesuai dengan temuan yang muncul
selama proses penelitian.
3. Meningkatkan Empati dan Toleransi
Saat menggunakan metode kualitatif, peneliti bertemu dengan narasumber dari latar belakang
yang beragam. Peneliti bisa memperoleh informasi yang tidak terduga, atau bahkan baru ia
ketahui selama ini. Penelitian kualitatif membantu peneliti untuk memahami variasi dalam
pandangan, sikap, dan perilaku manusia.
Kekurangan Metode Penelitian Kualitatif
1. Membutuhkan Waktu yang Lama
Metode penelitian kualitatif selesai lebih lambat daripada penelitian kuantitatif. Pengumpulan
data yang terdiri dari wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen memerlukan waktu
yang cukup lama. Selain itu, analisis data kualitatif juga dapat memakan waktu karena
melibatkan proses interpretasi yang rumit.

2. Subjektif dan Rentan Bias


Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen dalam pengumpulan dan
interpretasi data. Peneliti mungkin cenderung memilih responden yang mewakili sudut pandang
tertentu, sehingga hasil penelitian lebih bersifat subjektif.
3. Tidak Representatif
Sampel atau narasumber dalam penelitian kualitatif sangat sedikit, sehingga tidak bisa dianggap
mewakili keseluruhan populas
Pemilihan data sebagai sampling adalah proses mengambil sebagian dari populasi yang
akan diteliti dengan cara tertentu

. Berikut adalah beberapa teknik pemilihan sampel yang umum digunakan dalam penelitian:
1. Sampling Acak (Random Sampling): Pemilihan sampel secara acak tanpa
memperhatikan urutan atau kriteria tertentu.
2. Sampling Sistematis (Systematic Sampling): Pemilihan sampel secara berkala,
misalnya memilih setiap anggota ke-n dalam sebuah daftar.
3. Sampling Kuota (Quota Sampling): Pemilihan sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu,
seperti usia, jenis kelamin, atau status sosial.
4. Sampling Cluster (Cluster Sampling): Pemilihan sampel berdasarkan cluster-cluster
yang terbentuk secara geografis, lalu dipilih secara acak sebagian cluster untuk dijadikan sample.
5. Sampling Purposive (Purposive Sampling): Pemilihan sampel berdasarkan
pertimbangan tertentu, seperti ciri-ciri yang dipandang mempunyai kesan pada hasil penelitian
Pemilihan sampel yang tepat sangat penting untuk menghasilkan data yang akurat dan relevan.
Jika memang diperlukan sampling karena beberapa keterbatasan, maka peneliti dapat menarik
sample yang representatif untuk menghindari kesimpulan yang bias

Desain penelitian adalah kerangka metode dan teknik penelitian yang dipilih oleh seorang
peneliti

. Berikut adalah beberapa jenis desain penelitian yang umum digunakan:


6. Desain Penelitian Deskriptif: Desain penelitian deskriptif merupakan studi untuk
menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat.
7. Desain Penelitian Analitis: Desain penelitian analitis adalah studi untuk menguji
hipotesa-hipotesa dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan-hubungan.
8. Desain Penelitian Eksperimental: Desain penelitian eksperimental menetapkan
hubungan antara sebab dan akibat dari suatu situasi.
9. Desain Penelitian Survey: Umumnya penelitian survey menggunakan metode penelitian
kuantitatif, yang memerlukan data numerik dan analisis terbukti.
10. Desain Penelitian Kualitatif: Desain penelitian kualitatif adalah pendekatan yang tidak
menggunakan prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
11. Desain Penelitian Lapangan: Desain penelitian lapangan menggunakan lapangan atau
tidak.
12. Desain Penelitian Dalam Hubungan dengan Waktu: Penelitian dengan menggunakan
interval waktu tertentu

Kerangka pemikiran adalah dasar pemikiran yang memuat perpaduan antara teori
dengan fakta, observasi, dan kajian kepustakaan, yang akan dijadikan dasar dalam
penelitian
1
. Berikut adalah cara membuat kerangka pemikiran:
1. dentifikasi Variabel: Identifikasi variabel yang akan digunakan dalam penelitian.
2. Mencari Keterkaitan Antar Variabel: Mencari keterkaitan antar variabel yang satu
dengan yang lainnya.
3. Mencari Solusi: Mencari solusi atau jawaban dari permasalahan yang ada.
4. Membuat Bagan: Membuat bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti dan keterkaitan
antar variabel. Bagan itu juga disebut dengan paradigma atau model penelitian13.
Kerangka pemikiran yang baik adalah jika peneliti dapat mengidentifikasi variabel-variabel
penting dan dapat disajikan dengan bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti dan keterkaitan
antar variabel
1
. Contoh kerangka pemikiran dapat dilihat dari berbagai sumber, seperti jurnal atau skripsi

Anda mungkin juga menyukai