Anda di halaman 1dari 8

Soal No 1

Menyusun Rancangan Penelitian


Pertama kamu harus menentukan permasalahan apa yang ingin diangkat. Peristiwa
itu bisa dari kultur budaya, kebiasaan, atau hal yang bisa diamati secara langsung. 
Bisa juga berasal dari sebuah komunitas, kelompok, organisasi atau wliayah yang
lebih besar.

Setelah itu, susunlah pertanyaan yang mewakili keinginanmu untuk mendalami


permasalah dalam penelitian tersebut. Dalam penyusunan ini diperlukan juga
memahami latar penelitian dan persiapan diri dalam tahap pekerjaan lapangan
masih diuraikan menjadi beberapa tahapan, yaitu: a) pembatasan latar dan peneliti,
b) penampilan, c) pengenalan hubungan peneliti di lapangan, dan d) jumlah waktu
studi (Moleong, 2014: 137).

Menentukan Lokasi dan Subyek Penelitian


Setelah kamu menemukan pertanyaan dan apa yang ingin kamu bahas dalam
penelitian kamu, kamu bisa melanjutkan pada dimana kamu akan mengambil data
penelitiannya dan berapa lama kamu ingin melakukan penelitian dan fokus
penelitian yang seperti apa. Hal ini sangat penting dilakukan mengingat jika terlalu
lama atau terlalu banyak yang ingin kamu gali, akan membuat penelitianmu
membingungkan dan tidak akan selesai tepat waktu.

Menentukan lokasi penelitian juga berkaitan dengan metode apa yang cocok dalam
pengumpulan data. Menurut Lofland dan Lofland (1984: 21-24), latar terbuka pada
lapangan penelitian dapat berupa tempat pidato, orang yang berkumpul di taman,
toko, bioskop, dan ruang tunggu rumah sakit, peneliti hanya menggunakan teknik
pengamatan dan bukan wawancara.

Selain itu memperhitungkan latar terbuka harus dilakukan oleh peneliti agar
pengumpulan data lebih efektif.Sedangkan, pada latar tertutup hubungan peneliti
dengan subjek cukup dekat, karena peneliti akan mengumpulkan data dengan teliti
dan wawancara secara mendalam. Oleh sebab itu, peran peneliti dalam latar
tertutup sangat diperlukan karena peneliti harus benar-benar mendapatkan data dari
subjek secara langsung.
Untuk subyek penelitian, usahakan yang menjadi fokus penelitian. Subjek
penelitian ini menjadi pemberi informasi yang diperlukan selama proses penelitian.
Informan disini dibedakan dalam tiga macam antara lain: informan kunci yang
mengetahui dan memiliki informasi penting dan utama yang diperlukan dalam
penelitianmu, informan utama adalah mereka yang terlihat langsung dalam
interaksi sosial dalam penelitian, informan tambahan yang memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam permasalahan penelitian. Ketiga informan
ini bisa saling melengkapi informasi penelitianmu.

Pada tahap ini juga kamu perlu melakukan persiapan termasuk dalam mengurus
perizinan ke lokasi penelitian, dan juga survei lokasi. Survei lokasi ini juga
bermaksud agar kamu sebagai peneliti bisa mudah beradaptasi atau mengenal
kondisi lokasi penelitian dan ini bermaksud agarr peneliti sendiri tidak
mengalami shock culture terhadap budaya dan kebiasaan lokasi penelitian. Tidak
lupa dalam tahap ini peneliti juga perlu melakukan persiapan terhadap alat bantu
tambahan seperti tape recorder, kamera, atau lembar wawancara.

Mengumpulkan Data, Dan Analisis Data


Setelah kamu selesai dengan tahapan persiapan dan menentukan subyek penelitian,
kamu bisa melakukan tahapan pengumpulan data. Pengumpulan data bisa diambil
dengan datang langsung ke lokasi dimana kamu akan melakukan penelitian, baru
setelahnya dilanjutkan pada pengolahaan data dan analisis data.

Dalam tahap ini sembari mengumpulkan data, kamu bisa melakukan pengolahan
dan analisis pada data yang sudah kamu peroleh secara bersamaan. Jika dirasa data
masih kurang padat, kamu bisa kembali ke lapangan untuk mendapatkan data
tambahan yang diperlukan.

Pengolahan data bisa dilakukan dengan mengelompokkan data yang diperoleh


sesuai dengan fokus yang dikerjakan. Penelitian bisa dilakukan dengan memulai
dari teori khusus ke umum, atau dari teori umum ke khusus. Dalam Taylor dan
Bogdan(1984) pada metode grounded research sebagai berikut:
1. Membuat definisi sementara tentang gejala yang dipelajari

2. Rumuskan suatu hipotesis untuk menjelaskan gejala tersebut

3. Pelajari suatu kasus untuk melihat apakah ada korelasi antara kasus dan
hipotesis
4. Jika hipotesis tidak sesuai dengan kasus, analisis kembali hipotesis dari
gejala yang dipelajari

5. Pelajari kasus-kasus negative untuk menolak hipotesis

6. Bila ditemui kasus negative, formuasikan kembali hipotesis gejala

7. Lanjutkan sampai hipotesis benar-benar diterima dengan cara menguji


kasus-kasus yang bervariasi.
Untuk Analisis data kualitatif beberapa ahli memberikan pandangan yang hampir
serupa. Salah satunya menurut Seiddel dalam Moleong (2014) prosesnya berjalan
sebagai berikut:
1. Pencatatan lapangan, dengan cara diberi kode agar sumber datanya tetap
dapat ditelusuri,

2. Mengumpulkan data serta memilihnya dengan selektif,

3. mengklasifikasi dan mengkategorikannya, mensintesiskan, membuat


ikhtisar, dan membuat indeksnya,

4. menelaah agar kategori data itu benar-benar sesuai dengan penelitian,

5. mencari dan mengemukkan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat


temuan-temuan umum.

Penyajian Data
Penyajian data pada penelitian kualitatif kamu berupa narasi dan tidak
menggunakan angka-angka seperti pada data kuantitatif. Pada tahap ini kamu
mulai menyajikan temuan-temuan kamu selama melukan penelitian Dan dalam
penyajian data usahakan memunculkan data-data yang diperlukan saja. Jika
memunculkan data-data yang tidak diperlukan, justru hasil yang diperoleh tidak
akan sesuai dengan apa yang kamu teliti.

Dalam penyajian data ada pedoman yang bisa kamu gunakan sebagai peneliti
untuk lebih mempermudah pekerjaanmu. Seperti yang dipaparkan oleh Marshall
dan Rossman (1989) serta Silverman (1993) dimana pendekatan kualitatif
digunakan jika peneliti ingin mencari maksud dan makna dari gejala peristiwa,
pendekatan kualitatif dilakukan jika penelitian menjelaskan latar belakang dan
hubungan yang kompleks dari partisipan dengan fenomena.

Pendekatan kualitatif cocok digunakan untuk melakukan pendekatan pada


informan demi menggali informasi baru tentang gejala/fenomena penellitian.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk menerangkan fenomena secara mendalam
dan terperinci.

Penutupan dan Penarikan Kesimpulan


Setelah menganalisis dan mencari korelasi antar variabel dalam peneliatan
kualitatif kamu, kamu bisa melanjutkan pada tahap akhir penelitian yaitu penarikan
kesimpulan. Penarikan kesimpulan disini bisa berarti bahwa penelitian kamu sesuai
dengan hipotesis awal dan bisa juga tidak sesuai dengan hipotesis awal. Bisa juga
kamu menemukan pengembangan teori atau juga melahirkan teori baru. Semua itu
tergantu dari seberapa lama dan semakin dalam penelitian yang dilakukan.

Soal No 2.
dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang lebih sering digunakan adalah purposive
sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu
tentang apa yang kita harapkan. Snowball Sampling atau pengambilan sampel rujukan
berantai didefinisikan sebagai teknik pengambilan sampel non-probabilitas di mana sampel
memiliki sifat yang jarang ditemukan. Ini adalah teknik pengambilan sampel, di mana subjek
yang ada memberikan rujukan untuk merekrut sampel yang diperlukan untuk studi penelitian

Soal No 4
Jenis-Jenis Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan mengajukan


pertanyaan kepada narasumber atau informan terkait topik penelitian secara
langsung. Dengan kemajuan teknologi, kini wawancara dapat dilakukan lewat telepon
maupun video call.

Wawancara digunakan ketika peneliti ingin mengetahui pengalaman atau pendapat


informan mengenai sesuatu secara mendalam. Wawancara juga bisa dipakai untuk
membuktikan informasi atau keterangan yang telah diperoleh sebelumnya.

Agar wawancara efektif, ada beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu
memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan, menjelaskan materi wawancara, baru
mengajukan pertanyaan.

Observasi

Observasi adalah teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian lewat
pengamatan dan pengindraan. Peneliti kemudian membuat laporan berdasarkan apa
yang dilihat, didengar, dan dirasakan selama observasi. Observasi dilakukan untuk
mendapatkan gambaran yang lebih nyata dan detail mengenai suatu peristiwa atau
kejadian. Peneliti dapat mengamati komunitas tertentu untuk memahami kebiasaan
atau cara kerja mereka. Observasi dapat berupa observasi partisipasi, tidak
terstruktur, dan kelompok.

Observasi partisipasi dilakukan ketika peneliti turut bergabung ke dalam peristiwa


atau komunitas yang diteliti. Observasi tidak terstruktur adalah pengamatan yang
dilakukan tanpa pedoman dan penulis secara bebas mengembangkannya berdasarkan
kondisi di lapangan. Terakhir, observasi kelompok dilakukan ketika tim peneliti
mengamati objek penelitian secara berkelompok.

Focus Group Discussion (FGD)

Focus group discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data kualitatif yang


selanjutnya. Peneliti mengadakan diskusi bersama beberapa responden mengenai
topik penelitian untuk mengetahui pandangan atau pemahaman mereka. Responden
di sini akan mewakili populasi yang dituju oleh peneliti. FGD dilakukan ketika peneliti
ingin mengetahui pandangan yang lebih objektif dari suatu kelompok.

Studi Dokumen

Terakhir adalah studi dokumen. Sesuatu dengan namanya, studi dokumen dilakukan
dengan mengkaji dokumen-dokumen terkait topik penelitian. Dokumen tersebut
dapat berupa surat, arsip foto, notulen rapat, jurnal, buku harian, dan lain-lain.
Soal no 5

Membuat Daftar Tujuan dan Manfaat Melakukan Observasi

Dalam melakukan riset kualitatif, membuat daftar tujuan dan manfaat


melakukan observasi juga menjadi hal penting. Ini biasanya terdapat
pada halaman pertama. Pada bagian latar belakang yang diikuti
dengan sedikit uraian mengenai hal umum dalam tema observasi
tersebut.

Tujuan dan manfaat ini dicantumkan untuk memberikan informasi


kepada masyarakat luas. Terutama mengenai hal yang menyebabkan
observasi tersebut dilakukan. Ini memang sangat penting untuk
dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan yang diperlukan juga.

Melakukan Pengumpulan Data yang Mendukung

Untuk cara melakukan riset kualitatif selanjutnya yakni melakukan


pengumpulan data-data yang mendukung dalam proses observasi
tersebut. Adanya data ini akan sangat membantu dalam melakukan
penelitian atau riset kualitatif satu ini. Karena memang data ini juga
sangat diperlukan keberadaannya.

Adanya data yang mendukung ini dapat digunakan untuk membuat


riset kualitatif dapat berjalan dengan lancar. Termasuk juga uraiannya
akan menjadi lebih mudah dan cepat untuk dilakukan. Dengan adanya
data tersebut, seseorang akan semakin mudah dalam menyusun
deskripsi dalam laporannya.

Melakukan Penyaringan Data Kembali

Setelah melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan, maka


selanjutnya adalah menyaring kembali data-data yang sudah
terkumpul itu. kamu harus memilih data yang memang diperlukan
dalam penelitian kualitatif tersebut untuk dapat melakukan
penyaringan data-data yang diperoleh itu.

Penyaringan data ini sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut


agar data yang digunakan tidak terlalu banyak, namun memang
sangat diperlukan dalam melakukan penelitian tersebut. Setiap
penelitian yang dilakukan, memang sangat perlu adanya data-data
tersebut sebagai penunjangnya.

Melaksanakan Penganalisisan Data yang Diperoleh

Tahap cara melakukan riset kualitatif selanjutnya adalah


melaksanakan penganalisisan data yang diperoleh. Setelah
mendapatkan data dan melakukan penyaringan kembali. Maka
selanjutnya yakni menganalisis data-data tersebut, untuk kemudian
digunakan dalam proses riset kualitatif ini dengan benar dan bijak
tentunya.

Menganalisis data bukanlah hal mudah untuk dilakukan. Seorang


peneliti harus bekerja keras dan teliti dalam melakukan proses
analisis ini. Karena jika seorang peneliti salah dalam melakukan
analisis, maka tentu saja hasil yang diperoleh akan sangat berbeda
antara satu dengan yang lainnya.

Menjawab Pertanyaan Observasi

Berikutnya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan


dengan proses observasi. Hal tersebut sangat penting untuk
dilakukan oleh seorang peneliti. Ini karena melakukan penelitian
memang berfungsi untuk dapat memperoleh jawaban dari penelitian
lapangan.

Dalam proses menanyakan pertanyaan ini, maka kamu nantinya akan


memperoleh jawaban-jawaban yang dibutuhkan dalam proses
penelitian ini tadi. Setelah proses satu ini selesai dilakukan, maka
peneliti dapat sedikit bernafas lega karena tinggal beberapa hal lagi
yang perlu untuk dilakukan

Menyusun Laporan Observasi dari Riset Kualitatif Tersebut

Terakhir yakni melakukan penyusunan laporan observasi dari riset


kualitatif yang sudah dikerjakan. Proses penelitian ini memakan cukup
banyak waktu. namun semuanya akan terbayarkan ketika hasilnya
telah keluar dan bisa dilihat oleh semua orang.

Hal seperti ini memang sangat perlu untuk dilakukan, karena tidak
semua orang bisa melakukannya dan mengerjakannya dengan baik
dan benar. Dalam proses pembuatan laporan ini diperlukan tingkat
ketelitian cukup tinggi. Untuk itu kamu harus melakukannya dengan
hati dan pikiran yang tenang.

Sekian pembahasan mengenai cara melakukan riset kualitatif. Hal


tersebut sangat berguna untuk dapat mengetahui banyak hal dari
hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut. Semua orang tentu saja
sudah menantikan berbagai macam hal mengenai observasi tersebut

Anda mungkin juga menyukai