Disusun Oleh :
R.A Angelica Koes Handyoingrum
D0322090
2. Dalam sampel kita perlu pengambilan sampel yang bertujuan untuk membantu peneliti
dalam mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dapat peneliti jumpai di lapangan seperti:
Apabila populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak memungkinkan
bagi kita untuk melakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
Jenis-jenis sampling :
- Probability sampling
- Simple random sampling
- Stratified random sampling
- Cluster sampling
- Systematic sampling
- Non-Probability samping
- Purposive sampling
- Consecutive sampling
- Convenience sampling
- Quota sampling
- Snowball sampling
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka jenis sampling yang
dilakukan adalah Convenience sampling. Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan
sampel dan mencari subjek berdasarkan hal-hal yang menyenangkan atau diminati oleh
peneliti. Sampel dipilih berdasarkan populasi yang tersedia dan mudah dijangkau oleh
peneliti. Subjek penelitian dijadikan sebagai sampel karena secara kebetulan ditemukan di
lokasi dan keadaan yang bersamaan dengan pengambilan data.
3. Observasi adalah aktivitas yang dilakukan untuk mengamati secara langsung suatu objek
tertentu dengan tujuan memperoleh data dan informasi terkait objek tersebut. Observasi
dilakukan dengan sengaja, terarah, urut, dan sesuai dengan tujuan. Observasi juga mencatat
proses yang diteliti dengan sistematis, rinci, tepat, akurat, teliti, dan objektif. Observasi
digunakan untuk mengumpulkan fakta, data, skor, nilai, atau verbalisasi dari objek yang
diamati. Observasi memanfaatkan indera manusia untuk mencapai pengetahuan tentang dunia
di sekitar kita
Observasi harus dilakukan secara urut dan sistematis. berikut langkah-langkah untuk
melakukan observasi:
1. Mengetahui ilmunya terlebih dahulu
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah dengan mengetahui ilmu observasi terlebih
dahulu. Hal ini akan mempermudah kamu dalam melakukan observasi, sehingga tidak terjadi
kegagalan ataupun hasil yang didapatkan bukan hasil yang subyektif.
2. Menentukan obyek yang akan diobservasi
Agar dalam observasi kamu tidak mengalami kebingungan, tentukan obyek yang akan
diobservasi terlebih dahulu. Hal ini akan menjadi batasan untukmu dan akan mempersempit
ruang observasi yang akan mengefisienkan waktu dan tenaga saat proses observasi dimulai.
3. Mengetahui tujuan dari masalah
Jika obyek observasi sudah ditentukan, kamu perlu mengetahui tujuan dari masalah yang
sedang kamu angkat. Hal ini dibutuhkan penelitian atau referensi yang sudah ada, sehingga
kamu bisa membandingkan dengan hasil yang diperoleh setelah kamu melakukan observasi.
4. Mempersiapkan observasi
Dalam observasi diperlukan persiapan agar proses berjalan lancar. Kamu perlu
menyiapkan alat dan bahan jika diperlukan. Dan yang paling penting adalah menentukan
tempat kamu akan melakukan observasi.
5. Menentukan data sekunder yang diperlukan
Jika kamu memerlukan data sekunder, ada baiknya untuk mempersiapkan sejak awal. Hal
ini untuk membantu proses observasi dan untuk membantu kamu dalam menarik kesimpulan
hasil observasi.
6. Mencatat hasil
Hal penting dalam observasi adalah mencatat hasilnya. Beberapa dari bidang observasi
memerlukan pencatatan secara detil dan kamu harus siap siaga dalam melakukan pencatatan.
Melakukan observasi bukanlah hal yang menyulitkan dan bisa kamu lakukan agar hasil
penelitian atau praktik mendapatkan hasil yang valid. Jika kamu kesulitan dalam mengamati
hal tersebut, kamu juga bisa merekamnya sebagai bukti penelitianmu..
4. Validitas berasal dari kata “validity” yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar 1986). Validitas data
adalah suatu kecermatan atau ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur sesuatu atau
secara khusus mengukur data penelitian. Validitas data sendiri digunakan untuk mengukur
benar atau salah mengenai data yang digunakan pada suatu penelitian yang bersifat
kuantitatif.
Contoh :
Untuk menguji validitas data terkait pemanfaatan Dana Desa di Kampung Sukamaju
yang telah terkumpul maka peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dengan langkah
yang dipergunakan adalah mengecek, membandingkan informasi yang diperoleh, serta
melakukan analysis melalui sumber yang berbeda. Pengecekan derajat kepercayaan
penemuan akan pemanfaatan Dana Desa di Kampung Sukamaju menemukan hasil penelitian
dengan beberapa teknik pengumpulan data yaitu mayoritas di pergunakan untuk membangun
infrastruktur berupa Jalan Desa.
Pengecekan derajat kepercayaan atas responden dan beberapa sumber data dengan
metode yang sama dilakukan validtas dengan mewawancarai kembali Kepala Kampung
setelah penelitian selesai dilakukan. Langkah penyusunan validitas data diperlukan dalam
penelitian dengan maksud sebagai pembuktian dan penguatan, bahwa serangkaian data yang
diperoleh peneliti sesuai dengan yang terjadi dilapangan.