Anda di halaman 1dari 4

Sampel Penelitian Kualitatif

Strategi penentuan sampel yang bersifat purposif dinyatakan dalam proposal, walaupun
strategi ini akan dikembangkan lebih lanjut dalam pelaksanaan penelitian di lapangan. Tujuan
dan pengambilan sampel secara purposif adalah untuk memperoleh sampel kecil dari
individu-individu yang kaya akan informnasi, proses, atau wawasan sosial. Dalam pemilihan
sampel juga dijelaskan bagaimana memelihara nama baik subyek yang diteliti, menjaga
kerahasiaan data dan individu-individu yang akan dijadikan sebagai sumber data.

f.2.

Sampel Penelitian Kuantitatif

Terdapat beberapa jenis desain sampling dalam penelitian kuantitatif. Jenis pertama desain
sampling adalah probality sampling. Jenis sampling ini ada beberapa, yaitu (1) acak
sederhana (sampling random sampling), yaitu acak jenis ini adalah acak yang paling dikenal
oleh banyak orang dalam pencarian sampel, (2) rancangan acak berstrata (stratified random
sampling) yaitu apabila populasi terdiri dari sejumlah sub-kelompok atau lapisan yang
mungjin memiliki ciri yang berbeda acapkali diperlukan suatu bentuk penarikan sampel yang
disebut penarikan berlapis, (3) rancangan klaster (claster sampling), yaitu mendaftar semua
anggota populasi sasaran dan kemudian memilih sampel diantaranya, dan (4) rancangan
sistematis (systematic sampling), yaitu penarikan sampel dengan cara mengambil setiap
kasus yang kesekian dari daftar populasi.
Sumber :
Metode Penelitian Kuantitatif, Edisi-1 (Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S. Sos., M. Si)
Metode Penelitian Sosial, Edisi-2 (Muhammad Idrus)
Metode Penelitian Sosial (Bagong Suyanto dan Sutiyah)
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Prof. Dr. Sugiyono)

Teknik Sampling Pada Penelitian Kualitatif Eureka Pendidikan


Objek kajian penelitian kualitatif sering bersifat kasuistik. Peneliti tidak mementingkan
generalisasi. Oleh karena itu, sampel ditentukan secara purposif (sengaja/dengan
pertimbangan) sehingga sampel penelitian tidak perlu mewakili populasi. Adapun

pertimbangan penelitian sampel bukan berdasarkan pada aspek keterwakilan populasi


didalam sampel. Pertimbangannya lebih pada kemampuan sampel (informan) untuk memasok
informasi selengkap mungkin kepada peneliti.

Source: http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/teknik-sampling-pada-penelitian.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Sampel yang digunakan dalam metode penelitian kualitatif adalah sampel kecil, tidak
representatif, purposive (snowball), dan berkembang selama proses penelitian. Nasution
(1992) mengungkapkan bahwa metode kualitatif sampelnya sedikit dan dipilih menurut
tujuan (purpose) penelitian. Penelitian ini sering berupa studi kasus atau multi kasus.
Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi dinamakan situasi sosial yang
terdiri dari tiga elemen, yaitu tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity). Berikut
ini akan dijelaskan mengenai penggunaan sampel pada penelitian kualitatif secara rinci.

Source: http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/teknik-sampling-pada-penelitian.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Sumber Pustaka: Patilima, Hamid. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2014/11/teknik-sampling-pada-penelitian.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan

Berbagai Alasan Untuk Sampling


Sebagian besar studi empiris menggunakan sampling, namun metode yang digunakan untuk
pengambilan sampel berbeda sesuai dengan studinya. Pemakaian utama dari sampling dalam
penelitian kuantitatif adalah untuk membuat sampel yang representatif yang secara
eratmerepresentasikan fitur minat dalam suatu populasi.Pada sampel kualitatif, tujuan kita
adalah untuk memperdalam pemahaman tentang proses,hubungan atau keterjadian sosial
yang lebih besar. Sebagian besar studi kuantitatif memakai probabilitas atau sampel mirip

probabilitas, sedangkan sebagian besar studi kualitatif menggunakan metode non probabilitas
dan strategi nonrepresentatif.

Prinsip utama ukuran sampel adala semakin kecil populasi, maka rasio samplingnya
harussemakin besar untuk sampel yang mempunyai probabilitas tinggi, yang menuntut hasil
yangsama pada seluru populasi. Populasi lebih besar memungkinkan rasio pengambilan
sampel yanglebih kecil untuk sampel yang sama baiknya karena saat ukuran populasi
berkembang, makaseabaliknya akurasi untuk ukuran sampel akan menurun

Teknik Sampling

Dalam penelitian kualitatif, untuk mendapatkan data yang lengkap digunakan teknik
sampling (cuplikan). Cuplikan berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber
data yang akan digunakan dalam penelitian. Pemikiran mengenai cuplikan ini hampir tidak
bisa dihindari oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitiannya, mengingat selalu adanya
beragam keterbatasan yang dihadapi peneliti.

Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifatsifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representati atau benar-benar
mewakili populasi (Hadari Nawawi, 1995: 152). Menurut H.B. Sutopo (1988), cuplikan
adalah suatu bentuk khusus, atau suatu proses yang umum dalam pemusatan atau pemilihan
dalam riset yang mengarah pada seleksi. Menurut Lexy J Moleong (1990) sampling adalah:

Alat untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber. Tujuannya
untuk merinci kekhususan yang ada dalam ramuan konteks.
Menggali informasi yang menjadi dasar dari suatu rencana dan teori yang muncul.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini bersifat purposive sampling atau
sampling bertujuan. Dalam hal ini peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui
permasalahan dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang memiliki kebenaran dan
pengetahuan yang mendalam. Namun demikian, informan yang dipilih dapat menunjukkan
informan lain yang dipandang lebih tahu. Maka pilihan informan dapat berkembang sesuai
dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data (H.B. Sutopo 2002: 56).
Teknik purposive sampling juga digunakan atas dasar teknik ini dipandang mampu
menangkap kedalaman data dalam menhadapi realitas jamak dan tidak dimaksudkan untuk
membuat generalisasi tetapi untuk kedalaman penelitian dalam konteks tertentu. Penentuan
sampel dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat langsung maupun tidak
langsung dalam pengelolaan tanah baon.

Selain Purposive sampling juga digunakan Snowball sampling, yaitu teknik pengambilan
sampel sumber data, yang pada awal jumlahnya sedikit, lama kelamaan menjadi banyak,
sebagai informan awal dipilih secara purposive, obyek penelitian yang menguasai
permasalahan yang diteliti (key informan). Informasi selanjutnya diminta kepada informan
awal untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi, dan kemudian
informan ini diminta pula untuk menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi
begitu seterusnya

Anda mungkin juga menyukai