Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu dengan

pendekatan induktif untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan

yang memerlukan keteribatan peneliti dalam mengidentifikasi pengertian atau

relevasi fenomena tertentu terhadap individu (Saebani, 2008). Penelitian ini

juga dipilih karena lebih sensitif dan adaptif terhadap peran dan berbagai

pengaruh yang timbul. Disamping itu karena peneliti akan mencoba menggali

atau mengeksplorasi, menggambarkan atau mengembangkan pengetahuan

bagaimana kenyataan dialami, sehingga penelitian tidak menggunakan

perhitungan (Moleong, 2009).

Penelitian ini juga menggunakan pendekatan fenomenologi yaitu

dengan cara menangkap atau menggali fenomena atau gejala yang timbul dari

objek yang diteliti yaitu sikap ibu pre menopause dalam menghadapi

perubahan fisik. Penelitian fenomenologi merumuskan suatu pernyataan

persepsi partisipan mengenal fenomena yang sedang diteliti. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara meminta partisipan untuk mengungkap persepsi

mereka tentang fenomena (Dempsey, 2012).

Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya

mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian

kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang

41
42

yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka (Sulistyo-

Basuki, 2010: 78).

Penelitian kualitatif dilakukan karena ingin mengeksplorsi fenomena-

fenomena yang tidak dapat diteliti dengan penelitian kuantitatif yang bersifat

deskriptif (Aan Komariah, 2009 ).

Pendekatan dalam penelitian kualitatif adalah pendekatan

fenomenologis yang memberikan tekanan pada segi subyektif tetapi tidak

perlu menolak kenyataan yang ada, dimana tidak perlu mendesak atau

bertentangan dengan pandangan orang yang menolak dengan materi yang

sedang dibahas (Moleong, 2007).

Pada penelitian ini akan digunakan pendekatan fenomenologis yang

berdasarkan kejadian yang ada diposyandu Melati Lansia di Kelurahan

Sambiroto Kecamatan Tembalang Semarang.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah diposyandu

Melati Lansia Kelurahan Sambiroto Kecamatan Tembalang Semarang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan turun

penelitian yaitu pada bulan Juni 2015 – Oktober 2015.


43

C. Definisi Istilah

Definisi istilah adalah unsur-unsur yang membantu dalam pelaksanaan

proses pengumpulan data pada penelitian. Definisi istilah yang berkaitan

dengan penelitian ini adalah :

Tabel 3.1 Definisi Istilah

No Istilah Definisi
1. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup
dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek

2. Perubahan Perubahan yang nampak secara fisik dan nyata terhadap


fisik seseorang yang lain dari biasanya.

3. Premenopause Perimenopause merupakan masa sebelum menopause


dimana mulai terjadi perubahan endokrin , biologis, dan
gejala klinik sebagai awal permulaan dari menopause
dan mencakup juga satu tahun atau dua belas bulan
pertama setelah terjadinya menopause

D. Partisipan

Dalam penelitian kualitatif, hal yang menjadi bahan pertimbangan

utama dalam pengumpulan data adalah pemilihan informan. Dalam penelitian

kualitatif tidak digunakan istilah populasi. Teknik sampling yang digunakan

oleh peneliti adalah purposive sample. Purposive sample adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009:85).

Selanjutnya menurut Arikunto (2010:183) pemilihan sampel secara

purposive pada penelitian ini akan berpedoman pada syarat-syarat yang harus

dipenuhi sebagai berikut :

1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau

karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.


44

2. Subjek yang diambilsebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang

paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key

subjectis).

3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan.

Seperti yang telah disebutkan bahwa pemilihan informan pertama

merupakan hal yang sangat utama sehingga harus dilakukan secara cermat,

karena penelitian ini mengkaji tentang sikap ibu premenopause dalam

menghadapi perubahan fisik pada masa premenopause maka peneliti

memutuskan informan pertama atau informan kunci yang paling sesuai dan

tepat yaitu ibu premenopause di Ponsyandu Melati Lansia wilayah Kelurahan

Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Dari informan kunci ini

selanjutnya diminta untuk memberikan rekomendasi untuk memilih

informan-informan berikutnya, dengan catatan informan-informan tersebut

ibu yang baru mengalami masa premenopause dan ibu yang sudah menopause

sehingga terjadi sinkronisasi dan validasi data yang didapatkan dari informan

pertama.

Penelitian ini akan berhenti jika data yang terkumpul dalam penelitian

telah mencapai saturasi ketika dua partisipan melakukan tindakan yang sama.

Kriteria partisipan pada penelitian ini merupakan kriteria inklusi. Kriteria

inklusi ini mengarahkan peneliti untuk menunjukkan dan menentukan

populasi yang akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan sampel dalam

penelitian dan dijadikan sebagai pertimbangan ilmiah (Abdul Nasir, 2011).


45

Kriteria partisipan pada penelitian ini merupakan kriteria inklusi.

Kriteria inklusi ini mengarahkan peneliti untuk menunjukkan dan

menentukan populasi yang akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan

sampel dalam penelitian dan dijadikan sebagai pertimbangan ilmiah (Abdul

Nasir, 2011).

Kriteria pertisipan dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu yang sudah memasuki masa premenopause (berusia 40 – 50 tahun) dan

yang aktif mengikuti kegiatan Posyandu Melati Lansia.

2. Ibu yang sudah mengalami perubahan fisik selama masa premenopause

bertempat tinggal di Kelurahan Sambiroto Semarang.

3. Ibu yang bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini.

E. Instrumen Penelitian

Dalam proses penelitian kualitatif, peneliti berfungsi sebagai

instrument penelitian yang utama. Meskipun demikian, pada pelaksanaanya

peneliti dibantu oleh pedoman pengumpulan data seperti, pedoman

wawancara, pertanyaan terbuka (open ended question), jelas, pedoman

observasi dan sebagainya (Saryono, 2011). Dalam penelitian ini instrument

penelitian yang akan digunakan antara lain, peneliti sendiri, pedoman

wawancara, alat perekam, buku catatan, dan alat tulis.

Mengumpumpulkan data-data penulis membutuhkan alat bantu

(instrumen penelitian). Dalam penelitian ini menggunakan 3 alat bantu yaitu :


46

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan

tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak

hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang

berkaitan.

2. Tape Recorder

Dipilih oleh peneliti sebagai alat bantu pengganti tape recorder dan

handycame yang digunakan untuk merekam dan mendokumentasikan

beberapa gambar saat wawancara berlangsung. Penggunaan kamera

digital berguna untuk merekam tingkah laku dan ekspresi atau mimik

wajah partisipan selama wawancara berlangsung agar dapat dimintai

kembali guna membantu proses analisis data.

3. Buku catatan dan seperangkat alat tulis

Buku catatan untuk mencatat hasil observasi baik lingkungan

wawancara maupun ekspresi partisipan saat wawancara yang tidak

mungkin dapat direkam oleh kamera digital saat wawancara berlangsung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode

wawancara yang merupakan alatre-cheking atau pembuktian terhadap

informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya(Saryono, 2011).

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

wawancara mendalam atau indepht interview yaitu proses memperoleh


47

keterangan untuk tujuan penelitian dengan Tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara,

dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang

relative lama (Saryono, 2011).

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang langsung

diperoleh dengan melakukan wawancara secara mendalam (in dept

interview) dengan ibu premenopause yang berumur 40 – 50 tahun

yang aktif berkunjung di posyandu melati lansia, tentang sikap ibu

premenopause dalam menghadapi perubahan fisik pada masa

menopause. Wawancara yang mendalam dilakukan untuk

mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari laporan ibu kader

posyandu.

2. Langkah-langkah pengumpulan data :

a. Meminta surat rekomendasi ijin penelitian dari STIKES Karya

Husada.

b. Meminta ijin kepada Kepala Kelurahan Sambiroto yang akan

dijadikan lokasi penelitian.

c. Meminta ijin kepada kader posyandu melati lansia


48

d. Meminta bantuan seorang enumerator di dalam wawancara,

enumerator bertugas sebagai teknisi untuk pengambilan gambar,

perekam suara saat wawancara berlangsung.

e. Partisipan diminta menandatangani surat pernyataan persetujuan

menjadi partisipan penelitian bagi yang setuju.

f. Ketika akan dilakukan wawancara mendalam, partisipan diberi

penjelasan tentang tujuan penelitian terlebih dahulu.

g. Selanjutnya dilakukan wawancara secara mendalam selama 30-35

menit yang bertujuan untuk menemukan permasalahan secara

terbuka dengan meberikan pertanyaan sesuai panduan wawancara,

dan proses wawancara akan direkam dengan menggunakan

kamera digital.

h. Untuk menjaga kerahasiaan partisipan, peneliti tidak akan

mencantumkan nama partisipan, tetapi lembar tersebut diberi

nama mulai dari partisipan 1,2 dan seterusnya.

Kredibilitas data pada penelitian tentang sikap ibu premenopause

dalam menghadapi perubahan fisik pada masa menopause dibandingkan

dengan keterangan suami partisipan sebagai triangulasi data.

G. Cara Pengolahan Data

Data yang baru dikumpulkan dinamakan data mentah.Data mentah

dalam data dibaca atau belum memiliki informasi. Peneliti harus melakukan

pengolahan data agar mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Pengolahan


49

data dilakukan dengan tujuan untuk menyederhanakan data yang terkumpul,

menyajikan dalam susunan yang baik, kemudian dianalisa (Viktorianis Aries

Siswanto, 2012 ).

Dalam penelitian ini peneliti akan mengolah data dengan cara data

dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian dilakukan pemindahan data dari

rekaman menjadi narasi agar memudahkan untuk mengelompokkan,

kemudian disajikan secara sistematis.

Setelah peneliti melakukan observasi dan wawancara mendalam maka

data kualitatif yang dapat diolah dengan cara sebagai berikut :

1. Memahami informasi berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara

mendalam.

2. Menyusun daftar seluruh observasi dari wawancara mendalam untuk

partisipan.

3. Melakukan pengkodean terhadap hasil observasi dan wawancara.

4. Peneliti akan mencari hasil observasi dan wawancara mendalam untuk

mengubah kedalam kategori- kategori.

5. Membuat keputusan-keputusan akhir tentang singkatan setiap kategori dan

mengurutkan kategori tersebut.

6. Mengumpulkan setiap materi yang ada dalam satu tempat dan memulai

melakukan analisis awal.


50

H. Analisis Data

Analisa data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data

kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data

(Moleong, 2007).

Langkah umum analisa data kualitatif adalah :

1. Mentranskripsikan hasil rekaman wawancara mengenai sikap ibu dalam

menghadapi perubahan fisik pada masa premenopause. Setiap kali selesai

melakukan wawancara dengan pertisipan, kemudian data tersebut di

gabungkan dengan data hasil catatan observasi selama melakukan

wawancara.

2. Pemprosesan satuan hasil rekaman suara dan gambar untuk merinci

kompleksitas kenyataan dalam bagian-bagian. Peneliti mendengar,

menulis, membaca dan mempelajari secara teliti seluruh jenis data yang

telah terkumpul, kemudian mengidentifikasi sikap ibu dalam menghadapi

masa perubahan fisik premenopause yang meliputi perubahan vasomotor

hot flashes, perubahan pada kulit, kekeringan vagina berkeringat dimalam

hari, sulit tidur, perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, badan menjadi

gemuk.

3. Melakukan koding dan kategorisasi

Koding akan memudahkan dalam mengatur data yang begitu banyak dan

melengkapi tuntutan untuk menafsirkan fenomena. Koding dimulai


51

setelah semua data dibaca berulang-ulang. Susun kata kunci, tema, isu dan

pernyataan para informan.

4. Mencari pola dan proporsisi penelitian

Banyaknya kategori yang berbeda-beda perlu dikelompokkan menjadi

tema besar sehingga lebih stabil, rapi dan logis serta masuk akal.

5. Menafsirkan data

Langkah pertama penafsiran data adalah menemukan kategori dengan

kawasanya. Kategori dan hubunganya diberi label dengan pernyataan

sederhana berupa proposisi yang menunjukkan hubungan yang cukup

padat, yaitu sampai analisis menemukan petunjuk metafora atau kerangka

berfikir umum. Dan akhirnya menemukan hubungan kunci yang

menghubung-hubungkan suatu kategori dengan kategori lainya (Moleong,

2007).

6. Mengevaluasi penafsiran

Analisis data kualitatif harus bermakna, berguna dan kredibel, sehingga

hasil penafsiran perlu dievaluasi ulang (Saryono, 2011).

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan pencatatan hasil rekaman

dalam bentuk tulisan. Kemudian memastikan data telah lengkap dan

memberikan kode pada data yang didapat sehingga memudahkan dalam

mengatur data. Setelah diberi kode kemudian dikelompokkan menjadi

beberapa kategori. Kemudian data ditafsirkan. Hasil penafsiran tersebut

kemudian dievaluasi untuk mendapatkan data yang kredibel.


52

.
Membaca transkip secara
Mengelompokkan kata kunci
berulang

Membuat kategori – kategori

Mengelompokkan kategori
dalam sub- tema

Merumuskan tema

Menginterpretasikan hasil analisis


ke dalam bentuk deskriptif

Bagan 3.1 Analisa Data


Sumber : Coalizzi dalam Saryono dan Mekar (2011)

I. Kredibilitas Data

Studi kasus ini menggunakan penelitian kualitatif, Saryono dan

Mekar (2010), mengajukan tiga kriteris kredibilitas yang diperlukan suatu

penelitian pendekatan kualitatif. Tiga hal tersebut sebagai berikut yaitu

keabsahan konstruk, keabsahan internal, dan keajegan. Kredibilitas data

dalam penelitian ini menggunakan keabsahan konstruk, keabsahan konstruk

yaitu Keabsahan bentuk batasan berkaitan dengan suatu kepastian bahwa

yang berukur benar-benar merupakan variable yang diukur. Keabsahan ini

juga dapat dicapai dengan proses triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan


53

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang diluar data keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding tehnik triangulasi (triangulation).

Tehnik triangulasi yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data sumber, macam-macam teknik triangulasi yaitu

triangualsi sumber, triangulasi pengamatan dan triangulasi teori (Suryono

dan Meakar, 2010).

Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber di mana

triangulasi sumber yaitu membandingkan dengan cara mengecek kembali

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari suatu sumber yang

berbeda, misalnya membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara,

membandingkan antara apa yang dikatakan secara umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi, membandingkan hasil wawancara dengan dokumen

dan arsip yang ada, dalam penelitian ini teknik triangulasi sumber yang

dilakukan peneliti adalah :

1. Melakukan uji wawancara sebelumnya dengan subjek yang dianggap

memiliki karakteristik yang sama dengan kriteria partisipan yang sudah

ditentukan dalam penelitian, sehingga peneliti memperoleh gambaran

sementara tentang berbagai jawaban yang muncul yang mungkin keluar

dari konteks pertanyaan atau jawaban yang tidak terduga sebelumnya,

sehingga peneliti dapat mengantisipasi dengan membuat pertanyaan lain

yang terarah.
54

2. Membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi.

3. Memutar kembali kamera digital agar didengarkan oleh partisipan.

4. Membandingkan data hasil wawancara dari ibu premenopause yang

berusia 40 – 50 tahun yang aktif di posyandu Lansia dengan data hasil

wawancara dari suami partisipan.

Kredibilitas data pada penelitian tentang sikap ibu premenopause

dalam menghadapi perubahan fisik masa menopause dibandingkan dengan

keterangan dari suami partisipan sebagai triangulasi sumber.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian. Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia,

maka dalam etika penelitian harus memperhatikan. Prinsip-prinsip etika

dalam melakukan penelitian menurut Saryono (2011), adalah sebagai

berikut:

1. Dalam mengambil karya orang lain selalu mencantumkan nama dan

sumbernya. Dalam penelitian apabila peneliti mengambil teori dari buku

atau jurnal peneliti mencantumkan nama pengarang buku/jurnal dan

tahun dibagian belakang teori yang diambil.

2. Informed Concent (lembar persetujuan). Lembar persetujuan ini

diberikan kepada responden yang akan diteliti dan memenuhi kriteria

inklusi. Lembar ini juga dilengkapi dengan judul penelitian dan manfaat

penelitian. Apabila subjek menolak, maka peneliti tidak boleh memaksa.


55

Dalam penelitian ini informed concent diberikan pada ibu sebagai tanda

persetujuan berpartisipasi dalam penelitian ini.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti dan hanya kelompok

data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Dalam

penelitian ini peneliti menjaga kerahasian data-data tentang responden

yang ditulis dalam kuesioner.

4. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama

informan, tetapi pada lembar tersebut diberi kode pengganti nama

informan. Informan penelitian ini diberi inisial saja.

Anda mungkin juga menyukai