Anda di halaman 1dari 31

BAB III

PEMBAHASAN

11. Umum. Untuk mencapai keberhasilan dalam operasi militer


untuk perang maupun operasi militer selain perang salah satunya
diperlukan mobilitas atau kecepatan gerak yang tepat, cermat dan aman.
Den Jasa Angkutan IV-44-13 Bekangdam IV/ DIP dalam fungsinya untuk
melaksanakan pergeseran/pengangkutan personel, bekal, materiil,
dilakukan oleh beberapa kompi, salah satunya Kompi Angmor. Agar
pelaksanaan dukungan jasa angkutan yang dilakukan oleh Kompi Angmor
tercipta secara optimal, hal ini berkaitan dengan kualitas pemeliharaan
kendaraan yang dilakukan oleh masing masing Pleton Angmor. Pada
kenyataannya masih banyak memiliki keterbatasan maupun kendala yang
dapat menyebabkan berkurangnya kinerja maupun kualitas kerja yang
dihasilkan guna mendukung pelayanan jasa angkutan. Pleton Angmor saat
ini dengan segala keterbatasannya dituntut untuk tetap dapat
melaksanakan tugas secara optimal merupakan tantangan yang harus
dijawab. Keadaan yang demikian menghadapkan seorang Danton Angmor
harus mampu mengoptimalkan kemampuannya guna memantapkan
kualitas pemeliharaan kendaraan bermotor yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik yang bersifat Internal maupun eksternal.

12. DATA/FAKTA. Data/fakta dari hasil penelitian penulis di Den


Jasa Angkutan IV-44-13 Bekangdam IV/DIP adalah sebagai berikut:
a. Jenis dan Metode Penelitian. Penelitian merupakan suatu
kegiatan ilmiah untuk menjawab rasa keingintahuan manusia yang
berkaitan dengan analisa dan konstruksi pemecahan masalah, yang
dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Dengan
demikian penelitian merupakan sarana yang dipergunakan manusia
untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu
pengetahuan.
1) Jenis penelitian. Penelitian yang dilaksanakan
adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah studi
penelitian yang mengarah pada penjelasan mendalam
mengenai permasalahan yang terjadi di lapangan.
2) Metode Penelitian. Metode yang digunakan adalah
metode kualitatif. Penelitian kualitatif sering disebut metode
penelitian naturalistic (naturalistic research), karena penelitian
dilakukan dalam kondisi yang alamiah (natural setting).1
Disebut juga penelitian etnografi, karena pada awalnya
metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang
antropologi budaya. Selain itu disebut sebagai metode
kualitatif karena data yang terkumpul dan dianalisis lebih
bersifat kualitatif. Pada penelitian kualitatif, penelitian
dilakukan pada objek yang alamiah maksudnya, objek yang
berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan
kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada
objek tersebut.

b. Lokasi Penelitian. Penelitian tugas akhir merupakan


penelitian dengan penelitian langsung ke tempat penelitian.
Kemudian penulis mengambil lokasi penelitian di Den Jasa
Angkutan IV-44-13 Bekangdam IV/DIP yang berlokasi di Semarang.
Mengingat kapasitas penulis yang saat ini sebagai peserta didik/
Taruna maka penulis memilih banyak keterbatasan dalam penulisan
Tugas Akhir.

c. Instrumen Penelitian. Instrumen penelitian melakukan


penelitian dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan serta
dokumentasi kepada objek yang diteliti berkaitan dengan
pembahasan yang akan diteliti agar hasil penelitian tersebut
berdasarkan fakta yang ada di lapangan.

1
Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
hal. 15.
Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber
data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis
data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya

d. Sampel Sumber Data. Sampel data dalam penelitian


menggunakan sampling purposive. Sampling Purposive adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya
akan melakukan penelitian tentang kondisi militer di suatu daerah,
maka sampel sumber datanya adalah orang yang berprofesi di
bidang militer. Sampelnya lebih cocok digunakan untuk penelitian-
penelitian yang tidak melakukan regenerasi.
Sampel dalam penelitian ini adalah dari Perwira yaitu
pejabat Komandan Detasemen ( Danden), Komandan Kompi
(Danki), Komandan Peleton (Danton), perwakilan Bintara , dan
perwakilan Tamtama dari Kompi Angmor.

e. Teknik Pengumpulan Data. Teknik pengumpulan data


yang dilakukan dalam penelitian tugas akhir adalah sebagai berikut:
1) Wawancara. Wawancara (interview) adalah
usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan
pula. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung
dengan tatap muka  (face to face relation ship) antara si
pencari informasi dengan sumber informasi.
Peneliti akan menggunakan tehnik wawancara yang
mendalam atau in-depth interview dilakukan melalui tanya
jawab langsung dengan berbagai pihak yang terkait dengan
penelitian ini sebagai upaya untuk mendapatkan data yang
diperlukan. Dalam pelaksanaannya, peneliti akan melakukan
wawancara semi terstruktur karena dinilai teknik tersebut
akan memberikan keluasaan bagi peneliti dalam memperoleh
data tanpa keluar dari materi pokok yang akan dicari. Jenis
wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept
interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. 2 Dengan tehnik
wawancara yang mendalam atau in-depth interview maka
peneliti harus memegang teguh konsistensi arah penelitian,
walaupun dalam proses wawancara akan menemukan hal
baru yang dikemukakan oleh pelaku atau narasumber
dilapangan. Penyiapan bahan pertanyaan wawancara yang
semi terstrukur dijadikan pedoman bagi peneliti. Dalam
wawancara ini dilakukan kepada Danden Jasa Angkutan IV-
44-33 / DIP, Danki Angmor, Danton Angmor, dan anggota
Kompi Angmor.

Gambar 3.1 Kegiatan wawancara

2) Kuisioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan


data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Selain itu kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. 3

Prof Dr Sugiyono, Memahami Peneltian Kualitatif, Alfa Beta,Bandung, 2015, hlm.73


2
3) Dokumentasi. Kata dokumen berasal dari bahasa
latin yaitu docere, yang berati mengajar. Pengertian dari kata
dokumen menurut Louis Gottschalk seringkali digunakan para
ahli dalam dua pengertian, yaitu pertama, berarti sumber
tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada
kesaksian lisan, artefak, peninggalan-peninggalan terlukis,
dan petilasan-petilasan arkeologis. Pengertian kedua,
diperuntukan bagi surat-surat resmi dan surat-surat negara
seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dan
lainnya. Lebih lanjut, Gottschalk menyatakan bahwa dokumen
(dokumentasi) dalam pengertiannya yang lebih luas berupa
setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber
apapun, baik itu yang berupa tulisan, lisan, atau gambaran. 4

4) Teknik Observasi. Yaitu peneliti melakukan suatu


pengamatan dilapangan atau lokus penelitian serta
melakukan pencatatan langsung secara sistematis
terhadap gejala atau fenomena yang diteliti, untuk
menjaga orisinalitas dan akurasi data yang diperoleh di
lapangan. Metode observasi atau pengamatan ini, dapat
juga dilakukan peneliti dengan menyiapkan seperangkat
instrumen observasi penelitian, yang dikenal dengan
“Checklist Observation”.

f. Data. Data hasil penelitan di Den Jasa Angkutan IV-44-13


Bekangdam IV/DIP diperoleh data sebagai berikut…
DATA KENDARAAN

3
Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm.
142.

4
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, UI Press, Jakarta, 1986, hlm.38
g. Fakta. Fakta dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Den
Jasa Angkutan IV-44-13 Bekangdam IV/DIP adalah sebagai berikut:
………… (kalau ada, jgn terlalu banyak, data yang perlu untuk diolah
di bab III ini aja)
FAKTA KENDARAAN DAN PERBANDINGAN

h. Faktor Internal. Faktor internal timbul dari dalam, baik itu


secara individu (faktor manusianya) maupun secara institusi Den
Jasa Angkutan IV-44-13 Bekangdam IV/DIP sendiri dan pembinaan
akan sangat menentukan sekali untuk dapat menciptakan situasi
dan kondisi yang diharapkan. Faktor internal tersebut meliputi antara
lain :
1) Kekuatan, meliputi :
a) Kemauan dan kepedulian Danton Angmor yang
tinggi didukung dengan dilaksanakannya sistem reward
dan punishment kepada anggota sehingga muncul
semangat dan moril yang tinggi dari tiap-tiap prajurit
untuk melaksanakan pemeliharaan ranmor.
b) Danton Angmor memiliki jiwa loyalitas terhadap
surat perintah angkutan sebagai pengemudi didukung
oleh kondisi fisik, kesehatan dan kemampuan jasmani
Danton Angmor yang prima sehingga untuk
mengemudi dan melaksanakan pemeliharaan ranmor
dalam pelaksanaan pelayanan jasa angkutan.
c) Pengaturan pelayanan jasa angkutan dan
pemeliharaan ranmor yang baik oleh Danton Angmor
dan di dukung oleh anggota (tenaga montir profesional)
yang memiliki keahlian khusus di bidang pemeliharaan.

2) Kelemahan, meliputi :
a) Kepemimpinan yang dilakukan Danton Angmor
masih belum sepenuhnya dapat diterima anggota,
karena pengalaman dinas Danton Angmor yang belum
lama.
b) Jumlah Danton Angmor dan Tamtama
Pengemudi di Den Jasa Angkutan yang belum
memenuhi DSPP.
c) Masih kurangnya kesadaran para anggota
dalam melaksanakan 16 kewajiban pengemudi pada
pemeliharaan dua pekan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab masing masing personil.

i. Faktor Eksternal. Faktor eksternal terjadi akibat adanya


pengaruh dari luar individu maupun institusinya itu sendiri yang
sangat berpengaruh terhadap terciptanya kondisi yang diharapkan,
antara lain:

1) Peluang, meliputi:
a) Personel Den Jasa Angkutan yang telah
menyelesaikan pendidikan pengembangan spesialisasi
pemeliharaan ranmor.
b) Hubungan baik antara satuan dengan instansi
diluar Den Jasa Ang sehingga adanya bantuan
kanibalisasi sparepart dari satuan lain.
c) Adanya bantuan suku cadang dan fasilitas
bengkel dalam melaksanakan pemeliharaan dari hasil
swadaya.

2) Kendala, meliputi:
1) Terlambatnya dukungan suku cadang dari
komando atas sehingga pelaksanaan pemeliharaan
akan terhambat.
2) Banyaknya tugas dari komando atas untuk
melaksanakan dukungan pelayanan jasa angkutan
jajaran Kodam IV/DIP.
3) Banyaknya pelayanan jasa angkutan ke luar
kota dengan medan yang berbahaya.
13. Analisis Pembahasan.

OPTIMALISASI KEMAMPUAN DANTON ANGMOR


WAWANCARA
Berdasarkan hasil wawancara pada hari Selasa, 23 Maret
2021 pada pukul 10.00 WIB di Kompi Angmor Den Jasa Angkutan
IV-44-13 Bekangdam IV/Dip. Letda Cba Danny Satri mengatakan
bahwa :

Strategi yang tepat dalam memantapkan kualitas pemeliharaan


kendaraan bermotor di Den Jasa Angkutan IV-44-13 Bekangdam
IV/Dip.
1) Gambaran Umum Denjasa Angkutan IV-44-13 Bekangdam
IV/Dip.
Den Jasa Angkutan IV-44-13 Bekangdam IV/Dip adalah
satuan pelaksana dibawah kendali bekangdam yang membantu
melaksanakan fungsi jasa angkutan untuk melayani baik
pergeseran personel maupun bekal/materiil bagi satuan-satuan di
wilayah Kodam IV/Diponegoro. Dengan letak satuannya yang
berada di samping Bekangdam IV/Dip, membuat mudahnya
koordinasi terkait pelayanan jasa angkutan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan perintah dari Kabekangdam IV/Dip.

2) Identifikasi Faktor Internal. Identifikasi dapat dilakukan


dengan teknik brainstorming. Teknik brainstorming pada awalnya
diperkenalkan Alex Osborn (1966:47) untuk meningkatkan kreatifitas
dalam mencari pemecahan masalah. Analog dengan itu suatu unit
organisasi dapat melakukan brainstorming untuk mengidentifikasi
sejumlah kemampuan dan sumber daya internal yang dapat
diandalkan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Identifikasi
dapat juga dilakukan dengan observasi atau telaahan dokumen dan
catatan dalam lembar periksa. Hasil brainstorming diklasifikasi
atau dikelompokkan ke dalam kategori strengths dan weaknesses.
Kemampuan melaksanakan atau menyelesaikan tugas dengan baik
dan benar, dan sumber daya yang tersedia cukup, serta berada
dalam kondisi baik, dikategorikan sebagai strengths (kekuatan).
Sebaliknya kemampuan yang rendah dalam menyelesaikan
tugas, dan sumber daya yang terbatas dan kapasitasnya
berkurang, dikategorikan sebagai weaknesses (kelemahan).

3) Identifikasi Faktor Eksternal. Organisasi tidak ada yang


lepas dari pengaruh lingkungan, selalu membutuhkan lingkungan
yang kondusif. Organisasi yang tidak mampu mencermati dan
menganalisis perubahan keadaan dan beradaptasi dengan
perubahan lingkungan eksternal secara akurat, akan
menimbulkan berbagai hambatan dalam mewujudkan masa
depan sebagaimana dirumuskan dalam visi dan misi.
Faktor eksternal sebenarnya merupakan input atau masukan
terhadap organisasi. Kebutuhan, keinginan, harapan segmen itu
merupakan input yang harus diolah dan mendatangkan suatu
keuntungan atau manfaat yang besar di kemudian hari di
kategorikan sebagai opportunities. Sebaliknya suatu faktor eksternal
yang dinilai tidak mendatangkan manfaat, malah mungkin
menghalangi organisasi dalam mencapai visi, misi dikategorikan
sebagai threats. Ancaman adalah suatu kondisi yang dapat
menghalangi, bahkan menimbulkan risiko kegagalan dalam
mencapai sesuatu yang dinginkan atau diharapkan.

4) Hasil Identifikasi Faktor Internal dan Faktor Ekternal.


Identifikasi faktor internal dan eksternal dilakukan dengan cara
mengamati faktor internal dan faktor eksternal berdasarkan data-
data yang telah penulis dapat dan telah dikelompokan pada masing-
masing faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi unsur kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman. Adapun hasil identifikasi faktor
internal dan eksternal terlihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 : Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
FAKTOR INTERNAL

NO. KEKUATAN (STRENGHTS) NO. KELEMAHAN (WEAKNESSES)


(S) (W)
S1 Kemauan dan kepedulian W1 Kepemimpinan Danton Angmor masih
Danton Angmor didukung belum sepenuhnya dapat diterima
dengan sistem reward and anggota, karena pengalaman dinas
punishment kepada Danton Angmor yang belum lama.
anggota.
S2 Jiwa loyalitas yang tinggi, W2 Jumlah Danton Angmor dan Tamtama
Kondisi fisik, kesehatan, Pengemudi di Den Jasa Angkutan
kemampuan jasmani yang yang belum memenuhi DSPP.
prima, untuk mengemudi
dan tetap melaksanakan
pemeliharaan.
S3 Pengaturan pelayanan jasa W3 Masih kurangnya kesadaran anggota
angkutan dan pemeliharaan terhadap 16 kewajiban pengemudi
ranmor yang baik oleh pada pemeliharaan dua pekan.
Danton Angmor dan
didukung oleh anggota yang
memiliki keahlian khusus di
bidang pemeliharaan.

FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG
NO. NO. ANCAMAN (THREATS) (T)
(OPPORTUNITIES) (O)
O1 Personel Denjasa Ang yang T1 Terlambatnya dukungan suku cadang
telah menyelesaikan dari komando atas, sehingga
pendidikan pengembangan menghambat pemeliharaan.
spesialisasi pemeliharaan
ranmor
O2 Adanya bantuan kanibalisasi T2 Banyaknya tugas dari komando atas
sparepart dari satuan lain. untuk melaksanakan dukungan
pelayanan jasa angkutan
O3 Adanya suku cadang dan T3 Banyaknya pelayanan jasa angkutan
fasilitas bengkel dari hasil yang dilaksanakan ke luar kota
swadaya. dengan medan yang berbahaya.

Sumber: Pengelolaan data penelitian.


Agar data tersebut dapat digunakan untuk penyusunan strategi,
kebijakan, program kerja dan kegiatan perlu dilakukan langkah evaluasi,
yaitu:

a) Komparasi Urgensi Faktor Internal dan Faktor Eksternal.


Komparasi antar faktor ini menunjukkan seberapa penting atau
menjadi kebutuhan untuk pencapaian tujuan dan sasaran. Faktor yang
telah dilakukan komparasi antar faktor mempunyai nilai tertinggi adalah 5
(NF = 5), sehingga dikatakan bahwa faktor tersebut sangat besar/tinggi
dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Sedangkan komparasi
yang dilakukan mempunyai NU terkecil = 1, sehingga dikatakan bahwa
faktor tersebut sangat rendah dalam mencapai tujuan dan sasaran (Skala
Likert).

1 : sangat rendah / kecil ;


2 : rendah / kecil;
3 : sedang / cukup;
4 : besar / tinggi;
5 : sangat besar / tinggi.
Jumlah dari internal 3 faktor dan eksternal 3 faktor maka NF = 15,
begitu juga halnya dengan eksternal. Hasil NF dari setiap faktor akan
menghasilkan BF% dari setiap faktor.
Adapun rumus yang dipergunakan untuk menghitung komparasi
urgensi faktor internal dan ekternal adalah :

Untuk menentukan Nilai Urgensi (NU) masing-masing faktor internal


dan eksternal, pada setiap faktor diberi bobot tingkat urgensinya dari yang
pengaruhnya sangat tinggi diberi nilai 5 hingga yang sangat kurang
pengaruhnya diberi nilai 1. Dari nilai urgensi dibuat Bobot Faktor (BF) yaitu
dengan membagi nilai urgensi faktor dengan jumlah nilai urgensi faktor
yang ada baik untuk faktor internal maupun faktor eksternal. Adapaun
hasilnya adalah sebagaimana pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 : Komparasi Urgensi Faktor Internal dan Eksternal

FAKTOR YANG
FAKTOR INTERNAL LEBIH URGENSI
NO. NF BF%
KEKUATAN-KEKUATAN
(STRENGTHS) – (S) a b c d e f
a Kemauan dan kepedulian Danton x b c d e a 2 13,33%
Angmor didukung dengan sistem
reward and punishment kepada
anggota.
b Jiwa loyalitas yang tinggi, Kondisi b x c b e f 2 13,33%
fisik, kesehatan, kemampuan
jasmani yang prima, untuk
mengemudi dan tetap
melaksanakan pemeliharaan.
c Pengaturan pelayanan jasa angkutan c c x c c c 5 33,33%
dan pemeliharaan ranmor yang baik
oleh Danton Angmor dan didukung
oleh anggota yang memiliki keahlian
khusus di bidang pemeliharaan.

KELEMAHAN-KELEMAHAN
(WEAKNESSES) – (W)
d Kepemimpinan Danton Angmor a b c x d f 1 6,67%
masih belum sepenuhnya dapat
diterima anggota, karena
pengalaman dinas Danton Angmor
yang belum lama.
e Jumlah Danton Angmor dan e e c d x f 2 13,33%
Tamtama Pengemudi di Den Jasa
Angkutan yang belum memenuhi
DSPP.
Adanya suku cadang dan fasilitas a f c f f x
f 3 20,00%
bengkel dari hasil swadaya.
15 100%
NO FAKTOR EKSTERNAL N BF%
a b c d e f F
PELUANG (OPPORTUNITIES) –
(O)
a Personel Denjasa Ang yang telah x b a a a f 3 20,00%
menyelesaikan pendidikan
pengembangan spesialisasi
pemeliharaan ranmor
b Adanya bantuan kanibalisasi b x b b e b 4 26,66%
sparepart dari satuan lain.
c Masih kurangnya kesadaran a b x c e c 2 13,33%
anggota terhadap 16 kewajiban
pengemudi pada pemeliharaan dua
pekan.

ANCAMAN (THREATS) – (T)


d Terlambatnya dukungan suku cadang a b c x e d 1 6,67%
dari komando atas, sehingga
menghambat pemeliharaan.
e Banyaknya tugas dari komando atas a e e e x f 3 20,00%
untuk melaksanakan dukungan
pelayanan jasa angkutan
f Banyaknya pelayanan jasa angkutan f b c d f x 2 13,33%
yang dilaksanakan ke luar kota
dengan medan yang berbahaya.
15 100%
Sumber: Pengelolaan data penelitian

b) Nilai Dukungan Faktor Internal dan Faktor Eksternal.


Untuk mengetahui nilai dukungan masing-masing faktor
digunakan teknis penilaian terhadap setiap faktor. Nilai
dukungan mempunyai rentang nilai 1 sampai 5. Cara
menghitung dengan cara mengkalikan Nilai Bobot Faktor
dengan Nilai Dukungan (NBF=BFxND). Adapun hasil
perhitungan Nilai Dukungan sebagaimana tercantum dalam
Tabel 3.3.

Tabel 3.3 : Nilai Dukungan Faktor Internal dan Eksternal

NO
FAKTOR INTERNAL DAN ND
EKTERNAL
KEKUATAN-KEKUATAN
(STRENGTHS) – (S)
1 Kemauan dan kepedulian Danton 4
Angmor didukung dengan sistem reward
and punishment kepada anggota.
2 Jiwa loyalitas yang tinggi, Kondisi fisik, 4
kesehatan, kemampuan jasmani yang
prima, untuk mengemudi dan tetap
melaksanakan pemeliharaan.
3 Pengaturan pelayanan jasa angkutan 5
dan pemeliharaan ranmor yang baik oleh
Danton Angmor dan didukung oleh
anggota yang memiliki keahlian khusus
di bidang pemeliharaan.

KELEMAHAN-KELEMAHAN
(WEAKNESSES)
– (W)
1 Kepemimpinan Danton Angmor masih 3
belum sepenuhnya dapat diterima
anggota, karena pengalaman dinas
Danton Angmor yang belum lama.
2 Jumlah Danton Angmor dan Tamtama 3
Pengemudi di Den Jasa Angkutan yang
belum memenuhi DSPP.
3 Masih kurangnya kesadaran anggota 4
terhadap 16 kewajiban pengemudi pada
pemeliharaan dua pekan.
PELUANG (OPPORTUNITIES) – (O)
1 Personel Denjasa Ang yang telah 4
menyelesaikan pendidikan
pengembangan spesialisasi
pemeliharaan ranmor
2 Adanya bantuan kanibalisasi sparepart 5
dari satuan lain.
3 Adanya suku cadang dan fasilitas 3
bengkel dari hasil swadaya.
ANCAMAN (THREATS) – (T)
1 Terlambatnya dukungan suku cadang 3
dari komando atas, sehingga
menghambat pemeliharaan.
2 Banyaknya tugas dari komando atas
untuk melaksanakan dukungan 4
pelayanan jasa angkutan
3 Banyaknya pelayanan jasa angkutan 3
yang dilaksanakan ke luar kota dengan
medan yang berbahaya.
Sumber: Pengelolaan data penelitian,
c) Nilai Keterkaitan Setiap Variabel. Untuk memberikan
Nilai Keterkaitan (NK) pada setiap faktor, pemberian nilainnya
ditentukan melalui teknik pembobotan keterkaitan antarfaktor
yang satu dengan lainnya. Nilai keterkaitan yang diberikan
untuk masing-masing faktor adalah dari angka 0 yang
menyatakan tidak ada keterkaitan sampai angka 5 yang
menyatakan nilkai keterkaitannya sangat tinggi.

Relatif Keterkaitan (NRK) merupakan Nilai Rata-rata


Keterkaitan Faktor, dan cara menentukannya dengan
menggunakan rumus Nilai Relative Keterkaitan sama dengan
Total Nilai Rata-rata keterkaitan dibagi jumlah Nilai dikurangi
1, dapat dituliskan :

Berdasarkan hasil keterkaitan nilai faktor internal dan


eksternal, maka nilai keterkaitan setiap variabel dapat dilihat
pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. : Nilai Keterkaitan setiap variable


FAKTOR NILAI Pemb
NO INTERNAL DAN KETERKAITAN NK NRK ulatan
EKSTERNAL W W W
S1S2 S3 O1 O2 O3 T1 T2 T3
1 2 3
KEKUATAN-
KEKUATAN
(STRENGTHS) –
(S)
S1 Kemauan dan x 4 5 4 3 5 1 2 1 0 4 4 33 3 3
kepedulian Danton
Angmor didukung
dengan sistem
reward and
punishment kepada
anggota.
S2 Jiwa loyalitas yang 4 x 5 4 5 4 1 1 1 0 5 4 34 3,1 3
tinggi, Kondisi fisik,
kesehatan,
kemampuan jasmani
yang prima, untuk
mengemudi dan
tetap melaksanakan
pemeliharaan.
S3 Pengaturan 5 5 x 3 5 5 3 5 5 5 5 5 51 4,63 5
pelayanan jasa
angkutan dan
pemeliharaan
ranmor yang baik
oleh Danton Angmor
dan didukung oleh
anggota yang
memiliki keahlian
khusus di bidang
pemeliharaan.

KELEMAHAN-
KELEMAHAN
(WEAKNESSES)
– (W)
W1Kepemimpinan
Danton Angmor 4 4 3 x 1 4 5 3 3 0 3 3 33 3 3
masih belum
sepenuhnya dapat
diterima anggota,
karena pengalaman
dinas Danton
Angmor yang belum
lama.
W2Jumlah Danton
Angmor dan 3 5 5 1 x 5 0 0 0 0 0 0 19 1,7 2
Tamtama
Pengemudi di Den
Jasa Angkutan yang
belum memenuhi
DSPP.
W3Masih kurangnya 5 4 5 4 5 x 4 0 0 4 5 5 41 4
kesadaran anggota
terhadap 16
kewajiban
pengemudi pada
pemeliharaan dua 3,7
pekan.
PELUANG
(OPPORTUNITIES)
– (O)
O1 Personel Denjasa 1 1 3 5 0 4 x 3 3 0 0 0 20 1,8 2
Ang yang telah
menyelesaikan
pendidikan
pengembangan
spesialisasi
pemeliharaan
ranmor
O2 Adanya bantuan x
kanibalisasi 2 1 5 3 0 0 3 5 5 5 5 34 3,1 3
sparepart dari
satuan lain.
O3 Adanya suku
cadang dan fasilitas 1 1 5 3 0 0 3 5 x 5 4 3 30 2,7 3
bengkel dari hasil
swadaya.
ANCAMAN
(THREATS) – (T)
T1 Terlambatnya
dukungan suku
cadang dari
komando atas, 0 0 5 0 0 4 0 5 5 x 0 1 20 1,8 2
sehingga
menghambat
pemeliharaan.
T2 Banyaknya tugas
dari komando atas 4 5 5 3 0 5 0 5 4 0 x 5 36 3,3 3
untuk melaksanakan
dukungan pelayanan
jasa angkutan
T3 Banyaknya
pelayanan jasa
angkutan yang
4 4 5 3 0 5 0 5 3 1 5 x 35 3,2 3
dilaksanakan ke luar
kota dengan medan
yang berbahaya.
Sumber: Pengelolaan data penelitian.

d) Evaluasi Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Setelah


diketahui bahwa setiap variabel pada masing-masing faktor
memiliki nilai tingkat urgensi/frekuensi (NF), Bobot Frekuensi
(BF), Nilai Dukungan (ND) dan Nilai Rata-rata Keterkaitan
(NRK), maka pada tahap berikutnya adalah melakukan
pembobotan pada setiap variabel untuk menentukan tinggi
rendahnya Nilai Bobot Dukungan (NBK), NIlai Bobot
Keterkaitan (NBK) dan Total Nilai Bobot (NBK) masing-
masing dengan rumus :
(1) NBD = ND X BF;
(2) NBK = NRK X BF; dan
(3) TNB = NBD + NBK
Berdasarkan perhitungan di atas, akan diperoleh
Faktor Kunci Keberhasilan (FKK), yang merupakan acuan
dasar dalam pengambilan keputusan. Cara menentukan FKK
adalah dengan cara memilih berdasarkan TNB yang terbesar
dilakukan dengan matrik urgensi faktor internal dan eksternal.
Hasil evaluasi keterkaitan faktor internal dan eksternal dapat
dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. : Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal


NBD NBK
NO FAKTOR N BF% N NR TNB FKK
INTERNAL F D K
(NDxBF (NRKxBF
%) %)
KEKUATAN
(STRENGHTS) - (S)
S1 Kemauan dan 2 13,33% 4 0,53 3 0,40 0,93 2
kepedulian Danton
Angmor didukung
dengan sistem
reward and
punishment kepada
anggota.
S2 Jiwa loyalitas yang 2 13,33% 4 0,53 3 0,40 0,93
tinggi, Kondisi fisik,
kesehatan,
kemampuan jasmani
yang prima, untuk
mengemudi dan tetap
melaksanakan
pemeliharaan.
S3 Pengaturan 5 33,33% 5 1,67 5 1,67 3,34 1
pelayanan jasa
angkutan dan
pemeliharaan ranmor
yang baik oleh
Danton Angmor dan
didukung oleh
anggota yang
memiliki keahlian
khusus di bidang
pemeliharaan.

5,20
%
KELEMAHAN
(WEAKNESSES)
- (W)
W1Kepemimpinan 1 6,67% 3 0,20 3 0,20 0,40
Danton Angmor
masih belum
sepenuhnya dapat
diterima anggota,
karena pengalaman
dinas Danton Angmor
yang belum lama.
W2Jumlah Danton 2 13,33 3 0,40 2 0,27 0,67 2
Angmor dan %
Tamtama Pengemudi
di Den Jasa Angkutan
yang belum
memenuhi DSPP.
W3Masih kurangnya 3 20,00 4 0,80 4 0,80 1,60 1
kesadaran anggota %
terhadap 16
kewajiban pengemudi
pada pemeliharaan
dua pekan.
15 100% 2,67
%
FAKTOR
EKSTERNAL
PELUANG
(OPPORTUNITIES)
- (O)
O1 Personel Denjasa 3 20,00% 4 0,80 2 0,40 1,20 2
Ang yang telah
menyelesaikan
pendidikan
pengembangan
spesialisasi
pemeliharaan ranmor
O2 Adanya bantuan 4 26,66% 5 1,33 3 0,80 2,13 1
kanibalisasi sparepart
dari satuan lain.
O3 Adanya suku cadang 2 13,33 3 0,40 3 0,40 0,80
dan fasilitas bengkel %
dari hasil swadaya.
4,13
%
ANCAMAN
(THREATS) – (T)
T1 Terlambatnya 1 6,67% 3 0,20 2 0,13 0,33
dukungan suku
cadang dari komando
atas, sehingga
menghambat
pemeliharaan.
T2 Banyaknya tugas dari 3 20,00% 4 0,80 3 0,60 1,40 1
komando atas untuk
melaksanakan
dukungan pelayanan
jasa angkutan
T3 Banyaknya 2 13,33% 3 0,40 3 0,40 0,80 2
pelayanan jasa
angkutan yang
dilaksanakan ke luar
kota dengan medan
yang berbahaya.
15 100% 2,53
%
Sumber: Pengelolaan data penelitian,

e)Faktor Kunci Keberhasilan. .


Dari hasil evaluasi faktor internal dan eksternal seperti
tersaji dalam Tabel 6, berdasarkan besarnya TNB tiap faktor
dapat dipilih faktor yang memiliki TNB paling besar sebagai
faktor kunci keberhasilan (FKK) organisasi atau unit kerja
dalam mencapai misi.
Dari cara penentuan FKK tersebut, diperoleh faktor
kunci keberhasilan pada masingmasing faktor internal dan
eksternal berdasarkan Total Nilai Bobot (TNB) terbesar di
antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sasaran yang
akan dicapai. Sesuai dengan kriteria diatas maka faktor kunci
keberhasilan yang terpilih disajikan dalam Tabel 3.5

Tabel 3.5 : Faktor-faktor Kunci Keberhasilan

FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN (STRENGHTS) (S) KELEMAHAN (WEAKNESSES)
(W)
1 Pengaturan pelayanan jasa 1 Masih kurangnya kesadaran
angkutan dan pemeliharaan anggota terhadap 16 kewajiban
ranmor yang baik oleh pengemudi pada pemeliharaan
Danton Angmor dan didukung dua pekan.
oleh anggota yang memiliki
keahlian khusus di bidang
pemeliharaan.
2 Kemauan dan kepedulian 2 Jumlah Danton Angmor dan
Danton Angmor didukung Tamtama Pengemudi di Den
dengan sistem reward and Jasa Angkutan yang belum
punishment kepada anggota. memenuhi DSPP.
FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG (OPPORTUNITIES) ANCAMAN (THREATS) (T)
(O)
1 Adanya bantuan kanibalisasi 1 Banyaknya tugas dari komando
sparepart dari satuan lain. atas untuk melaksanakan
dukungan pelayanan jasa
angkutan
2 Personel Denjasa Ang yang 2 Banyaknya pelayanan jasa
telah menyelesaikan angkutan yang dilaksanakan ke
pendidikan pengembangan luar kota dengan medan yang
spesialisasi pemeliharaan berbahaya.
ranmor
Sumber: Pengelolaan data penelitian

f) Peta Kekuatan. Berdasarkan nilai bobot dari


seluruh kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman,
sebagaimana pada tabel di atas, dapat dipetakan posisi
kekuatan Danton Angmor sebagaimana Gambar 3.1 di
bawah.
II (5,20) I
S
(2,53)

T O
(2,53) (1,60) (4,13)

IV III

W
(2,67)

Strategi dan Program


Setelah tahap mengevaulasi faktor internal dan eksternal serta
penentuan tujuan dan sasaran selesai dilakukan, maka proses berikutnya
adalah penetapan strategi dan program serta kegiatan melalui langkah
sebagai berikut:
1) Formulasi Strategi

Teknik penyusunan formulasi strategi dengan matrik SWOT adalah


dengan mencantumkan faktor-faktor kunci keberhasilan yang memiliki nilai
tinggi yang serasi dipadukan dalam setiap kuadran ke kolom matrik SWOT
yang telah diformat. Formulasi staretgi SW0T seperti terlihat pada Tabel 10
di bawah ini.

FKK Internal Strengths Weaknesses


(Kekuatan) “S” (Kelemahan) “W”
1. Pengaturan pelayanan jasa 1. Masih kurangnya
angkutan dan pemeliharaan
ranmor yang baik oleh Danton kesadaran anggota
Angmor dan didukung oleh terhadap 16 kewajiban
anggota yang memiliki pengemudi pada
keahlian khusus di bidang pemeliharaan dua pekan.
pemeliharaan. 2. Jumlah Danton Angmor
2. Kemauan dan kepedulian dan Tamtama Pengemudi
Danton Angmor didukung di Den Jasa Angkutan
dengan sistem reward and yang belum memenuhi
punishment kepada anggota. DSPP.
pemeliharaan.
FKK Eksternal
Opportunities
Strategi “SO” Strategi “WO”
(Peluang) “O”
1 Adanya bantuan 1.1 Danton mengatur waktu 1.1 Dengan adanya
kanibalisasi sparepart (penjadwalan) kegiatan asnik bantuan kanibalisasi
dari satuan lain. terhadap truk-truk di Den Jasa sparepart dari satuan lain,
2. Personel Denjasa Ang Angkutan IV-44-13 dibantu dapat meningkatkan
yang telah oleh anggota yang memiliki motivasi pengemudi
menyelesaikan keahlian khusus di bidang kendaraan untuk
pendidikan pemeliharaan sehingga dapat melaksanakan 16
pengembangan melakukan penggantian kewajban pengemudi
spesialisasi komponen yang rusak sehingga kondisi ranmor
pemeliharaan ranmor. dengan menggunakan tetap terjaga dan siap
bantuan kanibalisasi pakai.
sparepart dari satuan lain. 1.2 Danton Angmor
1.2 Danton melakukan bersama dengan personel
pemeriksaan dan evaluasi Denjasa Ang yang telah
terhadap seluruh proses menyelesaikan pendidikan
pelaksanaan pemeliharaan dikbangspes harranmor,
yang dilakukan anggotanya berbagi ilmu pengetahuan
dengan dibantu oleh personel menekankan pentingnya
Denjasa Ang yang telah pelaksanaan 16 kewajiban
menyelesaikan dikbangspes pengemudi kepada seluruh
harranmor. anggota, serta
1.3 Danton Angmor dengan pemeriksaan rutin
menerapkan sistem rewards terhadap pelaksanaannya.
and punishment mampu 1.3 Danton Angmor harus
meningkatkan motivasi mampu memanfaatkan
Jumlah personil yang
belum terpenuhi sesuai
DSPP untuk
anggotanya terhadap melaksanakan
pelaksanaan pemeliharaan pemeliharaan, sehingga
ranmor sehingga bantuan bantuan kanibalisasi
kanibalisasi sparepart dari sparepart dari satuan lain
satuan lain digunakan dengan dapat digunakan di seluruh
baik untuk mendukung komponen kendaraan
pemeliharaan yang dilakukan. yang mengalami
1.4 Danton Angmor bersama kerusakan.
dengan personel Denjasa Ang 1.4 Dengan terbatasnya
yang telah menyelesaikan jumlah personil dalam
dikbangspes mengadakan melaksanakan
pelatihan kepada anggota pemeliharaan, Danton
lainnya, dan menerapkan Angmor harus mampu
sistem rewards and memanfaatkan personil
punishment terhadap Denjasa Ang yang telah
pelaksanaan pemeliharaan menyelesaikan
yang dilakukan. dikbangspes harranmor
untuk koordinasi terkait
pelaksanaan
pemeliharaan.
Threaths
Strategi “ST” Strategi “WT”
(Ancaman) “T”
1. Banyaknya tugas 2.1 Danton melakukan 2.1. Danton memberikan
dari komando atas untuk manajerial personil dan pembekalan kepada
melaksanakan dukungan kendaraan dengan baik angota terkait pentingnya
pelayanan jasa dihadapkan banyaknya pelaksanaan 16 kewajiban
angkutan. tuntutan tugas dari komando pengemudi dihadapkan
2. Banyaknya pelayanan atas terkait pelayanan jasa dengan pelayanan jasa
jasa angkutan yang angkutan dapat terlaksana angkutan, sehingga
dilaksanakan ke luar kota dengan lancar. banyaknya tugas dari
dengan medan yang 2.2 Danton menyiapkan komando atas dapat
berbahaya.. kendaraan har ketika truk berjalan dengan baik.
digunakan ke luar kota atau ke 2.2. Danton memasukkan
medan yang berbahaya. 1 anggota yang belum rutin
2.3 Danton meningkatkan melaksanakan 16
kewajiban pengemudi ke
tim har yang dibawa,
sehingga mengetahui
resiko yang terjadi apabila
motivasi anggota untuk tetap tidak melaksanakan
melaksanakan pemeliharaan kewajibannya ketika truk
ranmor dengan menerapkan digunakan ke luar kota
sistem reward dan atau medan berbahaya.
punishment terkait 2.3 Danton melakukan
pemeliharaan ranmor, koordinasi guna memenuhi
dihadapkan dengan tugas kekurangan personil yang
pelayanan jasa angkutan dari dibutuhkan dalam
komando atas. melaksanakan dukungan
2.4 Danton mengikuti pelayanan jasa angkutan
pelayanan jasa angkutan yang dan pemeliharaan ranmor.
dilaksanakan ke luar kota dan 2.4 Karena jumlah personil
ke medan berbahaya, yang belum memenuhi
memperhatikan pelaksanaan DSPP, Danton harus aktif
pemeliharaan ranmor yang melakukan koordinasi agar
dilakukan oleh masing masing mengetahui informasi yang
pengemudi dan menerapkan diperlukan, dihadapkan
sistem reward and punishment dengan pelayanan jasa
terkait pemeliharaanya. angkutan yang dilakukan
ke luar kota dan ke medan
yang berbahaya.

Berdasarkan formulasi strategi SWOT yang memadukan atau


mensinergikan faktor kunci keberhasilan internal dan eksternal seperti pada
tabel 3. diatas, maka dapat dirumuskan strategi yang akan diambil sebagai
berikut:
a) Strategi “SO”
1) Danton mengatur waktu (penjadwalan) kegiatan asnik
terhadap truk-truk di Den Jasa Angkutan IV-44-13 dibantu
oleh anggota yang memiliki keahlian khusus di bidang
pemeliharaan sehingga dapat melakukan penggantian
komponen yang rusak dengan menggunakan bantuan
kanibalisasi sparepart dari satuan lain.
2) Danton melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap
seluruh proses pelaksanaan pemeliharaan yang dilakukan
anggotanya dengan dibantu oleh personel Denjasa Ang yang
telah menyelesaikan dikbangspes harranmor.
3) Danton Angmor dengan menerapkan sistem rewards and
punishment mampu meningkatkan motivasi anggotanya
terhadap pelaksanaan pemeliharaan ranmor sehingga
bantuan kanibalisasi sparepart dari satuan lain digunakan
dengan baik untuk mendukung pemeliharaan yang dilakukan.
4) Danton Angmor bersama dengan personel Denjasa Ang
yang telah menyelesaikan dikbangspes mengadakan
pelatihan kepada anggota lainnya, dan menerapkan sistem
rewards and punishment terhadap pelaksanaan pemeliharaan
yang dilakukan.
b) Strategi “WO”
1) Dengan adanya bantuan kanibalisasi sparepart dari satuan
lain, dapat meningkatkan motivasi pengemudi kendaraan
untuk melaksanakan 16 kewajban pengemudi sehingga
kondisi ranmor tetap terjaga dan siap pakai.
2) Danton Angmor bersama dengan personel Denjasa Ang
yang telah menyelesaikan pendidikan dikbangspes
harranmor, berbagi ilmu pengetahuan menekankan
pentingnya pelaksanaan 16 kewajiban pengemudi kepada
seluruh anggota, serta pemeriksaan rutin terhadap
pelaksanaannya.
3) Danton Angmor harus mampu memanfaatkan Jumlah
personil yang belum terpenuhi sesuai DSPP untuk
melaksanakan pemeliharaan, sehingga bantuan kanibalisasi
sparepart dari satuan lain dapat digunakan di seluruh
komponen kendaraan yang mengalami kerusakan.
4) Dengan terbatasnya jumlah personil dalam melaksanakan
pemeliharaan, Danton Angmor harus mampu memanfaatkan
personil Denjasa Ang yang telah menyelesaikan dikbangspes
harranmor untuk koordinasi terkait pelaksanaan
pemeliharaan.
c) Strategi “ST”
1) Danton melakukan manajerial personil dan kendaraan
dengan baik dihadapkan banyaknya tuntutan tugas dari
komando atas terkait pelayanan jasa angkutan dapat
terlaksana dengan lancar.
2) Danton menyiapkan kendaraan har ketika truk digunakan
ke luar kota atau ke medan yang berbahaya.
3) Danton meningkatkan motivasi anggota untuk tetap
melaksanakan pemeliharaan ranmor dengan menerapkan
sistem reward dan punishment terkait pemeliharaan ranmor,
dihadapkan dengan tugas pelayanan jasa angkutan dari
komando atas.
4) Danton mengikuti pelayanan jasa angkutan yang
dilaksanakan ke luar kota dan ke medan berbahaya,
memperhatikan pelaksanaan pemeliharaan ranmor yang
dilakukan oleh masing masing pengemudi dan menerapkan
sistem reward and punishment terkait pemeliharaanya.
d) Strategi “WT”
.1) Danton memberikan pembekalan kepada angota terkait
pentingnya pelaksanaan 16 kewajiban pengemudi
dihadapkan dengan pelayanan jasa angkutan, sehingga
banyaknya tugas dari komando atas dapat berjalan dengan
baik.
2) Danton memasukkan 1 anggota yang belum rutin
melaksanakan 16 kewajiban pengemudi ke tim har yang
dibawa, sehingga mengetahui resiko yang terjadi apabila tidak
melaksanakan kewajibannya ketika truk digunakan ke luar
kota atau medan berbahaya.
3) Danton melakukan koordinasi guna memenuhi kekurangan
personil yang dibutuhkan dalam melaksanakan dukungan
pelayanan jasa angkutan dan pemeliharaan ranmor.
4) Karena jumlah personil yang belum memenuhi DSPP,
Danton harus aktif melakukan koordinasi agar mengetahui
informasi yang diperlukan, dihadapkan dengan pelayanan
jasa angkutan yang dilakukan ke luar kota dan ke medan
yang berbahaya.
2) Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal.
Evaluasi faktor internal dan eksternal sesuai dengan peta posisi
kekuatan organisasi yang berada pada kuadran I, maka yang akan
dikembangkan adalah strategi “SO” (Strenght dan Opportunities), agar
lebih terarah strategi yang akan dijalankan maka perlu dirumuskan tujuan
yang akan dicapai.
Perumusan tujuan pada peta posisi kekuatan organisasi kuadran I
yaitu dengan memanfaatkan kekuatan dan mencapai peluang dengan
maksimal yang ditunjukkan dalam Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.2 Perumusan Tujuan

FAKTOR KEKUATAN KUNCI (FKK)


No. ALTERNATIF TUJUAN
KEKUATAN KUNCI PELUANG KUNCI
1. 1. Pengaturan 1. Adanya bantuan Danton mengatur waktu
pelayanan jasa kanibalisasi (penjadwalan) kegiatan
angkutan dan sparepart dari asnik terhadap truk-truk
pemeliharaan satuan lain. di Den Jasa Angkutan
ranmor yang baik IV-44-13 dibantu oleh
oleh Danton anggota yang memiliki
Angmor dan keahlian khusus di
didukung oleh bidang pemeliharaan
anggota yang sehingga dapat
memiliki keahlian melakukan penggantian
khusus di bidang komponen yang rusak
pemeliharaan. dengan menggunakan
bantuan kanibalisasi
spare part dari satuan
lain.

2. Kemauan dan 2.Personel Denjasa Danton mengadakan


kepedulian Danton Ang yang telah pelatihan bagi anggota
Angmor didukung menyelesaikan yang belum mahir
dengan sistem pendidikan
dengan memanfaatkan
reward and pengembangan
personel Denjasa Ang
punishment spesialisasi yang telah
kepada anggota. pemeliharaan menyelesaikan
pemeliharaan. ranmor. dikbangspes harranmor
selanjutnya menerapkan
sistem reward and
punishment terhadap
anggota tersebut
sehingga ilmu yang
didapatkannya dapat
dipraktekkan secara
optimal.

3) Upaya atau rencana kerja.


Upaya atau rencana kerja yaitu penyusunan strategi, kebijakan
operasional, program dan kegiatan agar menjamin strategi terlaksana
dengan baik dalam mencapai sasaran program yang diinginkan, maka
perlu disusun suatu kebijakan operasional sebagai pedoman atau acuan
dalam menjabarkan strategi ke dalam program dan kegiatan yang akan
dilakukan dan sumber daya yang diberdayakan dalam mencapai sasaran
program yang telah ditetapkan. Berikut ini merupakan startegi program dan
kebijakan dan kegiatan yang ditunjukkan dalam Tabel .

No TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

1 Danton yang Mengoptimalka Manajerial Terfasilitasny -Meyelenggara-


memiliki n kemampuan pemeliharaan a Danton kan program pe-
kemampuan Danton dalam antara lain untuk meliharaan truk
untuk tugas mengatur dan melaksanaka -Merencanakan
memantapka pemeliharaan, meningkatkan n koordinasi pelatihan terha-
n kualitas pembinaan program pe- dengan dap anggota ya-
pemeliharaan latihan, dan meliharaan, instansi luar. ng belum me-
kendaraan koordinasi untuk kemampuan miliki kemampu-
bermotor truk tercapainya anggota an di bidang
Denjasa kendaraan truk dalam bidang kendaraan
Angkutan yang kendaraan, -Mengajukan fa-
terpelihara. dan memenu- silitas sarana
hi suku cada- dan prasarana
ng dan fasil- yang kurang dan
itas yang ku- rusak
rang guna ter- -Melaksanakan
capai terpe- koordinasi deng-
liharanya ken- an instansi luar
daraan truk -Menanamkan
satuan rasa tanggung
Denjasa jawab dan kepe-
Angkutan. dulian kepada
anggota
terhadap
kendaraan truk
melalui sistem
rewards and
punishment.

Anda mungkin juga menyukai