Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pengertian Metodologi Penelitian


Secara umum, metodologi penelitian diartikan sebagai proses atau cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi
berisi tentang metode – metode ilmiah, langkahnya, jenis – jenisnya sampai kepada
batas – batas dari metode ilmiah. Sedangkah penelitian merupakan suatu usaha untuk
memperoleh ilmu pengetahuan melalui bukti – bukti fakta dengan tata cara kerja ilmiah
tertentu yang krisis dan terkendali (Alfandi, 2001). Menurut Sugiyono (2017), yang
dimksud dengan metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan dari penelitian itu sendiri, antara lain:
a. Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
b. Untuk membuktikan atau menguji kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada.
c. Untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
Adapun fungsi Penelitian adalah :
a. Menyediakan fakta berdasarkan pendekatan bidang ilmu yang hendak diteliti.
b. Memperoleh jawaban atas pertanyaan atau memberikan pemecahan masalah
(problem solution).
c. Mengembangkan bidang ilmu serta penjelasan yang lebih lanjut dari suatu bidang
ilmu.
d. Pengujian dari kebenaran dan tolak ukur dari penelitian.
e. Mencari hubungan sebab akibat dan merumuskan prinsip – prinsip umum dan
mendapatkan makna dari suatu masalah yang hendak dipecahkan.
f. Mencari serta memberikan kebijakan ataupun saran.
Kegiatan penelitian harus memiliki beberapa karakteristik tertentu. Adapun ciri-ciri
penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bersifat Ilmiah, maksudnya adalah penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur dan
menggunakan bukti-bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta yang didapatkan
secara objektif.
2. Prosesnya Berkesinambungan, hasil suatu penelitian dapat selalu disempurnakan
dari waktu ke waktu melalui proses yang berjalan secara terus-menerus.

20
3. Memberikan Kontribusi, maksudnya adalah suatu penelitian harus terdapat unsur
kontribusi atau nilai tambah terhadap ilmu pengetahuan yang sudah ada
sebelumnya.
4. Analitis, suatu penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan diuraikan
dengan menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan sebab akibat antar variabel-
variabelnya.
3.1.1. Jenis Metodologi Penelitian
Dilihat dari cara analisis dan jenis datanya, penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan. Penelitian kuantitatif
merupakan pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan
ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab
atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan
persentase tanggapan mereka. Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung
dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel
yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi
yang dapat diterima.
Menurut Sugiyono (2017), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersiat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Kasiram (2008),
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai
apa yang ingin diketahui. Beberapa karakteristik metode kuantitatif pada
penelitian ini, antara lain:
a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down), yang
berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-
konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat
khusus.

21
b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghindari hal-hal yang
bersifat subjektif.
c. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang
telah direncanakan sebelumnya.
d. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
e. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti
dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
f. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
Penelitian ini dalam pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah
direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari
tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi Pustaka.
c. Pengembangan kerangka konsep
d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.
e. Pengembangan desain penelitian.
f. Teknik sampling.
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.
h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
3.1.2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, lingkup objek penelitian yang ditetapkan disesuaikan
dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu mengenai fungsi manajemen
konstruksi dalam pembangunan gedung komersil. Penelitian dilakukan pada
perusahaan – perusahan yang bergerak di bidang kontruksi. Akan ada 25
responden dari perusahaan-perusahaan konstruksi untuk menjawab kuisioner
yang telah disiapkan. Masing-masing responden dalam satu perusahaan
mewakili tiap jabatan dan posisi yang berbeda. Peneliti melakukan analisis
terhadap faktor-faktor manajemen konstruksi yang harus di pertimbangan dalam
pembangunan gedung komersil dan tindakan – tindakan yang dilakukan supaya
fungsi manajemen konstruksi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan
proyek konstruksi bangunan gedung komersil.

22
3.2. Populasi dan Sempel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik terterntu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Dalam
penelitian ini populasi adalah para penyedia jasa konstruksi yang berada di Kota
Semarang.

3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 2017). Sampel dalam penelitian ini yaitu kontraktor yang menangani
proyek konstruksi di kota Semarang.
3.3. Metode Penentuan Sampel
Dalam penentuan sampel untuk penelitian ini menggunakan metode teknik non
probability sampling, yaitu metode yang tidak memberikan suatu peluang dan
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel (Sugiyono, 2017). Metode penentuan sampel ini menggunakan pendekatan
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017). Peneliti memilih menggunakan metode
sampling ini di karenakan telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat
diperoleh dari suatu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi
seperti yang diharapkan dan mereka memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh
peneliti. Adapun kriteria yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah orang -
orang yang bekerja atau berprofesi langsung sebagai pengusaha jasa
konstruksi/kontraktor yang berada di kota Semarang.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Studi pustaka dilakukan di awal proses penelitian, pendekatan survey lapangan
dan teknik wawancara terbuka dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
(kontraktor) dilakukan. Hal ini dilaksanakan untuk menganalisis penerapan manajemen
konstruksi pada masing-masing perusahaan. Analisa data dilakukan dengan deskriptif

23
yang keluarannya berupa faktor – faktor manajemen konstruksi yang harus di
pertimbangan dalam pembangunan gedung komersil dan tindakan – tindakan yang
dilakukan supaya fungsi manajemen konstruksi berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan proyek konstruksi bangunan gedung komersil.
Adanya metode penelitian pada penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut :
1. Jenis dan Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah sebuah data yang langsung didapatkan dari sumber dan diberi
kepada pengumpul data atau peneliti.
Data Sekunder
Merupakan data atau informasi yang diperoleh dari studi literature, seperti buku
– buku, jurnal, makalah, penelitian – penelitian yang berkaitan sebelumnya, dan
dapat juga disebut data yang sudah diolah, meliputi data yang digunakan sebagai
landasan teori dari penelitian.

2. Proses Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data pada pembuatan Tugas Akhir ini adalah :
a. Studi pustaka
Mencari informasi literature buku –buku, jurnal, makalah, penelitian yang
berkaitan dengan analisa fungsi manajemen konstruksi dalam proyek
pembangunan gedung komersil.
b. Penyebaran kuisioner
kuisioner yaitu daftar isi pertanyaan yang disebarkan secara langsung.
Pertanyaanya permasalahan dan tindakannya dilakukan dengan cara bertemu
memberikan lampiran kuisioner kepada responden, dengan memberikan pilihan
jawaban yang telah tersedia dan tinggal memilih salah satu jawaban yang ada.

3.5. Metode Analisis dan Pengolahan Data


Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
data lain terkumpul. Kegiataan dalam analisis data meliputi pengelompokan data
sesuai variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari
seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

24
3.5.1. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan manipulasi data kedalam bentuk yang lebih
informatif dari suatu kegiatan/peristiwa. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan
dalam pengolahan data antara lain:
a. Menyelesaikan data yang diperoleh kemudian diperiksa perlengkapannya.
b. Mengelompokan aneka ragam jawaban dari kuisioner menurut masing –
masing variabel dan menganalisa data dari kuisioner.
c. Penelitian terhadap jawaban kuisioner.
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian
NO. KRITERIA NILAI
1 Tidak Berpengaruh 1
2 Kurang Berpengaruh 2

3 Berpengaruh 3
4 Sangat Berpengaruh 4

d. Menganalisa data dari kuisioner menggunakan metode statik deskripsi,


yaitu dengan cara menganalisis data – data dari kuisioner untuk menemukan
mean (rata-rata) kemudian menghitung nilai Indeks Kepentingan Relatif
(IKR). metode statistik yang dipakai dalam penelitian ini disesuaikan
dengan sasaran penelitian yang akan dicapai. Variabel yang dimiliki IKR
diberi rangking dan demikian seterusnya apabila terdapat dua atau lebih atau
lebih variabel memiliki nilai IKR yang sama, maka diurutkan dari kuisioner
yang mempunyai bobot tertinggi paling banyak. Metode ini akan sangat
berguna untuk mengidentifikasi persetujuan rangking oleh responden dan
member prioritas terdapat variabel studi.
e. Menganalisis data untuk menentukan urutan rangking dari kuisioner dengan
menghitung nilai indeks kepentingan relatif (IKR).

Untuk mendapatkan nilai Indeks Kepentingan Relatif (IKR) digunakan


rumus:

25
i=n
∑xi

Keterangan :
Dimana: = Rata-rata ukuran nilai faktor
i = ukuran nilai faktor pada responden ke-1
n = jumlah responden
IKR =

Dimana : IKR = Indeks Kepentingan Relatif


M = Jangkauan nilai faktor
x = Rata-rata ukuran nilai faktor
i=n
∑xi

=

=

= .... .

IKR=

IKR= ... .
Variabel yang memiliki nilai IKR yang tertinggi diberi rangking 1 (satu),
demikian seterusnya untuk nilai IKR yang rendah secara berurutan. Dalam
menentukan rangking dari masing – masing variabel maka digunakan
Program Microsoft Excel yaitu mengurutkan dari nilai yang terbesar sampai
terkecil. Metode ini akan sangat berguna untuk mengidentifikasi rangking
responden dan member prioritas terhadap variabel studi.

f. Menyusun daftar tabel

3.5.2. Skala Pengukuran


Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian
adalah skala likers. Skala likers merupakan jenis skala yang digunakan untuk
mengukur variabel penelitian seperti sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

26
atau kelompok orang (Drs. Ridwan, M.B.A. metode dan teknik menyusun tesis,
2004).
3.5.3. Metode Penyimpulan
Hasil range nilai rata-rata (mean) Disimpulkan sebagai berikut :
a. Faktor – faktor manajemen konstruksi yang harus di pertimbangan dalam
pembangunan Gedung komersil, sebagai berikut :

Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Range Nilai Rata-Rata
NO. RANGE NILAI RATA-RATA KRITERIA
1 1,00 < x < 1,49 Tidak Berpengaruh
2 1,50 < x < 2,49 Kurang Berpengaruh
3 2,50 < x < 3,49 Berpengaruh
4 3,50 < x < 4,00 Sangat Berpengaruh

Nilai rata-rata (mean) kurang dari 1,00 termasuk dalam kategori faktor yang
tidak berpengaruh terhadap fungsi manajemen kontruksi. Nilai rata-rata
(mean) dengan batas lebih besar 1,01 dan kurang dari 2,00 termasuk dalam
kategori faktor yang kurang berpengaruh terhadap fungsi manajemen
kontruksi. Nilai rata – rata (mean) dengan batas lebih besar dari 2,01 dan
kurang dari 3,00 termasuk dalam kategori faktor yang berpengaruh terhadap
fungsi manajemen kontruksi. Nilai rata – rata (mean) dengan batasan lebih
besar 3,01 dan kurang dari atau sama dengan 4,00 termasuk dalam kategori
faktor yang sangat berpengaruh terhadap fungsi manajemen kontruksi.
b. Tindakan – Tindakan yang dilakukan supaya Fungsi Manajemen Konstruksi
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek konstruksi bangunan
gedung komersil, sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Range Nilai Rata-Rata
NO. RANGE NILAI RATA-RATA KRITERIA
1 1,00 < x < 1,49 Tidak Berpengaruh
2 1,50 < x < 2,49 Kurang Berpengaruh

27
3 2,50 < x < 3,49 Berpengaruh
4 3,50 < x < 4,00 Sangat Berpengaruh

Nilai rata – rata (mean) kurang dari 1,00 termasuk dalam kategori faktor yang
tidak berpengaruh terhadap fungsi manajemen kontruksi. Nilai rata – rata
(mean) dengan batasan lebih besar dari 1,01 dan kurang dari 2,00 termasuk
dalam kategori faktor kurang berpengaruh terhadap fungsi manajemen
kontruksi. Nilai rata – rata (mean) dengan batas lebih besar dari 2,01 dan
kurang dari 3,00 termasuk dalam kategori faktor yang berpengaruh terhadap
fungsi manajemen kontruksi. Nilai rata – rata (mean) dengan batas lebih besar
dari 3,01 dan kurang dari atau sama dengan 4,00 termasuk dalam kategori
faktor yang sangat berpengaruh terhadap fungsi manajemen kontruksi.

28

Anda mungkin juga menyukai