METODOLOGI PENELITIAN
1. Bersifat Ilmiah, maksudnya adalah penelitian dilakukan sesuai dengan prosedur dan
menggunakan bukti-bukti yang meyakinkan dalam bentuk fakta yang didapatkan
secara objektif.
2. Prosesnya Berkesinambungan, hasil suatu penelitian dapat selalu disempurnakan
dari waktu ke waktu melalui proses yang berjalan secara terus-menerus.
20
3. Memberikan Kontribusi, maksudnya adalah suatu penelitian harus terdapat unsur
kontribusi atau nilai tambah terhadap ilmu pengetahuan yang sudah ada
sebelumnya.
4. Analitis, suatu penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan diuraikan
dengan menggunakan metode ilmiah dan ada hubungan sebab akibat antar variabel-
variabelnya.
3.1.1. Jenis Metodologi Penelitian
Dilihat dari cara analisis dan jenis datanya, penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif, yaitu penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian
kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan. Penelitian kuantitatif
merupakan pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan
ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab
atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan
persentase tanggapan mereka. Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung
dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel
yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi
yang dapat diterima.
Menurut Sugiyono (2017), penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersiat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Kasiram (2008),
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai
apa yang ingin diketahui. Beberapa karakteristik metode kuantitatif pada
penelitian ini, antara lain:
a. Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau top-down), yang
berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-
konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat
khusus.
21
b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghindari hal-hal yang
bersifat subjektif.
c. Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang
dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan apa yang
telah direncanakan sebelumnya.
d. Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.
e. Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti
dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.
f. Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.
Penelitian ini dalam pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah
direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari
tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi Pustaka.
c. Pengembangan kerangka konsep
d. Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.
e. Pengembangan desain penelitian.
f. Teknik sampling.
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data.
h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
3.1.2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, lingkup objek penelitian yang ditetapkan disesuaikan
dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu mengenai fungsi manajemen
konstruksi dalam pembangunan gedung komersil. Penelitian dilakukan pada
perusahaan – perusahan yang bergerak di bidang kontruksi. Akan ada 25
responden dari perusahaan-perusahaan konstruksi untuk menjawab kuisioner
yang telah disiapkan. Masing-masing responden dalam satu perusahaan
mewakili tiap jabatan dan posisi yang berbeda. Peneliti melakukan analisis
terhadap faktor-faktor manajemen konstruksi yang harus di pertimbangan dalam
pembangunan gedung komersil dan tindakan – tindakan yang dilakukan supaya
fungsi manajemen konstruksi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan
proyek konstruksi bangunan gedung komersil.
22
3.2. Populasi dan Sempel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik terterntu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017). Dalam
penelitian ini populasi adalah para penyedia jasa konstruksi yang berada di Kota
Semarang.
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu
(Sugiyono 2017). Sampel dalam penelitian ini yaitu kontraktor yang menangani
proyek konstruksi di kota Semarang.
3.3. Metode Penentuan Sampel
Dalam penentuan sampel untuk penelitian ini menggunakan metode teknik non
probability sampling, yaitu metode yang tidak memberikan suatu peluang dan
kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel (Sugiyono, 2017). Metode penentuan sampel ini menggunakan pendekatan
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017). Peneliti memilih menggunakan metode
sampling ini di karenakan telah memahami bahwa informasi yang dibutuhkan dapat
diperoleh dari suatu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi
seperti yang diharapkan dan mereka memenuhi syarat dan kriteria yang ditentukan oleh
peneliti. Adapun kriteria yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah orang -
orang yang bekerja atau berprofesi langsung sebagai pengusaha jasa
konstruksi/kontraktor yang berada di kota Semarang.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Studi pustaka dilakukan di awal proses penelitian, pendekatan survey lapangan
dan teknik wawancara terbuka dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
(kontraktor) dilakukan. Hal ini dilaksanakan untuk menganalisis penerapan manajemen
konstruksi pada masing-masing perusahaan. Analisa data dilakukan dengan deskriptif
23
yang keluarannya berupa faktor – faktor manajemen konstruksi yang harus di
pertimbangan dalam pembangunan gedung komersil dan tindakan – tindakan yang
dilakukan supaya fungsi manajemen konstruksi berpengaruh signifikan terhadap
keberhasilan proyek konstruksi bangunan gedung komersil.
Adanya metode penelitian pada penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut :
1. Jenis dan Sumber Data
a. Data primer
Data primer adalah sebuah data yang langsung didapatkan dari sumber dan diberi
kepada pengumpul data atau peneliti.
Data Sekunder
Merupakan data atau informasi yang diperoleh dari studi literature, seperti buku
– buku, jurnal, makalah, penelitian – penelitian yang berkaitan sebelumnya, dan
dapat juga disebut data yang sudah diolah, meliputi data yang digunakan sebagai
landasan teori dari penelitian.
24
3.5.1. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan manipulasi data kedalam bentuk yang lebih
informatif dari suatu kegiatan/peristiwa. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan
dalam pengolahan data antara lain:
a. Menyelesaikan data yang diperoleh kemudian diperiksa perlengkapannya.
b. Mengelompokan aneka ragam jawaban dari kuisioner menurut masing –
masing variabel dan menganalisa data dari kuisioner.
c. Penelitian terhadap jawaban kuisioner.
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian
NO. KRITERIA NILAI
1 Tidak Berpengaruh 1
2 Kurang Berpengaruh 2
3 Berpengaruh 3
4 Sangat Berpengaruh 4
25
i=n
∑xi
Keterangan :
Dimana: = Rata-rata ukuran nilai faktor
i = ukuran nilai faktor pada responden ke-1
n = jumlah responden
IKR =
=
⋯
=
= .... .
IKR=
IKR= ... .
Variabel yang memiliki nilai IKR yang tertinggi diberi rangking 1 (satu),
demikian seterusnya untuk nilai IKR yang rendah secara berurutan. Dalam
menentukan rangking dari masing – masing variabel maka digunakan
Program Microsoft Excel yaitu mengurutkan dari nilai yang terbesar sampai
terkecil. Metode ini akan sangat berguna untuk mengidentifikasi rangking
responden dan member prioritas terhadap variabel studi.
26
atau kelompok orang (Drs. Ridwan, M.B.A. metode dan teknik menyusun tesis,
2004).
3.5.3. Metode Penyimpulan
Hasil range nilai rata-rata (mean) Disimpulkan sebagai berikut :
a. Faktor – faktor manajemen konstruksi yang harus di pertimbangan dalam
pembangunan Gedung komersil, sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Range Nilai Rata-Rata
NO. RANGE NILAI RATA-RATA KRITERIA
1 1,00 < x < 1,49 Tidak Berpengaruh
2 1,50 < x < 2,49 Kurang Berpengaruh
3 2,50 < x < 3,49 Berpengaruh
4 3,50 < x < 4,00 Sangat Berpengaruh
Nilai rata-rata (mean) kurang dari 1,00 termasuk dalam kategori faktor yang
tidak berpengaruh terhadap fungsi manajemen kontruksi. Nilai rata-rata
(mean) dengan batas lebih besar 1,01 dan kurang dari 2,00 termasuk dalam
kategori faktor yang kurang berpengaruh terhadap fungsi manajemen
kontruksi. Nilai rata – rata (mean) dengan batas lebih besar dari 2,01 dan
kurang dari 3,00 termasuk dalam kategori faktor yang berpengaruh terhadap
fungsi manajemen kontruksi. Nilai rata – rata (mean) dengan batasan lebih
besar 3,01 dan kurang dari atau sama dengan 4,00 termasuk dalam kategori
faktor yang sangat berpengaruh terhadap fungsi manajemen kontruksi.
b. Tindakan – Tindakan yang dilakukan supaya Fungsi Manajemen Konstruksi
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek konstruksi bangunan
gedung komersil, sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Range Nilai Rata-Rata
NO. RANGE NILAI RATA-RATA KRITERIA
1 1,00 < x < 1,49 Tidak Berpengaruh
2 1,50 < x < 2,49 Kurang Berpengaruh
27
3 2,50 < x < 3,49 Berpengaruh
4 3,50 < x < 4,00 Sangat Berpengaruh
Nilai rata – rata (mean) kurang dari 1,00 termasuk dalam kategori faktor yang
tidak berpengaruh terhadap fungsi manajemen kontruksi. Nilai rata – rata
(mean) dengan batasan lebih besar dari 1,01 dan kurang dari 2,00 termasuk
dalam kategori faktor kurang berpengaruh terhadap fungsi manajemen
kontruksi. Nilai rata – rata (mean) dengan batas lebih besar dari 2,01 dan
kurang dari 3,00 termasuk dalam kategori faktor yang berpengaruh terhadap
fungsi manajemen kontruksi. Nilai rata – rata (mean) dengan batas lebih besar
dari 3,01 dan kurang dari atau sama dengan 4,00 termasuk dalam kategori
faktor yang sangat berpengaruh terhadap fungsi manajemen kontruksi.
28