Jawab :
a) Analisa data secara deduktif : Hal ini terjadi karena hipotesis didasarkan pada teori-teori
yang ada. Sebuah teori menggambarkan keadaan umum dari suatu konsep atau struktur.
Oleh karena itu, harus diterapkan konstruksi deduktif dari umum ke khusus, bukan
sebaliknya.
b) Kuantitatif menggunakan dasar filosofis positivisme maupun neopositivisme (Sarantakos,
1995,40) : Struktur, proses dan latar belakang teoritis menggunakan asumsi dasar
paradigma positivis, bahwa realita adalah obyektif, human being diatur oleh ‘fixed law’
dan bahwa fakta seharusnya terpisah dengan nilai (value). Baik ilmu alam dan ilmu sosial
menggunakan dasar logika dan metodologi yang sama dimana eksplanasi terbatas hanya
untuk menjelaskan bukti-bukti empiris saja.
c) Pengukuran variabel penelitian dengan angka & analisa data menggunakan statistik, baik
diferensial maupun inferensial : Supaya dapat memperoleh hasil berupa data yang mutlak
dan tidak berpihak.
d) Sampel yang digunakan: luas, random, akurat, dan representatif.
2. Apa yang dimaksud dengan masalah penelitian. Apa syarat suatu rumusan penelitian yang
baik?
Jawab :
A. Masalah penelitian
Masalah dalam penelitian merupakan :
1. Titik awal suatu proses penelitian.
2. Pertanyaan-pertanyaan penting yang ingin dijawab atau dicari penyelesaiannya dalam
suatu penelitian.
3. Dirumuskan dari masalah yang sudah diidentifikasi, dipilih dan diberi batasan.
4. Titik acuan untuk penyusunan tujuan, pengajuan hipotesis, analisis data, dan penarikan
kesimpulan.
Masalah penelitian bisa muncul dari berbagai sumber. Ia bisa bersumber dari pengalaman
yang pernah dirasakan peneliti dalam kehidupan pribadinya. Ia juga bisa berasal dari
perdebatan ekstensif dalam literatur. Ia juga bisa muncul dari perdebatan kebijakan di
pemerintahan atau antara para eksekutif kenamaan. Intinya, sumber masalah penelitian
sifatnya beragam & universal.
Secara lebih operasional, permasalahan penelitian adalah : Suatu rumusan kalimat
interogatif mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih yang belum terjawab
dengan teori atau penelitian yang ada. Berdasarkan pengertian tersebut diketahui bahwa
rumusan permasalahan penelitian harus berupa kalimat yang isinya “mempertanyakan
kesenjangan” yang ditemukan atau yang ingin dibuktikan peneliti, baik dalam kalimat
tanya maupun dalam kalimat positif.
Identifikasi masalah perlu memperhatikan apakah masalah/fokus yang dipilih cukup :
1. Esensial : Pentingnya nilai penelitian menduduki urutan paling utama di antara
masalah-masalah yang ada.
2. Urgen : Masalah tersebut dianggap mendesak (urgen) untuk dipecahkan.
3. Bermanfaat : Memiliki kegunaan atau kebermanfaatan jika masalah penelitian
dipecahkan.
B. Syarat suatu rumusan penelitian yang baik
Perumusan masalah penelitian sangat penting dalam mengawali suatu proses penelitian.
Seorang peneliti yang tidak mengetahui secara pasti apa masalah penelitian yang
dihadapi, sama halnya dengan orang yang tidak tahu tentang apa yang harus dia perbuat.
Rumusan masalah yang jelas dan tajam menjadi titik acuan yang akan membimbing
peneliti untuk mengembangkan kerangka teoritis dan pemikiran dalam penyusunan
tujuan, pengajuan hipotesis, analisis data dan kesimpulan penelitian.
1. Rumusan masalah adalah masalah dengan objek empiris yang dibatasi dengan baik
serta faktor faktor yang relevan & dapat diidentifikasi.
3. Rumusan hipotetis adalah jawaban atau asumsi awal atas pertanyaan yang diajukan,
yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4. Pengujian hipotesis adalah kumpulan fakta yang berkaitan dengan hipotesis yang
diajukan untuk menunjukkan apakah ada fakta yang mendukung hipotesis.
Pengaruh antara teknik videografi dan konsultasi pengembangan konten dari Mahasiswa
PAC-LSPR terhadap ketertarikan netizen kepada konten YouTube Atta Halilintar.
b) Rumusan masalah.
Apakah teknik videografi & konten YouTube Atta Halilintar dapat dikembangkan untuk
menambah jumlah like & subscribenya?
c) Tujuan penelitian.
- Untuk mengembangkan persona Atta Halilintar melalui isi konten & teknik
videografinya.
- Untuk tahu apa yang harus dikonsultasikan & ditingkatkan performanya oleh
mahasiswa PAC-LSPR sebagai konsultan.
d) Sebutkan variabel bebas dan variabel terikatnya.
X : Teknik videografi dan konsultasi pengembangan konten.
Y : Ketertarikan netizen kepada konten YouTube Atta Halilintar.
e) Buatkan kalimat pernyataan hipotesis penelitiannya.
H0 : Tidak adanya pengaruh pengembangan teknik videografi & isi konten terhadap
ketertarikan netizen kepada konten YouTube Atta Halilintar.
Ha : Adanya pengaruh besar dari pengembangan teknik videografi & isi konten
terhadap ketertarikan netizen kepada konten YouTube Atta Halilintar.
III. Dari judul-judul penelitian dibawah ini tentukan mana variabel bebas dan variabel
terikat (Maksimum 5 poin untuk setiap jawaban yang benar, Total 30 poin).
d) Hubungan brand image dengan loyalitas pelanggan restoran Burgreen di Pondok Indah Mall.
Variabel Bebas (X) : Brand image.
Variabel Terikat (Y) : Loyalitas pelanggan restoran Burgreen di Pondok Indah Mall.
e) Pengaruh iklan dan brand ambassador terhadap keputusan pembelian produk miracles hair
supplement Pantene.
Variabel Bebas (X) : Iklan dan brand ambassador.
Variabel Terikat (Y) : Keputusan pembelian produk miracles hair supplement Pantene.
f) Pengaruh antara E-Service Quality dan Perceived Value terhadap Customer Satisfaction:
Survei pada Konsumen www.blibli.com.
Variabel Bebas (X) : E-Service Quality dan Perceived Value.
Variabel Terikat (Y) : Customer Satisfaction.
~Terima Kasih~
Daftar Pustaka :