Jawab:
1.Misalnya ekonomi atau sosiologi yang bersifat matematis. Sosiologi hendak mempelajari
masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial keluarga, suku bangsa, negara, dan
berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial tentang struktur-struktur dan proses-proses
kemasyarakatan yang bersifat stabil.
Alasan masyarakat relatif bersifat stabil adalah sebagai berikut.Masyarakat relatif akan puas
apabila seluruh kebutuhan dan kesejahteraannya terpenuhi. Bahkan jika terdapat kekurangan
tidak akan dipermasalahkan sejauh belum signifikan. Hal ini menjadikan masyarakat relatif
bersifat stabil.
Penjelasan:
Akan tetapi, jika terdapat gangguan sedikit saja terhadap kebutuhan dan kesejahteraan tersebut,
stabilitas tersebut juga akan terganggu. Hal ini salah satunya dapat disebabkan kelangkaan bahan
baku dan kebutuhan di masyarakat. Hal inilah yang saat ini terjadi di berbagai wilayah akibat
corona
2. Langkah-Langkah merumuskanan Masalah penelitian.
1. Tentukan fokus penelitian.
2. Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitannya dengan fokus tersebut yang dalam hal
ini dinamakan subfokus.
3. Di antara faktor-faktor yang terkait, adakan pengkajian mana yang sangat menarik untuk
ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih.
4. Pendekatan penelitian merupakan merupakan cara berpikir yang diadopsi peneliti tentang
bagaimana desain riset dibuat dan bagaimana penelitian akan dilakukan. Dalam riset sosial,
pendekatan penelitian meliputi tiga jenis, yaitu kualitatif, kuantitaif, dan campuran atau
gabungan yang juga dikenal dengan istilah mix method. Proses analisis data dengan pendekatan
salah satu dari ketiganya bisa induktif, deduktif atau gabungan keduanya.
3.Pendekatan campuran atau mix method mengadopsi kedua pendekatan.
Misal, kita akan meneliti tentang tingkat perceraian dikalangan mereka yang menikah muda di
Indonesia. Apakah usia menikah muda merupakan salah satu penentu resiko faktor perceraian.
Data kuantitatif misalnya menunjukkan bahwa mereka yang menikah sebelum usia 20an lebih
banyak mengalami perceraian dibanding kelompok umur lain. Diantara mereka yang bercerai
kita harus melakukan eksplorasi lebih dalam melalui wawancara.
Wawancara mendalam diperlukan untuk mendapatkan data deskriptif apakah pernikahan di usia
muda yang mereka lakukan adalah keputusannya sendiri atau kultur masyarakat yang diteliti
memang demikian, atau paksaan, atau alasan lainnya. Peneliti tentu ingin mengetahui mengapa
mereka yang menikah muda lebih banyak bercarai. Motif individu melakukan nikah muda akan
lebih jelas jika dideskripsikan melalui wawancara mendalam ketimbang dengan survey.
Data berupa angka yang general menemukan fakta bahwa pernikahan usia muda memiliki
tingkat resiko perceraian lebih tinggi. Data berupa deskriptif-eksploratif menemukan bahwa
motif menikah muda merupakan kultur masyarakat setempat, misalnya. Dari kedua jenis data
tersebut, peneliti harus piawai membaca, mengolah, dan menarik kesimpulan. Penarikan
kesumpulan yang diterapkan biasanya juga gabungan antara deduktif dan induktif.
PermalinkShow parentReply
Re: Diskusi.3
1. Silakan paparkan teori yang anda gunakan terkait permasalahan penelitian (sesuai dengan
objek penelitian yang sudah anda tentukan pada pertemuan sebelumnya).
Jawab :
Sesuai dengan objek penelitian yang saya pilih sebelumnya yaitu : perceraian dikalangan mereka
yang menikah muda di Indonesia dengan menggunakan pendekatan Deskriptif.
Langkah-langkah :
a. Defenisi&tujuan yang akan dicapai dan sifat-sifat apa saja yang perlu ditemukan : tujuannya
untuk meneliti tentang tingkat perceraian di kalangan yang menikah muda merupakan salah satu
penentu resiko faktor perceraian.
b. Rancang cara pendekatannya : Data kuantitatif menunjukkan bahwa mereka yang menikah
sebelum 20an lebih banyak mengalami perceraian dibanding kelompok umur lain.
c. Alat/teknik observasi apa yang tersedia : wawancara mendalam diperlukan untuk mendapatkan
data deskriptif apakah pernikahan di usia muda yang mereka lakukan adalah keputusannya
sendiri.
d. Kumpulkan data : Data berupa angka yang general menentukan fakta bahwa pernikahan usia
muda memiliki tingkat resiko perceraian lebih tinggi. Data berupa deskriptif-eksploratif
menemukan bahwa motif menikah muda merupakan kultur masyarakat setempat.
c. Penyusunan hipotesis
Saran yang dapat dipertimbangkan, yaitu bahwa hipotesis hendaknya : menyatakan pertautan
antara 2 variabel atau lebih, dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan, dirumuskan
secara jelas dan padat, dapat di uji.
K. Penyusunan laporan
Laporan penelitian merupakan langkah yang sangat penting karena dengan laporan itu syarat
keterbukaan ilmu pengetahuan dan penelitian dapat terpenuhi.
Sumber :
sosiologis.com/pendekatan-penelitian
BMP/ISIP4216/Modul 3 KB 2 3.16-3.28
PermalinkShow parentReply
Re: Diskusi.3
- perumusan masalah
Setelah masalah diidentifikasi maka masalah itu perlu dirumuskan perumusan masalah ini
penting karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi masalah-masalah selanjutnya tidak ada
aturan umum dalam merumuskan masalah penelitian tetapi dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut :
Re: Diskusi.3
Re: Diskusi.3