26) yaitu:
1. Memilih masalah
Masalah penelitian adalah segala sesuatu yang bertentangan atau berbeda antara
keinginan dengan kenyataan yang dihadapai. Dalam batasan yang sederhana, masalah
bisa diartikan sebagai berikut:
a. Sesuatu yang belum diketahui (karena sifat kebaruannya) dan menimbulkan rasa
ingin tahu.
b. Segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya.
c. Segala sesuatu yang dipertanyakan.
d. Segala bentuk hambatan, rintangan, atau kesulitan yang muncul pada sesuatu bidang
yang perlu dihindari atau disingkirkan.
Besar maupun kecil, sedikit maupun banyak, setiap orang mesti memiliki masalah.
Hanya bedanya, ada masalah yang seketika diatasi, tetapi ada pula yang memerlukan
penelitian. Akan tetapi, ada masalah penelitian yang juga tidak dapat dipecahkan melalui
penelitian karena berbagai sebab, antara lain karena tidak tersedia datanya.
Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang terlalu mudah terutama bagi orang-orang
yang belum banyak berpengalaman meneliti. Untuk ini diperlukan kepekaan dari calon
peneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, masalah-masalah ini akan timbul dalam
bentuk keinginan untuk segera dilaksanakan pemenuhannya. Memilih masalah untuk
diteliti karena tidak adanya panduan yang baku. Sekalipun demikian dengan latihan dan
kepekaan ilmiah, pemilihan masalah yang tepat dapat dilakukan.
Bagaimana peneliti mencari masalah yang akan dikaji, beberapa panduan pokok di
bawah ini akan mempermudah bagi kita menemukan masalah:
2. Studi pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan salah satu langkah yang dilaksanakan jika kita
menginginkan dan melihat variabel, populasi atau sampel yang ingin diteliti dengan
asumsi data yang ada belum memenuhi untuk kepentingan penelitian.
Walaupun sudah diperoleh suatu masalah untuk diteliti, sebelum mengadakan
penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu studi pendahuluan, yaitu
menjajaki kemungkinan diteruskannya pekerjaan penelitian. Prof.Dr.Winarno
Surachmad, menyebutkan sebagai studi eksploratori. Studi pendahuluan dimaksudkan
untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalah menjadi lebih jelas
kedudukannya.
a. Menyusun pertanyaan-pertanyaan
b. Memilih populasi sasaran
3. Merumuskan masalah
Apabila telah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan atau studi
eksploritas, maka masalahnya yang akan diteliti menjadi jelas. Agar penelitian dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya, maka peneliti harus merumuskan masalah sehingga jelas
dari mana harus mulai, kemana harus pergi dan dengan menggunakan apa.
Rumusan masalah yang merupakan pertanyaan-pertanyaan mengenai obyek
empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait
di dalamnya. Terdapat beberapa cara dalam merumuskan masalah, antara lain:
a. rumusan masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan;
b. rumusan masalah jelas dan padat;
c. rumusan masalah berisikan implikasi adanya data untuk memecahkan masalah; dan
d. rumusan masalah merupakan dasar dalam membuat hipotesa.
Senada dengan pendapat tersebut di atas Nazir (1988: 143) mengungkapkan bahwa:
Lebih lanjut lagi Nazir (1988: 144-145) mengemukakan bahwa terdapat dua cara
dalam memformulasikan masalah. Pertama, dengan cara menurunkan masalah dari teori
yang telah ada. Dan kedua, mengadakan observasi secara langsung di lapangan. Setelah
masalah tersebut diformulasikan maka langkah selanjutnya adalah membuat tujuan
penelitian. Tujuan penelitian merupakan suatu pernyataan tentang apa yang ingin dicari
atau yang indin ditentukan. Tujuan penelitian di sini haruslah dinyatakan secara lebih
spesifik daripada perumusan masalah. Jika masalah merupakan konsep yang masih
abstrak, maka tujuan penelitian haruslah lebih kongkrit.
a. Agar ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti
b. Untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian
c. Guna menentukan dan merumuskan hipotesis
Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah ia tidak boleh mempunyai
keinginan kuat agar hipotesisnya terbukti dengan cara mengumpulkan data yang hanya
bisa membantu memenuhi keinginannya atau memanipulasi data sehingga mengarah
pada keterbuktian hipotesis. Penelitian harus bersikap objektif terhadap data yang
terkumpul. Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan, peneliti dapat bersikap dua hal :
a. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti ( pada
akhir penelitian )
b. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda – tanda bahwa data yang terkumpul
tidak mendukung terbuktinya hipotesis ( pada saat penelitian berlangsung )
5. Memilih Pendekatan
Memilih Pendekatan adalah metode atau cara mengadakan penelitian seperti
halnya eksperimen atau non eksperimen. Tetapi disamping itu juga menunjukan jenis
atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan misalnya eksploratif,
deskriptif atau histories. Masih ada lagi pandangan dari subjek penelitiannya, misalnya
populasi atau kasus.
Ada beberapa alternative pendekatan yang dapat di ambil oleh penelitian alam
membuktikan hipotesis yang telah di rumuskan .jenis pendekatan ini dapat di tinjau dari
segi tehnik sampling timbulnya variabel (eksperimen non-eksperimen beserta desain-
desainya) dan model pertumbuhan pemihan pendekatan ini tergantaung dari tujuan
penelitian waktu dan dana yang tersedia ,tersedianya subjek penelitian serta minat dan
selera penliti.
Studi survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya di
gunakan untk pengumpulan data yang luas dan banyak. Van Dalen mengatakan bahwa
survey merupakan bagian dari studideskrirtif yang bertujuan untuk mencari kedudukan
(status)fnomena (gejalah) dan menentukan kesamaan status. Dengn cara
membandingkanya dengan standar yang sudah di tentukan yang termaksud studi survey.
Pemisahan ini sangat penting untuk menentukan tehnik analisis datanya, karena
jenis variabel menentukan jenis data: Dalam penelitian yang dipelajari pengaruh sesuatu
treatment, terdapat variabel penyebab (X) atau variabel bebas (independenvariable) dan
variabel akibat (Y) atau variabel terikat, tergantung atau dependen variabel. Selanjutnya
variabel dapat luas dan dapat pula sempit (tunggal) seorang peneliti dituntut untuk
mampu menjabarkan variabel penelitian karena banyak dan sempitnya sub-variabel akan
menentukan hipotesis, aspek dalam istrumaen banyak ragam data yang dikumpulkan,
selanjutnya akan mencerminkan.halus kasarnya atau luas sempitnya kesimpulan.
Sumber data adalah subjek penelitian dimana data menempel. Sumber data berupa
benda, gerak, manusia, tempat dan sebagainya. Di tinjau dari wilayah sumber data, maka
dibedakan adanya 3 jenis penelitian: yaitu penelitian populasi, penelitian sample, dan
penelitian kasus. Hasil penelitian populasi berlaku bagi populasi hasil penelitian sample
berlaku bagi populasi, sedang hasil penelitian kasus hanya berlaku bagi kasus itu sendiri.
Oleh karena hasil penelitian sample berlaku bagi populasi, maka sample yang
diambil harus representative, yaitu mewakili populasi, dalam arti semua ciri-ciri atau
karateristik yang ada pada populasi tercermin pada sample. Mengingat kepentingan ini
maka pengambilan sample harus mengikuti teknik pengambilan sample,yang juga di
sebut teknik sampling meliputi:
9. Analisis Data
Tugas menganalisis data tidak seberat mengumpulkan data, baik tenaga maupun
pertanggungjawaban. Akan tetapi menganalisis data pertumbuhan ketekunan dan
pengertian terhadap jenis data, jenis data akan menuntut teknik analisis data.
a. Penelitian deskripsi: pesentase dan komparansi dengan kriteria yang telah ditentukan
b. Penelitian komparasi: dengan berbagai teknik korelasi sesuai dengan jenis data.
c. penelitian eksperimen: di uji hasilnya dengan test.
10. Menarik Kesimpulan
Langkah ini sebenarnya sudah merupakan langkah terakhir dari kegiatan
penelitian. Pekerjaan meneliti telah selesai, dan peneliti tinggal mengambil konklusi dari
hasil pengolahan data dicocokan dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Sesuaikan data
yang dikumpulkan dengan hipotesis atau dugaan peneliti sebelumnya.
Kesimpulan penelitian harus dibuat berdasarkan data yang diperoleh dan harus
sinkron dengan problematik dan hipotesis. Kesimpulan yang dibuat atau dari penalitian
non-statistik didasarkan atas kriteria atau standar yang telah ditentukan, sedangkan
kesimpulan yang diambil dari penelitian statistic untuk menganalisis datanya, didasarkan
atas harga kritis yang terletak didalam tabel. Untuk berkonsultasi dengan tabel maka hal-
hal yang harus diperhatikan adalah:
a. besarnya taraf signifikasi (t.s 5% atau t.s 1%),
b. derajat kebebasan (tergantung dari teknik analisis yang digunakan
c. perumusan satu satu arah atau dua arah (tergantung).