0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
219 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif dengan variabel yang dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan induktif untuk memahami fenomena sosial. Dokumen juga menjelaskan tahapan penelitian mulai dari penetapan
Deskripsi Asli:
Rangkuman Singkat Materi Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif dengan variabel yang dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan induktif untuk memahami fenomena sosial. Dokumen juga menjelaskan tahapan penelitian mulai dari penetapan
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif dengan variabel yang dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan induktif untuk memahami fenomena sosial. Dokumen juga menjelaskan tahapan penelitian mulai dari penetapan
Dalam hakekat penelitian, tidak terlepas dari pengetahuan dan ilmu. Sebuah pengetahuan dapat menjadi ilmu apabila ia telah melalui serangkaian proses ilmiah yang disebut sebagai penelitian. Dalam melakukan penelitian secara ilmiah, maka diperlukan adanya penalaran secara logis dan pengujian data empiris dengan langkah-langkah sistematis dan teruji sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat dibuktikan serta dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam hal penalaran, terdapat dua teori, yaitu deduktif dan induktif yang digunakan ketika melakukan penelitian. Penelitian juga dibedakan berdasarkan dua paradigma yang berbeda yaitu kuantitatif, pengujian variabel dengan angka, menggunakan pendekatan deduktif/hipotesis, realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal, peneliti independen terhadap fakta yang diteliti, sementara pada kualitatif berupaya memahami permasalahan sosial berdasarkan kondisi realitas atau fakta lapangan dengan menggunakan pendekatan induktif/pengungkapan fakta, peneliti sebagai instrumen penelitian dan penyusunan teori dengan analisis kualitatif. Adapun tahapan penelitian kuantitatif secara umum dimulai dari penetapan masalah, yaitu menemukan masalah, memilih masalah dan merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian. Kemudian langkah selanjutnya ialah mengkaji teori, baik berupa kajian teori maupun kajian penelitian terdahulu. Langkah berikutnya ialah merumuskan hipotesis, melakukan uji hipotesis kemudian penarikan kesimpulan. Pada dasarnya, dalam penelitian kuantitatif terdapat beberapa desain penelitian yang mungkin untuk dilakukan oleh peneliti yaitu, desain penelitian deskriptif, kausalitas, korelasional, tindakan, eksperimental dan grounded. Rancangan Penelitian Kualitatif Terdapat beberapa asumsi utama dari penelitian kualitatif, yaitu peneliti memfokuskan pada proses pencarian makna terhadap sesuatu atau fenomena sosial, dimana peneliti merupakan instrumen utama, melibatkan penelitian lapangan, bersifat deskriptif, harus memperhatikan proses, makna dan pemahaman melalui kata atau gambar, bersifat induktif, dengan membangun abstraksi, konsep, hipotesis, dan teori dari data yang diperoleh dan fleksibel. Berdasarkan tahapannya, penelitian kualitatif dimulai dari penentuan topik penelitian, kemudian menyusun rencana penelitian diantaranya; menentukan masalah, mengajukan pertanyaan penelitian, menentukan teori untuk menyusun kerangka dasar, merumuskan cara pengumpulan data, dan menentukan informan penelitian. Selanjutnya, setelah ditentukan rencana penelitian maka dilakukan pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data hingga pada penulisan laporan. Berdasarkan jenisnya, penelitian kualitatif dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu penelitian grounded yang mana bertujuan untuk mengungkapkan dan menemukan suatu temuan, penelitian etnografi yang mana bertujuan untuk memahami suatu fenomena secara mendalam (kebudayaan, adat istiadat, tradisi), studi kasus yaitu peneliti berupaya untuk menitikberatkan studinya pada identifikasi bagaimana proses terjadinya suatu fenomena dalam sebuah lembaga/kelompok/komunitas tertentu, selanjutnya ialah penelitian fenomenologi yaitu ketika peneliti bertujuan mendeskripsikan atau memaparkan. Pada tahapan pengumpulan data kualitatif, dilakukan tiga tahap yaitu : tahap deskriptif, tahap fokus, dan tahap selektif. Pengumpulan Data Pada dasarnya, pengumpulan data dan instrumen penelitian merupakan dua hal yang paling menentukan hasil penelitian, yang berkenaan dengan validitas dan reabilitas, serta ketepatan cara-cara yang digunakan dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, yaitu data yang didapatkan oleh peneliti dari secara langsung pada sumber informasinya dan sumber sekunder, yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui media atau lewat perantara lain. Terdapat tiga cara dalam pengumpulan data, yaitu wawancara, kuisioner dan observasi maupun gabungan dari ketiganya. Dalam wawancara, dapat dilakukan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih mendalam dan jumlah informannya sedikit sehingga memungkinkan untuk dilakukan wawancara. Selain itu, peneliti harus menganggap informan sebaga subyek yang paling tahu, pernyataannya dapat dipercaya, dan interpretasi yang diberikan informan sesuai dengan fokus penelitian. Wawancara dibagi menjadi dua bagian, yaitu terstruktur atau menggunakan pedoman wawancara dan tidak terstruktur atau tanpa pedoman wawancara; biasa digunakan oleh peneliti ketika melakukan pra-survei sebelum memutuskan fokus penelitian. Dalam kuisioner, pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan serangkaian pertanyaan dalam sebuah angket. Umumnya terdapat beberapa tipe pertanyaan yakni bersifat terbuka, responden bebas untuk menjawab dan tertutup, responden hanya diberi pilihan yang terbatas. Etika pertanyaan yang disarankan ialah tidak menggiring, bukan pertanyaan panjang, atau perlu berpikir lama. Selanjutnya, dalam observasi, yaitu upaya pengamatan peneliti atas perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam atau segala sesuatu yang dapat diamati. Dibagi menjadi dua, yakni observasi parsisipatif atau peneliti terlibat langsung (misal, meneliti tentang tradisi; ikut serta dalam pelaksanaan tradisi) dan non-partisipan atau independent. Dalam observasi, juga terdapat pedoman atau rancangan sistematis (terstruktur) dan tidak sistematis (ketika peneliti belum mengetahui fokus penelitiannya apa, sehingga semua informasi diserap). Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif selalu berkaitan dengan angka atau data yang countable. Oleh sebab itu analisis datanya berkenaan dengan prosedur statistik. Adapun analisis data dengan perhitungan statistik dibagi menjadi dua yaitu : 1). Statistik deskriptif yang memungkinkan bagi peneliti untuk mengorganisir, merangkum, dan menggambarkan observasi, 2). Statistik inferential guna menggambarkan populasi hanya dengan menggunakan informasi dari observasi terhadap probibilitas sampel. Statistik inferential juga dibagi menjadi dua yaitu parametrik untuk data interval dan rasio serta non-parametrik untuk data nominal dan ordinal. Dalam kuantitatif harus memuat teori yang menghubungkan konsep-konsep serta fakta yang telah digeneralisir, kemudian adanya variabel yaitu konsep yang memiliki variasi nilai dan konsep yang telah dioperasionalkan. Variabel dalam penelitian kuantitatif memiliki beberapa jenis, yaitu 1). Variabel bebas yaitu data penyebab dan faktor yang mempengaruhi; biasanya menggunakan simbol X, X1 dan seterusnya, 2). Variabel terikat yatu data akibat dan faktor yang dipengaruhi; biasanya menggunakan simbol Y. Berdasarkan kontennya, data kuantitatif dibagi menjadi dua yaitu data diskrit (data yang satuannya selalu bulat; data untuk orang, pohon, bola, dll) dan data kontinu (satuannya berupa bilangan bulat atau pecahan; ukuran minyak, panjang, berat, dll). Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitaif Sebelum melakukan penyususan proposal penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan ialah menentukan masalah dan populasi, menentukan variabel apa yang akan diteliti; yang mana dapat bervariasi, membedakan, dan dapat diukur. Selain itu, penting untuk menentukan bagaimana penelitian akan dilakukan; menggunakan deskriptif, korelasional atau perbandingan. Kemudian menentukan judul penelitian yang memuat tentang siapa yang diteliti, apa yang diteliti, bagaimana penelitian dilakukan, lokasi penelitian. Langkah kedua, menuliskan BAB I yaitu menetapkan masalah kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang sesungguhnya kemudian menuliskan latar belakang masalah sesuai konteks penelitian, melakukan identifikasi masalah, pembatasan masalah agar penelitian tidak keluar dari fokus utama kemudian merumuskan masalah dengan rumusan penelitian yang terdiri dari variabel, hubungan variabel dan dalam bentuk kalimat tanya. Selanjutnya, menuliskan manfaat dan tujuan dari rumusan masalah yang telah ditntukan. Langkah ketiga, menulis BAB II yaitu menuliskan deskripsi teori, penelitian terdahulu, kerangka berpikir dan hipotesis sementara yang diajukan oleh peneliti. Adapun fungsi dari teori merupakan cara peneliti menentukan kuisioner yang mana berawal dari definisi operasional variabel (teori-definisi konseptual-definisi operasional, kisi-kisi, butir instrumen, data). Langkah keempat, menuliskan BAB III yang terdiri dari tujuan penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Mengenai teknik pengambilan sampel, terdapat beberapa jenis yaitu sampling acak (acak sederhana, berstrata, area dan random) dan tidak acak (kebetulan, kuota, sistematik, purposive, ketersediaan).
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita