Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 7 METOLIT

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Safni, M.Eng

DISUSUN OLEH :
RISMA ANINDIA (1810411032)
SAVIRA NURUL HAYUNI (1810411033)
AINUN HASANAH NASUTION (1810412031)
DITA MILENIA (1810412033)
ADYTIA MUHAMMAD FARHAN (1810412043)
PENGERTIAN METODE PENELITIAN ILMIAH

Pengertian penelitian dapat berasal dari 2 kata yaitu:


 re (kembali)
 to search (mencari)

Menurut para ahli pengertian metode penelitian adalah sebagai berikut:


 Mohammad Ali dalam Cholid
Penelitian : Suatu cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau melalui
usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan
secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
 David H. Penny
Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
 Yosephdan Yoseph, 1979
Penelitian adalah Art and science guna mencari jawaban terhadap suatu permasalahan.
 Kerlinger, 1986
Penelitian: proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif.
 Drs.Agus M. Hardjana
Metode adalah cara yang telah dipikirkan secara matang yang dilakukan dengan mengikuti,
beberapa langkah-langkah tertentu demi tercapainya sebuah tujuan.
 Rothwell & Kazanas
metode adalah cara, proses atau pendekatan untuk menyampaikan sebuah informasi.
Pengertian metode penelitian ilmiah

 Kerlinger, 1986
Metode penelitian adalah Suatu cara yg ditempuh/ dilakukan melalui metode ilmiah dgn
tujuan utk meramalkan, mengontrol, dan menjelaskan gejala-gejala yg teramati guna
mendapatkan kebenaran.
 Sugiyono
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan &
kegunaan tertentu.
 Nasir
Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan &
menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
 Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai jawaban terhadap suatu pertanyaan,
penyelesaian terhadap permasalahan, atau pemahaman yang dalam terhadap suatu
fenomena yang dilakukan secara sistematik dan didukung dengan data.

 Metode penelitian adalah suatu cabang ilmu yang membahas tentang cara atau metode
yang digunakan dalam kegiatan penelitian, yang dirancang secara sistematis.
JENIS-JENIS PENELITIAN

 Menurut bidangnya : penelitian pendidikan, penelitian pertanian, penelitian


hukum,penelitian ekonomi, penelitian agama

 Menurut tempatnya : penelitian laboratorium, penelitian perpustakaan

 Menurut pemakaiannya : Penelitian murni (dasar), penelitian terapan


(terpakai)

 Menurut tujuan umumnya : penelitian ekploratif, penelitian developmental,


dan penelitian verifikatif.
Penelitian berdasarkan aspek tujuan, aspek metode dan aspek bidang kajian :

Dilihat dari aspek tujuan :


 Penelitian dasar
(tujuannya untuk memperluas ilmu, tanpa memikirkan pemanfaatannya di masyarakat)
 Penelitian terapan
(mengadakan penelitian atas dasar permasalahan yang signifikan di masyarakat sekitarnya,
pemecahan masalah dan hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia
baik secara individual maupun secara berkelompok)
 Penelitian pengembangan
(merupakan jembatan antara penelitian dasar dan terapan).
Aspek metoda:
 Penelitian teoritis
adalah penelitian yang hanya menggunakan penalaran semata untuk memperoleh
kesimpulan penelitian Proses penelitian dapat dimulai dengan menyusun asumsi dan logika
berpikir.
 Penelitian ekperimental
adalah penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-
faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana
Aspek bidang kajian :

 Penelitian laboratorium biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta, misalnya penelitian
kedokteran,elektro, sipil

 Penelitian lapangan biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana lokasi
penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu atau objek tertentu
sebagai latar dimana peneliti melakukan penelitian

 Penelitian perpustakaan dilakukan di perpustakaan dengan melakukan kajian terhadap


literature, penelitian sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada diperpustakaan
Penelitian Berdasarkan sifat-sifat masalahnya,Rancangan
penelitian dibagi menjadi:

• Penelitian histories
• Penelitian deskriptif: Mencari jawaban atas pertanyaan mengenai ,siapa, apa,
bilamana, di mana, dan bagaimana.
• Penelitian perkembangan
• Penelitian kasus dan penelitian lapangan
• Penelitian korelasional
• Penelitian kausal komparatif
• Penelitian eksperimental sungguhan
• Penelitian ekperimental semu
• Penelitian tindakan
Proses Penelitian

1. Konseptualisasi Masalah
Proses penelitian ilmiah diawali dengan merumuskan pertanyaan penelitian atau apa yang
disebut konseptualisasi masalah. Ada dua hal yang berhubungan dengan ini, yaitu masalah
(substansi) yang dipertanyakan, dan pertanyaan dasar serta cara menjawab pertanyaan itu
(metodologi).

2. Tujuan dan Hipotesis


Pada waktu kita mengajukan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada waktu itu juga
jawabannya sudah ada dalam pikiran kita. Jawaban tersebut memang masih diragukan, namun
dapat dipakai sebagai jawaban sementara yang mengarakan kita untuk mencari jawaban
sebenarnya. Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban (sementara) teradap pertanyan itu
disebut hipotesis penelitian.
3. Kerangka Dasar Penelitian
Masalah-masalah yang dihadapai oleh peneliti memerlukan suatu penjelasan yang disusun dalam kerangka teoritis
tertentu. Konsep-konsep yang disusun dalam kerangka dasar penelitian itu adalah konsep-konsep yang tercakup
dalam hipotesis-hipoteis yang telah dirumuskan sebelumnya. Karena itu, kerangka dasar tersebut disebut juga
kerangka hipotesis. Dengan dirumuskannya secara operasional konsep-konsep dalam kerangka hipotesis itu, maka
diperoleh kejelasan tentang data apa yang akan dikumpulkan untuk membuktikan hipotesis penelitian.
4. Penarikan Sampel
Supaya data yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis itu dapat dikumpulkan, maka harus jelas dimana data
tersebut dikumpulkan dan strategi apa yang digunakan untuk mengumpulkannya. Tahap ini disebut rumusan
populasi dan sampel penelitian. Hasil dari proses penarikan sample ini adalah suatu daftar responden sebagai
sample dari populasi penelitian.
5. Konstruksi Instrumen
Selanjutnya perlu ditetapkan bagaimana mengumpulkan data dari sample yang ditetapkan
itu. Hal ini berhubungan dengan metode pengumpulan data dan alat-alat (instrumen) yang
digunakan untuk mengumpulkannya. Tahap ini disebut pengumpulan data dan konstruksi
instrumen. Istrumen penelitiannya disusun sesuai dengan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data, seperti pedoman wawancara, daftar kuesioner, pedoman
pengamatan, dan sebagainya.
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dalam rangka pembuktian hipotesis. Untuk itu perlu
ditentukan metode pengumpulan data yang sesuai dengan setiap variabel, supaya
iperolehh informasi yang valid dan dapat dipercaya. Pengumpulan data dilakukan terhadap
responden yang menjadi sampel penelitian.
7. Pengolahan data
Data yang telah dikumpulkan itu masih berupa data mentah, sehingga perlu diolah supaya dapat dianalisis. Pengolahan
ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu editing (penyuntingan), coding (pemberian kode), dan menyusunnya dalam master
sheet (tabel induk).
8. Analisis Pendahuluan
Untuk menguji hipotesis, data yang telah diolah itu akan dianalisis dengan cara-cara tertentu. Analisis data penelitian itu
sendiri dilakukan dalam dua tahap, yaitu analisis pendahuluan dan analisis lanjut. Analisis pendahuluan bersifat deskriptif
dan terbatas pada data sampel. Maksud dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan setiap variabel pada sampel
penelitian, dan untuk menentukan alat analisis yang akan dipakai pada analisis selanjutnya.
9. Analisis Lanjut
Analisis selanjutnya setelah analisis pendahuluan adalah analisis inferensial yang diarahkan pada pengujian hipotesis.
Alat-alat analisis yang dipakai untuk ini disesuaikan dengan hipotesis oprasional yang telah dirumuskan sebelumnya. Kalau
hipotesis yang diuji hanya mencakup satu variable maka dipergunakan Uni Variate Analisys. Kalau hipotesis mencakup
dua variable, maka dipergunakan Bivariate Analisys. Dan kalau mencakup lebih dari dua variable, maka dipergunakan
Multivariate Analisys.
10. Interprestasi
Hasil analisis ini kemudian diinterprestasikan melalui proses pembahasan. Tahap ini disebut analisis dan interpretase hasil
penelitian. Tahap terakhir adalah melaporkan hasil penelitian itu ddalam bentuk tertulis.
Macam-macam Data Penelitian

1. Data Berdasarkan Sumbernya


Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data
sekunder.
a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber
datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.
Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat
digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi
terfokus (focus grup discussion-FGD) dan penyebaran kuesioner.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah
ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro
Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
2. Data Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif
(yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka).
a. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis
dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip).
Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika.
Berdasarkan proses atau cara untuk mendapatkannya, data kuantitatif dapat
dikelompokkan dalam dua bentuk :
1) Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh
dengan cara membilang.
2) Data kontinum adalah data dalam bentuk angka/bilangan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan
bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran yang digunakan
Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat dikelompokan dalam empat jenis
(tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:
1) Data nominal sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui pengelompokkan
obyek berdasarkan kategori tertentu. Perbedaan kategori obyek hanya menunjukan perbedaan
kualitatif. Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk angka, namun angka tersebut tidak
memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak dapat dibandingkan.
2) Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah disusun secara
berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan
mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun demikian, jarak atau rentang antar
jenjang yang tidak harus sama.
3) Data Intervaladalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar
kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal.
Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki
sifat kesamaan jarak (equality interval) atau memiliki rentang yang sama antara
data yang telah diurutkan
4) Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data
nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang
berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik
Nol absolut (mutlak) sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi
matematika.
Ruang Lingkup
Penelitian
– Dalam kajian ilmiah, ruang lingkup memiliki pengertian sebuah metode
pembatasan permasalahan dan ilmu yang akan dikaji. Bila dikaitkan
dengan proses pembuatan sebuah penelitian, ruang lingkup bermakna
batasan subjek yang akan diteliti.
– Dalam pengertian ini, ruang lingkup dapat berupa batasan masalah yang
diangkat dan jumlah subjek yang diteliti. Serta materi yang akan dibahas
dan variabel-variabel yang akan diteliti.
– Ruang lingkup sangat terkait dengan perumusan masalah. Masalah-
masalah yang akan Anda kemukakan belum tentu dapat diidentifikasi
untuk diteliti lebih lanjut. Keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan biaya
membuat hanya permasalahan tertentu dapat diteliti lebih jauh.
Manfaat Ruang Lingkup

– Membantu dalam menentukan atau mengidentifikasikan permasalahan-


permasalahan yang akan diteliti.
– Membuat pembahasan menjadi lebih fokus.
– Membuat pembahasan menjadi lebih efektif.
– Pembahasan akan lebih efisien dari segi waktu
– Membantu memberikan gambaran akan keseluruhan penelitian yang akan
dikerjakan.
Hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam cara membuat ruang lingkup
dalam proposal:
– Batasi permasalahan sesuai dengan kemampuan Anda.
– Sesuaikan ruang lingkup penelitian dengan kondisi data dan fakta yang
ada di lapangan.
– Teliti dengan benar semua permasalahan yang diangkat.
– Usahakan permasalahan yang diteliti memiliki daya tarik dan manfaat
yang dapat dirasakan oleh pembaca
Pelanggaran Kode Etik Penelitian

– Rekaan, pemalsuan data, atau tindakan lain yang menyimpang dari


praktik yang lazim berlaku dalam komunitas ilmiah termasuk dalam
mengusulkan, melakukan, dan melaporkan penelitian.
– Plagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang
mengemukakan kalimat, kata, data, atau idea orang lain dengan
implikasi bahwa hal tersebut merupakan karyanya tanpa menyebutkan
dalam bentuk yang sesuai sumbernya
– Autoplagiarisme yang diartikan sebagai tindakan peneliti yang
mengemukakan kalimat, kata, data, atau idea diri sendiri yang telah
dipublikasi sebelumnya
– Melakukan pemerasan dan ekspoitasi tenaga peneliti.
– Peneliti berbuat tidak jujur dalam melaporkan hasil penelitian
Karakteristik Penelitian yang Baik 
1. Jelas dan Fokus
Jelas dan fokus menjadi tahapan awal karakter penelitian yang baik
Masalah yang diteliti haruslah betul-betul sebagai masalah, sehingga data yang terkumpul dalam
penelitian itu dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian yang benar dan jelas. Sehingga penelitian akan lebih terarah dan fokus, efisien dan efektif.
2. Prosedur penelitian yang Rinci
Prosedur penelitian harus jelas, terperinci, dijabarkan. Sehingga bukan hanya anda saja yang
memahaminya, tapi orang lain yang membaca hasil tulisan anda.
3. Prosedur Harus teliti
Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat secara teliti dan hati-hati, agar nantinya penelitian
anda menjadi penelitian yang benar-benar valid. Valid maksudnya sesuai antara data dan fakta.
Sementara data yang dimaksud adalah teori-teori yang mendukung penelitian, dokumen, maupun
kuesioner anda. Intinya, dalam meneliti mau tidak mau anda harus mengedepankan prosedur.
Prosedurnya jelas, dan teliti.
4. Laporan lengkap dan sistematis
Laporan penelitian harus lengkap, dan disusun secara sistematis. Kelengkapan yang dimaksud mencakup
teori yang mendukung penelitian anda, sumber data baik pustaka maupun lapangan, sekunder maupun
primer, dan sebagainya.
Dalam menyusun laporan penelitian, baik itu jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi, laporan yang sistematis
menjadi nilai tersendiri, dan tentunya akan diistimewakan. Sistematis dalam penelitian termasuk dalam hal
kemampuan anda dalam mengolah data, penempatan teori dari A sampai Z.
 
5. Analisis tepat
Analisis yang digunakan harus tepat. Dalam penelitian, ada baiknya sebelum menemukan masalah, dan
membuat judul, anda harus membuat rencana yang baik tentang desain penelitian anda. Termasuk dalam
hal menentukan analisisnya. Misalnya menggunakan analisis korelasi, maka yang dikaji dan diteliti adalah
hubungan antara masalah A dan B. yah begitulah selanjutnya, jika meneliti hubungan maka gunakan analisis
korelasi. Jika meneliti perbandingan, gunakan analisis komparatif.
6. Kesimpulan dan Saran dari sumber Bukan pribadi
Setiap kesimpulan dan saran yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian.
Dengan kata lain, kesimpulan dan saran yang anda tuliskan bukanlah pendapat anda semata. Boleh
anda mengajukan pendapat, namun hal tersebut hanya sekedar saran tambahan.
 
7. Peneliti berintegritas
Poin inilah yang paling penting. Integritas merupakan perpaduan dari semua poin di atas. Dalam
penelitian, seorang peneliti yang berintegritas tentunya akan sangat ditunggu-tunggu hasil
penelitiannya. Bagaimana dengan skripsi? tentunya poin ini-pun akan berlaku. Mahasiswa yang
berintegritas dalam penelitiannya adalah mahasiswa yang membuat skripsinya dengan hasil jerih
payahnya sendiri, bukan dengan konsultan atau menggunakan jasa orang lain. Tentunya dengan
menerapkan poin-poin yang sudah dijelaskan diatas.

Anda mungkin juga menyukai