Anda di halaman 1dari 5

Tugas Metodologi Penelitian

DESAIN PENELITIAN

Dosen: Dr. H. Nuryaman, S.E., M.Si., Ak., CA.

Oleh :

Nilta Zahratal Husna

(1620104039)

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2020
RINGKASAN : DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian merupakan cetak biru/blue print bagi peneliti tentang prosedur-
metode yang akan digunakan pada setiap tahapan kegiatan penelitian yaitu prosedur:
pengumpulan data; pengukuran variabel penelitian; dan analisis data. Desain penelitian
merupakan rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar masalah
penelitian dapat terpecahkan. (Emory. 1996)

Desain penelitian merupakan (Praktikya.2007) :

 Rencana kerja penelitian mengandung arti bahwa desain penelitian


menggambarkan rencana keseluruhan kegiatan secara sistematis yang akan
dilakukan oleh seorang peneliti.
 Struktur penelitian. Merumuskan desain Penelitian artinya melakukan
strukturisasi Penelitian, sehingga dalam desain akan tergambar model atau
paradigma variabel penelitian dengan mengidentifikasi jenis dan sifat variabel
serta hubungan antar variabel tersebut.
 Strategi penelitian menggambarkan bagaimana metode dan prosedur penelitian
yang akan digunakan dalam hal : seting penelitian, sumber data, pengumpulan
data, sampling, dan analisis data. Strategi penelitian perlu didesain agar supaya
tujuan penlitian dapat dicapai dengan efektip dan efisien. Cetak biru yang
menjelaskan garis besar prosedur dan metode yang akan ditempuh peneliti dari
mulai tahap awal masalah penelitian dirumuskan sampai dengan tahap akhir
penelitian, analisis data dan rekomendasi hasil penelitian.

Manfaat Rancangan / Desain Penelitian (Adytia. 2013) adalah :

1) Memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan


penelitiannya. Dalam Rancangan / Desain Penelitian, antara lain harus dipikirkan
tentang : populasi, metode sampling yang dipilih, besar sample, prosedur
pengumpulan data, cara – cara analisis data, penggunaan statistik yang tepat, cara
mengambil kesimpulan dsb.

2) Menentukan batas – batas penelitian yang berkaitan dengan tujuan


Penelitian. Apabila tujuan penelitian tidak dirumuskan dengan jelas, maka penelitian
itu seperti tidak ada ujung – pangkalnya. Dengan perumusan tujuan penelitian yang
jelas, maka dapat disusun suatu desain penelitian yang menentukan batas-batas
penelitian yang tegas, dengan demikian Peneliti dapat memusatkan perhatian dan
usahanya ke arah Tujuan yang nyata secara lebih efektif, dan peneliti menjadi tahu
bilamana pekerjaannya/penelitiannya selesai.

3) Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan dan
juga memberikan gambaran tentang kesulitan – kesulitan yang akan dihadapi.

1
Dengan demikian, dapat dipikirkan cara – cara mengatasi kesulitan – kesulitan
tersebut terlebih dahulu.

Ketika kegiatan penelitian akan dijalankan, maka terlebih dahulu Peneliti harus
membuat rancangan penelitian, agar tujuan penelitian tersebut dapat tercapai.
Sekurang-kurangnya ada 9 (sembilan) hal yang harus dirumuskan ketika
menentukan desain penelitian sebagai berikut :

1. Sifat rumusan masalah penelitian :


 Eksploratif: dilakukan ketika peneliti memiliki keterbatasan informasi
mengenai masalah penelitian tertentu, karena belum banyak peneliti
sebelumnya yang membahas masalah tersebut. Tujuan penelitian eksploratif
untuk lebih dapat memahami masalah penelitian.
 Studi formal: dilakukan ketika masalah penelitian dan berbagai variabel
penelitian yang terkait dapat teridentifikasi secara jelas. Tujuan studi formal
adalah untuk menguji hipotesis penelitian atau menjawab pertanyaan
penelitian yang diajukan. Studi formal terkait dengan komponen desain
penelitian ke empat, dimana variabel penelitian dapat teridentifikasi secara
jelas, sehingga masalah penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk: deskriptif,
komparatif, dan uji hubungan
2. Sumber data dan metode pengumpulan data :
Sumber data menyangkut letak keberadaan data penelitian yang diperlukan, data
penelitian berada pada siapa atau pada apa. Data bisa terdapat/terletak pada: subjek
(orang), maka orang (respondense) sebagai sumber data. Data bisa berada pada benda,
misalnya: bangunan, lokasi, kendaraan, dsb, maka benda sebagai sumber data. Data
yang diperlukan bisa berada pada dokumen yang telah tersedia dan dibuat oleh fihak
lain, maka dokumen sebagai sumber data, misalnya: laporan keuangan perusahaan,
dokumen, catatan, risalah rapat, dsb.
 Sumber data :
- Primer : Data yang diperoleh langsung dari sumber data yaitu subjek atau
benda. dan sumber datanya dinamakan sumber data primer.
- Sekunder : Data yang tersedia dan dibuat oleh fihak tertentu dalam
bentuk dokumen dinamakan data sekunder, dan sumber datanya
dinamakan sumber data sekunder.
 Metode pengumpulan data :
- Survey : secara umum adalah kegiatan mengunjungi lokasi, tempat yang
menjadi objek penelitian. Secara khusus survey adalah kegiatan melakukan
komunikasi dengan responden. (1) komunikasi lisan yaitu wawancara; (2)
komunikasi tertulis melalui penyebaran kuisioner (pertanyaan tertulis)
terhadap responden.
- Observasi: merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan dengan
menggunakan indera observer: melihat, memperhatikan, mendengarkan,
mencium, terhadap karakteristik subjek atau objek yang menjadi variabel
penelitian, tanpa berusaha untuk memperoleh tanggapan dari siapapun.

2
- Analisis Data Sekunder : pengumpulan data dengan cara membaca,
mencatat dan menganalisa data, informasi yang terdapat pada laporan atau
dokumen yang tersedia, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak
dipublikasikan.
3. Pengendalian variabel penelitian oleh peneliti :
 Eksperimen: dilaksanakan dengan cara peneliti mengendalikan,
memanipulasi variabel independen (biasanya var.independen), dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh atau dampak perubahan nilai variabel independen
tersebut terhadap perubahan nilai variabel dependen. Penelitian eksperimen
dilakukan melalui percobaan (trial and error), dengan sengaja mengendalikan
variabel independen dan mengamati dampaknya terhadap variabel dependen.
 Ex post facto : peneliti tidak mengendalikan, mengintervensi, atau
memanipulasi variabel penelitian. Peneliti hanya mencatat dan melaporkan
perubahan yang telah terjadi pada seluruh variabel penelitian apa adanya,
tanpa adanya perlakuan khusus terhadap variabel penelitian. Setelah data
terkumpul, kemudian dilakukan analisis terhadap data yang berhasil dicatat
dan dilaporkan tersebut.
4. Tujuan dan tipe masalah penelitian :
 Deskriptif, eskriptif adalah penelitian dengan tujuan untuk mengetahui eksistensi
berbagai karakteristik atau variabel dari suatu subjek yang dapat berupa: orang,
organisasi, peristiwa, atau apapun yang menjadi unit analisis penelitian.
 Komparatif, penelitian yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan
variabel antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.
 Uji Hubungan: tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan antar
variabel penelitian
5. Tipe data menurut dimensi waktu :
 data cross sectional : data satu saat dari sejumlah subjek yang diamati.
 data berseri (time series) : data runtut waktu (trend) dari suatu subjek yang
diamati
6. Ruang lingkup topik penelitian menyangkut apakah penelitian ini menitik berat
Pada keluasan atau kedalaman :
 studi kasus : studi yang lebih menitikberatkan pada kedalaman daripada
keluasan. Studi ini lebih menekankan pada analisis konteks secara mendalam,
berdasarkan peristiwa atau situasi yang sedang berlangsung, serta mencari
hubungannya antar peristiwa satu dengan lainnya. Hasil penelitian studi kasus
dapat digunakan untuk pemecahan masalah serupa pada organisasi berbeda,
atau pada waktu yang berbeda.
 statistical study
7. Seting lingkungan penelitian :
 Studi lapangan, : Penelitian dapat dilaksanakan pada lingkungan penelitian
alamiah-natural.
 Laboratorium : Penelitian dapat dilaksanakan pada lingkungan artifisial
(buatan).

3
8. Unit analisis penelitian.
Unit analisis merujuk pada tingkat satuan data yang akan dikumpulkan selama
penelitian berlangsung. Pada dasarnya unit analisis ada dua tingkatan yaitu tingkat
individual dan tingkat kelompok. Unit analisis tingkat kelompok merupakan satuan
data per kelompok yang pada masing-masing kelompok akan terdiri dari beberapa
individu (minimal 2 individu : pasangan). Unit analisis individu dimaksud dapat
berupa individu : orang, departemen di dalam organisasi, perusahaan, negara, dll.
Setiap unit analisis akan memiliki karakteristik yang bisa sama, atau bisa berbeda
dengan unit analisis lain. Peneliti harus menentukan unit analsis penelitian, sesuai
dengan tujuan penelitiannya.
9. Metode analisis data :
 Statistik deskriftip;
 statistik uji beda;
 uji hubungan

Anda mungkin juga menyukai