ABSTRAK
Fenomena underpricing kerap terjadi di pasar modal seluruh dunia karena adanya asimetri informasi.
Underpricing dipengaruhi oleh beberapa rasio keuangan diantaranya Debt to Equity Ratio, Return On Assets,
dan Earnings Per Share. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Debt to Equity Ratio,
Return On Assets, dan Earnings Per Share terhadap underpricing perusahaan sektor konsumen primer yang
melakukan penawaran umum perdana tahun 2017-2021. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan sampel yang
berjumlah 34 perusahaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap underpricing harga saham perusahaan
sektor konsumen primer tahun 2017-2021, sedangkan Debt to Equity Ratio dan Earnings Per Share tidak
berpengaruh signifikan terhadap Underpricing harga saham perusahaan sektor konsumen primer tahun 2017-
2021
Kata Kunci : Return On Assets, Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share, Underpricing.
ABSTRACT
Undrpricing
Keyword : Return On Assets, Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share, Underpricing.
PENDAHULUAN
Ekspansi bisnis dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan usahanya. Untuk
melakukan ekspansi bisnis ini perusahaan memerlukan tambahan modal cukup besar. Sumber dana yang
dibutuhkan tidak hanya berasal dari dalam perusahaan tetapi juga membutuhkan sumber dana dari luar
perusahaan melalui pasar modal, dengan cara menerbitkan saham. Fenomena underpricing kerap terjadi di pasar
modal seluruh dunia karena adanya asimetri informasi. Untuk mengurangi adanya asimetri informasi tersebut
maka perusahaan yang hendak melakukan penawaran umum perdana diharuskan menerbitkan prospektus,
prospektus sendiri merupakan dokumen tertulis yang berisi informasi yang sifatnya keuangan dan non keuangan
dari perusahaan yang bersangkutan.
Informasi keuangan lebih digunakan dalam penelitian ini, berupa rasio-rasio keuangan. Variabel rasio keuangan
yang digunakan pada penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio, Return On Assets, Earnings Per Share. Debt to
Equity Ratio merupakan salah satu dari rasio leverage yang digunakan untuk membandingkan utang terhadap
ekuitas. Rasio ini dicari dengan melakukan perbandingan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan
seluruh ekuitas. Fungsi Debt To Equity Ratio yaitu untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan
untuk jaminan utang Kasmir, (2016:157). Selain Debt To Equity Ratio yang perlu diperhatikan adalah Return On
Assets.
Return On Assets berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan
cara memanfaatkan aset yang dimilikinya. Nilai profitabilitas yang semakin tinggi akan menunjukkan
perusahaan mampu menghasilkan laba di masa akan datang dan laba merupakan informasi penting bagi investor
sebagai pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya.
Informasi tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dapat membantu investor untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang baik di masa depan. Variabel Earnings Per
Share merupakan perbandingan antara laba bersih tahun berjalan dengan Jumlah lembar saham yang beredar.
Rasio ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai keuntungan yang akan didapatkan
dalam periode tertentu dengan memiliki suatu saham.
Beberapa penelitian sejenis dengan variabel nilai perusahaan sebagai variabel dependen antara lain Wahyusari,
(2013); Retnowati, (2013); Gunawan & Jodin, (2015); Marlina dkk., (2017); Ariyanto dkk., (2020); Pratiwi dkk.,
(2020); Damanik & Sembiring, (2020); Octafian dkk., (2019); Astuti & Djamaluddin, (2021); Kasmad dkk.,
(2021) Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu obyek penelitian yakni Perusahaan Sektor Konsumen
Primer. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disusun hipotesis yang pertama yaitu Debt to Equity Ratio
memiliki pengaruh signifikan terhadap Underpricing harga saham. Hipotesis kedua yaitu Return On Assets
memiliki pengaruh signifikan terhadap Underpricing harga saham, dan hipotesis ketiga yaitu Earnings Per
Share memiliki pengaruh signifikan terhadap Underpricing harga saham. Dengan adanya hipotesis tersebut
maka tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji dan menganalisis pengaruh dari Debt to Equity Ratio, Return
On Assets, serta Earnings Per Share terhadap Underpricing harga saham secara parsial pada perusahaan sektor
konsumen primer tahun 2017-2021.
METODE PENELITIAN
jenis penelitian kuantitatif. Sugiyono, (2017:6) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari www.idx.co.id dan
Aplikasi IPOT On Windows milik Indopremier Sekuritas. Sumber data berasal dari prospektus perusahaan dan
chart pergerakan harga saham perusahaan sektor konsumen primer yang melakukan penawaran umum perdana di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021. Populasi penelitian ini merupakan perusahaan sektor konsumen primer
yang melakukan penawaran umum perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2017-2021. Pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 34 perusahaan.
Penentuan sampel penelitian ini mempertimbangkan bebeapa kriteria sebagai berikut: (1) Perusahaan sektor
konsumen primer yang melakukan penawaran umum perdana pada tahun 2017-2021; dan (2) Perusahaan sektor
konsumen primer yang melakukan penawaran umum perdana pada tahun 2017-2021 dan mengalami
underpricing.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh Debt to Equity Ratio, Return On Assets, dan Earnings Per Share
terhadap underpricing harga saham perusahaan sektor konsumen primer tahun 2017-2021 dengan metode
pengujian analisis regresi linier berganda dan pengujian secara parsial maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Hasil pengujian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh variabel Debt to Equity Ratio
terhadap underpricing Harga saham perusahaan sektor konsumen primer tahun 2017-2021. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh siginifikan terhadap underpricing Harga
saham perusahaan sektor konsumen primer tahun 2017-2021. (2) Hasil pengujian hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh variabel Return On Assets terhadap underpricing Harga saham perusahaan
sektor konsumen primer tahun 2017-2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Return On Assets
berpengaruh siginifikan terhadap underpricing Harga saham perusahaan sektor konsumen primer tahun 2017-
2021. (3) Hasil pengujian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh variabel Earnings Per
Share terhadap underpricing Harga saham perusahaan sektor konsumen primer tahun 2017-2021. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel Earnings Per Share tidak berpengaruh siginifikan terhadap underpricing
Harga saham perusahaan sektor konsumen primer tahun 2017-2021.
DAFTAR PUSTAKA
A., Hasnawati, S., & Hendrawaty, E. (2020). Analysis of Factors Which Affect Company Shares Underpricing
Level at Initial public offering (IPO) on the Indonesia Stock Exchange Period 2013-2018. In SSRG
International Journal of Economics and Management Studies (SSRG-IJEMS (Vol. 7).
www.internationaljournalssrg.org
Damanik, J., & Sembiring, F. (2020). The Effect of Return on Assets, Current Ratio, Debt to Equity Ratio and
Underwriter’s Reputation on Underpricing During Initial Public Offering (IPO) on The Indonesia Stock
Exchange in Period 2014-2018. https://doi.org/10.4108/eai.26-9-2020.2302725
Gunawan, M., & Jodin, V. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Underpricing Saham Pada
Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. XX(02),
174–192.
Kasmad, K., Pranoto, P., Bhasnawi, M., Maddinsyah, A., & Sunarsi, D. (2021, Januari 25). Changes in
Underpricing Due to Changes in Return on Assets, Debt to Equity Ratio, and Firm Size Analysis.
https://doi.org/10.4108/eai.17-7-2020.2302980
Kasmir. (2016). Analsisi Laporan Keuangan. In Analisis laporan Keuangan (hal. xii,374). Raja Grafindo
Persada.
Kirana Astuti, D., Djamaluddin, S., & Author, C. (2021). UNDERPRICING DETERMINANTS ON THE
PUBLIC OFFERING OF PRIMARY SHARES (IPO) IN INDONESIA STOCK EXCHANGE 2015-2019.
2(1). https://doi.org/10.38035/dijefa.v2i1
Marlina, dkk. (n.d.).
Octafian, M., Wijayanti, A., & Masitoh, E. (2019). Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan ( JDEP ). JDEP
(Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan), 2(2), 172–177.
http://jdep.upnjatim.ac.id/index.php/jdep/article/view/121
Pratiwi, I. A., Nasir, A., & Hariadi. (2020). Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Equity, Earning Per
Share, Umur Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Dan Reputasi Auditor Terhadap Underpricing Pada
Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018. JOM
FEB, 7.
Retnowati, E., Akuntansi, J., & Ekonomi, F. (2013). 82 AAJ 2 (2) (2013) Accounting Analysis Journal
PENYEBAB UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI INDONESIA.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV. Alfabeta.
Wahyusari, A. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Saham Saat Ipo Di Bei.
Accounting Analysis Journal, 2(4), 386–394. https://doi.org/10.15294/aaj.v2i4.2882
WITJAKSONO, L. S. (2012). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI
FENOMENA UNDERPRICING PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA 2002-2010. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(1).